Anda di halaman 1dari 3

Jama’ah Solat Jum’ah Ynag di Rahmati Allah,

Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada
diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kuwalitas ketakwaan dan keimanan
kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan arti takwa yang sebenar benarnya yaitu
menjalankan segala perintah perintahnya dan menjauhkan segala larangan larangannya..
Jama’ah Solat Jum’ah Ynag di Rahmati Allah,
Tak terasa kita kembali memasuki bulan Rajab. Entah karena kesibukan atau waktu kita
yang kurang berkah, perjalanan hidup serasa semakin cepat. Ta terasa umur kita bertambah tua.
Kini kita bertemu kembali di bulan Rajab. Tida lama lagi kita menghadapi bulan Sya’ban lalu bulan
suci Ramadlan. Sejatinya, tidak ada keheranan dalam hal ini”, karena waktu berjalan berputaar
seperti biasanya, kecuali timbul dari perasaan pribadi lantaran sikap kita yang acuh ta acuh atau
tida memperdulikan waktu..
Bulan Rajab adalah bulan istimewa. Dalam kitab I‘anatut Thalibin dijelaskan bahwa “Rajab"
merupakan asal mula dari kata “tarjib” yang berarti mengagungkan atau memuliakan. Masyarakat
Arab zaman dahulu memuliakan bulan Rajab melebihi bulan bulan lainnya. Bulan Rajab biasa juga
disebut “Al-Ashobb” yang berarti “mengucur” atau menetes”. Dijuluki demikian karena derasnya
tetesan kebaikan pada bulan ini. Bulan Rajab bisa juga dikenal dengan sebutan “Al-Asomm atau
“yang tuli”, karena tidak terdengar letusan senjata pasukan perang pada bulan ini. Julukan lain
untuk bulan Rajab adalah “Rojam” yang berarti melempar. Dinamakan demikian karena musuh
dan setan-setan pada bulan ini dikutuk dan dilempari sehingga mereka tidak jadi menyakiti para
wali dan orang-orang saleh.
Dalam Al-Quran surat Ataubah Ayat 36 Allah SWT berfirman

"Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam
ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya ada empat bulan
haram. (QS. At-Taubah:36)
Bulan haram adalah empat bulan mulia di luar Ramadlan, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah,
Muharram, dan Rajab. Ke empat tersebut dinamakan bulan haram karena pada bulan-bulan
tersebut umat Islam dilarang mengadakan peperangan.
Jama’ah Solat Jum’ah Ynag di Rahmati Allah
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud yang berbunyi:

“Berpuasalah pada bulan-bulan haram.”


Imam Al-Ghazali dalam Ihya’Ulumudin menyatakan bahwa kesunnahan berpuasa menjadi
kian bernilai bila dilakukan pada hari-hari utama al-ayyam al-fadhilah Hari- hari utama ini dapat
ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan, dan tiap minggu.
Terkait siklus bulanan ini Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa bulan Rajab masuk dalam
kategori al-asyhur al-fadhilah juga al-asyhur al-hurum di samping Dzulqa’dah, Dzul Hijjah, dan
Muharram.
Jama’ah Solat Jum’ah Ynag di Rahmati Allah,
Keistimewaan bulan Rajab juga terletak pada peristiwa penting yaitu isra’ dan mi’raj
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam. Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Rajab tahun 10
kenabian tahun (620 M). Itulah momen perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil
Aqsha lalu menuju ke sidratul muntaha yang ditempuh hanya semalam.
Dari peristiwa isra’ dan mi’raj ini, umat Islam menerima perintah shalat lima waktu. Begitu
agungnya peristiwa ini hingga ia diperingati tiap tahun oleh kaum muslimin di berbagai belahan
dunia. Saat memasuki bulan Rajab, Rasulullah memberi contoh kita untuk membaca:

“Ya Allah, anugerahkanlah keberkahan kepada kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan
sampaikanlah umur kami pada bulan Ramadlan.”
Di antara keutamaan bulan Rajab bahwa malam satu Rajab adalah salah satu malam yang
mustajab bagi doa sebagaimana hal itu ditegaskan oleh Imam Syafi’i dalam kitab al-Umm:

Maknanya: “Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesunguhnya doa
dikabulkan pada lima malam: malam Jumat, malam hari raya Idul Adlha, malam hari raya Idul
Fithri, malam pertama bulan Rajab dan malam nishfu Sya'ban.”
Jama’ah Solat Jum’ah Ynag di Rahmati Allah,
Pada bulan Rajab ini, kita dianjurkan untuk memperbanyak amal-amal kebaikan dan
ketaatan. Salah satunya adalah memperbanyak puasa. Kita disunnahkan untuk memperbanyak
puasa di bulan Rajab seperti halnya kita juga disunnahkan untuk memperbanyak puasa di tiga
bulan haram yang lain, Dzulqa’dah, Dzulhijjah dan Muharram. Memang tidak ada hadits shahih
yang secara khusus menyatakan kesunnahan puasa Rajab. Namun di sisi lain juga tidak ada
larangan secara khusus untuk berpuasa pada bulan Rajab.
Jama’ah Solat Jum’ah Ynag di Rahmati Allah
Demikian khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan pada bulan Rajab ini kita senantiasa
diberi kekuatan, kemudahan dan kemampuan untuk memperbanyak kebaikan dan ketaatan
kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Aamiiin.
KHUTBAH II

Anda mungkin juga menyukai