Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ZIAR AMANI

KELAS : VI-B

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.


Audzubillahi minasyaithonirrojim. Bismillahirrahmanirrahim. Hamdan syakirin, hamdan
na’imin, hamdan yu’afi niamahu wayukafi mazidah. Ya Rabbana lakal hamdu kama yambaghi
liljalali wajhikal karimi wa’adzimi sulthonik.
Ya Allah ya Tuhan kami, segala puji untuk-Mu, pemelihara alam semesta. Segala puji atas
karunia dan kenikmatan yang Engkau limpahkan kepada kami. Segala puji atas keagungan-Mu,
segala puji atas kemuliaan-Mu dan kekuasaan-Mu.
Limpahkanlah shalawat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW dan para
pengikutnya sampai di akhir zaman.

Yang terhormat Bapak/Ibu Guru dan teman-teman sekalian yang berbahagia.


Bulan rajab adalah bulan yang sangat mulia dan agung, penuh barokah dan hikmah, ibadah pada
bulan ini dilipatgandakan pahalanya oleh Allah, doa-doa diijabah, dan pintu taubat dibuka lebar-
lebar siap menerima siapapun juga yang hendak bertaubat kepada Allah. Seperti diriwayatkan oleh
Al imam Ibnu ‘Asakir dari Abu Umamah RA bahwasanya Nabi Muhammad SAW bersabda (yang
artinya):
“Ada lima malam yang tidak akan ditolak doa-doa di dalamnya, malam pertama bulan rajab, malam
pertengahan sya’ban (nisfu sya’ban), malam jumat, malam idul fitri dan malam idul adha”.

Dan cukup kiranya sebagai kemuliaan bulan ini di mana Allah Ta’ala menjadikannya salah satu dari
empat bulan yang dinamakan Asyhurul Hurum (bulan yang terhormat). Sebagaimana dalam Al
Quran Allah berfirman (yang artinya):
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di
waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram (mulya). Itulah
(ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang
empat itu. (QS. At Taubah 36)”

Mengenai Asyhurul Hurum ini Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan kepada kita bahwa empat
bulan tersebut adalah Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Seperti dalam riwayat
Bukhori dan Muslim dari sahabat Abu Bakrah RA.
Bahkan sebagian Ulama berpendapat bahwa dari keempat bulan ini yang paling utama adalah bulan
Rajab, sementara yang lain berpendapat bulan Muharram.

Sahabat Ibnu Abbas RA mengatakan tentang kemuliaan empat bulan ini:


“Allah telah mengkhususkan empat bulan, dimana Allah menjadikannya penuh kemulyaan, dosa-
dosa di bulan ini lebih besar daripada bulan lainnya, begitu pula amal sholeh dan pahala”.

Bahkan Nabi Muhammad SAW menunjukkan kemuliaan bulan Rajab ini dengan
menyandarkannnya kepada Allah SWT, dimana beliau bersabda:
“Rajab adalah Bulannya Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku”.
(HR. Abul Fath bin Abil Fawaris dari Hasan al Bashri, hadits mursal)
Diriwayatkan oleh İbnu Abbas r.a bahwasanya Rasulullah SAW bersabda ''Barang siapa yang
berpuasa pada tanggal 1 di bulan Rajab maka pahala puasanya sama seperti ia berpuasa selama 3
Tahun, Barang siapa yang berpuasa pada tanggal 2 di bulan Rajab maka pahala puasanya sama
seperti ia berpuasa selama 2 Tahun, Barang siapa yang berpuasa pada tanggal 3 di bulan Rajab
maka pahala puasanya sama seperti ia berpuasa selama 1 Tahun,dan setelah tiga hari itu (dari
tanggal 4 sampai dengan akhir bulan Rajab) pahala puasanya sama seperti puasa setiap bulan''

Dalam Hadits Bukhari dan Muslim, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda ''Sesungguhnya di
Surga terdapat sungai-sungai yang airnya lebih putih daripada susu,dan Rasanya lebih manis
daripada madu, dan barang siapa yang berpuasa satu hari di bulan Rajab, maka Allah akan
meminumkan air sungai itu kepadanya (kepada orang yang berpuasa)''.
Bahkan saking mulia dan berkahnya puasa pada bulan ini, dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW
berkata ''Tidak ada Puasa lagi setelah Bulan ramadhan (yang lebih afdhol) kecuali puasa pada Bulan
Rajab dan Sya'ban''.
Ibarat menanam tanaman, Rajab adalah bulan kita menanam benih-benihnya, Sya’ban kita
menyirami dan memupuknya, sedang Ramadhan kita memanen hasilnya. Itulah keterkaitan tiga
bulan tersebut. Demikianlah apa yang dikatakan oleh Al imam Abu Bakar Al Warraq Al Balkhi.
Beliau juga berkata, “Perumpamaan Rajab seperti angina, Sya’ban seperti awan (mendung)nya dan
Ramadhan ibarat hujannya”.

Rajab tergolong salah satu dari Al Asyhurul Hurum, bulan-bulan penuh kehormatan dan kemuliaan,
yaitu Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab. Sebagaimana dijelaskan oleh Nabi
Muhammad SAW.Diantara kemuliaan yang ada di dalam bulan Rajab, adalah terkabulkannya doa-
doa hamba di dalamnya, terutama pada malam pertamanya, dalam sebuah hadits Rasulullah Saw
bersabda (yang artinya):
” Lima malam, tidak akan ditolak doa-doa di dalamnya : awal malam bulan Rajab, malam nisfu
Sya’ban, malam Jumat, Malam ‘Idul Fithri dan malam an Nahr (’Idul Adha)”. (HR. Ibnu ‘Asakir)

Rajab adalah bulan Allah Swt yang dituangkan di dalamnya rahmat kepada hamba-hamba-Nya.
Rasulullah Saw bersabda (yang artinya):
“Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadhan bulan umatku” (Hadits Mursal dari Al Hasan
Al Bashri)

Dengan berdasarkan hadits diatas, maka sebagian Ulama’ menyebutkan bahwa Rajab adalah bulan
istighfar dan taubat kepada Allah sesuai dengan istilah ‘Rajab Bulan Allah’. Sebagai hamba Allah,
hendaknya di bulan Allah ini kita banyak bertaubat kepada-nya, kembali kepada-Nya dan meminta
maaf sepenuh hati ke hadirat Ilahi, agar benar-benar diampuni dan didekatkan kepada-Nya.

Sedangkan Sya’ban sebagai bulan Nabi Muhammad Saw, maka sepantasnya dan layak untuk kita
memperbanyak sholawat dan salam kepada beliau Saw di bulan itu. Adapun Ramadhan seperti kita
ketahui adalah bulan yang didalamnya diturunkan Al Quran, maka hendaknya seorang hamba
mengisi waktunya selama Ramadhan dengan banyak membaca Al Quran disamping ibadah-ibadah
yang lain.

Dalam kitab An Nafahat An Nuraniyyah, Syeikh Yusuf Khatthar menyebutkan bahwa bulan
memiliki 14 nama, dan banyaknya nama tersebut cukuplah menunjukkan kemuliaan dan
kehormatannya. Nama-nama tersebut adalah : Rajab, Syahrullah (Bulan Allah), Rajab Mudhar,
Munshilul Asinnah, Al Ashom, Al Ashob, Munaffis, Muthahhir, Ma’alla, Muqim, Harim,
muqasyqisy, Mubarri’ dan Fard.
Selain istighfar, ibadah yang dianjurkan dilakukan di bulan Rajab adalah berpuasa, sekalipun tidak
ada hadits khusus yang menyebutkan tentang keutamaan puasa di bulan Rajab ini secara khusus.
Tetapi sudah termasuk dalam keumuman sunnahnya berpuasa pada Al Asyhurul Hurum, sebab
Rajab termasuk Al Asyhurul Hurum.

Diriwayatkan dari ‘Urwah dia bertanya kepada Abdullah bin Umar, “Apakah Rasulullah Saw
berpuasa di bulan Rajab?”, Ibnu Umar menjawab, “Benar dan beliau SAW memuliakannya” (HR.
Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Paling sedikit puasa di bulan Rajab satu hari, yakni di hari pertama. Puasa dalam bulan Rajab,
sebagaimana dalam bulan-bulan mulia lainnya, hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari Mujibah Al-
Bahiliyah dari ayahnya , Rasulullah Bersabda,(yang artinya):
“Berpuasalah kalian pada bulan-bulan haram atau tinggalkan (puasa).” (HR Abu Dawud, Ibnu
Majah, dan Ahmad).
Sedangkan kita sudah mengetahui bahwa Rajab termasuk bulan-bulan haram (Al Asyhurul Hurum).
Maka hadits tersebut diatas secara umum juga menunjukkan kesunnahan puasa di bulan Rajab.

Diriwayatkan pula dari Abu Qilabah, seorang pembesar Tabi’in, beliau berkata, “Di surga terdapat
sebuat istana yang diperuntukkan bagi orang-orang yang puasa di bulan Rajab”. Perihal Abu
Qilabah, Imam Baihaqi berkata, “Beliau adalah pembesar Tabi’in, tidaklah beliau menyampaikan
sesuatu kecuali karena mendengar generasi diatasnya (para sahabat)”.

Maka dari itu tersebutlah beberapa ulama salaf yang melakukan puasa Rajab sebulan penuh seperti
Imam Abdullah bin Umar, Hasan Al Bashri, Abu Ishaq As Sabi’iy dan lainnya.
Lain lagi dengan Imam Ahmad bin Hambal dan Yahya bin Sa’id Al Anshori beliau tidak menyukai
berpuasa sebulan penuh dalam Rajab karena ada keterangan dari sahabat Abdullah bin Abbas 
bahwa beliau tidak senang jika Rajab dipakai puasa sebulan penuh. Oleh karenanya untuk
menghindari hal tersebut, kata Imam Ahmad bin Hambal : “Hendaknya seseorang tidak puasa satu
atau dua hari di bulan Rajab”.

Hal ini rupanya sejalan dengan pendapat Imam Asy Syafi’I, beliau berkata :
“Aku tidak suka jika seseorang berpuasa sebulan penuh seperti dia berpuasa Ramadhan. Alasannya
adalah jangan sampai perbuatannya tadi diikuti oleh masyarakat awam (yang jahil) sehingga
dikhawatirkan mereka akan menyangka bahwa hal itu hukumnya wajib. Dan akan hilang
kemakruhan mengkhususkan Rajab dengan puasa tersebut, jika digabung dengan puasa sunnah
lainnya, seperti berpuasa Rajab sebulan penuh dan dilanjutkan dengan puasa Sya’ban. (maka yang
demikian tidaklah makruh)”.

Hadist lain yang menerangkan keutamaan puasa di bulan Rajab, antara lain, Imam Ath-Thabarani
meriwayatkan dari Sa’id bin Rasyid, Rasulullah SAW bersabda, (yang artinya):
“Barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab, laksana ia puasa setahun. Bila berpuasa tujuh hari,
ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka Jahannam. Bila berpuasa delapan hari, dibukakan untuknya
delapan pintu surga. Bila berpuasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya…”
Meski begitu, menurut Imam Suyuthi dalam al-Haawi lil Fataawi, hampir semua hadist tentang
puasa Rajab tersebut berstatus Dha’if (kurang kuat). Akan tetapi hadits dha’if sebagaimana
disepakati Ulama ahli hadits, dapat digunakan untuk memotivasi diri dalam fadhailul A’mal
(mengerjakan amal-amal kebajikan), selagi tidak terlalu berat ke-dha’ifan-nya atau tidak ada dalam
sanadnya seorang rawi yang suka berdusta atau dituduh suka berdusta.
Ada lagi satu amalan yang hendaknya kita ikuti dari Rasulullah, yaitu berdoa di bulan Rajab
sebagaimana telah beliau ajarkan. Dari sahabat Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah Saw jika
telah memasuki bulan Rajab beliau banyak berdoa:
Allahumma baarik lana fii Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadhan  (yang artinya : Ya Allah
berikanlah keberkahan buat kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami pada bulan
Ramadhan).

Yang terhormat Bapak/Ibu Guru dan teman-teman sekalian yang berbahagia.


Semoga Allah SWT senantiasa memberikan jalan kemudahan, jalan kebaikan, serta meridai kita
dalam melakukan hal-hal baik. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai