Memang, di bulan lain amalan dan perbuatan tersebut juga berpahala serta tak
kalah baik.
Oleh karena itu, ada banyak amalan bulan Ramadan yang bisa dilakukan
bersama, di antaranya:
"Barang siapa yang pada bulan itu (Ramadan) mendekatkan diri kepada Allah
dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan
yang diwajibkan pada bulan lainnya.
Dan barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya
sama dengan tujuh puluh kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada
bulan lainnya," (HR. Bukhori-Muslim).
Ibadah malam ini bisa dengan salat tahajud yang dilakukan sepertiga waktu
dini hari.
2. Berpuasa Jika Mampu
Pada bulan Ramadan, puasa menjadi ibadah wajib yang harus dilakukan oleh
semua kaum muslim yang mampu.
Setiap amalan di bulan Ramadan akan dilipatkan mulai dari 10 kali lipat
hingga 700 kali lipat kecuali puasa. Sebab, Allah SWT sendiri yang akan
membalasnya.
Ali bin Abi Thalib pun menyukai berbuka puasa dengan minuman susu.
Iman Ja’far ash shidiq berkata bahwa Rasulullah SAW apabila berbuka puasa,
biasanya beliau memulai dengan memakan yang manis-manis.
Jika tidak ada, maka beliau berbuka puasa dengan memakan gula atau kurma.
Bahkan bila semua itu tidak ada, beliau berbuka puasa dengan meminum air
hangat .
Karena tidak ada yang bisa mengetahui apakah masih memiliki umur untuk
kembali bertemu dengan Ramadan tahun depan.
Menjelaskan hal ini, dalam salah satu hadis Rasulullah SAW bersabda:
Amalan bulan Ramadan ini terkait dengan akan jatuhnya malam Lailatul
Qadar . Ini akan terjadi pada satu malam di antara 10 hari terakhir Ramadan.
Iktikaf atau berdiam diri di masjid dengan tujuan ibadah, tentu saja akan
mendapat pahala yang sangat besar.
“Aku pernah melakukan itikaf pada sepuluh hari Ramadan yang pertama. Aku
berkeinginan mencari Lailatul Qadar pada malam tersebut.
Kemudian aku beriktikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang
mengatakan padaku bahwa Lailatul Qadar itu di sepuluh hari yang terakhir.
‘Siapa saja yang ingin beritikaf di antara kalian, maka beriktikaflah.’ Lalu di
antara para sahabat ada yang beriktikaf bersama beliau,” (HR Bukhari).
Setiap malam ganjil terakhir yang diisyaratkan sebagai malam Lailatul Qadar,
disunahkan memperbanyak ibadah, dzikir, dan membaca Alquran .
Namun, amalan yang paling utama di malam ini adalah memperbanyak salat.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW
pernah bersabda:
“Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatul Qadar karena iman
dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu
akan diampuni,” (HR Bukhari).
Sesungguhnya, satu amal saleh yang dikerjakan pada bulan Ramadan, lebih
baik daripada yang dikerjakan selama seribu bulan.
8. Memperbanyak Sedekah
Jika dilakukan secara rutin selama satu bulan penuh, amalan bulan Ramadan
ini akan menjadi kebiasaan baik.
Amalan bulan Ramadan berupa sedekah ini juga penting untuk diupayakan
dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Memberi makan orang berbuka puasa juga bisa termasuk sedekah, yang
merupakan amalan bulan Ramadan lainnya.
Hal ini karena sedekah paling utama adalah yang dikerjakan di bulan
Ramadan. Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa yang memberi berbuka orang puasa, baginya pahala seperti pahala
orang berpuasa tadi tanpa dikurangi dari pahalanya sedikitpun," (HR. Ahmad,
Nasai, dan dishahihkan al-Albani).
Salah satu amalan bulan Ramadan yang disunahkan adalah makan sahur .
Ini juga merupakan pembeda antara puasa kaum muslim dengan lainnya yang
juga menjalankan puasa.
Ada beberapa tujuan utama dari makan sahur sebelum berpuasa, yakni
seperti:
Melaksanakan amalan sunah saat Ramadan yang dicontohkan oleh
Rasulullah SAW.
Memperoleh tenaga yang digunakan untuk beraktivitas seharian saat
menjalankan puasa.
Selain itu, sahur juga bisa juga meningkatkan keikhlasan saat menjalankan
ibadah puasa.
“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadan, bulan yang
didalamnya diturunkan (permulaan) Alquran.
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah
(Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan.
Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf,
lam satu huruf dan mim satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi)”
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menghapus dosa di masa lalu yaitu
beristigfar sebanyak mungkin.
Karena itulah memperbanyak istigfar juga jadi amalan bulan Ramadan yang
dianjurkan.
Selain istigfar, umat Muslim juga bisa menambahkan amalan lainnya seperti
zikir dan doa.
Sesungguhnya malam dan siang hari saat Ramadan adalah waktu mulia dan
utama.
Doa di sepertiga malam terakhir pun juga termasuk amalan Ramadan, karena
Allah SWT turun ke langit dunia dan berfirman:
"Adakah orang yang meminta, pasti aku beri. Adakah orang beristigfar, pasti
Aku ampuni dia,”.
Beristigfar di waktu sahur pun bisa dijalani, seperti firman Allah SWT: "Dan
di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah)," (QS. Al-
Dzaariyat: 18).
Hal ini dimaksudkan agar setelah sahur dan salat Subuh, seseorang tidak
kembali tidur dan tetap beraktivitas seperti biasa.
Dalam sebuah hadis yang dikutip dari laman Rumaysho, terdapat penjelasan
bahwa:
"Siapa salat Subuh dengan berjamaah, lalu duduk berzikir kepada Allah SWT
hingga matahari terbit, lalu salat dua rakaat, maka baginya seperti pahala haji
dan umrah sempurna, sempurna, sempurna," (Dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani).
Mengenai hal ini, dalam salah satu hadisnya Rasulullah SAW pernah
bersabda:
Maka, keluarlah dosanya sebagaimana pada hari dia dilahirkan oleh ibunya,”
(HR Bukhari, Muslim, Abu Daud dan Tirmidzi).
Amalan bulan Ramadan ini istimewa karena tidak dilakukan di bulan lainnya.
Jika salat Tarawih akan berakhir, Witir bisa segera dilaksanakan. Salat
Witir hukumnya sunah dan dikerjakan dengan rakaat ganjil.
Ini dikerjakan selapas salat Isya berjamah dan untuk jumlah 11 sampai 23
rakaat.
Selain itu dilansir dari laman Umma.id, Rasulullah SAW juga pernah
bersabda:
Selamat menerapkan rangkaian ibadah ini saat sepanjang bulan suci tersebut,