Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum Wr, Wb

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Puji syukur kepada Allah SWT yang masih memberikan kita semua ibadah dan inayat, sehingga bisa
terus aktif dalam menunaikan ibadah. Semoga ibadah yang kita lakukan menjadi ibadah yang
diterima oleh-Nya, amin. Shalawat dan salam semoga terus mengalir kepada junjungan kita semua,
Nabi Muhammad SAW yang telah berhasil menyebarkan Islam dengan penuh kasih sayang, dengan
sikap sopan santun.

Saat ini kita telah berada di dalam salah satu bulan yang sangat dimuliakan dalam Islam, yang dikenal
dengan bulan haram, yaitu bulan Rajab.

Maka, sudah saatnya bagi kita semua untuk memaksimalkan ibadah di bulan ini dan tidak menyia-
nyiakannya, khususnya di bulan yang sangat mulia ini. Sebab, konsep manusia perspektif Islam
semata-mata untuk beribadah kepada Allah, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah SWT
berfirman:

‫َوَم ا َخ َلْقُت اْلِج َّن َو اِإْل ْنَس ِإاَّل ِلَيْعُبُدوِن‬

Artinya, “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (QS
Adz-Dzariyat [51]: 56).

Kita semua diciptakan oleh Allah agar beribadah kepada-Nya. Semua itu tidak lain selain bentuk
rahmat dan kasih sayang dari Allah kepada manusia, agar bisa mendapatkan pahala dari ibadah yang
dilakukannya, sehingga mendapatkan tempat yang mulia di akhirat, yaitu surga.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Pada dasarnya beribadah kepada Allah tidak membutuhkan waktu secara khusus, baik bulan Rajab
maupun bulan yang lainnya. Siapa saja yang beribadah, maka ia akan mendapatkan pahala dari-Nya.
Hanya saja, ibadah yang dilakukan pada bulan Rajab, akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.
Hal ini sebagaimana sabda Nabi ketika menyampaikan khutbah Jumat di bulan Rajab pada masanya.
Dalam khutbahnya beliau bersabda:
‫ اَل ُيَر ُّد‬،‫ َش ْهُر هللا ُتَض اَع ُف ِفْيِه اْلَح َس َناُت َو ُتْسَتَج اُب ِفْيِه الَّد َع َو اُت َو ُيَفَّرُج َع ْن اْلُك ْر َباِت‬، ‫ َش ْهُر َرَجَب‬، ‫َأُّيَها الَّناُس ! ِإَّنُه َقْد َأَظَّلُك ْم َشْهٌر َع ِظ ْيٌم‬
‫ َو ُهللا ُيَض اِع ُف ِلَم ْن َيَشاُء‬،‫ َفَم ْن ِاْك َتَسَب ِفْيِه َخ ْيرًا ُضْو ِع َف َلُه ِفْيِه َأْض َع افًا ُم َضاَع َفًة‬،‫ِفْيِه ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َد ْع َو ٌة‬

Artinya, “Wahai manusia! Sungguh telah menaungi kepada kalian semua, bulan yang agung, yaitu
bulan Rajab yang merupakan bulan Allah, setiap kebaikan akan dilipatgandakan di dalamnya dan
doa-doa akan diterima, kegelisahan akan dihilangkan, doa-doa orang mukmin tidak ditolak.
Barangsiapa yang melakukan kebaikan di dalamnya, maka akan dilipatgandakan menjadi berlipat
ganda, dan Allah bisa melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang Dia kehendaki.” (HR Anas bin
Malik).

Amaliah ibadah dan kebaikan yang bisa kita lakukan dengan maksimal pada bulan ini sangat banyak
macamnya, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Tabyinu
al-‘Ajb bi Ma Warada fi Syahr Rajab, halaman 20, di antaranya, (1) puasa; (2) bersedekah; (3)
silaturrahim; (4) memberi makan orang yang lapar; (6) menjenguk orang sakit; (7) menyenangkan
anak yatim; dan semua ibadah dan kebaikan lainnya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Selain itu, bulan Rajab memiliki nilai kemuliaan melebihi bulan-bulan yang lainnya. Hal ini karena
Allah SWT menisbatkan (menyandingkan) bulan ini pada diri-Nya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah
SAW bersabda:

‫ َو َر َم َض اُن َش ْهُر ُأَّمِتْي‬، ‫ َو َشْع َباُن َشْهِرْي‬،‫َرَج ُب َش ْهُر ِهللا‬

Artinya, “Bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan
umatku.” (HR ad-Dailami).

Berdasarkan hadits tersebut, Sayyid Murtadha az-Zabidi al-Husaini dalam Kitab Ithafussadah al-
Muttaqin bi Syarhi Ihya’ Ulumiddin, juz III, halaman 419, mengatakan bahwa adanya hadist ini tidak
lain kecuali karena terdapat kemuliaan dan anugerah yang sangat luar biasa di dalamnya. Oleh
karena itu, sudah selayaknya bagi umat Islam untuk memaksimalkan ibadah pada bulan ini.

Salah satu anugerah dan kemuliaan itu adalah diampuninya dosa-dosa oleh Allah. Siapa saja yang
berdoa meminta ampunan kepada-Nya pada bulan Rajab akan mendapatkan tiga keuntungan, yaitu
(1) ampunan atas segala dosa yang telah berlalu; (2) Allah akan menjaga sisa-sisa umurnya dari hal-
hal yang tidak bermanfaat; dan (3) tidak akan merasakan dahaga di hari kiamat, tepatnya di saat
sidang akbar (hisab).
Demikian ceramah perihal memaksimalkan ibadah di bulan Rajab. Semoga bermanfaat dan
membawa berkah bagi kita semua, serta bisa menjadi penyebab untuk meningkatkan ibadah,
kebajikan, ketakwaan, keimanan, dan menjauhi segala larangan.

Anda mungkin juga menyukai