Anda di halaman 1dari 4

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah...

Selain itu, bulan Rajab memiliki nilai kemuliaan melebihi bulan-bulan yang
lainnya. Hal ini karena Allah swt menisbatkan (menyandingkan) bulan ini pada
diri-Nya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw bersabda:

‫ان َش ْه ُر ُأ َّمتِ ْي‬


ُ ‫ض‬َ ‫ َو َر َم‬، ْ‫ان َشه ِْري‬
ُ َ‫ َو َش ْعب‬،ِ‫َر َجبُ َش ْه ُر هللا‬
Artinya, “Bulan Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan
adalah bulan umatku.” (HR ad-Dailami).

Berdasarkan hadits tersebut, Sayyid Murtadha az-Zabidi al-Husaini dalam Kitab


Ithafussadah al-Muttaqin bi Syarhi Ihya’ Ulumiddin, juz III, halaman 419,
mengatakan bahwa adanya hadist ini tidak lain kecuali karena terdapat kemuliaan
dan anugerah yang sangat luar biasa di dalamnya.

Oleh karena itu, tidak selayaknya bagi umat Islam untuk memaksimalkan ibadah
pada bulan ini. Salah satu anugerah dan kemuliaan itu adalah diampuninya dosa-
dosa oleh Allah. Siapa saja yang berdoa meminta ampunan kepada-Nya pada bulan
Rajab akan mendapatkan tiga keuntungan, yaitu:

(1) ampunan atas segala dosa yang telah berlalu;

(2) Allah akan menjaga sisa-sisa umurnya dari hal-hal yang tidak bermanfaat;

(3) tidak akan merasakan dahaga di hari kiamat, tepatnya di saat sidang akbar
(hisab).
Beberapa amalan yang baik untuk dilakukan pada bulan Rajab:

1. Memberi Makan
Rasulullah SAW bersabda, "Disunnahkan bagi penghuni tiap rumah dalam setiap
tahun untuk berkurban atau atirah (kambing yang disembelih pada bulan Rajab)."
(HR Abu Dawud, An Nasa'i, dan Ibnu Majah)

Memberi makan pada masa Rasulullah memang dilakukan dengan melakukan


kurban dan termasuk salah satu perbuatan jahiliyah. Namun pada saat ini dapat
dilakukan dengan memberi makan dengan niat sedekah dan berbuat baik di bulan
Rajab.

Ibnu Abbas ra meriwayatkan, "Orang-orang Quraisy meminta izin kepada


Rasulullah SAW dalam masalah atirah. Rasulullah SAW bersabda, "Sembelihlah
kambing pada bulan Rajab sebagaimana yang dilakukan orang-orang Jahiliah.
Tetapi jika ada orang yang hendak melakukannya, sembelihkan karena Allah,
kemudian makan dan bersedekahlah. Lakukanlah demikian." (HR Ath Thabrani)

2. Umrah
Berdasarkan riwayat dari Ibnu Umar ra bahwasannya Rasulullah SAW melakukan
umrah pada bulan Rajab, tetapi ketika Aisyah ra mengingkari itu, Ibnu Umar ra
diam saja. Umar bin Khattan ra menyunahkan umrah pada bulan Rajab, lalu
Aisyah ra dan Ibnu Umar ra pun melakukannya.

Bulan Rajab cocok untuk melakukan ibadah umrah, karena bulan haram/suci
lainnya seperti Zulkaidah terdapat persiapan melaksanakan haji. Sedangkan pada
bulan Zulhijah adalah bulan dilaksanakannya haji serta bulan Muharam adalah
masa usai ibadah haji.

3. Perbanyak Berdoa
Berdoa dapat dilakukan pada kapan saja dan di mana saja, baik ketika hati lapang
maupun sempit. Namun dalam sebuah riwayat Anas bin Malik ra meriwayatkan
bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ya Allah, berkatilah kami dalam bulan Rajab
dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan." (Abu Nu'aim, Al
Hilyah, Ad Dailami, Musnad Al Firdaus, Imam Nawawi, Al Azkar)

Hadits dari Anas tersebut menjadi keterangan bawa pada awal bulan Rajab doa
dapat dikabulkan oleh sebab amal-amal shaleh yang banyak dilakukan pada bulan
tersebut. Dengan bertambahnya amal, maka orang beriman akan bertambah pula
umurnya.

4. Puasa Sunnah
Imam An Nawawi pernah mengatakan bahwa, "Tidak ada keterangan tsabit tentang
puasa sunnah Rajab, baik berbentuk larangan atau pun kesunnahan. Namun pada
dasarnya melakukan puasa hukumnya sunnah ( di luar Ramadhan). Dan
diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Sunan bahwa Rasulullah SAW
mensunnahkan berpuasa di bulan-bulan haram, sedang bulan Rajab termasuk salah
satunya."

Mengutip buku Panduan Praktis Menjalankan Puasa Sunah oleh Siti Nur Aidah
dijabarkan bahwa keutamaan dari puasa Rajab adalah layaknya melakukan puasa
selama satu bulan. Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa pada bulan
Rajab sehari maka seperti ia puasa selama satu bulan." (HR. At Thabrani)

Selain itu, mengerjakan puasa sunnah bulan Rajab dapat membuat pencatatan amal
dihitung selama 60 bulan. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa puasa pada
tanggal 27 Rajab, Allah mencatatnya sebagaimana orang yang puasa selama 60
bulan."

5. Memohon Ampunan Allah SWT.


Dalam buku Doa & Amalan di Bulan Rajab Sya'ban dan Ramadhan oleh Tim
Zahra, disebutkan bahwa bulan Rajab adalah bulan pengampunan. Imam Ja'far ash
Shadiq meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Rajab adalah bulan pengampunan bagi umatku, maka perbanyaklah beristighfar di


bulan ini, karena Ia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Bulan Rajab dijuluki
dengan al Ashab (pelimpahan) karena pada bulan ini terdapat rahmat Allah yang
dilimpahkan kepada umatku.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah...

Abu Bakr Al-Balkhi rahimahullah berkata:

ِ ْ‫صا ِد ال َّزر‬
‫ع‬ َ ‫ضانَ َش ْه ُر ِح‬ ِ ْ‫ َو َش ْه ُر َش ْعبَانَ َش ْه ُر َس ْق ِي ال َّزر‬، ‫ع‬
َ ‫ َو َش ْه ُر َر َم‬، ‫ع‬ ِ ْ‫ب َش ْه ُر ال َّزر‬
ٍ ‫َش ْه ُر َر َج‬

“Bulan Rajab saatnya menanam. Bulan Sya’ban saatnya menyiram tanaman dan
bulan Ramadhan saatnya memanen hasil.”

Setelah sebulan penuh menanam, melatih diri, menempa jiwa, membiasakan


jasmani dan rohani dalam ibadah dan kebaikan, maka sebulan setelahnya adalah
merawat, yaitu dengan masuknya bulan Sya’ban. Ibadah yang dianggap berat
tetapi dipaksakan pada bulan Rajab, maka bulan Sya’ban nanti, tinggal
membiasakannya. Misalnya, shalat malam atau tahajud. Tidak mengapa dipaksa di
awal-awalnya, pada akhirnya nanti akan terbiasa.

Bulan Sya’ban adalah bulan sebelum Ramadhan. Di bulan inilah kita menyiram,
menyuburkan, menumbuhkan, dan membesarkan ibadah dan amal saleh yang telah
ditanam pada bulan sebelumnya. Kita rawat ibadah dan amal saleh tersebut dari
penyakit riya’, sum’ah (ingin didengar), hawa nafsu, dan rasa berat dan malas.

Kita siram dengan keikhlasan, dipupuk dengan istikamah, diperkuat dengan sabar,
dan dipelihara karena Allah semata. Jika itu dilakukan selama sebulan penuh pada
bulan Sya’ban, maka begitu Ramadhan tiba, semuanya sudah ringan dan semata-
mata berharap ridha dari Allah SWT.
Pada Ramadhan nanti kita tinggal panen pahala dari ibadah-ibadah yang telah
terbiasa dan dilakukan secara isitikamah. Karena besarnya ganjaran amal ibadah
selama sebulan penuh, sayang jika baru mau melatih diri untuk beribadah dan
berbuat baik di bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang seharusnya diisi dengan ibadah dan amalan
imaanan wahtisaban (atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah). Dan itu
bisa diraih setelah membiasakan diri sebagaimana yang tekah disinggung di atas.

Anda mungkin juga menyukai