Disini saya berwasiat kepada jama’ah sekalian umumnya, dan bagi diri khotib
pribadi khususnya, dengan wasiat taqwa. Marilah kita senantiasa
meningkatkan ketaqwaan dan keimanan kita kepada Allah Subhanahu wa ta’ala,
dengan melaksanakan apa saja yang diperintahkan oleh-Nya dan senantiasa
menjauhi apa saja yang dilarang oleh-Nya.
~ Jama’ah sidang jumat Rohimakumullah..
Ada momen-momen tertentu di setiap tahunnya pintu rahmat dibuka tidak
seperti hari-hari biasa.
Ada waktu-waktu yang dengan sengaja Allah muliakan agar umat
manusia lebih semangat lagi dalam menggapai rahmat Allah.
Maka kita sebagai seorang muslim, tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan itu.
Dan harus bisa memanfaatkan momen-momen spesial tersebut dengan sebaik-
baiknya.
sebagaimana firman Allah dalam surat at-taubah ayat 36 :
Artinya : “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan,
(sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan
langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram.... “
Menurut ulama’ tafsir, Allah telah memuliakan 4 bulan dari 12 bulan ciptaan-
Nya, yaitu Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab. Dimana ketika ada
umat islam yang beribadah pada bulan-bulan tersebut maka ibadah tersebut
mempunyai nilai pahala yang agung.
Yang artinya : Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan
Ramadhan adalah bulan umatku.
Dari hadis tersebut kita mengetahui bahwa rajab ialah bulannya Allah, maka
kita dianjurkan memperbaiki hubungan kita yang berkaitan dengan hablun
min Allah. Kita harus intropeksi diri atas dosa dan kesalahan apa yang telah
kita lakukan baik sengaja maupun tidak. Yakni dengan cara beristighfar dan
bertaubat dengan sungguh-sungguh atau taubat nasuha, dengan niat sungguh
untuk tidak akan melakukan kesalahan serupa di kemudian hari dan didasari
dengan rasa menyesal.
Setiap manusia pasti memiliki kesalahan dan dosa, tergantung seberapa peka
kita untuk menyadari itu dan segera bertaubat kepada Allah subhanahu wa
ta’ala.
~ Hadirin sidang jum’at Rohimakumullah..
2. Memperbaiki Sholat
Telah kita ketahui bersama bahwa perintah sholat pertama kali diterima oleh
Rasulullah langsung dari Allah ialah pada bulan rajab, melalui peristiwa besar
yang kita kenal sebagai peristiwa Isra’ Mi’raj. Kita juga menyadari bahwa
sholat merupakan tiang agama, sholat merupakan amal ibadah pertama yang
akan di hisab dihadapan Allah Subhanahu wa ta’ala. Sebagai hadis :
Sholat bisa dikatakan sebagai ujung tombak ibadah kita kepada Allah, bahkan
ibadah sholat merupakan pembeda antara kaum Islam dan kaum kafir,
sebagaimana sabda nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Oleh karena itu, di bulan rajab ini.., marilah kita senantiasa memperbaiki
kualitas sholat kita. Kita yakini bahwa sholat merupakan pondasi kehidupan
kita, ibaratnya jika pondasi sebuah bangunan kuat maka kokohlah sebuah
bangunan tersebut. Begitu juga sholat kita, jika baik kualitas sholat kita maka
baiklah kualitas hidup kita.
3. Berpuasa dan Mengqodho’ Puasa jika Masih Ada Hutang
Selain beristighfar dan memperbaiki sholat kita, berpuasa juga bisa
dijadikan sebagai ibadah sunnah untuk memuliakan bulan rajab.
Sebagaimana pendapat para imam madzhab :
Selain kesehatan ruh dan jasmani yang kita dapat, fadhilah puasa di bulan
rajab juga sangat besar. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam. :
ِم ِم ِة ِا ِف
َمْن َص اَم، َو َاْح َلى َن اْلَعَس ل، اشُّد َبَياضًا َن الَّلَبِن،َّن ى اْلَج َّن نهرًا ُيَق اُل َلُه رجب
َيْو ًما ِم ْن َر جب َس َق اُه اُهلل ِم ْن َذِلَك الَّنهر..
Artinya : sesungguhnya di dalam surga itu ada sebuah sungai, namanya "
Rajab ". Warnanya lebih putih daripada susu , dan rasanya lebih manis
daripada madu. Barangsiapa yang berpuasa 1 hari dibulan rajab maka
Allah akan memberikan minum dari air sungai tersebut (Dzurrotun
Nashihin).
Ada beberapa yang berpendapat hadis tersebut dhoif, namun hadits dhoif
sah-sah saja jika dijadikan sebagai fadhoilul amal. Namun lemah jika
dijadikan sebagai rujukan dalil ilmiah.
Puasa dibulan rajab juga bisa diniatkan untuk mengqadha puasa bagi siapa
saja yang masih memiliki tanggungan/ hutang puasa ramadhan di tahun
sebelumnya.
Itulah beberapa amalan atau ibadah yang bisa kita lakukan untuk
memuliakan bulan rajab. Perlu kita ketahui bahwa bulan rajab merupakan
momen untuk kita sebagai umat islam melatih diri untuk menyambut
datangnya bulan suci ramadhan. Abu Bakr al-Balkhi berkata :
Salah besar jika momentum bulan ramadhan kita gunakan sebagai ajang
untuk menanam, padahal sejatinya bulan ramadhan merupakan momentum
kita untuk memanen apa yang telah kita tanam di bulan-bulan sebelumnya
yakni bulan Rajab dan Sya’ban.
Aqimish sholaah...