Anda di halaman 1dari 17

 Home

 Panduan Khutbah
 Definisi Khutbah Jumat
 Keutamaan Hari Jumat
 Donasi Yufid

o

 Donasi Yufid
 About Me
 Iklan

Home
Artikel Khutbah Jumat

Ada Apa Setelah Ramadhan?


Yufid
August 2, 2014
Artikel Khutbah Jumat

Khutbah Pertama:

َ ‫ َوبَ َع‬، ‫ َو َج َع َل أُ َّمتَنَا أُ َّمةَ ا ِإل ْساَل ِم خَ ْي ُر أُ َّم ٍة‬، َ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ الَّ ِذيْ أَ ْك َم َل لَنَا ال ِّد ْينَ َوأَتَ َّم َعلَ ْينَا النِ ْع َمة‬
‫ث فِ ْينَا َرسُوْ الً ِمنَّا يَ ْتلُوْ َعلَ ْينَا آيَاتِ ِه‬
َ َ
‫ َوأ ْشهَ ُد أ َّن‬، ُ‫ك لَهُ ؛ بِيَ ِد ِه الفَضْ ُل َوال َعطَا ُء َوال ِمنَّة‬ َ ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬، َ‫َاب َو ْال ِح ْك َمة‬ َ ‫َويُ َز ِّك ْينَا َويُ َعلِّ ُمنَا ال ِكت‬
‫ضائِ ِل‬ َ ُ َ
َ ‫صحْ بِ ِه أجْ َم ِع ْينَ أوْ لِي الف‬ َ َ ‫اَل‬
َ ‫صل َوات هللاِ َو َس ُمهُ َعل ْي ِه َو َعلى آلِ ِه َو‬ ُ َ ً ً ْ ُ َ ْ
َ ‫محمداً َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ بَ َعثَهُ هللاُ لِل َعال ِم ْينَ قد َوة َو َرحْ َمة ؛‬
‫ب ال َج َّم ِة‬ِ ِ‫ ال َع ِظ ْي َم ِة َوال َمنَاق‬.
‫ اِتَّقُوْ ا هللاَ تَ َعالَى‬: ِ‫ثُ َّم أَ َّما بَ ْع ُد ِعبَا َد هللا‬

Kaum muslimin rahimakumullah,

Bertakwalah kepada Allah, dekatkanlah diri kepada-Nya dengan cara pendekatan seseorang
yang menyadari bahwa Allah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat. Takwa kepada Allah
adalah melakukan suatu ketaatan sesuai dengan syariat yang ditetapkan Allah disertai dengan
berharap pahala dari-Nya dan meninggalkan perbuatan maksiat dengan petunjuk dari-Nya
disertai perasaan takut akan adzab-Nya.

Ibadallah,

Kaum muslimin telah berpisah dengan suatu masa yang agung dan utama. Suatu masa yang
hati-hati manusia begitu mudah untuk melakukan ketaatan. Suatu masa dimana orang-orang
berlomba-lomba melakukan berbagai bentuk amalan shaleh. Waktu dimana orang-orang
begitu termotivasi untuk mekhatamkan bacaan Alquran-nya, menghilangkan kesusahan yang
ada pada janda-janda miskin dan anak-anak yatim. Itulah waktu dimana dua amalan utama
puasa dan shalat saling beriringan. Itulah musim semi amalan ketaatan yang Allah mudahkan
bagi siapa yang Dia kehendaki. Alangkah banyak perbendaharaan di bulan itu. Langkah besar
keuntungan dari perniagaannya. Dan alangkah baiknya harta yang ia simpan.

Ibadallah,

Kita kaum muslimin telah berpisah dari bulan Ramadhan, dimana ampunan Allah masa-masa
penuh ampunan, pembebasan dari api neraka, dan perlombaan amalan ketaatan. Namun
perpiasahan dengan bulan tersebut bukan berarti perpisahan dengan pintu-pintu kebaikan.
Masa-masa kebaikan senantiasa silih berganti dan pintu-pintu kebaikan datang berturut-turut.
Wajib bagi seorang hamba Allah yang beriman untuk mempersembahkan hidupnya dan
menyibukkan dirinya dengan hal-hal yang mulia serta berpacu bersama orang-orang shaleh
untuk menggapai ridha Rabbul ‘alamin Subhanahu wa Ta’ala.

Ibdallah,

Sesungguhnya termasuk tanda diterimanya suatu amalan ketaatan yang kita lakukan adalah
kita merasa mudah melakukan ketaatan setelahnya. Kebaikan itu akan mengajak saudaranya
yaitu kebaikan jenis lainnya. Para ulama rahimahumullah mengatakan, “Sesungguhnya tanda
diterimanya puasa dan shalat seseorang di bulan Ramadhan adalah ia merasakan ketenangan,
syukur kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala, dan mudah melakukan ibadah lainnya yang Allah
‘Azza wa Jalla perintahkan. Jika keadaan keadaan seseorang demikian, maka itulah tanda
diterimanya amalannya”.
Adapun jika keadaan seseorang setelah Ramadhan berubah dari ketaatan menjadi menyia-
nyiakan ketaatan dan mengerjakan kemaksiatan dan dosa, maka yang demikian bukanlah
tanda kebaikan. Salah seorang salam dahulu, ketika diceritakan keadaan sebagian orang yang
bersungguh-sungguh beribadah di bulan Ramadhan, namun setelah Ramadhan berlalu ia
berhenti beramal dan malas, ulama tersebut mengatakan,

َ ‫ْرفُوْ نَ هللاَ إِاَّل فِي َر َم‬


َ‫ضان‬ َ ‫بِ ْئ‬
ِ ‫س القَوْ ُم اَل يَع‬

“Mereka adalah sejelek-jelek orang, karena mereka tidak mengenal Allah kecuali hanya di
bulan Ramadhan”.

Ibdallah,

Sesungguhnya Rabb dari setiap bulan adalah Rabb yang sama, Rabb-nya Ramadhan adalah
juga Rabb-nya bulan Syawal dan bulan-bulan lainnya. Sebagian salaf mengatakan, “Janilah
seorang Rabbani bukan seoarang Ramadhani”. Maksudnya, janganlah engkau taat dan
beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya terbatas pada bulan Ramadhan saja.
Hidup kita semuanya adalah masa-masa ketaatan kepada Allah Jalla wa ‘Ala. Allah Ta’ala
berfirman,

ُ‫َوا ْعبُ ْد َربَّكَ َحتَّى يَأْتِيَكَ ْاليَقِين‬

“Dan sembahlah Rabb-mu hingga datang kematian menjemputmu.” (QS. Al-Hijr: 99).

Firman-Nya juga,

َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن إِاَّل َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُمون‬
َّ ‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya;
dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali
Imran: 102).

Allah juga berfirman,

ٌ ْ‫إِ َّن الَّ ِذينَ قَالُوا َربُّنَا هَّللا ُ ثُ َّم ا ْستَقَا ُموا فَاَل خَ و‬
َ‫ف َعلَ ْي ِه ْم َواَل هُ ْم يَحْ زَ نُون‬

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka
tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula)
berduka cita.” (QS. Al-Ahqaf: 13).

Dan firman-Nya,

َ‫إِ َّن الَّ ِذينَ قَالُوا َربُّنَا هَّللا ُ ثُ َّم ا ْستَقَا ُموا تَتَنَ َّز ُل َعلَ ْي ِه ُم ْال َماَل ئِ َكةُ أَاَّل تَخَ افُوا َواَل تَحْ َزنُوا َوأَ ْب ِشرُوا بِ ْال َجنَّ ِة الَّتِي ُك ْنتُ ْم تُو َع ُدون‬

Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka
meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka
dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushshilat: 30).

Ibadallah,
Ada sebuah permisalan yang perlu untuk diperhatikan. Bagaimana pendapat Anda sekalian
jika ada seorang perempuan yang memintal benang menjadi pakaian selama satu bulan
sempurna. Setelah selesai ia urai lagi pakaian yang telah jadi itu menjadi benang-benang?
Mungkin Anda akan mengatakan perempuan ini tidak pintar atau bodoh, atau perempuan ini
tidak memiliki sifat hikmah. Demikian pula yang Allah firmankan,

‫د قُ َّو ٍة أَ ْن َكاثًا‬œِ ‫ت غ َْزلَهَا ِم ْن بَ ْع‬ َ َ‫َواَل تَ ُكونُوا َكالَّتِي نَق‬


ْ ‫ض‬

“Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah
dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali…” (QS. An-Nahl: 92).

Demikianlah, jika seorang hamba diberi taufik untuk menaati Allah Jalla wa ‘Ala, lalu ia
mengajak dirinya agar melakukan ketaatan kemudian setelah itu ia kembali lagi kepada
kerusakan dan merusak sendi-sendi yang sudah ia bangun. Keadaan ini sama halnya dengan
wanita yang telah memintal benang tadi, lalu merusak hasil yang telah ia upayakan.

Ibadallah,

Sesungguhnya waktu setelah Ramadhan adalah waktu bersyukur kepada Allah Tabaraka wa
Ta’ala,

َ‫َولِتُ ْك ِملُوا ْال ِع َّدةَ َولِتُ َكبِّرُوا هَّللا َ َعلَى َما هَدَا ُك ْم َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬

“Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah
atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah:
185).

Dan kita ketahui bersama, melakukan kemaksiatan setelah sebelumnya kita mengamalkan
ketaatan adalah bukan wujud dari rasa syukur atas Dia yang memberikan taufik untuk taat,
yaitu Allah Jalla wa ‘Ala. Allah Ta’ala berfirman,

َ ‫ا ْع َملُوا‬
‫آل دَا ُوو َد ُش ْكرًا‬

“Beramallah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah).” (QS. Saba’: 13).

Ibdallah,

Marilah kita memuhasabah diri kita, menimbang amalan kita, dan merenungkan keadaan kita.
berlalunya bulan Ramadhan memang membuat kita sedih. Karena kita hidup di dalam ruang
waktu yang terbatas. Apabila waktu kita berakhir, selesai sudah umur kita di dunia. Karena
itu, berlalunya bulan demi bulan dan tahun demi tahun sebagai nasihat dan pengingat seorang
mukmin. Karena hari-hari, bulan-bulan, dan tahun-tahun yang kita lewati adalah bagian dari
umur kita. Umur kita berkurang seiring dengan bertambahnya bulan dan tahun yang kita
lewati. Hari, bulan, dan tahun yang kita habiskan semakin mendekatkan kita pada ajal kita.

Oleh karena itu, hendaknya kita merenung dan berpikir, terus memuhasabah diri dan
menimbang amal. Periksalah amalan kita sebelum nanti Allah yang memeriksa. Timbang-
timbanglah sebelum nanti ditimbang di hari kiamat. Hari ini, adalah masa-masa beramal
tanpa ada hisab perhitungan dan kiamat kelak adalah hisab perhitungan tanpa adanya amalan.
Ya Allah, ya Rabb kami, jadikanlah hari-hari kami adalah saat-saat dimana kami sibuk dalam
kebaikan dan ketakwaan. Bantulah kami untuk menaati-Mu ya Hayyu ya Qayyum.
Tunjukilah kami jalan yang lurus dan jangan biarkan kami bersandar kepada diri kami sendiri
walau hanya sekejap mata.

ٍ ‫أَقُوْ ُل هَ َذا القَوْ ِل َوأَ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َسائِ ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ ِم ْن ُك ِّل َذ ْن‬.
َ ‫ب فَا ْستَ ْغفِرُوْ هُ يَ ْغفِرْ لَ ُك ْم إِنَّهُ هُ َو ال َغفُوْ ُر‬
‫الر ِح ْي ُم‬

Khutbah Kedua:

ُ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن محمداً َع ْب ُده‬, ُ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَه‬, ‫اس ِع الفَضْ ِل َوالجُوْ ِد َوا ِال ْمتِنَا ِن‬ ِ ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َع ِظي ِْم ا ِإلحْ َسا ِن َو‬
ً َّ َ َ َّ
‫صلى هللاُ َو َسل َم َعلَ ْي ِه َو َعلَى آلِ ِه َوأصْ َحابِ ِه أجْ َم ِع ْينَ َو َسل َم تَ ْسلِيْما َكثِ ْيرًا‬ َّ ُ
َ ‫َو َرسُوْ لهُ ؛‬
‫ه َو ُد ْنيَا ُه‬œِ ِ‫ َوأَرْ َش َدهُ إِلَى خَ ي ٍْر أُ ُموْ ٍر ِد ْين‬، ُ‫ اِتَّقُوْ ا هللاَ تَ َعالَى ؛ فَإ ِ َّن َم ِن اتَّقَى هللاَ َوقَاه‬: َ‫ أَ َّما بَ ْع ُد أَيُّهَا ال ُم ْؤ ِمنُوْ ن‬.

Ibadallah,

Jika bulan Ramadhan adalah bulan dimana kita diwajibkan untuk berpuasa telah berlalu,
namun bulan-bulan dimana kita dianjurkan untuk berpuasa sunnah tidaklah berlalu. Ada
puasa ayyamul bid, yakni puasa sunnah di setiap 3 hari pertengahan bulan, ada puasa senin
dan kamis, ada puasa 10 Muharam, puasa Arafah, dll. semua puasa itu tetap ada seiring
bergantinya bulan-bulan qomariyah.

Dan saat ini kita berada di bulan Syawal. Di bulan Syawal terdapat masa-masa yang banyak
pahala dan keutamaan. Diriwayatkan dari Abu Ayyub al-Anshari, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,

ِ ‫ضانَ ثُ َّم أَ ْتبَ َعهُ ِستًّا ِم ْن َشوَّا ٍل َكانَ َك‬


‫صيَ ِام ال َّد ْهر‬ َ ‫َم ْن‬
َ ‫صا َم َر َم‬

“Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian menyertainya dengan berpuasa enam


hari di bulan Syawal, maka seperti berpuasa satu tahun.”

Ibadallah,

Mengamalkan enam hari puasa Syawal termasuk di antara tanda diterimanya puasa
Ramadhan kita. karena balasan dari kebaikan adalah kebaikan setelahnya. Dan puasa Syawal
juga merupakan perwujudan dari rasa syukur kepada Allah Tabawaka wa Ta’ala atas taufik-
Nya membantu kita menunaikan puasa Ramadhan.

Puasa Syawal juga sama kedudukannya seperti shalat wajib dengan shalat sunnah, dalam arti
puasa sunnah Syawal ini menutupi kekurangan-kekurangan yang ada pada puasa wajib di
bulan Ramadhan. Dan tentu saja keutamaannya sebagaimana telah disabdakan oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa dengan berpuasa Syawal setelah puasa Ramadhan, kita
dhitung berpuasa selama satu tahun penuh.

Ya Allah, segala puji hanya untuk-Mu atas apa yang telah Engkau anugerahkan kepada kami
kebaikan demi kebaikan, ibadah satu ke ibadah yang lain. Ya Allah, segala puji bagi-Mu atas
nikmat yang tiada terputus dan anugerah yang tak terhitung dan tak terhingga.

‫ َوال َعا ِج َز َم ْن أَ ْتبَ َع نَ ْف َسهُ ه ََواهَا َوتَ َمنَّى‬، ‫ت‬ ِ ْ‫د ال َمو‬œَ ‫ِّس ِم ْن ِعبَا ِد هللاِ َم ْن دَانَ نَ ْف َسهُ َو َع ِم َل لِ َما بَ ْع‬ َ ‫َوا ْعلَ ُموْ ا – َرعَا ُك ُم هللاُ – أَ َّن ْال َكي‬
َ ِ‫صلُّوْ ا َو َسلِّ ُموْ ا َرعَا ُك ُم هللاُ َعلَى ُم َح َّم ِد ا ْب ِن َع ْب ِد هللاِ َك َما أَ َم َر ُك ُم هللاُ بِ َذل‬
ُ‫ ﴿إِ َّن هَّللا َ َو َماَل ئِ َكتَه‬: ‫ك فِي ِكتَابِ ِه فَقَا َل‬ َ ‫ َو‬. ‫َعلَى هللاِ األَ َمانِي‬
ً
]٥٦:‫صلوا َعلَ ْي ِه َو َسل ُموا تَ ْسلِيما ﴾ [األحزاب‬ ِّ ُّ َّ َ
َ ‫صلونَ َعلَى النَّبِ ِّي يَا أيُّهَا ال ِذينَ آ َمنُوا‬ ُّ َ ُ‫ ي‬.
‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ ‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪َ ،‬وبَ ِ‬ ‫صلَيْتَ َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلَى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم إِنَّ َ‬
‫آل ُم َح َّم ٍد َك َما َ‬ ‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى ِ‬ ‫اَللَّهُ َّم َ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ض اللهُ َّم ع َِن الخلفَا ِء الرَّا ِش ِد ْينَ األئِ َّم ِة ال َم ْه ِديِ ْينَ‬‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫آ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما بَا َركتَ َعلى إِ ْب َرا ِه ْي َم َو َعلى آ ِل إِ ْب َرا ِه ْي َم إِنكَ َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد ‪َ .‬وارْ َ‬
‫َّحابَ ِة أَجْ َم ِع ْينَ ‪َ ،‬وع َِن‬ ‫ض اللَّهُ َّم ع َِن الص َ‬ ‫الح َسنَ ْي ِن َعلِي‪َ ،‬وارْ َ‬ ‫ق ‪َ ،‬وع ُْث َمانَ ِذيْ النُوْ َر ْي ِن‪َ ،‬وأَبِي َ‬ ‫ْق ‪َ ،‬و ُع َم َر الفَارُوْ ِ‬ ‫أَبِ ْي بَ ْك ِر الصِّ ِّدي ِ‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ك َوإِحْ َسانِكَ يَا أك َر َم األك َر ِم ْينَ‬ ‫ِّ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬
‫‪.‬التَابِ ِع ْينَ َو َمن تَبِ َعهُ ْم بِإِحْ َسا ٍن إِلى يَوْ ِم ال ِّد ْي ِن‪َ ،‬و َعنا َم َعهُ ْم بِ َمنكَ َو َك َر ِم َ‬

‫ك َوال ُم ْش ِر ِك ْينَ ‪َ ،‬و َد ِّمرْ أَ ْعدَا َء ال ِّد ْينَ ‪ ،‬اَللَّهُ َّم ا ْنصُرْ إِ ْخ َوانَنَا ال ُم ْسلِ ِم ْينَ اَلَّ ِذ ْينَ يُ َجا ِه ُدوْ نَ‬ ‫الشرْ َ‬‫اَللَّهُ َّم أَ ِع َّز ا ِإل ْساَل َم َو ْال ُم ْسلِ ِم ْينَ ‪َ ،‬وأَ ِذ َّل ِ‬
‫َ‬
‫ك بِأ ْعدَا ِء ال ِّدي ِْن‬ ‫َّ‬
‫اإل ْك َر ِام ‪ ،‬اَللهُ َّم َو َعلَ ْي َ‬ ‫ْ‬
‫ك يَا َذا ال َجاَل ِل َو ِ‬ ‫ك َو ُسنَّةَ نَبِيِّ َ‬ ‫ك َو ِكتَابَ َ‬ ‫ك فِي ُك ِّل َم َكا ٍن ‪ ،‬اَللَّهُ َّم ا ْنصُرْ َم ْن نَ َ‬
‫ص َر ِد ْينَ َ‬ ‫فِي َسبِ ْيلِ َ‬
‫اَل‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫حْ‬ ‫صْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬ ‫َ‬
‫ك اللهُ َّم ِمن شرُوْ ِر ِه ْم ‪ .‬اللهُ َّم آ ِمنا فِي أوْ طانِنَا َوأ لِ أئِ َّمتنَا َو ُو ِة‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫ك فِي نحُوْ ِر ِه ْم َونعُوْ ذ بِ َ‬ ‫ُ‬ ‫َجْ‬ ‫َّ‬ ‫َّ‬
‫ك ‪ ،‬اللهُ َّم إِنا ن َعل َ‬‫َ‬ ‫فَإِنَّهُ ْم اَل يُع ِجزوْ ن َ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬
‫ضاكَ يَا َربَّ ال َعالَ ِم ْينَ‬ ‫ك َواتَّقَاكَ َواتَّبَ َع ِر َ‬ ‫‪ .‬أ ُموْ ِرنَا َواجْ َعلْ ُواَل يَتَنَا فِ ْي َم ْن خَافَ َ‬ ‫ُ‬

‫ت نُفُوْ َسنَا تَ ْق َواهَا ‪ ،‬زَ ِّكهَا أَ ْنتَ خَ ْي ُر َم ْن َز َّكاهَا أَ ْنتَ َولِيُّهَا َو َموْ اَل هَا ‪ .‬اَللَّهُ َّم إِنَّا نَسْأَلُكَ الُهدَى َوالتُّقَى َوال َعفَةَ َو ِ‬
‫الغنَى ‪ .‬اَللَّهُ َّم‬ ‫اَللَّهُ َّم آ ِ‬
‫ار ْك لَنَا فِي أَ ْس َما ْعنَا‪ ‬‬ ‫ت إِلَى النُّوْ ِر ‪َ ،‬وبَ ِ‬ ‫الظلُ َما ِ‬ ‫ف بَ ْينَ قُلُوْ بِنَا ‪َ ،‬وا ْه ِدنَا ُسبُ َل ال َّساَل ِم ‪َ ،‬وأَ ْخ ِرجْ نَا ِمنَ ُّ‬
‫أَصْ لِحْ َذاتَ بَ ْينِنَا ‪َ ،‬وأَلِّ ْ‬
‫ار ِك ْينَ أَ ْينَ َما ُكناَّ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫ارنَا َوأز َوا ِجنَا َوذ ِّريَّاتِنَا َوأ ْم َوالِنَا ‪َ ،‬واجْ َعلنَا ُمبَ َ‬
‫ص ِ‬ ‫َ‬
‫‪َ .‬وأ ْب َ‬

‫َما تَصْ نَعُونَ ‪ ، .‬نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‪ِ ‬عبَا َد هللاِ ‪ :‬اُ ْذ ُكرُوْ ا هللاَ يَ ْذ ُكرْ ُك ْم ‪َ ،‬وا ْش ُك ُر ُو ْه َعلَى َولَ ِذ ْك ُر هَّللا ِ أَ ْكبَ ُر َوهَّللا ُ يَ ْعلَ ُم‬

‫‪Diterjemahkan dari khotbah Syaikh Abdurrazza bin Abdul Muhsin al-Abbad‬‬

‫‪Oleh tim KhotbahJumat.com‬‬


‫‪Artikel www.KhotbahJumat.com‬‬

‫‪Share On:‬‬
‫‪Tweet‬‬
‫‪Melanggengkan Ketaatan Pasca Ramadhan‬‬
‫‪Amal Itu Tergantung Niatnya‬‬

‫‪About The Author‬‬

‫‪Yufid‬‬

‫‪Related Posts‬‬

Asingnya Islam di Tengah Umat Islam

Yufid

January 17, 2015

3 Comments

Kota Madinah, Keutamaan dan Adab Bagi Pengunjungnya

Yufid

December 8, 2014

Leave a Reply

Your email address will not be published.


Comment

Name*

Email*

Website

Social Counter

Recent Posts

Kultum Ramadhan: Mendapat Gaji Ke-1000

Nur Fitri Hadi, MA

June 16, 2017

Kultum Ramadhan: Mereka Sangka Ramadhan Telah Usai

Nur Fitri Hadi, MA

June 16, 2017


Kultum Ramadhan: Pelajaran Hadits, Puasa Ini Milikku Akulah Yang
Membalasnya

Nur Fitri Hadi, MA

May 29, 2017

Kultum Ramadhan: Ramadhan, Saatnya Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik

Nur Fitri Hadi, MA

May 29, 2017

Keutamaan Infak Kepada Mereka Yang Membutuhkan

Nur Fitri Hadi, MA

May 19, 2017


Popular Posts

Sikapilah Ramadhan Sebagaimana Mestinya

Minan

June 28, 2011

45

Perayaan Tahun Baru Islam

Minan

November 22, 2011

33

Mentadabburi Kebesaran Allah Pada Hujan


Yufid

November 20, 2013

30

Saat Musibah Menimpa

Nur Fitri Hadi, MA

September 26, 2012

20

Menjaga Diri dengan yang Halal

Minan

October 4, 2011

17

Categories

 Akhlak dan Muamalah


 Artikel Khutbah Jumat
 Bersih Hati
 Ceramah Singkat
 Fikih
 Jalan Kebenaran
 Khotbah Idul Adha
 Khotbah Idul Fitri
 Khutbah Jumat Pilihan
 Kumpulan Khutbah Jumat Puasa
 Nasehat
 Panduan Khutbah Jumat
 Pondasi Agama
 Rumah Tangga
 Video Khutbah Jumat
 Wallpaper
Langganan

 Kultum Ramadhan: Mendapat Gaji Ke-1000


 Kultum Ramadhan: Mereka Sangka Ramadhan Telah Usai
 Kultum Ramadhan: Pelajaran Hadits, Puasa Ini Milikku Akulah Yang Membalasnya
 Kultum Ramadhan: Ramadhan, Saatnya Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik
 Keutamaan Infak Kepada Mereka Yang Membutuhkan
 Islam Punya Cara Terhormat Untuk Memuliakan Wanita
 Memahami Nama Allah Al-Awwal, Al-Akhir, Azh-Zhahir, dan Al-Batin
 Nama Allah Al-Qabidh dan Al-Basith
 Mentadabburi Nama Allah, Al-Ghani (Maha Kaya)
 Dunia Yang Membuat Lupa Mati

Latest

Memahami Nama Allah Al-Awwal, Al-Akhir, Azh-Zhahir, dan Al-Batin

Nur Fitri Hadi, MA

May 12, 2017


Kultum Ramadhan: Mendapat Gaji Ke-1000

Nur Fitri Hadi, MA

June 16, 2017

Kultum Ramadhan: Mereka Sangka Ramadhan Telah Usai

Nur Fitri Hadi, MA

June 16, 2017


Kultum Ramadhan: Pelajaran Hadits, Puasa Ini Milikku Akulah Yang


Membalasnya

Nur Fitri Hadi, MA

May 29, 2017

Kultum Ramadhan: Ramadhan, Saatnya Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik

Nur Fitri Hadi, MA

May 29, 2017


Keutamaan Infak Kepada Mereka Yang Membutuhkan

Nur Fitri Hadi, MA

May 19, 2017

Islam Punya Cara Terhormat Untuk Memuliakan Wanita

Nur Fitri Hadi, MA

May 17, 2017


Memahami Nama Allah Al-Awwal, Al-Akhir, Azh-Zhahir, dan Al-Batin

Nur Fitri Hadi, MA

May 12, 2017

Kultum Ramadhan: Mendapat Gaji Ke-1000

Nur Fitri Hadi, MA

June 16, 2017

 Previous
 Next

Categories

 Akhlak dan Muamalah


 Artikel Khutbah Jumat
 Bersih Hati
 Ceramah Singkat
 Fikih
 Jalan Kebenaran
 Khotbah Idul Adha
 Khotbah Idul Fitri
 Khutbah Jumat Pilihan
 Kumpulan Khutbah Jumat Puasa
 Nasehat
 Panduan Khutbah Jumat
 Pondasi Agama
 Rumah Tangga
 Video Khutbah Jumat
 Wallpaper

Anda mungkin juga menyukai