Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Pertama Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi besar,

Nabi agung, Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai


َ‫الحمْ ُد هّلِل ِ ب ُْك َر ًة َوأصِ ْيالً ال‬
َ ‫×) هللاُ اَ ْك َبرْ َك ِبيْرً ا َو‬٣( ْ‫×) هللاُ اَك َبر‬٣( ْ‫×) الل ُها َ ْك َبر‬٣( ْ‫هللاُ اَ ْك َبر‬ panutan dan suri tauladan kita, begitu pula pada keluarga dan sahabatnya
serta yang mengikuti beliau dengan baik hingga akhir zaman.
ِ ‫ِا َل َه ِاالَّ هللاُ َوهللاُ اَ ْك َبرْ هللاُ اَ ْك َبرْ َو‬
َ ‫هلل ْا‬
‫لحمْ ُد‬
‫الحمْ ُد‬ ِ ‫هللا َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر َو‬
َ ‫هلل‬
‫ت ُر ُس ُل َر ِّب َنا ِب ْال َح ِّق‬ ْ ‫ِي َل ْواَل َأنْ َهدَا َنا هَّللا ُ َل َق ْد َجا َء‬ َ ‫ْال َحمْ ُد هَّلِل ِ الَّذِي َهدَا َنا لِ َه َذا َو َما ُك َّنا لِ َن ْه َتد‬
َ ُ‫ور ْث ُتمُو َها ِب َما ُك ْن ُت ْم َتعْ َمل‬ ‫ُأ‬ ‫َأ‬
‫ون‬ ِ ‫َو ُنو ُدوا نْ ت ِْل ُك ُم ْال َج َّن ُة‬ Ma’asyiral muslimin rahimanii wa rahimakumullah,
‫ْك َل ُه َوَأ ْش َه ُد َأن م َُحمَّداً َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬ َ ‫َأ ْش َه ُد َأنْ الَ ِإ َل َه ِإالَّهللاُ َوحْ دَ هُ الَ َش ِري‬. Ada dua ibadah yang kita temui pada perayaan Idul Adha, yaitu ibadah
‫ان ِإ َلى َي ْو ِم ال ّديْن‬ ٍ ‫ص ّل َو َسلّ ْم َعلى سيدنا م َُح ّم ٍد َو َعلى آلِ ِه ِوَأصْ َح ِاب ِه َو َمنْ َت ِب َع ُه ْم بِِإحْ َس‬ َ ‫اَللَّ ُه ّم‬ qurban dan ibadah haji.
َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ ِإاَّل َوَأ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
‫ُون‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬ Ada beberapa hal yang bisa kita gali dari ibadah qurban yang kita jalankan
‫ث ِم ْن ُه َما ِر َجااًل‬ َّ ‫س َواحِدَ ٍة َو َخ َل َق ِم ْن َها َز ْو َج َها َو َب‬ ٍ ‫َيا َأ ُّي َها ال َّناسُ ا َّتقُوا َر َّب ُك ُم الَّذِي َخ َل َق ُك ْم ِمنْ َن ْف‬ tahun ini, juga ada beberapa pelajaran dari ibadah haji yang dijalankan oleh
‫ان َع َل ْي ُك ْم َرقِيبًا‬ َ ‫ون ِب ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإنَّ هَّللا َ َك‬ َ ُ‫َك ِثيرً ا َون َِسا ًء َوا َّتقُوا هَّللا َ الَّذِي َت َسا َءل‬ saudara-saudara kita di tanah suci.
ً ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َوقُولُوا َق ْواًل َسد‬
‫ِيدا‬ َ ‫َيا َأ ُّي َها الَّذ‬ Di khutbah Idul Adha kali ini, kami akan menyebutkan lima pelajaran dari dua
‫از َف ْو ًزا عَظِ يمًا َأمَّا َبعْ ُد‬ َ ‫يُصْ لِحْ َل ُك ْم َأعْ َما َل ُك ْم َو َي ْغفِرْ َل ُك ْم ُذ ُنو َب ُك ْم َو َمنْ يُطِ ِع هَّللا َ َو َرسُو َل ُه َف َق ْد َف‬ ibadah tersebut.
‫الحمْ ُد‬
َ ‫هلل‬ ِ ‫هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر َو‬ 1. Belajar untuk ikhlas

Allahu akbar, Allahu akbar, laa ilaaha illallah wallahu akbar. Allahu akbar Dari ibadah qurban yang dituntut adalah keikhlasan dan ketakwaan, itulah
walillahil hamd. (artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tidak ada yang dapat menggapai ridha Allah. Daging dan darah itu bukanlah yang
sesembahan yang berhak disembah selain Allah dan Allah Maha Besar. Allah dituntut, namun dari keikhlasan dalam berqurban. Allah Ta’ala berfirman,
Maha Besar, segala puji bagi-Nya).
‫َلنْ َي َنا َل هَّللا َ لُحُو ُم َها َواَل ِد َماُؤ َها َو َل ِكنْ َي َنالُ ُه ال َّت ْق َوى ِم ْن ُك ْم‬
Amma ba’du …

Ma’asyiral muslimin jama’ah shalat ‘Ied yang semoga senantiasa dirahmati “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai
oleh Allah Ta’ala, (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”
(QS. Al-Hajj: 37)
Kita bersyukur pada Allah atas nikmat dan karunia yang telah Allah berikan
pada kita. Allah masih memberikan kita nikmat sehat, umur panjang serta Untuk ibadah haji pun demikian, kita diperintahkan untuk ikhlas, bukan cari
kesempatan untuk menghadiri shalat Idul Adha pada tahun ini. Mudah- gelar dan cari sanjungan. Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa ia mendengar
mudahan kita dapat mensyukuri nikmat-nikmat yang ada dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
meningkatkan ketakwaan pada Allah Ta’ala.
‫ث َو َل ْم َي ْفس ُْق َر َج َع َك َي ْو ِم َو َلدَ ْت ُه ُأ ُّم ُه‬
ْ ُ‫َمنْ َح َّج هَّلِل ِ َف َل ْم َيرْ ف‬ “Siapa yang shalat seperti shalat kami dan menyembelih kurban seperti
kurban kami, maka ia telah mendapatkan pahala kurban. Barangsiapa yang
berkurban sebelum shalat Idul Adha, maka itu hanyalah sembelihan yang ada
"Siapa yang berhaji karena Allah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak
sebelum shalat dan tidak teranggap sebagai kurban.”
berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika
dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari, no. 1521).
Begitu pula dalam ibadah haji hendaklah sesuai tuntunan, tidak bisa kita
beribadah asal-asalan. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ini berarti berqurban dan berhaji bukanlah ajang untuk pamer amalan dan
kekayaan, atau riya’.
‫لِ َتْأ ُخ ُذوا َم َناسِ َك ُك ْم َفِإ ِّنى الَ َأ ْد ِرى َل َعلِّى الَ َأ ُح ُّج َبعْ دَ َحجَّ تِى َه ِذ ِه‬
‫الحمْ ُد‬ ِ ‫هللا َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر َو‬
َ ‫هلل‬
“Ambillah dariku manasik-manasik kalian, karena sesungguhnya aku tidak
mengetahui, mungkin saja aku tidak berhaji setelah hajiku ini.” (HR. Muslim
2. Belajar untuk mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
no. 1297, dari Jabir).

Ini menunjukkan bahwa ibadah qurban dan haji serta ibadah lainnya mesti
Dalam berqurban ada aturan atau ketentuan yang mesti dipenuhi. Misalnya,
didasari ilmu. Jika tidak, maka sia-sialah ibadah tersebut.
mesti dihindari cacat yang membuat tidak sah (buta sebelah, sakit yang jelas,
pincang, atau sangat kurus) dan cacat yang dikatakan makruh (seperti
sobeknya telinga, keringnya air susu, ekor yang terputus). Umur hewan ‫الحمْ ُد‬ ِ ‫هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر َو‬
َ ‫هلل‬
qurban harus masuk dalam kriteria yaitu hewan musinnah, untuk kambing
minimal 1 tahun dan sapi minimal dua tahun. Waktu penyembelihan pun 3. Belajar untuk sedekah harta
harus sesuai tuntunan dilakukan setelah shalat Idul Adha, tidak boleh
sebelumnya. Kemudian dalam penyaluran hasil qurban, jangan sampai ada Dalam ibadah qurban, kita diperintahkan untuk belajar bersedekah, begitu
maksud untuk mencari keuntungan seperti dengan menjual kulit atau pula haji. Karena saat itu, hartalah yang banyak diqurbankan. Apakah benar
memberi upah pada tukang jagal dari sebagian hasil qurban. Jika ketentuan di kita mampu mengorbankannya? Padahal watak manusia sangat cinta sekali
atas dilanggar di mana ketentuan tersebut merupakan syarat, hewan yang pada harta.
disembelih tidaklah disebut qurban, namun disebut daging biasa.
Ingatlah, harta semakin dikeluarkan dalam jalan kebaikan dan ketaatan akan
Al Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi shallallahu semakin berkah. Sehingga jangan pelit untuk bersedekah karena tidak pernah
‘alaihi wa sallam menyampaikan khutbah kepada para sahabat pada hari Idul kita temui pada orang yang berqurban dan berhaji yang mengorbankan jutaan
Adha setelah mengerjakan shalat Idul Adha. Beliau shallallahu ‘alaihi wa hartanya jadi bangkrut.
sallam bersabda,
Ingat Allah Ta’ala berfirman,
َّ ‫صالَ ِة َفِإ َّن ُه َق ْب َل ال‬
‫صالَ ِة‬ َّ ‫ك َق ْب َل ال‬ َ ‫اب ال ُّنس‬
َ ‫ َو َمنْ َن َس‬، ‫ُك‬ َ ‫ص‬َ ‫ك ُن ُس َك َنا َف َق ْد َأ‬
َ ‫صالَ َت َنا َو َن َس‬ َ ‫صلَّى‬ َ ْ‫َمن‬
‫َأ‬
‫ُك َل ُه‬
َ ‫ َوالَ ُنس‬، ‫ِين‬ ِ َّ‫َو َما ْن َف ْق ُت ْم ِمنْ َشيْ ٍء َفه َُو ي ُْخلِفُ ُه َوه َُو َخ ْي ُر الر‬
َ ‫ازق‬
“Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya َ‫ب َقا َل َرسُو ُل هَّللا ِ – صلى هللا عليه وسلم – « ال‬ ِّ ‫َيا َرسُو َل هَّللا ِ َما َي ْل َبسُ ْالمُحْ ر ُم م َِن‬
ِ ‫الث َيا‬
dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya.” (QS. Saba’: 39).
ِ
‫ْن‬ ‫َأ‬ َّ
ِ ‫ ِإال َح ٌد الَ َي ِج ُد َنعْ َلي‬، ‫اف‬ ْ
“َ ‫ِس َوالَ ال ِخ َف‬ ْ
َ ‫ت َوالَ ال َب َران‬ِ َ‫اويال‬ ِ ‫ُص َوالَ ْال َعمَاِئ َم َوالَ الس ََّر‬ َ ‫َي ْل َبسُ ْالقُم‬
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda pula, ُ‫الزعْ َف َران‬َّ ‫ب َش ْيًئ ا َم َّس ُه‬
ِ ‫الث َيا‬ ِ ‫ َو ْل َي ْق َطعْ ُه َما“ َأسْ َف َل م َِن ْال َكعْ َبي‬، ‫ْن‬
ِّ ‫ َوالَ َت ْل َبسُوا م َِن‬، ‫ْن‬ ِ ‫َف ْل َي ْل َبسْ ُخ َّفي‬
ٌ‫» َأ ْو َورْ س‬
ْ ‫ص‬
َ ‫ت‬
ٍ ‫ص َد َق ٌة مِنْ َم‬
‫ال‬ َ ‫َما َن َق‬
“Wahai Rasulullah, bagaimanakah pakaian yang seharusnya dikenakan oleh
“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim, no. 2588; dari Abu orang yang sedang berihram (haji atau umrah, -pen)?”
Hurairah)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh mengenakan
‫الح ْم ُد‬ ِ ‫هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر الَ ِإلَ َه ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر َو‬
َ ‫هلل‬ kemeja, sorban, celana panjang kopiah dan sepatu, kecuali bagi yang tidak
mendapatkan sandal, maka dia boleh mengenakan sepatu. Hendaknya dia
4. Belajar untuk meninggalkan larangan walau sementara waktu potong sepatunya tersebut hingga di bawah kedua mata kakinya. Hendaknya
dia tidak memakai pakaian yang diberi za’faran dan wars (sejenis wewangian,
Dalam ibadah qurban ada larangan bagi shahibul qurban yang mesti ia -pen).” (HR. Bukhari no. 1542)
jalankan ketika telah masuk 1 Dzulhijjah hingga hewan qurban miliknya
disembelih. Walaupun hikmah dari larangan ini tidak dinashkan atau tidak Larangan di atas adalah ujian apakah kita mampu menahan diri dari larangan
disebutkan dalam dalil, namun tetap mesti dijalankan karena sifat seorang walau sementara waktu. Bagaimana lagi untuk waktu yang lama?
muslim adalah sami’na wa atho’na, yaitu patuh dan taat.
‫الحمْ ُد‬ ِ ‫هللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر الَ ِإ َل َه ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َأ ْك َب ُر هللاُ َأ ْك َب ُر َو‬
َ ‫هلل‬
Dari Ummu Salamah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
5. Belajar untuk rajin berdzikir
ْ ‫َأ‬
ِ ‫َعنْ َشعْ ِر ِه َو ظ َف‬
‫ار ِه‬ ْ‫ضحِّ َى َف ْليُمْ سِ ك‬
َ ‫ُي‬ ْ‫ِإ َذا َرَأ ْي ُت ْم ِهالَ َل ذِى ْالحِجَّ ِة َوَأ َرا َد َأ َح ُد ُك ْم َأن‬
Dalam ibadah qurban diwajibkan membaca bismillah dan disunnahkan untuk
“Jika kalian telah menyaksikan hilal Dzulhijjah (maksudnya telah memasuki 1 bertakbir saat menyembelih qurban.
Dzulhijjah, -pen) dan kalian ingin berqurban, maka hendaklah shohibul qurban
tidak memotong rambut dan kukunya.” (HR. Muslim no. 1977). Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

Lebih-lebih lagi dalam ibadah haji dan umrah, saat berihram jamaah tidak ‫ َف َرَأ ْي ُت ُه َواضِ ًعا َق َد َم ُه َعلَى صِ َفاح ِِه َما‬، ‫ْن‬
ِ ‫ْن َأ ْملَ َحي‬
ِ ‫ضحَّ ى ال َّن ِبىُّ – صلى هللا عليه وسلم – ِب َك ْب َشي‬ َ
diperkenankan mengenakan wewangian, memotong rambut dan kuku,
mengenakan baju atau celana yang membentuk lekuk tubuh (bagi pria), tidak ‫ َف َذ َب َح ُه َما ِب َي ِد ِه‬، ‫ ُي َسمِّى َو ُي َك ِّب ُر‬.
boleh menutup kepala serta tidak boleh mencumbu istri hingga
menyetubuhinya “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berqurban (pada Idul Adha) dengan
dua kambing yang gemuk. Aku melihat beliau menginjak kakinya di pangkal
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa ada leher dua kambing itu. Lalu beliau membaca bismillah dan bertakbir,
seseorang yang berkata pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
‫‪kemudian beliau menyembelih keduanya dengan tangannya.” (HR. Bukhari,‬‬ ‫‪mengatakan hadits ini hasan shahih. Syaikh Al-Albani dan Syaikh Syu’aib Al-‬‬
‫)‪no. 5558‬‬ ‫)‪Arnauth mengatakan bahwa hadits ini dha’if‬‬

‫‪Sejak sepuluh hari pertama Dzulhijjah, kita pun sudah diperintahkan untuk‬‬ ‫‪Hadirin yang dirahmati Alloh demikialah khutbah idhul adha kali ini‬‬
‫‪banyak bertakbir. Allah Ta’ala berfirman,‬‬
‫‪Mudah-mudahan lima pelajaran di atas berharga bagi kita semua.dan kita‬‬
‫َّام َمعْ لُو َما ٍ‬ ‫َأ‬ ‫هَّللا‬ ‫ْ‬
‫ت‬ ‫َو َيذ ُكرُوا اسْ َم ِ فِي ي ٍ‬ ‫‪senantiasa diberkahi Alloh swt amiin‬‬

‫”‪“Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan.‬‬ ‫ك َوا ْن َحرْ‬ ‫اك ْال َك ْو َث َر َف َ‬
‫ص ِّل ل َِر ِّب َ‬ ‫ِيم‪ِ .‬إ َّنا َأعْ َط ْي َن َ‬‫من الرَّ ح ِ‬ ‫هللا الرَّ حْ ِ‬ ‫ْطن الرَّ ِجي ِْم‪ِ .‬بسْ ِم ِ‬ ‫هلل م َِن ال َّشي ِ‬ ‫أع ُْو ُذ ِبا ِ‬
‫‪(QS. Al Hajj: 28). ‘Ayyam ma’lumaat’ menurut salah satu penafsiran adalah‬‬ ‫ت‬‫آن ْالعَظِ ي ِْم‪َ .‬و َن َف َع ِني“ َو ِايِّا ُك ْ“م بما فيه م َِن اآل َيا ِ‬ ‫ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي ْالقُرْ ِ‬ ‫ك ه َُو اَأْل ْب َت ُر ‪َ  ‬ب َ‬
‫ار َ‬ ‫ِإنَّ َشا ِنَئ َ‬
‫‪sepuluh hari pertama Dzulhijjah.‬‬ ‫َو ِّ‬
‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‪َ .‬و َت َق َّب ْل ِم ِّنيْ َو ِم ْن ُك ْم ت َ‬
‫ِالو َت ُه ِا ّن ُه ه َُو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‪َ .‬فاسْ َت ْغفِر ُْوا ِا َّن ُه ه َُو ْال َغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬
‫‪Dalam ayat lain disebutkan,‬‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫ْن َفاَل ِإ ْث َم َعلَ ْي ِه َو َمنْ َتَأ َّخ َر َفاَل ِإ ْث َم َعلَ ْي ِه لِ َم ِن‬
‫ت َف َمنْ َت َعجَّ َل فِي َي ْو َمي ِ‬
‫َّام َمعْ ُدودَا ٍ‬ ‫َأ‬ ‫هَّللا‬
‫َواذ ُكرُوا َ فِي ي ٍ‬
‫ْ‬
‫ا َّت َقى َوا َّتقُوا هَّللا َ َواعْ لَمُوا َأ َّن ُك ْم ِإلَ ْي ِه ُتحْ َشر َ‬
‫ُون‬ ‫ان هللا ب ُْك َر ًة َو َأصْ ْيالً الَ ‪ ‬‬ ‫هلل َك ِثيْرً ا َو ُسب َْح َ‬ ‫لح ْم ُد ِ‬ ‫هللاُ اَ ْك َبرْ (‪ )×٣‬هللاُ اَ ْك َبرْ (‪ )×٤‬هللاُ اَ ْك َبرْ كبيرا َو ْا َ‬
‫لى َت ْوفِ ْيقِ ِه‬ ‫لى اِحْ َسا ِن ِه َوال ُّش ْك ُ“ر لَ ُه َع َ‬ ‫هلل َع َ‬‫لح ْم ُد اَ ْل َح ْم ُد ِ‬‫هلل ْا َ‬ ‫ِالَ َه ِاالَّ هللاُ َوهللاُ َو هللاُ اَ ْك َبرْ هللاُ اَ ْك َبرْ َو ِ‬
‫‪"Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang‬‬
‫ك لَ ُه َواَ ْش َه ُد اَنَّ َس ِّي َد َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه‬ ‫َو ِا ْم ِت َنا ِنهِ‪َ .‬واَ ْش َه ُ“د اَنْ الَ ِالَ َه ِاالَّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْي َ“‬
‫‪terbilang.” (QS. Al Baqarah: 203). Ibnu ‘Umar dan ulama lainnya mengatakan‬‬
‫‪bahwa ayyamul ma’dudat adalah tiga hari tasyriq. Ini menunjukkan adanya‬‬ ‫ص ِّل َعلَى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َِو َعلَى اَلِ ِه َواَصْ َح ِاب ِه َو َسلِّ ْم َتسْ لِ ْيمًا كِثيْرً ا اَمَّا َبعْ ُد‬ ‫ِلى ِرضْ َوا ِنهِ‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫ال َّداعِ ى ا َ‬
‫‪perintah berdzikir di hari-hari tasyriq.‬‬ ‫مْر َب َدَأ فِ ْي ِه ِب َن ْفسِ ِه َو َثـ َنى‬ ‫َفيا َ اَ ُّي َها ال َّناسُ ِا َّتقُواهللاَ فِ ْي َما اَ َم َر َوا ْن َته ُْوا َعمَّا َن َهى َواعْ لَم ُْوا اَنَّ هللاّ اَ َم َر ُك ْم ِبا َ ٍ‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه‬ ‫لى ال َّن ِبى يآ اَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُن ْوا َ‬ ‫صلُّ ْو َن َع َ‬ ‫هللا َو َمآل ِئ َك َت ُه ُي َ‬ ‫ِب َمآل ِئ َك ِت ِه ِبقُ ْدسِ ِه َو َقا َل َتعاَلَى اِنَّ َ‬
‫‪Imam Bukhari rahimahullah menyebutkan,‬‬
‫آل َس ِّيدِنا َ م َُح َّم ٍد َو َعلَى‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ْم َو َعلَى ِ‬ ‫ص ِّل َعلَى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َ‬ ‫َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‪ .‬الل ُه َّم َ‬
‫‪Ibnu ‘Abbas berkata, “Berdzikirlah kalian pada Allah di hari-hari yang‬‬ ‫روع ُْث َمان‬ ‫ض اللّ ُه َّم َع ِن ْال ُخلَ َفا ِء الرَّ اشِ ِدي َْن اَ ِبى َب ْك ٍر َو ُع َم َ‬ ‫ك َومَآلِئ َك ِة ْال ُم َقرَّ ِبي َْن َوارْ َ‬ ‫ك َو ُر ُسلِ َ‬‫اَ ْن ِبيآِئ َ‬
‫”‪ditentukan yaitu 10 hari pertama Dzulhijah dan juga pada hari-hari tasyriq.‬‬
‫ض َع َّنا َم َع ُه ْم‬ ‫ْن َوارْ َ‬ ‫ان ِالَى َي ْو ِم ال ِّدي ِ‬
‫َو َعلِى َو َعنْ َبقِ َّي ِة الص ََّحا َب ِة َوال َّت ِاب ِعي َْن َو َت ِاب ِعي“ ال َّت ِاب ِعي َْن لَ ُه ْم ِباِحْ َس ٍ‬
‫‪Ibadah thawaf, sa’i dan melempar jumrah pun dilakukan dalam rangka‬‬
‫‪berdzikir pada Allah. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi‬‬ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم‬ ‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬ ‫اغفِرْ ل ِْلمُْؤ ِم ِني َْن َو ْالمُْؤ ِم َنا ِ‬ ‫ك َيا اَرْ َح َم الرَّ ا ِح ِمي َْن ‪  ‬اَلل ُه َّم ْ‬ ‫ِب َرحْ َم ِت َ‬
‫‪wa sallam bersabda,‬‬ ‫ك ْالم َُوحِّ ِد َّي َة‬ ‫ك َو ْال ُم ْش ِر ِكي َْن َوا ْنصُرْ عِ َبا َد َ‬ ‫السْ الَ َم َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َوَأ ِذ َّل ال ِّشرْ َ‬ ‫ت الل ُه َّم اَعِ َّز ْا ِ‬ ‫َو ْاالَم َْوا ِ‬
‫ِإ َّن َما ُج ِع َل َّ‬
‫الط َوافُ‬
‫ك ِالَى َي ْو َم‬ ‫ْن َواعْ ِل َكلِ َما ِت َ‬ ‫اخ ُذ ْل َمنْ َخ َذ َل ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو َدمِّرْ اَعْ دَا َءال ِّدي ِ‬ ‫ص َر ال ِّدي َْن َو ْ‬ ‫َوا ْنصُرْ َمنْ َن َ‬
‫ار ِإل َقا َم ِة ذ ِْك ِر هَّللا ِ‬
‫ص َفا َو ْال َمرْ َو ِة َو َر ْم ُى ْال ِج َم ِ‬ ‫ِب ْال َب ْي ِ‬
‫ت َو َبي َْن ال َّ‬
‫الزالَ ِز َ“ل َو ْالم َِح َن َوس ُْو َء ْالفِ ْت َن ِة َو ْالم َِح َن َما َظ َه َر ِم ْن َها َو َما‬ ‫ْن‪ .‬الل ُه َّم ْاد َفعْ َع َّنا ْال َبالَ َء َو ْا َلو َبا َ“ء َو َّ‬ ‫ال ِّدي ِ‬
‫‪" Sesungguhnya thawaf di Ka’bah, melakukan sa’i antara Shafa dan Marwah‬‬ ‫َان ْالمُسْ لِ ِمي َْن عآم ًَّة َيا َربَّ ْال َعالَ ِمي َْن‪َ .‬ر َّب َنا آتِنا َ فِى ال ُّد ْن َيا‬ ‫َب َط َن َعنْ َبلَ ِد َنا ِا ْن ُدو ِنيْسِ َّيا“ خآص ًَّة َو َس ِ‬
‫اِئر ْالب ُْلد ِ‬
‫‪dan melempar jumrah adalah bagian dari dzikrullah (dzikir pada Allah).” (HR.‬‬ ‫ار‪َ .‬ر َّب َنا َظلَ ْم َنا اَ ْنفُ َس َن َاواِنْ لَ ْم َت ْغفِرْ لَ َنا َو َترْ َح ْم َنا“ لَ َن ُك ْو َننَّ م َِن‬ ‫َح َس َن ًة َوفِى ْاآلخ َِر ِة َح َس َن ًة َوقِ َنا“ َع َذ َ‬
‫اب ال َّن ِ‬
‫‪Abu Daud, no. 1888; Tirmidzi, no. 902; Ahmad, 6: 46. Imam Tirmidzi‬‬ ‫بى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ شآ ِء‬ ‫ان َوِإيْتآ ِء ذِى ْالقُرْ َ‬ ‫ْأ‬
‫هللا ! اِنَّ هللاَ َي ُم ُر َنا ِباْل َع ْد ِل َو ْاالِحْ َس ِ‬ ‫لخاسِ ِري َْن‪ .‬عِ َبا َد ِ‬ ‫ْا َ‬
‫&و ْال ُم ْن َكر َو ْال َب ْغي َيع ُ‬
‫ِظ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم َت َذ َّكرُو‬ ‫َ‬
‫ِ‬

Anda mungkin juga menyukai