Anda di halaman 1dari 10

Dalam Perspektif Madzhab Imam asy-Syafi’i ‫ﵫ‬

1 Apakah sebab penamaan bulan dengan “Rajab”?

Bagaimana status hadits-hadits seputar amalan


2 dan keutmaan khusus di bulan Rajab?

3 Apakah yang menjadi landasan para fuqoha’ dalam


kesunnahan ibadah tertentu di bulan ini?

4 Apa sajakah amalan yang disunnahkan pada


bulan ini?

5 kesimpulan
 Bulan ini dinamakan dengan Rajab karena dua hal :
 Pengagungan bangsa Arab terhadab bulan ini, dikatakan “syahrun
murajjab”, yakni bulan yang diagungkan.
 Bangsa Arab meninggalkan peperangan di bulan ini, sehingga
mereka tak akan terdengar gemerincing suara pedang di dalamnya,
orang arab mengatakan : “rajulun arjab” , yakni lelaki tuli yang tak
bisa mendengar.
Referensi : Ijabah at-Tholab Syarh Nailul Arab , Muhammad Barra Aly (halaman 9)

 Tidak ada dalil shahih maupun sharih (gamblang) yang


menunjukkan keutamaan suatu ibadah khusus, seperti sholat,
puasa, zakat, sedekah, istighfar, dan amalan lainnya pada bulan ini.
 Ibnu Hajar al-Asqolani ‫( ﵫ‬wafat tahun 852 H) mengatakan :
“Tidak ada hadits shohih yang bisa dijadikan sebagi hujjah tentang
keutamaan khusus bulan Rajab dan puasa di dalamnya, tidak pula
puasa pada hari tertentu di dalamnya, tidak pula menegakkan
sholat secara khusus pada malam-malam tertentu.”
 Beliau juga menegaskan: “Adapun hadits-hadits terkait
keutamaan bulan Rajab, atau keutamaan puasa di dalamnya,
atau puasa pada hari tertentu darinya maka terbagi menjadi dua ,
sebagiannya dho’if, Sebagian lainnya maudhu’ (palsu -pen).”
Referensi : Tabyînul Ajab Mimmâ Warada fî Fadhli Syahri Rajab, Ibnu Hajar (halaman 23, 33)
 Landasan para fuqoha’ dalam masalah ini adalah :
 Pertama : Hadits-hadits dho’if tentang amalan sunnah di bulan
Rajab , dengan 3 syarat :
1) Hadits dhaif tersebut tidak terlalu parah kedho’ifan-nya.
2) Hadits tersebut memiliki ashlun (hadits pokok) dari hadits
shahih, artinya ia berada di bawah kandungan hadits shahih.
3) mengamalkannya tak disertai keyakinan atas tsubut-nya hadits
itu, melainkan hanya sekedar berhati-hati.
 Kedua : Hadits-hadits yang sifatnya umum dan tidak shorih
tentang Rajab, namun bisa dijadikan sebagai dalil dengan
istinbath beberapa hukum di dalamnya.
 Ketiga : Keumuman hadits tentang keutamaan amal sholeh di
bulan-bulan haram.
 Keempat : Keumuman dalil tentang keutamaan amalan sholeh
sepanjang waktu secara mutlak.
 Perkataan Ulama Syafi’iyah seputar beramal dengan hadits –hadits
tentang keutamaan bulan Rajab :
 Ibnu Hajar al-Haitamy ‫( ﵫ‬wafat tahun 973 H) mengatakan :
“Dan telah menjadi ketetapan bahwa hadits dho’if, mursal,
munqothi’, mu’dhol, serta mauquf : diamalkan pada bab fadhoil
a’mal berdasarkan kesepakatan para ulama, dan tidak diragukan
lagi bahwa puasa Rajab adalah salah satu diantara amalan-
amalan yang mulia, maka cukup dalam masalah ini dengan
hadits-hadits dho’if dan semisalnya, dan tidaklah mengingkarinya
kecuali orang jahil yang tertipu.”
Referensi : Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah al-kubra, Ibnu Hajar al-haitamy (juz 2, hal.65)
 Syaikh Ali Mulla al-Qory ‫( ﵫ‬wafat tahun 1014 H) mengatakan :
“Dan telah sampai hadits-hadits dho’if tentang keutamaan puasa
rajab, namun dengan banyaknya jalur periwayatan hadits-hadits
tersebut menjadi kuat.”
Referensi : Ijabah at-Tholab Syarh Nailul Arab , Muhammad Barra Aly (halaman 9)

 Diantara Amalan-amalan yang disunnahkan di bulan Rajab :


 Pertama : memperbanyak do’a pada malam pertama bulan ini.
 Kedua : berpuasa.
 Ketiga : umrah.
 Keempat : berdoa dengan do’a masyhur :
‫اﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎرك ﻟﻨﺎ ﰲ رﺟﺐ وﺷﻌﺒﺎن وﺑﻠﻐﻨﺎ رﻣﻀﺎن‬

 Imam asy-Syafi’i ‫( ﵫ‬wafat tahun 204 H) mengatakan :


“Dan telah sampai kepada kami riwayat ,bahwasanya doa itu mustajab
di 5 malam : 1) malam jum’at, 2) malam iduladha, 3) malam idul fitri, 4)
malam pertama bulan Rajab, dan 5) malam nishfu sya’ban.”
Referensi : Kitab al-Umm, Imam Muhammad Idris Asy-syafi’i (jilid 1/ hal.264)

 catatan : riwayat ini dinilai dho’if oleh para ahli hadits , namun
para fuqoha’ mengamalkannya karena kebolehan beramal dengan
hadits dhoif dengan ketentuan-ketentuan yang telah berlalu.
 Para Ulama dari 4 madzhab bersepakat akan kesunnahan berpuasa
pada hari-hari di bulan Rajab, dan bukan termasuk bid’ah.
Adapun yang menjadi khilaf ialah mengenai hukum berpuasa Rajab
sebulan penuh :
 Ulama Hanafiyah, Malikiyah, dan Syafi’iyah mengatakan sunnah.
 Ulama Hanabilah mengatakan makruh.
 Adapun dalil kesunnahan puasa Rajab, baik sebagian harinya atau
seluruhnya, adalah :
 Pertama : dalil-dalil tentang keutamaan puasa secara umum, dan ini
banyak sekali.
 Kedua : Hadits tentang keutamaan puasa di bulan-bulan haram,
dan Rajab termasuk di dalamnya.
o Al-hafidz Ibnu ash-Sholah ‫( ﵫ‬wafat tahun 643 H) mengatakan :
“Hadits yang ada di kitab sunan Abi Dawud dan selainnya
tentang puasa di bulan-bulan haram sudah cukup sebagai
anjuran untuk berpuasa ( yakni di bulan Rajab –pen).”
o Hadits yang dimaksud oleh Ibnu ash-Sholah adalah apa yang
diriwayatkan oleh sahabat Abu Mujibah al-Bahiliy ‫ﵠ‬, yang
diantaranya Rasulullah ‫ ﵟ‬berkata kepadanya :
ِ ِ ِ
ْ ‫)) ُﺻ ْﻢ ﻣ َﻦ ا ْﻟ ُﺤ ُﺮ ِم َوا ْﺗ ُﺮ ْك ُﺻ ْﻢ ﻣ َﻦ ا ْﻟ ُﺤ ُﺮ ِم َوا ْﺗ ُﺮ ْك ُﺻ ْﻢ ﻣ َﻦ ا ْﻟ ُﺤ ُﺮ ِم َوا ْﺗ ُﺮ‬
((‫ك‬

“Berpuasalah pada bulan-bulan haram dan tinggalkanlah.


Berpuasalah pada bulan-bulan haram dan tinggalkanlah.
Berpuasalah pada bulan-bulan haram dan tinggalkanlah.”
Beliau berkata sambil berisyarat dengan tiga jarinya, beliau
satukan ketiganya kemudian beliau pisahkan.
o Ibnu hajar al-Haitamy ‫ ﵫ‬mengatakan saat mengomentari
hadits ini : “Para Ulama berkata : beliau ‫ ﵟ‬memerintahkan
untuk meninggalkan (yakni puasa di sebagian harinya-pen)
dikarenakan memperbanyak puasa adalah hal yang berat
baginya, sebagaimana yang disebutkan di awal hadits, adapun
bagi yang tidak keberatan, maka berpuasa sebulan penuh
merupakan hal yang utama”
Referensi : Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah al-kubra, Ibnu Hajar al-haitamy (juz 2, hal.67)

 ketiga : hadit-hadits dhoif tentang kekhususan berpuasa Rajab,


diantara :
o Hadits marfu’ dari sahabat Anas ‫ ﵠ‬: “Sesungguhnya di surga
ada sungai yang dinamakan dengan Rajab, lebih putih dari susu,
dan lebih manis dari madu, siapa yang berpuasa di bulan Rajab
maka Allah akan memberi minum kepadanya dari sungai itu”
Catatan : Ibnu Hajar ‫ ﵫ‬memberi komentar terhadap hadits ini :
“sanadnya lemah secara umum, namun tidak boleh secara
langsung menghukuminya maudhu’.”
Referensi : Tabyînul Ajab Mimmâ Warada fî Fadhli Syahri Rajab , Ibnu Hajar (halaman 33)

 Keempat : hadit-hadits yang tidak shorih (gamblang) tentang


kesunnahan puasa Rajab, diantaranya :
o Hadits Usamah ‫ﵠ‬, beliau berkata : “Aku bertanya: wahai
Rasulullah, belum pernah aku melihatmu puasa di bulan lain
sebagaimana puasamu pada bulan Sya’ban?. Beliau bersabda:
‘’Itu adalah bulan yang banyak dilalaikan manusia antara
Rajab dan Ramadhan’. Dan bulan itu adalah bulan yang di
dalamnya diangkat amalan-amalan kepada Rabbul ‘Alamin.
Maka aku suka jika ketika aku sedang berpuasa”
o Ibnu hajar al-haitamy ‫ ﵫ‬mengatakan saat mengomentari hadits ini
: “Rasulullah ‫ ﵟ‬memberikan Isyarat bahwa tatkala bulan
sya’ban dihimpit oleh dua bulan yang agung : bulan haram (Rajab)
dan Ramadhan, maka manusia tersibukkan dengan dua bulan
tersebut dan melalaikan bulan sya’ban, oleh karenanya kebanyakan
ulama berpendapat bahwa puasa Rajab lebih utama darinya
(yakni puasa sya’ban).
Referensi : Al-Fatawa Al-Fiqhiyyah al-kubra, Ibnu Hajar al-haitamy (juz 2, hal.69)

 Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ‫ﵡ‬


bahwa : “ Rasulullah ‫ ﵟ‬melaksanakan umrah 4 kali, salah
satunya di bulan Rajab.” (hadits Riwayat Imam Muslim)
 Namun tidak boleh meyakini ada keutamaan khusus umrah di
bulan ini, karena tidak ada riwayat shohih terkaitnya, sebagaimana
yang dijelaskan oleh Ibnul Atthor ‫( ﵫ‬wafat tahun 724 H ) , murid
senior imam an-Nawawi : “dan diantara riwayat yang sampai
kepadaku dari penduduk Mekkah –semoga Allah menambahkan
kemuliaan padanya- akan kebiasaan memperbanyak umrah di bulan
Rajab, dan ini merupakan amalan yang tak aku ketahui dalilnya.”
 Al-Hafidz Ibnu Rajab ‫( ﵫ‬wafat tahun 795 H ) dalam Lathoiful
Ma’arif menjelaskan bahwa banyak di kalangan salaf yang
menyukai umrah di bulan Rajab, hal ini dikarenakan yg lebih utama
bagi seseorang adalah menjadikan haji dalam satu safar, dan umrah
di safar lainnya selain di bulan-bulan haji.
Referensi : Latho’iful Ma’arif, Ibnu Rajab, Dar Ibnu Katsir – Beirut (halaman 273)
 Do’a ini diriwayatkan dengan sanad yang dhoif dari Anas ‫ﵠ‬:
“Sesungguhnya Nabi ‫ ﵟ‬apabila masuk bulan Rajab berdoa :
‫وﺷﻌﺒﺎ َن وﺑ ﱢﻠ ْﻐ َﻨﺎ َر َﻣ َﻀﺎ َن‬
َ ‫ﺐ‬ َ ‫اﻟ ﱠﻠ ُﻬﻢ َﺑ َﺎر ْك ﻟ َﻨﺎ ﰲ ر‬
َ ‫ﺟ‬
“ Yaa Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta
sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.”
 Al-Hafidz Ibnu Rajab ‫ ﵫ‬mengatakan : “Di hadits ini terdapat
dalil akan sunnahnya berdoa agar diberi panjang umur pada
masa-masa yang memiliki keutamaan, agar bisa melaksanakan
amal sholeh di dalamnya, karena seorang mukmin tidaklah
menambah umurnya melainkan kebaikan, dan sebaik baik
manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya, dan
para salaf senang apabila diwafatkan setelah melakukan amalan
sholeh seperti puasa Ramadhan atau kembali dari haji, dan
dikatakan : siapa yang mati dalam keadaan demikian maka Allah
akan ampuni segala dosanya.”
 Beliau juga mengatakan : “ Bulan Rajab adalah kunci dari bulan-
bulan kebaikan dan keberkahan, Abu bakar al-Balkhi berkata :
o Rajab adalah bulan menanam,
o Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman,
o dan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman.”
 Saya (al-faqir) mengatakan : perkataan ini memberikan isyarat
bahwa siapa yg ini mendapat keberkahan yang maksimal di
bulan Ramadhan, maka hendaklah ia mengambil start di bulan
Rajab.
Referensi : Latho’iful Ma’arif, Ibnu Rajab (halaman 275-276)
 Karena pengagungan bangsa Arab terhadab bulan ini
Sebab penamaan
 Karena mereka meninggalkan perang pada bulan ini,
bulan Rajab?
sehingga tak dijumpai suara gemerincing pedang
 Tidak ada dalil shahih maupun sharih (gamblang)
Status hadits tentang
yang menunjukkan keutamaan suatu ibadah
keutamaan amalan
khusus, seperti sholat, puasa, zakat, sedekah,
khusus pada bulan ini
istighfar, dan lain-lain pada bulan ini.
 Hadits-hadits dhoif tentang amalan sunnah di bulan
Rajab
Landasan para Fuqoha  Hadits-hadits yang sifatnya umum dan tidak shorih
terkait kesunnahan tentang Rajab
Sebagian amalan di  Keumuman hadits tentang keutamaan amal sholeh
bulan Rajab di bulan-bulan haram
 Keumuman dalil tentang keutamaan amalan sholeh
sepanjang waktu secara mutlak.
 Memperbanyak do’a di malam pertama bulan ini,
o sebagaimana disebutkan imam Asy-Syafi’i sebagai
salah satu di antara 5 malam yang mustajab.
 Puasa, baik di sebagian harinya, atau seluruhnya.
Sebutkan beberapa o Berdasarkan keumuman hadits tentang
amalan yang keutamaan puasa di bulan-bulan haram
disunnahkan dalam  Umrah,
bulan Rajab beserta o Tidak ada dalil khusus mengenai perintah
dalilnya? melaksanakan umrah di bulan ini, namun banyak
dari kalangan salaf yang mengamalkannya.
 Berdoa dengan do’a keberkahan yang masyhur :
‫وﺷﻌﺒﺎ َن وﺑ ﱢﻠ ْﻐ َﻨﺎ َر َﻣ َﻀﺎ َن‬
َ ‫ﺐ‬ َ ‫اﻟ ﱠﻠ ُﻬﻢ َﺑ َﺎر ْك ﻟ َﻨﺎ ﰲ ر‬
َ ‫ﺟ‬
Yaa Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban,
serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan”

Anda mungkin juga menyukai