Anda di halaman 1dari 10

Kutbah Idul Fitri 1444 H:

Menjadi Seorang Muslim Berkemajuan

Dr. Hasbullah, M.Pd.I


Dosen Universitas Muhammadiyah Pringsewu

ُُ َ ُ ْ َ ُ َ َ ُ َ َّ
‫هللا َو َب َركاته‬
ِ ‫السالم عل ْيك ْم و َرح َمة‬
ُ َ َ َ ُ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ ُ ُ َ َ َ ُ ُ ْ َ َ‫َ ْ َ ْ ُ ه َ ِّ ْ َ َ ْ ن‬
‫اهلل ِم ْن‬
ِ ‫ي نح َمده ون ْست ِع ْينه ون ْستغ ِف ُره ونت ْوب ِال ْي ِه ون ُع ْوذ ِب‬ ‫لِل رب العال ِم‬
ِ ِ ‫الحمد‬
ُ َ َ َ َ َ ْ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َّ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ِّ َ َ َ ُ ْ َ ْ ُ ُُ
‫ات اعم ِالنا من يه ِد هللا فال م ِضل له ومن يض ِلل فال ه ِادي له‬ ِ ‫شو ِر انف ِسنا وسيئ‬
ُ َ َّ َ ُ ُ ْ ُ َ َ ُ ُ ْ َ ً َّ َ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ ُ َ ُ َ ْ َ ُ َّ َ َ ْ َ ُ َ ْ َ
‫الصالة‬ ‫شيك له واشهد ان محمدا عبده ورسوله و‬ ‫اشهد ان ال ِاله ِاال هللا وحده ال‬
ْ ِّ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ِ َ َ َ َ َّ َ ُ َ ِّ َ َ َ ُ َ َّ َ
‫والسالم عَل ن ِبينا محم ٍد وعَل ا ِل ِه واصح ِاب ِه ومن ت ِبعه ِاَل يو ِم الدي ِن‬
ُ َ َ ُ َّ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ َ ْ ُ ْ ُْ
‫هللا فقد فاز ال ُمتق ْون ا َّما َب ْعد‬
ِ ‫س ِبتق َوى‬ ‫أو ِصيكم ونف ِ ي‬
ُ ٰ ‫ٰٓ َ ه‬ َّ ‫الش ْي َطان‬ َّ َ ‫َ َ ُ َ َ َ ن ْ ُ ْ ْ َ ْ َ ُ ُ ه‬
‫الر ِج ِيم يا ُّي َها ال ِذ ْي َن ا َمن ْوا‬ ِ ‫الِل ِمن‬
ِ ‫آن الك ِري ِم أعوذ ِب‬ِ ‫قال هللا تعاَل ِف القر‬
َ ْ ُ َّ َ ْ ُ ‫ُ َ َ َ ْ ُ ُ ِّ َ ُ َ َ ُ َ َ َ ه ْ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ه‬
‫ك ِتب عليكم الصيام كما ك ِتب عَل ال ِذين ِمن قب ِلكم لعلكم تتقون‬
ُ .‫ال‬ ً ْ ََ ً َ ْ ُ ‫ُ َ َُْ َ ه ُ َ َْْ َ ًْ َ ْ َ ْ ُ ه َ ًْ َ ُ ْ َ َ ه‬ ََْ ُ
‫هللا‬ ‫الِل بكرة وا ِصي‬ ِ ‫لِل ك ِثبا وسبحان‬ ِ ِ ‫ الِل اك َب ك ِببا والحمد‬,‫ هللا أ ك َب‬,‫هللا أ ك َ ُب‬
‫ُ ََْ َ ْ َ ُ ه‬ ََْ
ِ ِ ‫أ ك َ ُب هللا أ ك َ ُب والح ْمد‬
‫لِل‬

Alhamdulillah segala puji bagi Allah, Tuhan Rabul Izzati. Allah


yang melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada kita semua
kaum muslimin. Solawat dan salam terlimpahkan bagi Nabi
Muhammad, Rasul pembawa Risalah Islam sebagai misi
pencerahan bagi umat manusia di seluruh persada bumi.

Pagi hari ini kaum muslimin di segenap penjuru bumi hingga di


negeri ini menunaikan Idul Fitri. Semua mengumandangkan
takbir, tahlil, tasbih, tahmid, dan Dzikri kepada Allah yang
menggema ke seluruh penjuru negeri dan terhunjam dalam hati.
Menguatkan komitmen dan peneguh kaum muslimin untuk
menghidupkan jiwa yang fitri menjadi Muslim Muttaqin nan
sejati.

Jamaah Kaum Muslimin Rahimakumullah


Baru saja kita selesai menunaikan saum atau puasa Ramadhan
disertai rangkaian ibadah lainnya selama satu bulan. Bagi seorang
muslim puasa Ramadhan dan ibadah-ibadah lainnya, tidak
berhenti pada ritual semata. Sebab Ibadah pada hakikatnya ialah
“takarub ila Allah” atau mendekatkan diri kepada Allah dan
melaksanakan yang disunahkan oleh Rasulullah. Oleh karenanya
Ibadah yang dijalankan sudah semestinya membentuk kesalehan
seorang muslim baik itu habluminallah, habluminannas dan
kesalehan terhadap lingkungan sehingga orang beriman mampu
menebar kebaikan bagi semesta alam.
Maka ibadah dalam puasa Ramadhan bertujuan membentuk
seorang mukmin yang bertakwa, sebagaimana firman Allah
dalam Al Quran surat Al Baqarah 183.
َ‫علَى الَّ ِذيْنَ مِ ْن قَ ْب ِل ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَتَّقُ ْون‬ ِ ‫علَ ْي ُك ُم‬
َ ‫الص َيا ُم َك َما ُكت‬
َ ‫ِب‬ َ ‫ٰٓيا َ ُّي َها الَّ ِذيْنَ ا َمنُ ْوا ُكت‬
َ ‫ِب‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kalian, agar kalian bertakwa. ”(QS Al-Baqarah : 183)

Jamaah Kaum Muslimin Rahimakumullah


Selepas menjalankan rangkaian ibadah pada bulan suci
Ramadhan sudah sepantasnya ada perubahan yang mendasar bagi
seorang muslim. Perubahan itu tentunya menjadikan seorang
muslim yang berkemajuan baik dalam konsep, nilai dan praksis
kehidupan sehari-hari. Sebagai muslim yang berkemajuan, sudah
seharusnya semakin bernyali dan berani dalam berdakwah
menegakkan dan menjunjung tinggi kebenaran, kebaikan,
keadilan, kedamaian, kemaslahatan, kemakmuran dan
menumbuh suburkan keutamaan kehidupan manusia.

Seorang muslim berkemajuan sadar bahwa dakwah adalah jalan


untuk menghidupkan kebaikan manusia dan dakwah harus
dijalankan secara berjamaah. Seorang Muslim berkemajuan sadar
bahwa untuk menjadi manusia beruntung di hadapan Allah SWT
hanya dapat diraih dengan jalan berdakwah. Sebagaimana firman
Allahٰٰٓ Quran ۡ surat Al Imran 104 ۡ َ
َ ُ َۡ َ ۡ ۡ َ ۡ َ َ ۡ ٌ ُ ُۡ ُ َۡ
‫َولتك ۡن ِّمنك ۡم ا َّمة َّيد ُع ۡون ِاَل الخ ۡ ِب َو َيا ُم ُر ۡون ِبال َم ۡع ُر ۡو ِف َو َين َه ۡون َع ِن ال ُمنك ِ ؕر َواول ِٕٮك‬
َ ۡ ۡ ُ
‫ه ُم ال ُمف ِل ُح ۡون‬
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf,
dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-
orang yang beruntung. QS. Ali 'Imran Ayat 104

Jamaah Kaum Muslimin Rahimakumullah


Seorang Muslim berkemajuan akan senantiasa dengan sungguh-
sungguh beribadah kepada Allah, yang harus dijalankan dengan
baik. Oleh karenanya ibadah yang dijalankan bukan sebagai ritual
saja, namun ibadah yang dibawa pada aksi-aksi sosial,
kemanusiaan, keumatan dan kebangsaan. Seorang muslim
berkemajuan sadar akan tugas kekhalifah/pemimpin di muka
bumi, yang harus dijalankan dengan tidak memikirkan jabatan
dan kekuasaan di dunia. Karena baginya amanah kekhalifahan
merupakan kebaikan dan kemurahan Allah yang diberikan
kepada manusia yang terbaik dalam rangka menegakkan
kebajikan dan mencegah kemungkaran dengan dasar dan fondasi
keimanan kepada-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT All
Quran surat Al Imran 110.
ٰ ‫ع ِن ۡال ُم ۡنك َِر َوت ُ ۡؤمِ نُ ۡونَ ِب‬
ِ‫اّلل‬ َ َ‫اس ت َۡا ُم ُر ۡونَ ِب ۡال َمعۡ ُر ۡوفِ َوت َۡن َه ۡون‬
ِ ‫ُك ۡنتُمۡ خ َۡي َر ا ُ َّم ٍة ا ُ ۡخ ِر َج ۡت لِل َّن‬
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan
mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. QS. Ali
'Imran Ayat 110

Jamaah Kaum Muslimin Rahimakumullah


Menjadi muslim berkemajuan merupakan buah dari rangkai
ibadah dalam bulan suci Ramadhan. Seorang muslim
berkemajuan tentunya akan memiliki karakter. Karakter yang
tentunya tidak terlepas dari ketakwaan kepada Allah SWT.
Setidaknya ada 5 karakter muslim berkemajuan yang dihasilkan
dari ibadah selama bulan Ramadhan.

Pertama. Bertauhid yang murni. Tauhid harus dipahami bukan


saja secara keilmuan, melainkan tauhid yang dapat berimplikasi
dan disalurkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga
penyembahan kepada Allah SWT tidak tercampur dengan anasir-
anasir di luar Islam. Seorang Muslim yang bertauhid murni, akan
memiliki paham dan pandangan bahwa manusia itu pada
hakikatnya sama di dunia ini dan hanya ketakwaan yang
membedakannya. Sehingga tidak ada menimbulkan kesenjangan
padangan manusia karena kesukuan, jenis kelamin, kebangsaan,
harta, jabatan, kedudukan dan afiliasi politiknya. Firman Allah
dalam Al Quran Surat Al Hujurat yat 13.
ُ َ ۤ َ ُ ُ ْ ُْ َ َ ُ ْ َ َ َّ ُ َّ َ ُّ َ ٰٓ
ۚ ‫اس ِانا خلقنك ْم ِّم ْن ذك ٍر َّوان ٰث َو َج َعلنك ْم ش ُع ْو ًبا َّوق َبا ِٕى َل ِلت َع َارف ْوا‬ ‫يايها الن‬
ٌ‫الِل َع ِل ْي ٌم َخب ْب‬ ُ ْ َ ‫َّ َ ْ َ َ ُ ْ ْ َ ه‬
َ ‫ىك ْم ۗا َّن ه‬
ِ ِ ‫الِل اتق‬ ِ ‫ِان اكرمكم ِعند‬
"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu
dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar
kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di
antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Teliti." ( QS.
Al-Hujarat: 13)

Sehingga jelaslah, bahwa tauhid yang murni ini menggeser


kemuliaan manusia bukan karena nasabnya (keturunannya)
namun karena kasabnya (karena usahanya). Tauhid murni inilah
yang menjadi formula untuk menjalankan gerakan kemanusian,
keumatan dan bahkan kebangsaan. Tauhid yang murni akan
melahirkan akhlak yang baik. Tauhid yang murni akan menjadi
sumber ajaran, nilai, dan sumber motivasi, sehingga tauhid yang
murni menjadi awal terlahirnya prestasi-prestasi seorang muslim
yang berdasarkan pengetahuan. Sebagaimana firman Allah dalam
Quran surat Al Mujadillah ayat 11
ٍ ٰ‫ّٰللاُ الَّذ ِۡينَ ٰا َمنُ ۡوا مِ ۡن ُك ۡم ۙ َوالَّذ ِۡينَ ا ُ ۡوتُوا ۡالع ِۡل َم دَ َرج‬
‫ت‬ ‫َي ۡرفَ ِع ه‬
Artinya: Niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang
yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu
beberapa derajat. (QS. Mujadillah: 11)

Jamaah Kaum Muslimin Rahimakumullah


Kedua, Memahami Al Qur’an dan sunah secara mendalam.
Muslim berkemajuan akan senantiasa menjadikan dan
menempatkan Al Quran dan Sunah sebagai pijakan dalam
menjalankan ajaran Islam baik itu yang berhubungan dengan
tauhid, akhlak, ibadah dan muamalah. Muslim berkemajuan
menjauhkan diri dari taklid (ikut-ikutan) dalam beribadah, tidak
akan terpengaruh dengan tren dan budaya-budaya baru dalam
kehidupan, semua hal bagi muslim berkemajuan akan didekatkan
kepada pengetahuan tentangnya sehingga dapat dipertanggung
jawabkan bahkan dapat dikembangkan. Muslim berkemajuan
menjadikan Al quran bukan hanya sebatas bacaan saja, namun ia
di bawa untuk mempengaruhi kehidupan sehari-hari jauh lebih
baik dan bermanfaat, karena sejatinya Al quran adalah petunjuk
bagi orang-orang yang taat kepada Allahِّ SWT.
‫ي‬ َ َْ َ ُ ْ َ
َ‫ب ۛ ف ْيه ۛ ُھ ًدى ل ْل ُم َّتق ْ ن‬
ِ ِ ِ ‫ذ ِلك ال ِكتب َل ري‬

Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi


mereka yang bertakwa, (Qs. Al Baqarah: 2)

Maka muslim berkemajuan akan menjadikan Al Quran dan Sunah


sebagai rujukan dan pedoman dalam menjalan serta
menyelesaikan persoalan hidup dan kehidupan. Hal ini sepaham
dengan perintah Allah SWT dalam firman-Nya
َْ ُ َ َ ُ َّ ُ ‫الِل َو َأط‬ ُ ‫ين َآ َم ُنوا َأط‬
َ ‫َيا َأ ُّي َها هالذ‬
ْ َُ ‫اْل ْمر ِم ْن ُك ْم َفإ ْن َت َن َاز ْع ُت ْم نف‬
‫ش ٍء‬ ‫وَل‬‫أ‬ ‫و‬ ‫ول‬ ‫س‬ ‫الر‬ ‫وا‬‫يع‬ ِ
َ ‫يعوا ه‬
ِ ِ
ً‫ْ ُ ْ ُ ْ ُ ْ ُ َ ه َ ْ َ ِ ْي ْ َ ِ َ َ ِ َ ْ ٌ َ َ ْ َ ُ ِ ي َ ْ ي‬ ُ َّ َ ‫َ ُ ُّ ُ َ ه‬
‫الِل واليو ِم اْل ِخ ِر ذ ِلك خب وأحسن تأ ِويًل‬ ِ ‫ول ِإن كنتم تؤ ِمنون ِب‬ ِ ‫الِل والرس‬ ِ ‫فردوه ِإَل‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan
taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika
kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”.
(QS. An-Nisa: 59)

Hal ini pun senada dengan Sabda Rasulullah SAW:


َ َ َّ َ َ ُْ َ ُّ َ ْ َ ْ َ ُ ُ ْ َ
]‫هللا َو ُسنة ن ِب ِّي ِه [رواه مالك‬
ِ ‫ت َركت ِف ْيك ْم أ ْم َري ِن لن ت ِضلوا َما ت َم َّسكت ْم ِب ِه َما ِكتاب‬

Artinya: “Aku telah meninggalkan pada kamu sekalian dua


perkara, selama-lamanya tidak akan tersesat jika kamu sekalian
senantiasa berpegang kepada keduanya; Kitabullah dan Sunnah
Nabi-Nya. ”(HR. Malik)

Jamaah Kaum Muslimin Rahimakumullah


Ketiga, Menghidupkan Amal Shaleh. Karakter ini pasti akan
melekat pada seorang muslim berkemajuan. Pemahaman amal
saleh bukan saja pada titik manfaat dan kebaikan sebagai ibadah
mahdhah, namun kesalehan yang menjelma dalam karya-karya
yang berkelanjutan manfaat dan kebaikannya di masyarakat.
Sehingga kehidupan yang dijalankan serang muslim adalah
refleksi dari cinta dan kasih sayang Allah terhadap manusia.
Maka amal saleh bukan saja terlembagakan dalam papan nama
dan secarik kertas, namun amal saleh yang memiliki banyak
fungsi serta memberikan solusi bagi kemaslahatan kehidupan
manusia, dengan tujuan hanya Ridha Allah SWT bukan
popularitas. Sebagaimana firman Allah SWT
َّ ََ ۚ ً َ ً ٗ َّ ُ َ َ ۡ ُ ُۡ َ َ َ
‫َم ۡن َع ِم َل َص ِال ًحـا ِّم ۡن ذك ٍر ا ۡو ان ٰث َوه َو ُمؤ ِم ٌن فلـن ۡح ِي َينه َحيوة ط ِّي َبة ۚ َولـن ۡج ِز َيـن ُه ۡم‬
َ ُ ُ َ َ ُ َ
‫ا ۡج َره ۡم ِبا ۡح َس ِن َما كان ۡوا َي ۡع َمل ۡون‬

Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun


perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri
balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan. (QS. An-Nahl Ayat 97)

Jamaah Kaum Muslimin Rahimakumullah


Keempat, Hidup yang berorientasi masa kini dan masa depan.
Optimis dan yakin dua sikap yang tidak bisa terlepas dari seorang
muslim. Kemajuan seorang muslim tidak akan terjebak dan
masuk dalam ruang romantisme masa lalu. Bagi seorang muslim
yang berkemajuan masa lalu dijadikan pijakan dalam
menjalankan kehidupan untuk masa kini dan masa depan.
Sehingga akan terjadi inovasi dan kolaborasi dalam menjalankan
kehidupan. Berkemajuan bagi seorang muslim, telah
meninggikan kesadaran dan kepekaan dalam hidup, bahwa masa
depan harus dipersiapkan dengan baik dan sungguh-sungguh.
Sebagaiman firman Allah SWTَ
ٌۢ َ َ ‫ه َ َّ ه‬
‫الِل خ ِب ۡ ٌب ِب َما‬
ُ َّ َ ۡ َّ
‫س َّما قد َمت ِلغ ٍد ۚ َواتقوا الِلؕ ِان‬ َ ‫ٰۤي َا ُّي َها هالذ ۡي َن ٰا َم ُن ۡوا َّات ُقوا ه‬
ٌ ‫الِل َو ۡل َت ۡـن ُظ ۡر َن ۡـف‬ ِ
َ‫تَعۡ َملُ ۡون‬

Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah


dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada
Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu
kerjakan. (QS. Al-Hasyr Ayat 18)

Di ُ ayatْ lain Allah SWT berfirman


۟ ُ َ َ َ ‫َ ْ َ ْ َ ه َ َ ْ َ َ ُ ۟ ْ َ ْ ْ ُ ِّ َّ ً َ ً َ ُ ۟ َ َ ْ ْ َ ْ َ َّ ُ ۟ ه‬
‫وليخش ٱل ِذين لو تركوا ِمن خل ِف ِهم ذرية ِضع فا خافوا علي ِهم فليتقوا ٱلِل وليقولوا‬
ً ً َ
‫ق ْوَل َس ِديدا‬

Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang


seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang
lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka.
Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (QS. An-
Nisa: 9)
Jamaah Kaum Muslimin Rahimakumullah
Kelima, Karakter toleran, moderat dan suka bekerja sama.
Seorang muslim yang berkemajuan, sudah semestinya tidak
bersikap ekslusif dan bergaya elitis dalam kehidupan sehari-hari.
Muslim berkemajuan akan senantiasa memberikan solusi dari
masalah-masalah yang ada dan bukan menjadi seorang yang
mengawali serta membesar-besarkan masalah. Sehingga muslim
berkemajuan memiliki sikap membiarkan orang lain menjalankan
keyakinan dan pemahaman, sebagai bentuk toleransi kehidupan.

Muslim berkemajuan akan senantiasa menghargai dan


memahami perbedaan. Muslim berkemajuan akan senantiasa
bersikap sederhana dalam menjalani kehidupan, menguatkan
keadilan dalam bertindak baik terhadap diri sendiri maupun
kepada orang lain, sehingga layak dan pantas disebut manusia.
Muslim berkemajuan akan mengutamakan kebijaksanaan dalam
berucap dan berperilaku. Selanjutnya seorang muslim
berkemajuan siap untuk bekerja sama dengan pihak manapun
dengan tujuan untuk kebaikan hidup dan semesta alam.

Dari karakter kelima ini, memperlihatkan bahwa muslim


berkamajuan adalah mereka yang telah mempersiapkan
kehidupan akhirat. Namun tidak melupakan segala bentuk sikap
dan perilaku yang ada di dunia ini. Menyadari bahwa hidup itu
tidak sendiri, akan banyak perbedaan walaupun pasti ada
kesamaan, dan karakter ini juga melukiskan setiap muslim siap
untuk bersama dalam mencapai dan mewujudkan baiknya
kehidupan. Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran
َ َ ُ ‫َ ۡ َ ۡ َ ۤ ٰ َ ه ُ َّ َ ۡ َ َ َ َ َ ۡ َ َ ۡ َ َ َ ُّ ۡ َ َ َ ۡ ۡ َ َ ۤ َ ۡ َ َ ه‬
‫الِل ِال ۡيك‬ ‫وابت ِغ ِفيما اتٮك الِل الدار اال ِخرة وَل تنس ن ِصيبك ِمن الدنيا واح ِسن كما احسن‬
ۡ ۡ ُّ ُ َ َ ‫َّ ه‬ َۡ َ َۡ َ َ
‫ب ال ُمف ِس ِد ۡي َن‬ ؕ ِ ‫َوَل ت ۡب ِغ الـف َساد ِ نف اال ۡر‬
‫ض ِان الِل َل ي ِح‬

Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah


dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan
bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah
kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai
orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qasas Ayat 77)

Jamaah Kaum Muslimin Rahimakumullah


Akhirnya, semoga Allah SWT senantiasa berkenan membimbing
kita semua agar tergolong hamba-hambaNya yang mampu meraih
sertifikat kefitrahan di hari kemenangan yang agung ini, sehingga
kita layak mendapatkan penghargaan “TAQWA”. Semoga Allah
SWT berkenan mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua
untuk dapat mewujudkan peradaban hidup menjadi muslim
berkemajuan. Hidup yang senantiasa patuh dan taat kepada Allah,
menghidupkan nilai kemanusiaan yang semuanya didasarkan
pada Ilmu pengetahuan.

Semoga momentum Idul Fitri ini juga benar-benar mampu


mengantarkan tatanan kehidupan yang berlandaskan nilai-nilai
agama, akhlak karimah, kebersamaan dan kasih sayang guna
terwujudnya muslim berkemajuan. Marilah kita tutup khutbah ini
dengan doa, memohon kepada Allah SWT, yang maha pemurah
dan maha penyayang karena hanya Dialah yang maha pengabul
atas segala doa-doa.
‫َ ْ ُ َ ْ َ َ َ َّ‬ ‫َ َ ُ َ َّ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ال ُة َو َّ َ ُ َ َ ُ‬ ‫َ ْ َ ْ ُ ه َ َّ َ‬
‫اهلل‪َ .‬وأش َهد أن ال ِإله ِإال‬ ‫هللا‪ ،‬وال ح ْو َل وال ق َّوة ِإال ِب ِ‬ ‫السالم عَل َرس ْو ِل ِ‬ ‫لِل والص‬ ‫الحمد ِ ِ‬
‫ْ َ َ َ‬ ‫ِّ‬ ‫ُُ َ ه‬ ‫ُ‬ ‫ً‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َ ْ َ ُ َ َُ ْ َ َ ُ ْ ُ َّ‬
‫شيك له َوأش َهد أن ُم َح َّمدا َع ْبد ُه َو َر ُس ْوله‪ .‬الل ُه َّم َص ِّل َو َسل ْم َو َب ِارك َعَل ن ِب ِّيك‬ ‫ِ‬ ‫ال‬ ‫ه‬ ‫هللا وحد‬
‫هللا ُأ ْوص ْي ُكمْ‬
‫ي َأ ْر َش َد ُك ُم ُ‬ ‫اش ْال ُم ْسلم ْ نَ‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ُم َح َّمد َو َع ََل آله َو َم ْن َتب َع ُه َد ُاه إ ََل َي ْوم ْالق َي َامة‪َ .‬معَ‬
‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬
‫َ ِ ُ‬ ‫َ َّ َ َ ْ‬
‫هللا‪ ،‬أ َّما َب ْعد؛‬
‫و ِإياي ِبتق َوى ِ‬
‫ِّ‬ ‫َ‬ ‫ُّ‬ ‫َ َ َ َ َ ‪ َّ :‬ه َ َ َ َ َ َ ُ ُ َ ُّ َ َ َ َّ ِّ َ َ ُّ َ ه َ َ ُ‬
‫آمنوا َصلوا َعل ْي ِه َو َسل ُموا‬ ‫قال تعاَل ِإن الِل ومًل ِئكته يصلون عَل الن َِ يث ۚ يا أيها ال ِذين‬
‫َ‪.‬ت ْسل ً‬
‫يما‬ ‫ِ‬
‫ْ‬ ‫ُ َ َّ َ َ َ ه ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ‬ ‫َ ه ُ َّ َ ِّ َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫آل ِإ ْب َر ِاه ْي َم‪َ ،‬و َب ِارك‬ ‫آل محم ٍد كما صليت عَل ِإبر ِاهيم وعَل ِ‬ ‫اللهم صل عَل محم ٍد وعَل ِ‬
‫ٌ‬ ‫ٌ‬ ‫َّ‬ ‫ُ َ َّ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ‬ ‫َ َ ُ َ َّ َ َ َ‬
‫آل ِإ ْب َر ِاه ْي َم‪ِ ،‬إن َك َح ِم ْيد َم ِج ْيد‪.‬‬ ‫آل محم ٍد كما باركت عَل ِإبر ِاهيم وعَل َ ِ‬ ‫عَل محم ٍد وعَل ِ‬
‫َّ َ‬ ‫َ‬
‫ُْ ْ َْ ْ َ‬ ‫ي َو ْال ُم ْؤم َن ْ ْ َ‬ ‫ي َو ْال ُم ْسل َمات َو ْال ُم ْؤمن ْ نَ‬
‫اغف ْر ل ْل ُم ْسلم ْ نَ‬‫َ ه ُ َّ ْ‬
‫ات ‪ِ ،‬إنك‬ ‫ات اْلحي ِاء ِمنهم َ واْلمو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫اللهم ِ ِ‬
‫الراحم ْ نَ‬ ‫َ ِّ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬
‫الد َع َوات َو َيا ق ن َ َ َ‬ ‫َ ْ ٌ َ ْ ٌ ُ ْ ُ َّ‬
‫ي‪,‬‬ ‫ات‪ ,‬رب اغ ِف ْر وارحم وأنت خ ُب َّ ِ ِ‬ ‫اض الحاج ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫س ِميع قريب م ِجيب‬
‫َ ً َ َّ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ َ ه ْ َ َ َ ُ َ‬ ‫َ َّ َ ْ ْ ِ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ َ َّ َ َ‬
‫ي‬
‫ربنا اغ ِفر لنا و ِلو ِال ِدينا وارحمهما كما ربيانا ِصغارا‪ .‬ربنا اغ ِفر لنا وإلخوا ِننا ال ِذين سبقونا‬
‫ًّ ه ْ َ َ َ ُ ْ َ َّ َ َّ َ َ ُ ُ َّ ِ ْ ٌ َ َّ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ‬ ‫ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ن ُُ َ‬
‫وبنا ِغال ِلل ِذين ءامنوا ربنـ ِإنك رءوف ر ِحيم‪ ،‬ربنا هب لنا ِمن أزو ِاجنا‬ ‫اإليم ِان وال تجعل ِ يف قل ِ‬ ‫ِب ِ‬
‫َ ُ ِّ َّ َ ُ َّ َ َ ْ ُ ن َ ْ َ ْ َ ْ ُ َّ نَ َ ً َ َّ َ َ ن ُّ ْ َ َ َ َ ً َ ن ْ َ َ َ َ ً َ َ‬
‫ي واجعلنا ِللمت ِقي ِإماما‪ ,‬ربنا آ ِتنا ِ يف الدنيا حسنة و ِ يف اْل ِخر ِة حسنة و ِقنا‬ ‫و َذريا ِتنا قرة أع ٍ‬
‫ي‪َ ,‬و ْال َح ْم ُد هلِل َربِّ‬ ‫ون‪َ ,‬و َس ًَل ٌم َع ََل ْال ُم ْر َسل نَ‬
‫ُ ْ َ َ َ ِّ َ َ ِّ ْ َّ َ َّ َ ُ َ‬
‫اب الن ِار‪ ,‬سبحان ربك رب ال ِعز ِة عما ي ِصف‬
‫َ َ َّ‬
‫عذ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫يَ‬‫ْال َع َال ِم ن‬

‫‪Selamat Iedul Fithri 1 Syawal 1444 H‬‬


‫‪Taqobalallahu minna wa minkum‬‬

Anda mungkin juga menyukai