Anda di halaman 1dari 3

Tiga Teguran Nabi di Akhir Zaman

‫ت أَ ْع َمالِنَا‬
ِ ‫ َو نَعُوْ ُذ بِ ِه ِم ْن ُشرُوْ ِر أَ ْنفُ ِسنَا َو ِم ْن َسيِّئَا‬. ُ‫ نَحْ َم ُدهُ َو نَ ْستَ ِع ْينُهُ َو نَ ْستَ ْغفِ ُره‬. ِ ‫إن ْال َح ْم َد هلِل‬
َ ‫ أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل هللاُ َو اَ ْشهَ ُد أَ َّن‬.ُ‫ي لَه‬
. ‫سيِّ َدنَا‬ َ ‫ض َّل لَهُ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَاَل هَا ِد‬
ِ ‫َم ْن يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد و َسلِّ ْم تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْيرًا‬ َ ‫ اَللَّهُ َّم‬.ُ‫ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُه‬
‫أَ َّمابَ ْع ُد‬.
‫ بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن ال َّر ِحي ِْم‬.‫قَا َل هللاُ تَ َعالَى ِف ْي ِكتَابِ ِه ْال َك ِري ِْم أَ ُعوْ ُذبِاهللِ ِمنَ ال َّش ْيطَا ِن ال َّر ِجي ِْم‬.
‫ صدق هللا العظيم‬. َ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموْ تُ َّن إِاَّل َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُموْ ن‬ َّ ‫يَا أَيُّهَا ال ِذ ْينَ أَ َمنُوْ ا اتَّقُوْ ا هللاَ َح‬.
Para hadirin yang dimuliakan oleh Allah. Mari pada kesempatan siang ini
melalui mimbar Jumat ini, kami sebagai khatib berpesan pada diri kami sendiri
dan para hadirin untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan
kepada Allah SWT. Yang dengan cara inilah insyaallah takwa akan sanggup
menghantarkan kita hidup penuh dengan kebahagiaan , keselamatan baik di
dunia maupun di akhirat nanti. Yaitu menjalankan apa yang diperintahkan oleh
Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah.

Kita mengingat sejarah kira-kira pada 4 abad yang lalu di mana Islam telah
mengalami puncak keemasan di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW. Islam
menjadi kebanggaan umat. Pengaruh Islam dengan cepat menyebar hampir ke
seluruh dunia. Padahal pada saat itu umat Islam sangat minim. Ini semua tidak
lain berkat kekuatan Aqidatul Islam yang tertanam di jiwa mereka dan ketaatan
menjalankan agama atau syariat yang sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-
Nya berdasarkan suatu hukum yang bersumber kepada Al Quran maupun al
Hadis. Sungguh Islam pada satu itu sangat jaya.

Maka tidak salah jika Rasulullah SAW pernah mengatakan bahwa al islamu
ya’lu wala yu’la alaihi. Akan tetapi pada saat itu juga Rasulullah SAW.
memperingatkan pada para sahabat bahwa nanti Islam hanya tinggal nama.
orang banyak mengaku bahwa dirinya adalah muslim, dia adalah orang Islam,
ktp Islam, tapi sayang nama hanya tinggal nama, apa yang dia lakukan tidak
sesuai dengan konsep Al Quran maupun al Hadis .

Seperti yang disabdakan Rasulullah SAW. Yang diriwayatkan dari imam


baihaqi yang bersumber dari Sayyidina Ali Karamallahu wajhahu yang
berbunyi:

‫ َوال يَ ْبقَى ِمنَ ْالقُرْ آ ِن إِال‬, ُ‫ْالم إِال ا ْس ُمه‬ ْ


ِ ‫اإلس‬ ِ َ‫ان ال يَ ْبقَى ِمن‬ ِ َّ‫ك أَ ْن يَأتِ َي َعلَى الن‬
ٌ ‫اس زَ َم‬ ُ ‫يُو ِش‬
‫ ُعلَ َما ُؤهُ ْم َشرُّ َم ْن تَحْ تَ أَ ِد ِيم ال َّس َما ِء‬, ‫ َو ِه َي خَ َرابٌ ِمنَ ْالهُدَى‬, ٌ‫ َم َسا ِج ُدهُ ْم يَوْ َمئِ ٍذ عَا ِم َرة‬, ُ‫َر ْس ُمه‬
‫ َوفِي ِه ْم تَعُو ُد‬, ُ‫ ِم ْن ِع ْن ِد ِه ْم ت َْخ ُر ُج ْالفِ ْتنَة‬,
Artinya secara bebas, akan datang kepada manusia, kata Nabi di akhir zaman
nanti di mana Islam nanti hanya tinggal nama. Banyak orang mengaku dirinya
muslim tapi prikuannya tidak mencerminkan nilai-nilai keislamannya. Dia
mengaku sebagai seorang muslim, tapi suka melanggar syariat-syariat yang
sudah ditentukan baik oleh Allah maupun Rasul-Nya.

Tidak sedikit zaman sekarang orang di sana-sini mengaku dirinya adalah Islam,
tapi maaf apa yang dia ucapkan tidak sesuai dengan apa yang dia lakukan.
Sering kali benturan dengan fakta , kadang kala omongannya A di satu tempat
ditempat yang lain B. Inilah yang menyebabkan semakin lama Islam akan
semakin luntur, Islam hanya tinggal nama seperti sabda Rasulullah SAW. Nah,
dengan demikian marilah kita semua sebagai orang muslim, mudah-mudahan
Allah menakdirkan kita betul-betul muslim bukan hanya sekedar nama orang
muslim akan tetapi juga perilakuannya betul-betul mencerminka muslim sesuai
dengan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Yang kedua wala yabqo minal quran illa rasmuhu, Al Quran nanti akhir zaman
hanya tinggal tulisan. Sekarang memang banyak orang muslim yang punya Al
Quran, tapi juga banyak pula orang muslim yang tidak punya Al Quran. Banyak
saudara kita yang bisa membaca Al Quran, tapi belum tentu mereka bisa
mengamalkan apa yang ada di dalam Al Quran. Andaikata kita semua lari
kembali kepada konsep Al Quran, dengan apa yang kita baca di dalamnya, lalu
kita amalkan maka insyaallah hidup kita akan tenang, bahagia, selamat baik di
dunia maupun di ahkirat.

Kenapa? Rasulullah SAW. pernah menyampaikan dalam sebuah hadis:

‫القرآن َشافِ ٌع ألصْ َحابِ ِه‬


Al Quran sanggup memberikan syafaat, pertolongan kepada siapapun yang
membacanya, baik itu berkaitan masalah di dunia maupun nanti di akhirat.
Dengan demikian marilah melalui mimbar jumah ini kita biasakan untuk
membaca Al Quran. Ditarget kalau bisa dalam satu bulan kita bisa
mengkhatamkan Al Quran, syukur tiap hari jumat kita bisa mengkhatamkan Al
Quran. Betapa dimanjakannya oleh Allah SWT orang yang membaca Al Quran.

Yang ketiga wamasajiduhum amiratun wahiya khorobun minal hudyi. Masjid di


akhir zaman kata Nabi insyaallah bagus-masjid. Masjid dimana-mana besar,
indah, sayangnya kata Nabi, “Wahiya khorobun minal hudyi,” sayang seribu
sayang masjid itu sepi dari hidayah. Memang banyak orang yang berjamaah
terutama di kota-kota besar wabil khusus pada hari raya baik Idul Fitri maupun
Idul Adha. Banyak berjamaah sampai-sampai masjid tidak cukup menampung
jamaah tetapi sayang setelah pelaksanaan shalat prilakunya belum
mencerminkan prbuatan yang mengarah pada syariat2 islam.. ini Menandakan
bahwa “wahiya khorobun minal hudyi” masih jauh dari hidayah Allah.

Yang terakhir apa yang disampaikan oleh Nabi seperti menjadi sebuah
kenyataan, wa ‘ulamauhum syarrun man tahta adimi as sama’i min ‘indihim
takhruju al fitnah wa fii him ta’udu.

Ulama akhir zaman kata Nabi lebih jelek daripada umatnya, masyarakatnya
dibawah langit ini. Kenapa? Karena dari merekalah timbullah fitnah dan akan
kembali fitnah itu pada mereka. Kita lihat zaman sekarang, para kyai walaupun
tidak semuanya, hanya beda baju, hanya beda golongan, partai kadang kala satu
sama yang lain saling mencemooh, mencaci maki, saling menghina. Kadang
kala hanya mempertahankan kelompoknya dan saling menyalahkan. Tidak
bersumber dari Al Quran dan hadis yang seharusnya adalah ulama warasatul
anbiya’, seharusnya para ulama menyelamatkan umat justru kadang kala para
ulama membingungkan umat. Lalu, kalau masyarakat bingung, siapa yang harus
kita jadikan imam? Mungkin satu-satunya cara yang tepat buat kita tidak lain
hanyalah memohon kepada Allah mudah-mudahan kita semua bisa kembali
kepada konsep Al Quran dan hadis sekaligus kita diberikan hidayah oleh Allah
SWT. Amin ya rabbal alamin.

Mudah-mudahan khutbah yang singkat ini bisa memberikan hikmah dan


manfaat kepada kita semua.

ٓ ‫ٓان ْال َع ِظي ِْم َونَفَ َعنِ ْي َوإِيَّا ُك ْم ِمنَ ْا‬


ِّ‫أليَ ِة َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم َو قُلْ الرَّب‬ ِ ْ‫ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي ْالقُر‬ َ ‫ار‬
َ َ‫ب‬
ِ ‫َوارْ َح ْم َوأَ ْنتَ خَ ْي ُر الر‬
َ‫َّاح ِم ْين‬

Anda mungkin juga menyukai