Anda di halaman 1dari 15

KHUTBAH IDHUL FITRI

1 Syawwal 1444 H

“Ramadhan Momentum Sucikan Hati


dan Saling Berbagi”

Oleh Dr. H. Atabik Luthfi, Lc, MA


(Ketua Bidang Dakwah PP IKADI)

Diterbitkan oleh:

PD IKADI KOTA PRABUMULIH


Jalan Matahari Gang Bintang,RT. 05 RW. 05,Kel. Muara Dua,
Prabumulih Timur, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan
TAHUN 1444 H / 2023 M
‫‪KHUTBAH IDHUL FITRI 1 SYAWWAL 1444 H / 2023 M‬‬

‫‪“RAMADHAN, MOMENTUM SUCIKAN HATI‬‬


‫”‪DAN SALING BERBAGI‬‬

‫‪Oleh Dr. H. Atabik Luthfi, Lc, MA‬‬


‫)‪(Ketua Bidang Dakwah PP IKADI‬‬

‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫هللا َأ ْن َ َُب (×‪َ )٣‬و ِ ه ّ ِلِل ْاحلَ ْمدُ‬ ‫هللا َأ ْن َ َُب (×‪ُ )٣‬‬ ‫هللا َأ ْن َ َُب (×‪ُ )٣‬‬ ‫ُ‬
‫الِل ُب ْك َر ًة َو َا ِص ْي ًال ـ ل ٓ ِا َ ََل ِااله ه ُ‬
‫الِل‬ ‫َا ه ُلِل اَ ْن َ َْب َنب ْ ًِْيا َوامْ َح ْمدُ ِ ه ِلِل َنثِ ْ ًْيا َو ُس ْب َح َان ه ِ‬
‫الِل َو ْحدَ ُ‬ ‫َو َال َ ْؼ ُبدُ َااله ِا ه ُ ُ ْ ِ ِ ْ َ َ َُل ا ِّا ْ َ َوم َ ْ َن ِر َ ْام َ ِ ُر ْو َن‪ .‬ل ٓ ِا َ ََل ِااله ه ُ‬
‫ََص َغبِدَ ُ َو َا َغ هز ُجنْدَ ُ َوه ََز َم ْ َال ْح َز َاب َو ْحدَ ُ ‪.‬ل ٓ ِا َ ََل ِااله ه ُ‬
‫الِل‬ ‫َصدَ َق َوغْـدَ ُ َو َ َ‬
‫‪َ .‬ا ه ُلِل اَ ْن َ َْب َا ه ُلِل اَ ْن َ َْب َو ِ َ ِلِل امْ َح ْمدُ‬
‫امْ َح ْمدُ ِ ه ّ ِلِل امْ ُم ْن ِؼ ِم ػَ ََل َ ْ َأ َطاػَ ُه َوات ه َب َع ِرضَ ا ُ ‪ ،‬امْ ُم ْن َت ِل ِم ِ هم ْ خَامَ َف ُه َو َغ َ ا ُ ‪،‬‬
‫ه ِاَّلى ي َ ْؼ َ َُل َ ا َأ ْظه ََر ُ امْ َؼ ْبدُ َو َ ا َأ ْخ َفا ُ ‪ ،‬امْ ُم َت َك ِّف ُل ِبأَ ْر َز ِاق ِغ َبا ِد ِ َ َال ي َ ْ ُْتكُ‬
‫َأ َحدً ا ِ ْ ُ ْم َو َالي َ ْ َ ا ُ ‪َ ،‬أ ْ َدُ ُ ُس ْب َحا َ ُه َوتَ َؼ َاا ػَ ََل َ ا َأ ْغ َ ا ُ ‪.‬‬

‫| ‪1 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi‬‬


‫ َو َأ ْشهَدُ َأ هن َس ِ ّيدَ َنَ ُ َح همدً ا‬. ‫َشيْ َم َ َُل‬ ِ َ ‫هللا َو ْحدَ ُ َال‬ ُ ‫َأ ْشهَدُ َأ ْن ل ٓ ا ه ََل االه‬
ّ ُّ ُ
‫َغ ْبدُ ُ َو َر ُس ْ َل‬
، ُ‫ َأ ّ أَب َ ْؼد‬، ُ ‫َص ِب ِه َو َ ْ َوا َال‬ ْ َ ‫ َوػَ ََل ها ِ َِل َو‬،‫ان ه ّهُ هم َص ِ ّل َو َس ِ ّ َْل ػَ ََل َس ِ ّي ِدَنَ ُ َح هم ٍد‬
،‫هللا َح هق تَ ْل َ ا ُ َوا ْػ َ ُم ْ ا َأ هن ي َ ْ َ ُ ُْك ه َهذا ي َ ْ ٌم َغ ِظ ْ ٌْي‬ َ ‫ ات ه ُل ا‬،‫َ َيأ ٓ َأُّيه َا امنه ُاس‬
‫ َهُ َ ي َ ْ ُم‬،‫ َو َح هر َم ػَ َ ْي ُ ُْك ِ ْي ِه ام ّ ِ َيا َم‬،‫هللا مَ ُ ُْك ِ ْي ِه ام ه َؼا َم‬ ُ ‫ َأ َح هل‬،ٌ‫َو ِغ ْي ٌد َن ِر ْْي‬
‫ َ َ ِ ّب ُح ْ ا َ بره ُ ُْك ِ ْي ِه َو َغ ِّظ ُم ْ ُ َوتُ ْ ب ُ ْ ا‬،‫ت َ ْ ِب ْي ٍح َو َ َْت ِم ْي ٍد َوَتَ ْ ِ ْي ٍل َوتَ ْؼ ِظ ْ ٍْي َوتَ ْم ِج ْي ٍد‬
ُ ‫هللا َو ْاس َت ْ ِف ُر ْو‬ ِ ‫ا َا‬
Hadirin kaum muslimin dan muslimat jama'ah shalat
ّ
Idul Fithri Rahimakumullah!

ALLAH Maha Besar, kepada-Nya segala makhluk


tunduk dan berharap. Hanya kepada-Nya kita beribadah
dan memohon pertolongan. Hanya kepada-Nya pula kita
mengarahkan dzikir, do’a dan munajat kita. Ditangan-Nya
segala kekuasaan. Dia penebar rahmat bagi semesta alam.
Karenanya kita senantiasa kumandangkan takbir, tahmid,
tasbih, dan tahlil, saat menyambut datangnya ‘Idul fithri
setelah sebulan berpuasa yang mengantarkan kita ke
gerbang takwa, ‫مؼ ُك تتل ن‬ dengan kebaikan yang
meningkat. Terlebih kita tetap mampu bersabar dan
bersungguh - sungguh dalam menjalankan ibadah
Ramadhan.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahil


Hamd!

2 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi |


‘Idul Fithri tahun 1444 H ini berbeda dengan dua tahun
sebelumnya. Tahun ini kita dapat bernafas lega karena
sudah diperbolehkan shalat berjama'ah tarawih, i'tikaf, dan
Idul Fithri. Setidaknya, suasana kebersamaan Idul Fithri
saat ini layak disyukuri, khususnya dalam konteks ibadah
dan amal shalih yang lebih maksimal dijalankan,
dibandingkan dengan Ramadhan dan Idul Fithri tahun
1442 atau tahun 1443 H.
Idul Fithri secara makna diidentikkan dengan dua hal
pokok, yaitu kembali fithr dalam arti berbuka makan dan
minum di siang hari, setelah sebulan sebelumnya tidak
diperkenankan makan sepanjang hari. Atau identik dengan
fithrah, dalam arti kembali kepada kesucian; kesucian hati
dan jiwa (tazkiyatun nafs), kesucian pikiran (tazkiyatul
fikrah), kembali kepada kemurnian agama, sebagaimana
isyarat dari hadits Nabi saw:

”‫َصا ِ ِه‬
َ ّ ِ َ‫ َأَب َ َ ا ُ ُّيُ َ ِّ دَا ِ ِه َأ ْو يُن‬، ‫“ ُ ه َ ْ مُ ٍد يُ َ ُا ػَ ََل امْ ِف ْ َر ِة‬
“Setiap manusia dilahirkan dalam keadaan fitrah.
Orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi atau
Nasrani”. (HR. Bukhari Muslim)

Atau Fithrah dalam pengertian sunatullah


sebagaimana isyarat dari firman Allah swt dalam
surat Ar Rum ayat 30 :

‫الِل ام ه ِ ِْت َ َ َر امنه َاس ػَ َْيْ َاۗ َال تَ ْب ِديْ َل ِم َ ْ ِق‬


ِ ّ ‫َ َا ِك ْم َو ْ َْج َم نِ ِّل ْ ِ َح ِن ْيفًاۗ ِ ْ َر َت ه‬
‫الِل ۗ ه ِ َ ّ ِاا ْ ُ امْ َل ِ ّ ُْي َو هم ِك ه اَ ْن َ َ امنه ِاس َال ي َ ْؼ َ ُم ْ َن‬
ِ ّ‫ه‬

3 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi |


“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
kepada Agama (Allah); (tetaplah atas) fithrah
Allah yang telah menciptkan manusia menurut
fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ar-Rum:
30).

Makna komprehensif inilah yang dipahami oleh


Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya: “Maksudnya
adalah tegakkan wajahmu dan teruslah berpegang
pada apa yang disyariatkan Allah kepadamu, yaitu
berupa agama Nabi Ibrahim yang hanif, yang
merupakan pedoman hidup bagimu. Yang Allah telah
sempurnakan agama ini dengan puncak
kesempurnaan. Dengan itu berarti engkau masih
berada pada fitrahmu yang salimah (lurus dan benar).
Sebagaimana ketika Allah ciptakan para makhluk
dalam keadaan itu. Yaitu Allah menciptakan para
makhluk dalam keaadan mengenal-Nya, men-
tauhidkan-Nya dan mengakui tidak ada yang berhak
disembah selain Allah.”

Alangkah baiknya bila ‘Idul fithri dijadikan


sebagai momentum menebar segala jenis kebaikan,
karena itu merupakan tuntunan fithrah. Terlebih
setelah sukses berbuat banyak kebaikan sepanjang
Ramadhan, yang diawali dan ditandai dengan
kembali mempererat ukhuwwah, memperbanyak
silaturrahim, saling mendo'akan dengan ucapan:
“Taqabbalallahu minna wa minkum”. Saling
4 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi |
memaafkan, saling mengasihi, dan saling berbagi,
agar termasuk 'Khairun naas'.

‫خ ْ َُْي امنه ِاس َأ ْ َف ُؼه ُْم نِ نه ِاس‬


“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
manusia". (HR. Ahmad dan Thabrani)

‫خ ْ َُْيُ ْ َ ْ ُ ْر َ خ ْ َُْي ُ َويُ ْ َ ُ َ ه‬


ُ ‫َش‬
"Sebaik-baik kalian adalah yang diharapkan kebaikannya
dan terjaga dari keburukannya". (HR. Tirmidzi)

‫هللا انَب هللا انَب هللا انَب‬


Secara filosofis, inti dari seluruh amaliah
Ramadhan yang beragam selama satu bulan penuh
adalah membersihkan dan mensucikan diri dari dosa,
seperti yang diisyaratkan oleh hadits Rasulullah saw:

‫ َو َ ْ َصا َم‬, ‫َ ا تَ َلده َم ِ ْ َ ْ ِب ِه‬


‫“ َ ْ كَا َم م َ ْي َ َ امْ َل ْد ِر ا َاَنً َوا ْح ِ َ ًاا ُ ِف َر َ َُل‬
ّ
”‫َ ْ ِب ِه‬
ْ ِ ‫َر َ َ َان ا َاَنً َوا ْح ِ َ ًاا ُ ِف َر َ َُل َ ا تَ َلده َم‬
"Barangsiapa yang menegakkan lailatul qadar (mengisi
ّ
dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan
mengharapkan pahala (hanya dariNya) maka akan
diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan
barangsiapa yang melaksanakan shaum Ramadhan
karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala
(hanya dariNya) maka akan diampuni dosa-dosa yang
telah dikerjakannya". (HR. Muslim)
5 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi |
Dengan modalitas hati yang bersih, jiwa yang
murni, dan pikiran yang jernih, akan mudah
menjalankan kebaikan dan berat melakukan
kemaksiatan, seperti yang tercermin dalam amaliah
Ramadhan yang meningkat signifikan. Itulah salah
satu makna implementatif dari firman Allah swt

ۗ‫َ َ ُن َ ِ ّ ُ ٗه نِ ْ ُ ْ ه ى‬
“Maka Kami mudahkan dia untuk kemudahan”.
(QS. Al-Lail: 7).
Sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu
menafsirkan, “kemudahan di ayat ini dalam arti
mudah menjalankan kebaikan.” Besarnya karunia
Allah berupa ampunan atas segala dosa di bulan
Ramadhan harus diimbangi dengan ibadah dan amal
shalih yang lebih banyak dan berkualitas,
sebagaimana firman Allah swt:

‫الِل ػَ هَل َ ا ه هَد ُ ُْك َومَ َؼ ه ُ ُْك ت َ ْ ُك ُر ْو َن‬


َ ّ ‫َو ِم ُت ْ ِ ُ ا امْ ِؼده َة َو ِم ُت َك ِ ّ َُبوا ه‬
“………Dan agar kamu sekalian menyempurnakan
bilangan (puasamu), mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu dan
agar kamu sekalian bersyukur”. (QS. Al-Baqarah:
185)

6 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi |


Ungkapan mengagungkan Allah pada ayat di atas
setelah frase ‘agar kamu sekalian menyempurnakan
bilangan (puasamu)’ menurut mayoritas mufassirin
maksudnya adalah bertakbir mengagungkan Allah swt di
hari raya Idul Fithri karena berakhirnya ibadah Ramadhan
yang dijalankan dengan penuh imanan wahtisaban,
sehingga prestasi Ramadhan yang baik tersebut harus
disyukuri dengan cara mengagungkan Allah dan memuji-
Nya dengan mengumandangkan takbir tepat ketika
berakhirnya puasa di akhir Ramadhan dan ketika
memasuki hilal 1 Syawwal yang merupakan hari
kebahagiaan dan kemenangan seorang yang beribadah
Ramadhan.
Apakah keshalihan dan keta'atan kita berakhir dengan
berlalunya bulan Ramadhan? Padahal kita amat sangat
membutuhkan pertolongan Allah swt. Syawwal seharusnya
menjadi alat ukur pertama keberhasilan Ramadhan
seseorang sebelum bulan yang lainnya. Artinya, jika di
bulan pertama setelah Ramadhan saja seseorang tidak
mampu mempertahankan dan meningkatkan ibadahnya,
bagaimana dengan bulan yang lebih jauh jarak waktunya
dengan Ramadhan. Maka tidak salah jika para ulama
memperhatikan bulan syawwal seperti memperhatikan
bulan Ramadhan, karena nilai kedekatan antar kedua bulan
tersebut.
Yang dihapuskan Allah swt di bulan Ramadhan adalah
dosa-dosa yang terkait dengan hubungan hamba dengan
khaliq-Nya. Adapun dosa yang terkait dengan hubungan
hamba dengan sesamanya bisa dihapuskan dengan saling

7 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi |


memaafkan di bulan Syawwal, karena bulan syawwal
identik dengan momen silaturahim untuk saling
memaafkan, berlapang dada, dan saling tolong menolong
sehingga terjalin hubungan yang baik antar sesama hamba
Allah setelah terjalin hubungan yang baik dengan Allah swt.
Zakat fithr (zakat fithrah) yang merupakan kewajiban
setiap individu muslim tanpa terkecuali merupakan isyarat
agar seseorang mampu berbaik dengan sesama saudaranya
setelah ia dengan sungguh-sungguh berbaik dengan Allah
swt. Zakat fithr adalah zakat yang istimewa, berbeda
dengan zakat pada umumnya karena diwajibkan bagi
siapapun, kaya maupun miskin, anak-anak maupun orang
tua dengan kadar yang sama sesuai dengan nilai makanan
pokok yang dikonsumsi masyarakat tersebut, agar ia
sempurna kembali kepada fithrah yang bersih dan suci.
Bahkan zakat fithrah ini merupakan penyempurna
ibadah Ramadhan kita, sebagaimana terdapat riwayat
dalam Sunan Abu Daud, dari Ibnu Abbas radhiyallahu
anhuma, dia berkata,

ِ ِ ‫الِل ػَ َ ْي ِه َو َس ه ََل َز ََك َة امْ ِف ْ ِر ُطه َْر ًة نِ ه‬


ِ ْ ‫اِئ ِ ْ ان ه‬ ُ ‫الِل َص هَل ه‬ ِ ‫َ َر َض َر ُس ُل ه‬
ِ ‫َو هامر َ ِ َو ُط ْؼ َم ً نِ ْ َم َ ا ِن‬
“Rasulullah saw mewajibkan zakat fithrah sebagai
penyucian orang puasa dari sia-sia dan kata jorok serta
sebagai makanan untuk orang miski.” (HR. Abu Daud)

8 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi |


Syawwal yang seringkali diidentikkan dengan suasana
yang baru seharusnya tetap dikaitkan dengan Ramadhan,
terutama terkait dengan ubudiyah dan menebar kebaikan.
Jika tidak, maka seseorang cenderung memanfaatkan bulan
syawwal dalam hal pemuasan atau pelampiasan nafsu yang
sebelumnya tertahan dan terkendali. Padahal, esensi
syawwal diantaranya pengukur sekaligus penyempurna
Ramadhan. Seorang yang berpuasa Ramadhan sebulan
penuh hanya akan dinilai puasa satu tahun manakala ia
menyempurnakannya dengan puasa enam hari di bulan
syawwal, seperti sabda Rasulullah saw, dari sahabat Abu
Ayyub Al Anshori radhiyallahu ‘anha:

‫َ ْ َصا َم َر َ َ َان ُ ه َأتْ َب َؼ ُه ِس تًّتا ِ ْ َش ه الٍ ََك َن َن ِ َيا ِم ااه ْه ِر‬


“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian
berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa
seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)

‫هللا انَب هللا انَب هللا انَب‬

Jama'ah Shalat Idul Fithri yang berbahagia!


Nilai lain yang diharapkan hadir di hari fithri ini
sebagai buah dari amaliah Ramadhan adalah spirit
kebersamaan (ukhuwwah) yang tercermin dalam bentuk
saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa (QS. Al-
Ma'idah: 2).
Kebersamaan dalam beribadah dan beramal shalih,
kebersamaan dalam memastikan hadirnya kebaikan dan
9 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi |
keberkahan, kebersamaan dalam membantu sesama, dan
kebersamaan dalam merealisasikan cita-cita kebaikan
bersama. Karenanya Rasulullah saw mengingatkan tentang
parameter kebaikan seseorang adalah dirujuk pada
kemanfaatan dan menebar kebaikan kepada orang lain.
Wabil khusus di masa pandemi ini yang sangat dijunjung
tinggi kebersamaan dan saling sepenanggungan. Rasulullah
saw bersabda:
ِ ِ‫امناس َأ ْ َف ُؼه ُْم ن‬
‫ناس‬ ِ ‫خ ْ َُْي‬
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat
bagi manusia” (HR. Ahmad danThabrani)

Betapa sepanjang Ramadhan kita telah ditempa


tentang kebersamaan dalam menjalankan kebaikan dan
ketakwaan: shalat berjama'ah, buka bersama, memberi
hidangan berbuka kepada sesama yang berpuasa, tilawah
bersama, i'tikaf bersama, berusaha bersama meraih lailatul
qadar, serta bersama pula mengagungkan Allah swt di hari
kemenangan ini. Kebersamaan itulah pertanda dari
kebaikan umat. Allah swt berfirman:

‫وف َوتَ ْ َ ْ َن َغ ِ أمْ ُمن َك ِر‬


ِ ‫ون بِأمْ َم ْؼ ُر‬
َ ‫نُت خ ْ ََْي ُأ ه ٍ ُأ ْخ ِر َج ْت نِ نه ِاس تَأِ ُ ُر‬
ْ ُ ‫ُن‬
‫َوتُ ْ ِ نُ َن بِأ ه ِلِل‬
"Kalian adalah sebaik-baik umat, karena kalian selalu
bersama memerintah kebaikan dan memcegah
kemunkaran, serta beriman kepada Allah swt...". (Ali
Imran: 110)

10 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi |


Kebersamaan dalam kebaikan ini pula yang akan
menjadi kunci untuk meraih keberkahan Allah swt dalam
beragam bentuknya, termasuk terhindar dari berbagai
musibah. Allah swt berfirman:

‫َوم َ ۡ َا هن َا ۡه َل امۡ ُل ه ٓرى ها َ نُ ۡ ا َوات ه َل ۡ ا مَـ َفتَ ۡحنَا ػَ َْيۡ ِ ۡم بَ َر هن ٍت ِّ َ ام ه َما ٓ ِء َو ۡ َاال ۡر ِض‬
‫َومهـ ِك ۡ َن هذبُ ۡ ا َ َاخ َۡذ ه ُ ۡم ِب َما ََك ُ ۡ ا َ ۡك ِ ُب ۡ َن‬
"Dan sekiranya semua penduduk sebuah negeri itu,
bersama-sama mampu mengamalkan nilai-nilai iman
dan takwa, maka Kami pasti akan bukakan pintu
keberkahan dari langit dan bumi...". (Al-A'raf: 96).
Rasulullah saw mengingatkan pentingnya kebersamaan
dalam sabdanya:

ِ ْ َ‫َا هن ام ه ْي َ َان َ َع امْ َ ا ِح ِد َو ُه َ ِ ْ ِاالثْن‬ َ َ‫ػَ َ ْي ُ ُْك ِامْ َج َماػَ ِ َوا ه ُ ْ َوامْ ُف ْرك‬
ّ ِ ‫َأبْ َؼدُ َ ْ َأ َرا َد ُ ُْب ُب ّ َح َ امْ َجنه‬
‫َ ْ َي ْ َز ْم امْ َج َماػَ َ َ ْ َ ه‬
‫َستْ ُه َح َ َ ُت ُه َو َس َاءتْ ُه‬
ُ ِ ْ ‫َس ِ ّي َ ُت ُه َ َذ ِم ُ ُْك امْ ُم‬
“Hendaklah kalian selalu dalam kebersaamaan, dan
tinggalkan perpecahan atau perselisihan karena setan
itu Bersama orang yang bersendirian dan setan akan
berada lebih jauh jika orang tersebut berdua. Barang
siapa yang menginginkan bagian tengah surga, maka
hendaklah selalu Bersama. Barang siapa merasa senang
bias melakukan amal kebajikan dan bersusah hati
manakala berbuat maksiat maka itulah seorang
mukmin” (HR. Tirmidzi)

11 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi |


Di Pagi hari ini pun kita bersama bertakbir
mengagungkan Allah swt, menunaikan shalat Idul Fithri,
dan saling maaf memaafkan, serta tetap dalam
kebersamaan untuk meraihkan kebaikan dunia dan akhirat.
Aamiin Yaa Rabbal’alamiin.

ُ‫الِل ـ َا ه ُلِل اَ ْن َ َْب َا ه ُلِل اَ ْن َ َْب َو ِ َ ِلِل امْ َح ْمد‬


ُ ‫َا ه ُلِل اَ ْن َ َْب َا ه ُلِل اَ ْن ََب َا ه ُلِل اَ ْن َ َْب ـ لٓ ِا َ ََل ِااله ه‬
ُ ‫الِل ُب ْك َر ًة َو َا ِص ْي ًال ـ لٓ ِا َ ََل ِااله ه‬
‫الِل‬ ِ ‫َا ه ُلِل اَ ْن َ َْب َنب ْ ًِْيا َوامْ َح ْمدُ ِ ه ِلِل َنثِ ْ ًْيا َو ُس ْب َح َان ه‬
ُ َ‫الِل َو ْحد‬ ُ ‫َو َال َ ْؼ ُبدُ َااله ِا ه ُ ُ ْ ِ ِ ْ َ َ َُل ا ّ ِا ْ َ َوم َ ْ َن ِر َ ْام َ ِ ُر ْو َن لٓ ِا َ ََل ِااله ه‬
ُ ‫ََص َغبِدَ ُ َو َا َغ هز ُجنْدَ ُ َوه ََز َم ْ َال ْح َز َاب َو ْحدَ ُ ل ٓ ِا َ ََل ِااله ه‬
‫الِل‬ َ َ ‫َصدَ َق َوغْـدَ ُ َو‬
ُ‫َا ه ُلِل اَ ْن َ َْب َا ه ُلِل اَ ْن َ َْب َو ِ َ ِلِل امْ َح ْمد‬

Ma'asyiral Muslimin wal Muslimat Jama'ah Shalat Idul


Fithri yang dimuliakan Allah!
Sebagai wujud pelaksanaan akan perintah Allah dan
Rasulullah saw, mari kita berdoa dan bermunajat di hari
yang mulia ini untuk kebaikan kita, orang tua kita, keluarga
kita, bangsa dan negeri yang kita cintai, serta umat Islam
secara keseluruhan. Mudah-mudahan mereka senantiasa
dalam perlindungan Allah swt dimanapun mereka berada,
dan segera kita terbebas dari segala macam musibah.
Mari kita awali doa dan munajat kita di hari mulia yang
membahagiakan ini dengan memuji Allah dan bershalawat
kepada Rasulullah saw...

12 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi |


‫ان هم صل وسَل ػَل ب نا محمد وػَل أَٓل و ٔأَصابه ٔأمجؼ‬
‫ب م هللا امر امرحْي ‪...‬امحلد هلل رب امؼامل ‪ ...‬دا ي اىف ؼمه و ىفء‬
‫زيد رب امحلد و ام كر و املكل نام ي ب ى جلالل وْجم‬
‫وغظْي س ا م‪....‬‬
‫ان هم ا فر منا وم ااينا وار هام نام ربياَن ص ارا‬
‫ان هم ا فر ن م م وامل امت وامل ن وامل نات ا ٔلحياء م‬
‫واﻷ ات بر تم ٔأرمح امرا‬
‫ان هم ا َصَن ٕا م خْي امنارص وارزكنا ٕا م خْي امرازك وا تح ػ ينا‬
‫ٕا م خْي امفاَت وتب ػ ينا ٕا م ٔأ ت امت اب امرحْي واهدَن وو لنا‬
‫ن ؼمل مبا يه صالح االٕسالم وامل م‬
‫ان هم إَن ؼ بم امَبص واجلن ن واجلذام و س ئي ا ٔلسلام‬
‫ان هم اد ع غنا امبالء وام اء وامفح اء واحمل وامفنت وامزالزل واملنكرات‬
‫وس ء ا ٔلخالق‬
‫ربنا أٓتنا ىف اا يا ح ن وىف الٓخرة ح ن وكنا ػذاب امنار‪ ,‬س بحان‬
‫ربم رب امؼزة غام ي ف ن وسالم ػَل املرس وامحلد هلل رب امؼامل‬

‫| ‪13 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi‬‬


KELUARGA BESAR
IKADI KOTA PRABUMULIH
Mengucapkan

SALURKAN SEBAGIAN REZEKI ANDA UNTUK


KEBERLANGSUNGAN DAKWAH
IKADI KOTA PRABUMULIH

REKENING BSI IKADI PRABUMULIH (7180808986)


CP. 0813 – 7331 – 2001, 0852-2701-7800

14 Ramadhan, Momentum Sucikan Hati dan Saling Berbagi |

Anda mungkin juga menyukai