Anda di halaman 1dari 5

Bulan Rajab Keutamaan Dan Amaliah

Written By annas bawika on Senin, 21 Mei 2012 | Senin, Mei


21, 2012
Keutamaan Dan Amaliah Bulan Rajab
Oleh Annas Bawika pada 22 mei 2012.
Keutamaan Dan Amaliah Bulan Rajab semoga membantu. Rating: 5

Arti Rajab Dan Peristiwa Besar Didalamnya


Secara etimologis, Rajab mengandung makna kebesaran atau kemuliaan. Bulan Rajab berarti
bulan yang mengandung peristiwa besar, dan sangat dimuliakan. Tak hanya masyarakat Arab
pasca-Islam yang menamai bulan ini Rajab. Zaman sebelum Islam diturunkan, masyarakat
Jahiliyah telah menamai bulan ini dengan nama itu. Mereka memuliakan bulan ini dengan
mengharamkan peperangan atau pertumpahan darah. Rasulullah SAW pun kemudian
menetapkan kebiasaan tersebut. Beliau mengharamkan pertumpahan darah di bulan Rajab.
Oleh karena itu, Rajab juga disebut Rajab al-Haram, karena termasuk salah satu di antara
empat bulan haram, yaitu bulan yang diharamkan melakukan peperangan di dalamnya. Bulan-
bulan tersebut adalah Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Ia juga dinamakan Rajab al-Fard, karena terpisah sendiri dari tiga bulan haram lainnya yang
berurutan dan berada pada lima bulan setelah bulan lainnya.
Nama lain bulan Rajab adalah Rajab Mudhar. Dinamakan demikian karena suku Mudhar sangat
mengagungkan bulan ini dan amat menjaga kehormatannya.
Dalam sebuah risalahnya yang berjudul Tabyin al-Ajab bima Warada fi fadhli Rajab, Al-Hafizh
Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Hajar Al-Asqalani menyebut nama lain bulan Rajab dengan
18 nama. Yang terkenal adalah Al-Ashamm (yang tuli), karena tidak terdengarnya
gemerincing pedang yang saling beradu, disebabkan karena Rajab itu termasuk bulan haram
yang diharamkan adanya peperangan. Nama unik lainnya Munashil al-Asinnah(keluamya gigi),
dengan maksud makna senada dengan nama pertama disebutkan, yakni anak panah besi yang
dicopotkan seperti mencabut gigi.
Nama lainnya Al-Ashabb (limpahan), karena limpahan rahmat yang banyak diturunkan pada
bulan itu.
Keutamaan Rajab termasuk dalam keumuman fadhilah bulan-bulan haram (Al-Asy-hur AI-
Hurum), sebagaimana firman Allah SWT,
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua beltas bulan, dalam ketetapan Allah
di waktu Dia menciptakan langit dan bumf, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan)
agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu,
dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu
semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa.(At-
Tawbah:36)
Perincian empat bulan ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan AlBukhari dan Muslim,
yakni tiga bulan yang berurutan (Dzulqadah, Dzulhijjah, dan Muharram), dan satu bulan
terpisah, yakni Rajab, yang terletak di antara bulan Jumadil Akhirah dan Syaban.
Bulan Rajab mengingatkan kita pada peristiwa-peristiwa bersejarah. Di antaranya hijrah
pertama dalam sejarah Islam, peristiwa Perang Tabuk, peristiwa Isra dan Miraj, dan kelahiran
ulama besar Imam Asy-Syafii.
Bacaan Istighfar di Bulan Rajab
Selain sebagai bulan Allah, sebagaimana disabdakan Rasulullah, ulama juga menyebut Rajab
sebagai bulan taubat atau bulan istighfar. Terutama pada malam pertama bulan Rajab, yang
disebut-sebut Rasulullah sebagai malam ketika doa tidak akan tertolak. Beliau bersabda (yang
artinya) :
Ada lima malam yang jika digunakan untuk berdoa tidak akan tertolak: malam pertama bulan
Rajab, malam pertengahan bulan (nishfu) Syaban, malam Jumat, malam Idul Fitri, dan malam
Idul Adha. (Imam Suyuthi dalam Al-Jami menyebutkan hadits tersebut riwayat ibnu Asakir dari
Umamah RA).
Bacaan terbaik di bulan Rajab adalah Sayyidul Istighfar; penghulu doa permohonan ampunan,

atau doa-doa taubat lain yang banyak terdapat dalam Al-Quran. Baik juga membaca doa-doa
permohonan ampunan yang diajarkan para sahabat Nabi dan ulama salaf yang terdapat dalam
kitab-kitab mutabar. Seperti Istighfar Syaikh Abdul Qadir Jailani yang terdapat dalam kitab Al-
Ghunyah, Istighfar Rajab-nya Sayyid Hasan bin Abdullah Baalawi, dan shalawat taubat yang
dikarang oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib.
Ini lafazh istighfar rajab :

Biasanya para ulama yang mengajarkan doa-doa taubat juga menerangkan keutamaannya.
Syaikh Abdul Hamid Al-Qudsi, seorang ulama yang mengajar di Masjidil Haram, misalnya,
dalam kitabnya, Kanzun Najah was Surur menjelaskan, bahwa Imam Wahb bin Munabbih
berkata Barang siapa membaca :
Allahummaghfir li warhamni wa tubalayya
(Ya Allah ampunilah hamba, sayangi hamba, dan terimalah taubat hamba) 70x pagi dan sore,
tubuhnya tidak akan tersentuh api neraka.
Puasa di Bulan Rajab
Amaliah lain yang dianjurkan di bulan Rajab adalah berpuasa. Paling sedikit satu hari, yakni di
hari pertama. Puasa dalam bulan Rajab, sebagaimana dalam bulan-bulan mulia lainnya,
hukumnya sunnah. Diriwayatkan dari Mujibah Al-Bahiliyah dari ayahnya , Rasulullah Bersabda,
(yang artinya):
Berpuasalah kalian pada bulan-bulan haram atau tinggalkan (puasa). (HR Abu Dawud, Ibnu
Majah, dan Ahmad).
Sedangkan kita sudah mengetahui bahwa Rajab termasuk bulan-bulan haram (Al Asyhurul
Hurum). Maka hadits tersebut diatas secara umum juga menunjukkan kesunnahan puasa di
bulan Rajab.
Diriwayatkan pula dari Abu Qilabah, seorang pembesar Tabiin, beliau berkata,
Di surga terdapat sebuat istana yang diperuntukkan bagi orang-orang yang puasa di bulan
Rajab.
Perihal Abu Qilabah, Imajm Baihaqi berkata, Beliau adalah pembesar Tabiin, tidaklah beliau
menyampaikan sesuatu kecuali karena mendengar generasi diatasnya (para sahabat).
Maka dari itu tersebutlah beberapa ulama salaf yang melakukan puasa Rajab sebulan penuh
seperti Imam Abdullah bin Umar, Hasan Al Bashri, Abu Ishaq As Sabiiy dan lainnya.
Lain lagi dengan Imam Ahmad bin Hambal dan Yahya bin Said Al Anshori beliau tidak menyukai
berpuasa sebulan penuh dalam Rajab karena ada keterangan dari sahabat Abdullah bin Abbas
bahwa beliau tidak senang jika Rajab dipakai puasa sebulan penuh. Oleh karenanya untuk
menghindari hal tersebut, kata Imam Ahmad bin Hambal : Hendaknya seseorang tidak puasa
satu atau dua hari di bulan Rajab.
Hal ini rupanya sejalan dengan pendapat Imam Asy SyafiI, beliau berkata :
Aku tidak suka jika seseorang berpuasa sebulan penuh seperti dia berpuasa Ramadhan.
Alasannya adalah jangan sampai perbuatannya tadi diikuti oleh masyarakat awam (yang jahil)
sehingga dikhawatirkan mereka akan menyangka bahwa hal itu hukumnya wajib. Dan akan
hilang kemakruhan mengkhususkan Rajab dengan puasa tersebut, jika digabung dengan puasa
sunnah lainnya, seperti berpuasa Rajab sebulan penuh dan dilanjutkan dengan puasa Syaban.
(maka yang demikian tidaklah makruh).
Hadist lainnya diriwayatkan An-Nasai dan Abu Dawud, yang dishahihkan oleh Ibnu Huzaimah,
Usamah berkata pada Nabi SAW,
Wahai Rasulullah, saya tak melihat Baginda melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang dalam
bulan Syaban.
Rasulullah menjawab,
Bulan Syaban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang dilupakan oleh kebanyakan
orang.
Menurut Al-Syaukani, dalam kitab Naylul Authar bab puasa sunnah, ungkapan Nabi Bulan
Syaban adalah bulan antara Rajab dan Ramadhan yang sering dilupakan kebanyakan orang itu
secara tersirat menunjukkan, pada bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa.
Hadist lain yang menerangkan keutamaan bulan Rajab, antara lain, Imam Ath-Thabarani
meriwayatkan dari Said bin Rasyid, Rasulullah SAW bersabda, (yang artinya):
Barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab, laksana ia puasa setahun. Bila berpuasa tujuh
hari, ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka Jahannam. Bila berpuasa delapan hari, dibukakan
untuknya delapan pintu surga. Bila berpuasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua
permintaannya
Ada lagi riwayat lain,
Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada
susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barang siapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, ia
akan dikaruniai kesempatan minum dari sungai tersebut.
Meski begitu, menurut Imam Suyuthi dalam al-Haawi lil Fataawi, hampir semua hadist tentang
puasa Rajab tersebut berstatus Dhaif (kurang kuat). Akan tetapi hadits dhaif sebagaimana
disepakati Ulama ahli hadits, dapat digunakan untuk memotivasi diri dalam fadhailul Amal
(mengerjakan amal-amal kebajikan), selagi tidak terlalu berat ke-dhaifan-nya atau tidak ada
dalam sanadnya seorang rawi yang suka berdusta atau dituduh suka berdusta.
Ada lagi satu amaliyah yang hendaknya kita ikuti dari Rasulullah, yaitu berdoa di bulan Rajab
sebagaimana telah beliau ajarkan. Dari sahabat Anas bin Malik dia berkata, Rasulullah Saw jika
telah memasuki bulan Rajab beliau banyak berdoa:
Allahumma baarik lana fii Rajab wa Syaban wa ballighna Ramadhan
(yang artinya : Ya Allah berikanlah keberkahan buat kami di bulan Rajab dan Syaban dan
sampaikan kami pada bulan Ramadhan).
As Sayyid Muhammad Alawi Al Maliki dalam kitabnya Dzikrayat wa Munasabat berkata,
Hadits diatas adalah dalil dianjurkannya berdoa agar kita tetap hidup sehingga mendapati saat
atau waktu yang mulia agar dapat memantapkan amal soleh pada waktu-waktu tersebutr.
Sebab si mukmin tidak akan bertambah umurnya kecuali amal kebaikannya pun ikut
bertambah.
Sedangkan menurut Rasulullah Saw,
Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan banyak kebajikan amalnya.
Bahkan banyak dari salaf pendahulu kita mereka menginginkan agar meninggal dunia,
menghadap kepada Allah setelah melakukan amal soleh seperti puasa atau sepulang dari Haji.
Hadist-hadist Yang Menerangkan Keutamaan Puasa Bulan Rajab
Ada beberapa hadis lain yang menerangkan keutamaan bulan Rajab. Seperti berikut ini:
- Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sehari maka laksana ia puasa selama sebulan, bila
puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan
untuknya 8 pintu sorga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa-dosanya dengan
kebaikan.
Riwayat al-Thabrani dari Said bin Rasyid:
- Barangsiapa puasa sehari di bulan Rajab maka laksana ia puasa setahun, bila puasa 7 hari
maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka Jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8
pintu sorga, bila puasa 10 hari Allah akan mengabulkan semua permintaannya..
- Sesugguhnya di sorga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada
susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia
akan dikaruniai minum dari sungai tersebut.
Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari al-Hasan, Nabi saw berkata:
- Rajab itu bulannya Allah, Syaban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku.
Hadis-hadis tersebut dhaif (kurang kuat) sebagaimana ditegaskan oleh Imam Suyuthi dalam
kitab al-Haawi lil Fataawi. Ibnu Hajar, dalam kitabnya Tabyinun Ujb, menegaskan bahwa tidak
ada hadis (baik sahih, hasan, maupun dhaif) yang menerangkan keutamaan puasa di bulan
Rajab. Bahkan beliau meriwayatkan tindakan Sahabat Umar yang melarang menghususkan
bulan Rajab dengan puasa.
Ditulis oleh al-Syaukani, dlm Nailul Authar, bahwa Ibnu Subki meriwayatkan dari Muhamad bin
Manshur al-Samani yang mengatakan bahwa tak ada hadis yang kuat yang menunjukkan
kesunahan puasa Rajab secara khusus. Disebutkan juga bahwa Ibnu Umar memakruhkan puasa
Rajab, sebagaimana Abu Bakar al-Tarthusi yang mengatakan bahwa puasa Rajab adalah
makruh, karena tidak ada dalil yang kuat.
Namun demikian, sesuai pendapat al-Syaukani, bila semua hadis yang secara khusus
menunjukkan keutamaan bulan Rajab dan disunahkan puasa di dalamnya kurang kuat dijadikan
landasan, maka hadis-hadis yang umum (spt yang disebut pertamakali di atas) itu cukup
menjadi hujah atau landasan. Di samping itu, karena juga tak ada dalil yang kuat yang
memakruhkan puasa di bulan Rajab.
Shalat Sunnah Bulan Rajab ( dari blog suryalaya)
Shalat sunnat ini dilaksanakan pada malam tanggal 1, malam Jumat pertama, malam tanggal
15 dan malam terakhir tanggal 29/30 bulan rajab.
Adapun cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1. PADA MALAM TANGGAL 1 BULAN RAJAB
1) Melaksanakan shalat sunnat sebanyak 10 rakaat (5 kali salam)
2) Niat Sholat Rajab; Usholli sunnata syahri rojaba rokataini lillahitaala (Saya berniat shalat
sunnat Bulan Rajab Lillahi taala)
3) Bacaaannya setiap selesai membaca surat Fatihah:
- Surat al-Ikhlas 3x.
- Surat al-Kafirun 3x.
4) Setelah salam akhir membaca doa: Doa Shalat Sunnat Rajab Tgl 1
Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalah. Lahul mulku walahulhamdu yuhyi wayumiitu
wahuwa hayyun. Laa yamuutu biyadihil khoiru wahuwa ala kulli syaiin qodiir. Allahumma laa
maania limaa athoita wala muthi lima manata wa laa yanfau dzal jaddi minkal jaddu.
2. PADA MALAM JUMAT PERTAMA BULAN RAJAB
1) Melaksanakan shalat sunnat sebanyak 12 rakaat (6 kali salam)
2) Niatnya sama dengan di atas.
3) Bacaaannya tiap bada Fatihah:
- Surat al-Qodar 3x.
- Surat al-Ikhlas 12x.
4) Setelah salam akhir membaca sholawat sebanyak 70 kali:
Doa Rajab Malam Jumat 1
Allohumma sholli ala muhammadininnabiyyil ummiyi wa alaa alihi wasallim.
5) Kemudian sujud sambil membaca tasbih sebanyak 70 kali:
Tasbih sujud 1 :
Subbuhun quddusun robbul malaaikati warruhi
6) Kemudian duduk sambil membaca doa ini sebanyak 70 kali:
Doa diantara 2 sujud :
Robbigfir warham watajawwaz amma talamu fainnaka antal azizul adzhim
7) Kemudian sujud lagi sambil membaca tasbih seperti pada sujud pertama.
Tasbih : sujud 2
Subbuhun quddusun robbul malaaikati warruhi
8.) Selanjutnya setelah bangkit dari sujud yang kedua membaca doa rajab:
Doa Rajab
Alloohumma thohhir lisaanii minal kidzbi wa qolbii minannifaaqi waamalii minarriyaa-i
wabashorii minalkhiyaanati fa-innaka talamu khoo-inatal ayuni wamaa tukhfish shuduur.
Catatan: Doa Rajab ini sebaiknya juga dibaca pada setiap berdoa.
3. PADA MALAM TANGGAL 15 BULAN RAJAB
Pelaksanaannya sama seperti pada malam tanggal 1.
Setelah salam akhir membaca doa:
Doa Rajab malam 15
Laa ilaaha illalahu wahdahu la syariikalah Lahul mulku walahulhamdu yuhyi wayumiitu wahuwa
hayyun. Laa yamuutu biyadihil khoiru wahuwa ala kulli syaiin qodiir. Ilaahan waa hidan
ahaadan shomadan fardan witron lam yattakhidz shoohibatan wa laa waladan.
4. PADA MALAM TANGGAL 29/30 BULAN RAJAB
Pelaksanaannya sama seperti pada malam tanggal 1.
Setelah salam akhir membaca doa:
Doa Rajab Malam Akhir
Laa ilaaha illalahu wahdahu la syariikalah Lahul mulku walahulhamdu yuhyi wayumiitu wahuwa
hayyun. Laa yamuutu biyadihil khoiru wahuwa ala kulli syaiin qodiir. Wa shollallohu ala
sayyidina muhammadin wa alaa alihitthohiriina wa lahaula wa la quwwata illa billahil aliyyil
adzhim.
4. BACAAN TASBIH PADA BULAN RAJAB
1) Tanggal 1-10:
Subhaanalloohhil hayyil qoyyuum 100x.
2) Tanggal 11-20:
Subhaanalloohhil ahadishshomad 100x.
3) Tanggal 21-30:
Subhaanalloohhir ro-uuf 100x.
Semoga kita diberkahi pada bulan rajab tahun ini, amin

Anda mungkin juga menyukai