َّ اَ ْل َح ْم ُد هللِ َربِّ ال َعالَ ِمي َْن َوبِ ِه نَ ْس ت ِعي ُْن َعلَى ُع ُم ِرال ُّد ْنيَا َوال َديْن َو
ُالص الَة
ف ْالَأل ْنبِيا َ ِء َو ْال ُمرْ َسلِي َْن َسيِّ ِدنا َ َو َم ْولَنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى
ِ َعل َى اَ ْش َر َوال َّساَل ُم
اَ َّما بَعْد,صحْ بِ ِه اَجْ َم ِعي َْن
َ اَلِ ِه َو
Syukur Alhamdulillah, marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan
Rahmat, Hidayah, serta Inayah-Nya lah kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan
sehat wal afiat tak kurang suatu apapum.
Sholawat serta salam, marilah senantiasa kita persembahkan keharibaan Nabi Besar
Muhammad SAW, yang telah membimbing kita kea lam yang penuh Rahmat dan ampunan
dari Allah SWT.
Saudara, wanita yang duduk disisi Anda bukanlah segumpal daging yang dapat
Anda kerat semena-mena, dan bukan pula budak belian yang dapat Anda perlakukan
sewenang-wenang. Ia adalah wanita yang dianugerahkan oleh Allah untuk membuat hidup
Anda lebih indah dan lebih bermakna. Ia adalah amanat Allah yang akan Anda
pertanggungjawabkan di hadapan-Nya.
Rasulullah SAW bersabda :
“Ada dua dosa yang akan didahulukan Allah siksanya di dunia ini juga, yaitu : Al
bagyu dan durhaka kepada kedua orangtua”. (HR. Turmudzi, Bukhori dan thabrani)
Al Bagyu adalah berbuat sewenang-wenang, berbuat dzalim dan menganiaya orang
lain. Dan Al Bagyu yang paling dimurkai adalah berbuat dzalim kepada istri, menyakiti
hatinya, merampas kehangatan cintanya, merendahkan kehormatannya, mengabaikan dalam
mengambil keputusan, dan mencabut haknya untuk memperoleh kebahagiaan hidup bersama
Anda. Karena itu Rasulullah SAW mengukur tinggi rendahnya martabat laki-laki dari cara ia
bergaul dengan istrinya, Nabi yang mulia bersabda :
“Tidak akan memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia, dan tidak akan
merendahkan wanita kecuali laki-laki yang rendah pula”.
Rasulullah SAW adalah manusia yang paling mulia. Dan Aisyah ra. Bercerita
bagaimana Rasulullah memuliakannya:
“Di rumah, kata Aisyah, “Rasulullah melayani keperluan istrinya memasak,
menyapu lantai, memerah susu dan membersihkan pakaian. Dia memanggil istrinya dengan
gelaran yang baik”.
Ketika didesak untuk menceritakan perilaku Rasul yang paling mempesona. Aisyah
kemudian mengisahkan bagaimana Rasul yang mulia ditengah malam bangun dan meminta
izin kepada Aisyah untuk shalat malam.
“Izinkan aku beribadah kepada Rabbku,” ujar Rasulullah kepada Aisyah.
Bayangkan Saudara, sampai untuk shalat malam saja diperlukan izin istrinya. Disitu
berhimpun kemesraan, kesucian, kesetiaan, dan penghormatan.
Saudaraku, kalau saya harus menyimpulkan nasihat saya kepada Anda, saya ingin
mengucapkan: “Muliakanlah istri Anda begitu rupa sehingga kelak bila Allah menakdirkan
Anda meninggal lebih dahulu, lalu kami tanyai istri Anda tentang anda, ia akan menjawab
seperti Aisyah: “Ahh…. Semua perilakunya indah, menakjubkan.”
Akhir kalam,