Selain itu, bulan Rajab memiliki nilai kemuliaan melebihi bulan-bulan yang
lainnya. Hal ini karena Allah swt menisbatkan (menyandingkan) bulan ini pada
diri-Nya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda:
Oleh karena itu, tidak selayaknya bagi umat Islam untuk memaksimalkan ibadah
pada bulan ini. Salah satu anugerah dan kemuliaan itu adalah diampuninya dosa-
dosa oleh Allah. Siapa saja yang berdoa meminta ampunan kepada-Nya pada bulan
Rajab akan mendapatkan tiga keuntungan, yaitu:
(2) Allah akan menjaga sisa-sisa umurnya dari hal-hal yang tidak bermanfaat;
(3) tidak akan merasakan dahaga di hari kiamat, tepatnya di saat sidang akbar
(hisab).
Beberapa amalan yang baik untuk dilakukan pada bulan Rajab:
1. Memberi Makan
Rasulullah SAW bersabda, "Disunnahkan bagi penghuni tiap rumah dalam setiap
tahun untuk berkurban atau atirah (kambing yang disembelih pada bulan Rajab)."
(HR Abu Dawud, An Nasa'i, dan Ibnu Majah)
2. Umrah
Berdasarkan riwayat dari Ibnu Umar ra bahwasannya Rasulullah SAW melakukan
umrah pada bulan Rajab, tetapi ketika Aisyah ra mengingkari itu, Ibnu Umar ra
diam saja. Umar bin Khattan ra menyunahkan umrah pada bulan Rajab, lalu
Aisyah ra dan Ibnu Umar ra pun melakukannya.
Bulan Rajab cocok untuk melakukan ibadah umrah, karena bulan haram/suci
lainnya seperti Zulkaidah terdapat persiapan melaksanakan haji. Sedangkan pada
bulan Zulhijah adalah bulan dilaksanakannya haji serta bulan Muharam adalah
masa usai ibadah haji.
3. Perbanyak Berdoa
Berdoa dapat dilakukan pada kapan saja dan di mana saja, baik ketika hati lapang
maupun sempit. Namun dalam sebuah riwayat Anas bin Malik ra meriwayatkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ya Allah, berkatilah kami dalam bulan Rajab
dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan." (Abu Nu'aim, Al
Hilyah, Ad Dailami, Musnad Al Firdaus, Imam Nawawi, Al Azkar)
Hadits dari Anas tersebut menjadi keterangan bawa pada awal bulan Rajab doa
dapat dikabulkan oleh sebab amal-amal shaleh yang banyak dilakukan pada bulan
tersebut. Dengan bertambahnya amal, maka orang beriman akan bertambah pula
umurnya.
4. Puasa Sunnah
Imam An Nawawi pernah mengatakan bahwa, "Tidak ada keterangan tsabit tentang
puasa sunnah Rajab, baik berbentuk larangan atau pun kesunnahan. Namun pada
dasarnya melakukan puasa hukumnya sunnah ( di luar Ramadhan). Dan
diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Sunan bahwa Rasulullah SAW
mensunnahkan berpuasa di bulan-bulan haram, sedang bulan Rajab termasuk salah
satunya."
Mengutip buku Panduan Praktis Menjalankan Puasa Sunah oleh Siti Nur Aidah
dijabarkan bahwa keutamaan dari puasa Rajab adalah layaknya melakukan puasa
selama satu bulan. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa pada bulan
Rajab sehari maka seperti ia puasa selama satu bulan." (HR. At Thabrani)
Selain itu, mengerjakan puasa sunnah bulan Rajab dapat membuat pencatatan amal
dihitung selama 60 bulan. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa puasa pada
tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60
bulan."
ِ ْصا ِد ال َّزر
ع َ ضانَ َش ْه ُر ِح ِ ْ َو َش ْه ُر َش ْعبَانَ َش ْه ُر َس ْق ِي ال َّزر، ع
َ َو َش ْه ُر َر َم، ع ِ ْب َش ْه ُر ال َّزر
ٍ َش ْه ُر َر َج
“Bulan Rajab saatnya menanam. Bulan Sya’ban saatnya menyiram tanaman dan
bulan Ramadhan saatnya memanen hasil.”
Bulan Sya’ban adalah bulan sebelum Ramadhan. Di bulan inilah kita menyiram,
menyuburkan, menumbuhkan, dan membesarkan ibadah dan amal saleh yang telah
ditanam pada bulan sebelumnya. Kita rawat ibadah dan amal saleh tersebut dari
penyakit riya’, sum’ah (ingin didengar), hawa nafsu, dan rasa berat dan malas.
Kita siram dengan keikhlasan, dipupuk dengan istikamah, diperkuat dengan sabar,
dan dipelihara karena Allah semata. Jika itu dilakukan selama sebulan penuh pada
bulan Sya’ban, maka begitu Ramadhan tiba, semuanya sudah ringan dan semata-
mata berharap ridha dari Allah SWT.
Pada Ramadhan nanti kita tinggal panen pahala dari ibadah-ibadah yang telah
terbiasa dan dilakukan secara isitikamah. Karena besarnya ganjaran amal ibadah
selama sebulan penuh, sayang jika baru mau melatih diri untuk beribadah dan
berbuat baik di bulan Ramadhan.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang seharusnya diisi dengan ibadah dan amalan
imaanan wahtisaban (atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah). Dan itu
bisa diraih setelah membiasakan diri sebagaimana yang tekah disinggung di atas.