Abstrak
Sel surya merupakan teknologi yang mengubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik.Teknologi ini sangat
berpotensi diterapkan di Indonesia yang mempunyai iklim tropis, tetapi permasalahan utama dari sistem ini adalah
ketidakstabilan daya yang dihasilkan. Daya yang dihasilkan sangat bergantung pada intensitas matahari yang diterima
oleh panel surya. Intensitas radiasi matahari yang diterima oleh panel surya dapat dimaksimalkan dengan cara
memasang panel surya, dengan sudut kemiringan atau slope dan sudut azimut yang tepat. Tugas akhir ini membahas
mengenai pengaruh sudut kemiringan dan sudut azimut panel surya terhadap radiasi rata – rata matahari yang diterima
oleh panel surya tipe larik (array) tetap, dihitung dengan menggunakan software MATLAB 2008a.Radiasi rata – rata
matahari yang diterima oleh panel surya untuk pemasangan di kota Semarang dapat maksimal, saat panel surya
diletakkan pada sudut azimut 180o menghadap ke arah utara, dengan sudut kemiringan yang besarnya bervariasi untuk
pemasangan setiap bulannya.Sudut kemiringan panel yang tepat untuk musim hujan adalah 1 o sedangkan untuk musim
kemarau adalah 24o. Sudut kemiringan untuk panel surya tipe larik tetap di kota Semarang sebesar 9 o , dengan radiasi
rata - rata yang dapat diterima panel surya saat kemiringan tersebut adalah 13,8958 MJ/m 2hari.
Kata kunci : panel surya, intensitas radiasi matahari, slope, sudut azimut.
Abstract
Photovoltaic (PV) system is known as a technology which converts energy of solar radiation to an electrical energy.
This technology is potentially applied in Indonesia due to tropical climate and location surrounding equatorial.
However, the performance of PV module highly depends on the sunlight intensity reaching the module surface. The
value of slope and azimuth angle of the PV array influence the amount of solar radiation reached the module. The
optimal slope angle is found based on the calculation using MATLAB program. Module photovoltaic received the
maximum radiation of sun if azimut angle placed in 180 o. The slope angle of array which received the maximum solar
radiation monthly is different and it depends on the total radiation reaching the earth. The optimal slope angle is 1° in
the rainy season which occur from October to March. The optimal slope angle is 24° in the dry season which occur
from April to September. The suitable optimal slope angle for Semarang City is 9° and it gives the amount of solar
radiation 13,8958 MJ/m2/day to the module.
2. Metode
2.1. Pembuatan Program Simulasi
Program analisis pengaruh sudut kemiringan panel surya Gambar 3 Tampilan utama program
terhadap radiasi matahari yang diterima oleh panel surya
tipe array tetap dibuat dengan menggunakan GUI Grafik hubungan antara sudut kemiringan panel surya
(Graphic User Interface) pada Software MATLAB terhadap radiasi rata – rata matahari yang dapat diterima
2008a. Penggunaan GUI bertujuan untuk memudahkan oleh panel surya tipe array tetap pada program dapat
dalam hal pengoperasian program serta melihat pengaruh dilihat pada Gambar 4 berikut.
sudut kemiringan modul dari 1o hingga 90o terhadap
radiasi matahari yang diterima panel surya per bulan.
Gambar 2 Tampilan awal program Intensitas radiasi matahari yang diterima oleh panel surya
sangat mempengaruhi daya yang dihasilkan oleh sistem
Setelah mengklik tombol “Mulai” maka akan tampil photovoltaic, semakin besar intensitas radiasi yang
tampilan utama dari program pengaruh sudut kemiringan diterima maka daya yang dapat dihasilkan oleh sistem
panel surya terhadap radiasi matahari yang diterima oleh juga semakin besar karena energi matahari merupakan
panel surya tipe larik (array) tetap dapat dilihat pada sumber utama dari pembangkitan menggunakan teknologi
Gambar 3 berikut. photovoltaic.
Radiasi (MJ/m2/hari)
terhadap Radiasi Rata – Rata Matahari per 15
tahun
10
Radiasi rata – rata tahunan matahari merupakan 5
penjumlahan radiasi rata – rata bulanan dari bulan Januari 0
hingga Desember. Panel surya tipe array tetap adalah
panel surya yang dipasang dengan sudut kemiringan yang
tetap untuk setiap tahunnya, sehingga dibutuhkan sudut
90º 120º 150º 180º
pemasangan sudut kemiringan yang paling tepat untuk 210º 240º 270º
pemasangan dalam kurun waktu tahunan.
Radiasi rata – rata matahari paling tinggi yang dapat Gambar 7 Grafik pengaruh sudut azimut terhadap radiasi
diterima oleh panel surya tipe array tetap untuk matahari yang diterima panel surya dengan slope
pemasangan dalam kurun waktu adalah 13,86 MJ/m2/hari 9o
yaitu saat panel surya dipasang dengan kemiringan sudut 3.3 Potensi energi Matahari di Kota Semarang.
sebesar 9o.
Potensi energi yang didapatkan pada penelitian ini
3.2 Pengaruh Sudut Azimut Terhadap Radiasi merupakan potensi energi matahari yang dapat diterima
Matahari yang Diterima Panel Surya oleh panel surya per 1m2 luasannya. Sudut kemiringan
yang digunakan untuk melihat potensi energi matahari di
Sudut azimut panel surya merupakan sudut peletakan kota Semarang adalah sudut kemiringan yang paling tepat
panel surya searah dengan arah jarum jam dengan acuan untuk pemasangan setiap bulan dengan sudut azimut
arah utara, besar sudut azimut mulai dari 0o – 360o. Pada sebesar 180o. Potensi energi di kota Semarang terlihat
penelitian ini, pengaruh sudut azimut yang digunakan pada Gambar 8 berikut.
untuk melihat pengaruh sudut azimut terhadap radiasi
matahari yang dapat diterima oleh panel surya adalah
6.00
mulai dari sudut 90o hingga 270o dengan kenaikan setiap 4.96
5.00
sudutnya sebesar 30o. 4.52
Energi (kWh/hari)
4.34 4.55
4.00 3.60 3.74
4.31
Tabel 4 Hasil radiasi rata – rata matahari dengan variasi 3.55 3.80 4.14
3.00 3.06
sudut azimut modul photovoltaic per bulan dengan 3.01
2.00
slope 9o(MJ/m2/hari)
1.00
Bln 90o 120o 150o 180o 210o 240o 270o 0.00
April
Juli
Mei
Agustus
Januari
Maret
Juni
Februari
Oktober
November
Jan 11,0 10,8 10,8 10,7 10,8 10,9 11,0
Desember
September
3.4. Validasi Data Perhitungan Radiasi Rata – Rata Tabel 6 Hasil perhitungan radiasi matahari /jam (W/m2)
Matahari
Sdt
(º) 9.00 10.00 11.00 12.00 13.00 14.00 15.00 16.00
Validasi hasil pengaruh sudut kemiringan terhadap radiasi 10 745 914 1019 1055 1019 914 745 526
matahari yang dapat diterima oleh panel surya tipe array 20 740 907 1013 1048 1013 907 740 522
tetap pada penelitian ini dilakukan dengan 2 cara yaitu 30 734 900 1005 1040 1005 900 734 517
dengan melakukan perbandingan hasil dari program 40 727 892 996 1031 996 892 727 511
50 719 883 987 1022 987 883 719 505
perhitungan radiasi matahari yang dapat diterima oleh 60 712 874 977 1012 977 874 712 499
panel surya dengan hasil pengukuran radiasi matahari 70 704 866 967 1001 967 866 704 494
setiap jam dan software RETScreen. 80 697 857 957 991 957 704 697 489
90 690 849 948 982 948 494 690 484
3.4.1. Perbandingan Program dengan Pengukuran
Radiasi Matahari/jam Dari Tabel 5 dan 6 dapat dilihat bahwa sudut kemiringan
pane surya yang paling tepat menerima radiasi paling
Pengukuran radiasi matahari setiap jam yang dilakukan tinggi pada pengukuran dan program perhitungan radiasi
sebagai validasi program dilakukan pada tanggal 2 rata – rata matahari/jam adalah 10o. Grafik perbandingan
September 2013 pada pukul 09.00 – 16.00 WIB. Alat hasil perhitungan dan pengukuran radiasi matahari setiap
yang digunakan untuk melakukan pengukuran berupa jam pengukuran pada sudut 10o dapat dilihat pada
irradiance meter untuk mengukur radiasi matahari dan Gambar 9.
busur yang digunakan untuk mengukur besar sudut
kemiringan panel surya yang diterapkan. Sudut 1400
kemiringan panel surya yang digunakan sebesar 10o, 20o,
Radiasi Matahari (W/m2)
1200
30o, 40o, 50o, 60o,70o, 80o, 90o serta panel surya 1000
800
dihadapkan ke arah utara karena kota Semarang termasuk 600
dalam belahan bumi selatan. Sudut kemiringan yang 400
dilakukan pada pengukuran berbeda dengan sudut 200
0
kemiringan pada perhitungan pengaruh sudut kemiringan
terhadap radiasi matahari yang diterima modul /bulan. Hal
ini dikarenakan adanya keterbatasan alat dalam peletakan
irradiance meter dengan pada sudut kemiringan dengan
Pengukuran Perhitungan
kenaikan sudut sebesar 1o.