Pertama tama marilah kita panjatkan puji syukur kita kehadirat Allah swt atas segala
nikmatnya salah satunya nikmat sehat sehingga kita dapat berkumpul sekarang
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi kita
Muhammad, keluarganya, para sahabatnya dan kita sebagai ummatnya.
ُِيره
َ َم َعاذ َ ُِي َن َّبُأ اِإْل ْن َسانُ َي ْومَِئ ٍذ ِب َما َق َّد َم َوَأ َّخ َر َب ِل اِإْل ْن َسانُ َع َلى َن ْفسِ ِه بَص
يرةٌ َو َل ْو َأ ْل َقى
“Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan
apa yang dilalaikannya. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya
sendiri, meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.” (QS. Al-Qiyamah:
13-15).
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-
Qadr: 3-5).
Maknanya adalah malam tersebut lebih baik dari pada kurang lebih 30.000
malam. Lebih baik dalam keberkahan, ganjaran pahala, rahmat, ampunan,
pengkabulan doa, maupun diterimanya amal.
َمنْ َقا َم َل ْي َل َة ال َق ْد ِر ِإي َما ًنا َواحْ ت َِسابا ً ُغف َِر َل ُه َما َت َق َّد َم ِمنْ َذ ْن ِب ِه
“Barangsiapa yang shalat di malam lailatul qadar karena keimanan dan
berharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”
Apabila masuk sepuluh hari terakhir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat
bersungguh-sungguh. Beliau hidupkan malam-malamnya dengan ibadah
kepada Rabbnya.
.يم َ يم َونَفَ َعنِى وَِإيَّا ُك ْم بِ َما في ِه ِمن آيَ ٍة َو ِذك ِر
ِ الح ِك ِ آن ا ْل َع ِظ
ِ بَا َركَ هللاُ لِي َولَ ُكم فِى القُ ْر
َّ َوتَقَبَّ َل هللاُ ِمنَّا َو ِمن ُكم تِاَل َوتَهُ َوإنَّهُ ُه َو ال.
س ِمي ُع ال َعلِي ُم
KHUTBAH KEDUA
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6).
Amalkanlah apa yang telah diajarkan Allah kepada kita. Bersungguh-
sungguhlah dalam menjaga diri kita dan keluarga kita dari api neraka. Ketahui
dan kajilah jalan-jalan yang bisa melindungi kita dari neraka. Pelajari hal-hal
yang bisa mengangkat derajat kita di surga. Bersemangatlah dalam mengisi
musim-musim kebaikan ini. Perbanyak amalan ketaatan di dalamnya,
terutama di 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini.
َو َج َّد َو َش َّد ْال ِمْئ َز َر،ُ َوَأ ْي َق َظ َأهْ لَه،صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ِإ َذا َد َخ َل ْال َع ْش ُر َأحْ َيا اللَّ ْي َل
َ هللا َ َك
ِ ان َرسُو ُل
Mari kita tekadkan untuk menepikan semua kesibukan di waktu yang penuh
berkah ini, terutama di malam-malam ganjil, yang kita harapkan malam itu
adalah malam lailatul qadar. Kita sibukkan diri kita dengan menghadapkannya
dengan ketaatan kepada Rabb kita Yang Maha Agung. Kita perbanyak doa,
istighfar, meminta ampunan dan keridhaan-Nya dengan ikhlas, tertunduk, dan
penuh dengan penghayatan. Mudah-mudahan Allah memberkahi waktu kita,
memperbaiki keadaan kita, menambah ketaatan kita, menjadikan kita orang
yang berbahagia di akhirat, dan menjauhkan kita dari ketakutan dan
kesedihan.