Anda di halaman 1dari 1

SEJARAH CANDI TIKUS

Candi Tikus terletak di Dukuh Dinuk, Desa Temon, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. R.A.A.
Kromojo Adinegoro pada tahun 1914 melaporkan bahwa ditemukan sebuah miniatur candi di lokasi
pemakaman. Dari laporan ini kemudian dikembangkan dan ditemukan adanya situs candi. Pemugaran
candi ini dilakukan pada 1984 hingga 1985. Penamaan “Candi Tikus” sebenarnya diberikan oleh
masyarakat sekitar karena ketika dilakukan penggalian, lokasi situs ini adalah sarang tikus. Dari hal inilah
kemudian candi ini disebut Candi Tikus.

Hingga saat ini belum diketahui kapan candi ini dibangun serta fungsi dari Candi Tikus ini. Bahkan
penamaan candi pun masih menggunakan penamaan masyarakat sekitar. Namun, para arkeolog
menduga bahwa candi ini dibangun pada masa Kerajaan Majapahit yaitu pada abad ke 13 hingga abad
ke 14.

Arsitektur Candi Tikus

Berbeda dengan candi – candi lain, Candi Tikus berbentuk kolam dengan candi berada di tengah kolam
tersebut. Bahan utama candi ini adalah batu bata merah dan batu andesit. Bangunan ini menjorok
kebawah dengan kedalaman 3 meter dibawah permukaan tanah. Ukuran kolam Candi Tikus yaitu 29,5 x
28,25 meter yang dilengkapi dengan undakan berbentuk selasar yang semakin kedalam semakin kecil.
Selasar pertama memiliki lebar 0,75 meter yang mengelilingi kolam dan kemudian selasar kedua berada
di bawahnya dan berukuran lebih lebar.

Candi utama berada di tengah kolam yang berdiri menghadap ke arah utara, yang dilengkapi dengan
sebuah tangga selebar 3,5 meter memanjang dari atas kolam menuju ke dasar kolam. Disisi kiri dan
kanan tangga utama terdapat 2 buah kolam kecil. Kedalaman dari dua kolam kecil ini adalah 1,5 meter
dengan ukuran 2×3,5 meter. Terdapat 3 buah pancuran di masing – masing dinding 2 kolam kecil
tersebut yang berbahan dasar batu andesit berbentuk bunga teratai.

Candi utama berbentuk bujur sangkar yang berukurann 7,65 m2. Terdapat 8 buah menara kecil pada
sekeliling candi utama dengan bentuk Gunung Meru pada atap dan ujung atap berbentuk datar.
Sedangkan pada bagian tengah bangunan candi utama terdapat sebuah miniatur menara setinggi 2
meter yang memiliki bentuk serupa dengan 8 menara di sekelilingnya. Pada sisi dinding luar bangunan
utama candi terdapat 17 pancuran yang memiliki bentuk kalamakara dan bunga teratai yang
mengelilingi bangunan utama candi.

Anda mungkin juga menyukai