Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jum’at Ke- Dua Zulqa’dah

“Menjaga Amal Soleh”


Oleh : Muhammad Hanafi, SS. M.Sy

َ ‫ َو َخذَ َل َم ْن شَا َء ِم ْن خ َْل ِق ِه ِب َم ِش ْيئ َ ِت ِه َو‬،‫ض ِل ِه َو َك َر ِم ِه‬


‫ َوأ َ ْش َهدُ أ َ ْن ََل‬.‫ع ْد ِل ِه‬ ْ َ‫ِي َوفَّقَ َم ْن شَا َء ِم ْن خ َْل ِق ِه بِف‬
ْ ‫ا َ ْل َح ْمدُ ِلِلِ الَّذ‬
َ ‫ َوأ َ ْش َهدُ أ َ َّن‬.ُ‫ضا َء لَه‬
‫سيِِّدَنَا‬ َ ‫ َو ََل َحدَّ َو ََل ُجثَّةَ َو ََل أ َ ْع‬،ُ‫شبِ ْيهَ َو ََل ِمثْ َل َو ََل نِدَّ لَه‬ َ ‫ َو ََل‬،ُ‫إِ ٰلهَ إِ ََّل هللاُ َوحْ دَهُ ََل ش َِريْكَ لَه‬
َ ‫علَى‬
‫سيِِّ ِدنَا‬ ِ َ‫سلَّ َم َوب‬
َ ‫ار ْك‬ َ ‫ اَللهم‬.ُ‫ص ِفيُّهُ َو َحبِ ْيبُه‬
َ ‫ص ِِّل َو‬ َ ‫س ْولُه‬
َ ‫و‬،ُ َ ‫ع ِظ ْي َمنَا َوقَائِدَنَا َوقُ َّرة َ أ َ ْعيُنِنَا ُم َح َّمدًا‬
ُ ‫ع ْبدُهُ َو َر‬ َ ‫َو َحبِ ْيبَنَا َو‬
‫ َو ََل َح ْو َل َو ََل قُ َّوة َ إِ ََّل‬،‫ان إَلَى يَ ْو ِم ْال ِقيَا َم ِة‬
ٍ ‫س‬َ ْ‫ َو َم ْن تَبِعَ ُه ْم بِإِح‬،ُ‫صحْ بِ ِه َو َم ْن َو َاَله‬ َ ‫علَى آ ِل ِه َو‬ َ ‫ َو‬،ِ‫ع ْب ِد هللا‬َ ‫ُم َح َّم ِد ب ِْن‬
َّ ‫ يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َمنُوا اتَّقُوا‬:‫ي ْالعَ ِظي ِْم ْالقَائِ ِل فِ ْي ُمحْ َك ِم ِكت َابِ ِه‬
َ‫َّللا‬ ِِّ ‫ِي بِت َ ْق َوى هللاِ ْالعَ ِل‬ ِ ‫ فَإِنِِّي أ ُ ْو‬،ُ‫ أ َ َّمابَ ْعد‬.ِ‫بِاهلل‬
ْ ‫ص ْي ُك ْم َونَ ْفس‬
)١٨ :‫ير بِ َما ت َ ْع َملُونَ (سورة الحشر‬ َّ ‫ت ِلغَ ٍد ۖ َواتَّقُوا‬
َّ ‫َّللاَ ۚ إِ َّن‬
ٌ ِ‫َّللاَ َخب‬ ْ ‫س َما قَدَّ َم‬ ُ ‫َو ْلت َ ْن‬
ٌ ‫ظ ْر نَ ْف‬

Jamaah Jumat ‫َح ِف َظ ُك ُم هللا‬

Dalam kesempatan yang mulia ini, Selaku khatib mengingatkan dan terus
mengingatkan, marilah kita terus meningkatkan keimanan kita kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala, kita jaga keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Lebih-lebih di bulan Zulqo’dah ini salah satu bulan Haram
(mulia) salah satu bulan yang dimuliakan Alloh SWTi, mari kita semakin
mendekatkan diri kepada Allah dengan meningkatkan kualitas amal sholeh dan
menjaga amal shaleh kita, karena pahalanya dilipatgandakan oleh Allah swt. Dan
mari kita senantiasa menjauhkan diri dari maksiat.
Allah swt berfirman dalam surat An-Nahl ayat 128

َ‫سنُون‬ ۟ َ‫ٱَّللَ َم َع ٱلَّ ِذينَ ٱتَّق‬


ِ ْ‫وا َّوٱلَّ ِذينَ ُهم ُّمح‬ َّ َّ‫إِن‬

Arti: Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang


yang berbuat kebaikan.

Jamaah Jumat ‫َح ِف َظ ُك ُم هللا‬


Kita hidup di dunia, Allah perintahkan untuk banyak beramal shalih. Karena
sesungguhnya itulah perbekalan menuju kehidupan akhirat kita. Tidak ada
perbekalan yang terbaik dalam kehidupan dunia dari amalan shalih dan
ketaqwaan kita kepada Allah Jalla wa ‘Ala.
Kita masuk surga bukan karena banyaknya ilmu kita, akan tetapi kita masuk surga
karena amalan shalih kita. Allah Ta’ala berfirman:

َ‫ا ْد ُخلُوا ا ْل َجنَّةَ بِ َما كُنت ُ ْم ت َ ْع َملُون‬

“Masuklah kalian ke dalam surga disebabkan oleh amalan-amalan kalian.” (QS.


An-Nahl[16]: 32)

Walaupun tentunya amal tanpa ilmu pun tidak akan diterima oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Sesungguhnya amalan shalih adalah merupakan perbekalan
terbaik yang kita bawa menuju kuburan. Karena seseorang di alam kubur,
keselamatannya adalah ditentukan oleh amal shalihnya. Amal berupa keimanan
dan ketaqwaannya, amal berupa amalan anggota badannya ataupun lisannya, dan
yang terpenting adalah hatinya.

Jamaah Jumat ‫َح ِف َظ ُك ُم هللا‬

Ada satu yang lebih besar yang hendaknya kita pikirkan setelah kita beramal,
setelah kita diberikan oleh Allah kemampuan dan kekuatan untuk beramal shalih,
setelah kita diberikan oleh Allah kekuatan dan kemampuan untuk beribadah
mendekatkan kepada Allah, ada tugas lain yang lebih berat dari itu. Yaitu menjaga
amal agar tidak dibatalkan atau dihapus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karna
berapa banyak orang-orang yang benyak melakukan amal soleh akan tetapi ia
tidak berusaha menjaga amalnya. Akibatnya Allah batalkan atau hapus nilai
amalnya. Setiap orang mukmin dia merasa khawatir kalau amalnya dibatalkan
oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Seseorang yang beriman kepada Allah dan
kehidupan akhirat, dia khawatir kalau ternyata amal shalihnya di hari kiamat tidak
memasukkan ia ke dalam surga Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jamaah Jumat ‫َح ِف َظ ُك ُم هللا‬


Banyak perkara yang menyebabkan amal seorang hamba dibatalkan atau dihapus
oleh Allah. Diantaranya yaitu seseorang merasa ujub, merasa bangga diri dengan
banyaknya amal. Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata:

‫العجب محبط لألعمال‬

“Ujub itu bisa membatalkan amal seorang hamba.”

Ketika seorang hamba shalat tahajud, lalu dia merasa bangga dengan shalatnya,
Allah batalkan amalnya. Ketika seseorang telah berhasil menghafal Al-Qur’an, lalu
ia bangga dengan hafalan, Allah batalkan amalnya. Ketika seseorang telah
melakukan berbagai macam amalan shalih tetapi kemudian amalan shalih itu
malah menimbulkan kesombongan dan kebanggaan pada dirinya, maka ujub itu
termasuk syirik kecil. Karna ujub termasuk syirik kecil karena hakikatnya dia
seakan-akan semua karunia hasil jerih payah bukan dari Allah Subhanahu wa
Ta’ala. Padahal yang memeberikan kepada dia kekuatan untuk beramal shalih
adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam Hadits ini diriwayatkan dari Sahabat Anas, Ibnu Abbas, Abu Hurairah,
Abdullah bin Abi Aufa, dan Ibnu Umar . Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
menyebutkan tiga perkara yang bisa membinasakan amal.
Perkara Pertama Diantaranya seseorang merasa bangga/ujub dengan
pendapatnya, merasa bangga dengan dirinya.

ِ ‫اب ا ْل َم ْر ِء ِبنَ ْف‬


‫س ِه‬ ُ ‫إِ ْع َج‬

“Seseorang merasa ujub/bangga dengan dirinya.”

Kemudian perkara yang kedua, Yang bisa membatalkan amal yaitu kita tidak
takut kepada Allah saat kita sendirian atau hawa nafsu yang diikuti. Imam Abu
Dawud meriwayatkan dalam sunannya, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
mengabarkan nanti pada hari kiamat akan didatangkan seorang laki-laki yang
membawa pahala sebesar-besar gunung Tihamah, kata Rasulullah. Ternyata Allah
batalkan dan hancur-leburkan amalannya itu. Sahabat bertanya, “Siapa wahai
Rasulullah orang itu? Sungguh sangat merugi orang itu. Membawa pahala besar
sebesar-besar gunung Tihamah ternyata Allah batalkan.” Maka Rasulullah
Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan, “Mereka suatu kaum seperti kalian
mengambil malam, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang apabila
bersendirian dengan keharaman Allah dia berani melanggar keharaman Allah
Subhanahu wa Ta’ala.”

Dia lebih takut kepada manusia daripada kepada Allah, dia lebih takut diawasi
manusia daripada diawasi oleh Allah. Sehingga pengawasan Allah bagi dia sesuatu
yang hina dimatanya. Saat ia diawasi oleh gurunya, saat ia diawasi oleh manusia,
saat ia diawasi oleh istrinya, ia bertakwa kepada Allah. Tapi ketika tidak ada yang
mengawasi dirinya, padahal Allah selalu mengawasi dirinya. Dia tidak takut
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dia berani melanggar larangan Allah, maka
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sebutkan dalam hadits tersebut. Dia
membawa pahala sebesar-besar gunung Tihamah, lalu Allah batalkan dan hancur-
leburkan amalannya.
Betapa meruginya diri kita seperti itu, Yang takutnya kepada Allah saat kita
berada di hadapan manusia saja, tapi ketika kita sendirian tidak menjadi hamba
yang takut kepada Allah, padahal Salafush Shaih terdahulu mereka ketika
sendirian lebih takut kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Jamaah Jumat ‫َح ِف َظ ُك ُم هللا‬

Dan perkara yang ketiga, yang bisa menghabiskan dan membatalkan amal kita
adalah kedzaliman kita kepada orang lain dengan cara mengghibah ataupun
menyakiti hati oranng lain. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah dalam
Majmu’ Fatawa berkata bahwa seburuk-buruk dermawan adalah seorang
dermawan dengan pahalanya, dia berikan hadiah kepada orang lain, dia ghibah
manusia, dia sakiti hati orang lain, dia pukul orang lain, maka sungguh orang ini
orang-orang yang bangkrut nanti pada hari kiamat. Dalam hadits yang diriwatkan
imam Muslim No. 4678 Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda kepada
para sahabat:

ُ ‫أَتَد ُْرونَ َم ِن ا ْل ُم ْف ِل‬


‫س؟‬

“Tahukah kalian siapa orang-orang yang bangkrut itu?” kata Rasulullah. Maka
para sahabat berkata:

ُ‫ع لَه‬
َ ‫ َو ََل َمتَا‬، ُ‫َّللاِ َم ْن ََل د ِْر َه َم لَه‬ ُ ‫ا ْل ُم ْف ِل‬
ُ ‫س فِينَا يَا َر‬
َّ ‫سو َل‬

“Orang yang bangkrut menurut kami wahai Rasulullah, orang yang ludes
hartanya.”
Rasulullah brsabda, bahwa orang yang bangkrut pada hari kiamat adalah orang
yang datang membawa pahala shalat, membawa pahala puasa, membawa pahala
zakat, membawa pahala besar yang lainnya, ternyata dia pernah mengghibah
orang lain, dia pernah menyakiti hati orang lain, dia pernah menempelang orang
lain, bahkan dia pernah mengucurkan darah seseorang.

َ ‫فَيُ ْع َطى َهذَا ِم ْن َح‬


َ ‫سنَاتِ ِه َو َهذَا ِم ْن َح‬
‫سنَاتِ ِه‬

“Maka iapun berikan amalan shalih itu kepada orang-orang yang pernah ia dzalimi
di dunia,

َ ‫سنَاتُهُ قَ ْب َل أ َ ْن يُ ْقضَى َما‬


‫علَ ْي ِه‬ َ ‫فَ ِإ ْن فَنِيَتْ َح‬

“Ketika amal shalihnya telah habis padahal yang didzalimi masih banyak,”
Apa yang terjadi?

Maka diambillah dosa-dosa orang yang didzalimi itu, lalu ditimpakan kepada
dirinya, lalu iapun dilemparkan kedalam api neraka jahanam.

Na’uzibillahi min zalik. mudah – mudahan kita tidak termasuk golongan orang-
orang yang dermawan dengan amalan shalih untuk kita berikan kepada orang
lain. Padahal kita sangat butuh pada hari kiamat kepada pahala kita. Tapi
kemudian kita berikan kepada orang lain dengan cara mengghibahnya, dengan
cara menyakiti hatinya dan yang lainnya.

‫أقول قولي هذا واستغفر هللا لي ولكم‬


‫‪Khutbah II‬‬

‫ش َه ُد أ َ ْن ال َ اِلَهَ إِال َّ هللاُ َوهللاُ َوحْ َدهُ الَ ش َِر ْيكَ لَهُ‬ ‫َلى ت َ ْوفِ ْي ِق ِه َوا ِْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وأ َ ْ‬
‫ش ْك ُر لَهُ ع َ‬ ‫سانِ ِه َوال ُّ‬ ‫َلى إِحْ َ‬ ‫هلل ع َ‬ ‫ا َ ْل َح ْم ُد ِ‬
‫علَى ا َ ِل ِه‬ ‫سيِ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِل َ‬ ‫ض َوانِ ِه‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫إلى ِر ْ‬ ‫س ْولُهُ الدَّا ِعى َ‬ ‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫سيِ َدنَا ُم َح َّمدًا َ‬ ‫ش َه ُد أنَّ َ‬ ‫َوأ َ ْ‬
‫ع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا أَنَّ هللاَ‬ ‫اس اِتَّقُوهللاَ فِ ْي َما أ َ َم َر َوا ْنت َ ُه ْوا َ‬ ‫س ِل ْي ًما ِكثي ًْرا أ َ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬ ‫س ِل ْم ت َ ْ‬ ‫ص َحا ِب ِه َو َ‬ ‫َوا َ ْ‬
‫َلى النَّبِى يآ اَيُّ َها‬ ‫صلُّ ْونَ ع َ‬ ‫س ِه َوقَا َل تَعاَلَى إِنَّ هللاَ َو َمآلئِ َكتَهُ يُ َ‬ ‫س ِه َوثَـنَى بِ َمآل ئِ َكتِ ِه بِقُ ْد ِ‬ ‫أ َ َم َر ُك ْم بِأ َ ْم ٍر بَ َدأ َ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِ‬
‫س ِيدِنا َ‬ ‫علَى آ ِل َ‬ ‫علَ ْي ِه َو َ‬
‫س ِل ْم َو َ‬ ‫صلَّى هللاُ َ‬ ‫س ِي ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫علَى َ‬ ‫ص ِل َ‬ ‫س ِل ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫س ِل ُم ْوا ت َ ْ‬‫علَ ْي ِه َو َ‬ ‫صلُّ ْوا َ‬ ‫الَّ ِذ ْينَ آ َمنُ ْوا َ‬
‫عثْ َمان‬ ‫ع َمر َو ُ‬ ‫ش ِد ْينَ أ َ ِبى بَ ْك ٍر َو ُ‬ ‫الرا ِ‬
‫اء َّ‬ ‫ض الل ُه َّم ع َِن اْل ُخلَفَ ِ‬ ‫ار َ‬ ‫س ِلكَ َو َمآلئِ َك ِة اْل ُمقَ َّربِ ْينَ َو ْ‬ ‫علَى ا َ ْن ِبيآئِكَ َو ُر ُ‬ ‫ُم َح َّم ٍد َو َ‬
‫عنَّا َمعَ ُه ْم بِ َرحْ َمتِكَ‬ ‫ض َ‬ ‫ار َ‬ ‫الدي ِْن َو ْ‬ ‫ان اِلَىيَ ْو ِم ِ‬‫س ٍ‬ ‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِع ْينَ َوتَابِ ِعي التَّابِ ِع ْينَ لَ ُه ْم بِاِحْ َ‬ ‫ع ِلى َوع َْن بَ ِقيَّ ِة ال َّ‬ ‫َو َ‬
‫ت الل ُه َّم‬ ‫ت اَالَحْ يآ ُء ِم ْن ُه ْم َواْال َ ْم َوا ِ‬ ‫س ِل ِم ْينَ َواْل ُم ْ‬
‫س ِل َما ِ‬ ‫ت َواْل ُم ْ‬ ‫اح ِم ْينَ اَلل ُه َّم ا ْغ ِف ْر ِل ْل ُم ْؤ ِمنِ ْينَ َواْل ُم ْؤ ِمنَا ِ‬ ‫الر ِ‬ ‫َيا ا َ ْر َح َم َّ‬
‫اخذُ ْل‬ ‫الد ْينَ َو ْ‬ ‫ص َر ِ‬ ‫ص ْر َم ْن نَ َ‬ ‫ص ْر ِعبَادَكَ اْل ُم َو ِح ِديَّةَ َوا ْن ُ‬ ‫الش ْركَ َواْل ُمش ِْر ِك ْينَ َوا ْن ُ‬ ‫س ِل ِم ْينَ َوأ َ ِذ َّل ِ‬ ‫سالَ َم َواْل ُم ْ‬ ‫أ َ ِع َّز اْ ِإل ْ‬
‫الزال َ ِز َل‬ ‫لوبَا َء َو َّ‬ ‫عنَّا اْلبَالَ َء َواْ َ‬ ‫الدي ِْن‪ .‬الل ُه َّم ا ْدفَ ْع َ‬ ‫الدي ِْن َوا ْع ِل َك ِل َماتِكَ إِلَى يَ ْو َم ِ‬ ‫س ِل ِم ْينَ َو د َِم ْر أ َ ْعدَا َء ِ‬ ‫َم ْن َخ َذ َل اْل ُم ْ‬
‫س ِل ِم ْينَ‬ ‫َان اْل ُم ْ‬ ‫سائِ ِر اْلبُ ْلد ِ‬‫صةً َو َ‬ ‫سيَّا خآ َّ‬ ‫ظ َه َر ِم ْن َها َو َما بَ َطنَ ع َْن بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِ‬ ‫لم َحنَ َما َ‬ ‫س ْو َء اْل ِفتْنَ ِة َواْ ِ‬ ‫لم َحنَ َو ُ‬ ‫َواْ ِ‬
‫اوا ِْن‬ ‫سنَ َ‬ ‫اب النَّ ِار‪َ .‬ربَّنَا َظلَ ْمنَا ا َ ْنفُ َ‬ ‫ع َذ َ‬‫سنَةً َوقِنَا َ‬ ‫آلخ َر ِة َح َ‬ ‫سنَةً َوفِى اْ ِ‬ ‫ب اْلعَالَ ِم ْينَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َ‬ ‫عآ َّمةً يَا َر َّ‬
‫ْتآء ذِي اْلقُ ْر َ‬
‫بى‬ ‫ان َوإِي ِ‬ ‫س ِ‬‫هللا ! ِإنَّ هللاَ يَأ ْ ُم ُرنَا بِاْلعَ ْد ِل َواْ ِإلحْ َ‬ ‫س ِر ْينَ ‪ِ .‬عبَا َد ِ‬ ‫لَ ْم ت َ ْغ ِف ْر لَنَا َوت َ ْر َح ْمنَا لَنَك ُْونَنَّ ِمنَ اْل َخا ِ‬
‫َلى نِعَ ِم ِه‬ ‫شك ُُر ْوهُ ع َ‬ ‫هللا اْلعَ ِظ ْي َم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْ‬
‫اذك ُُروا َ‬ ‫ظ ُك ْم لَعَلَّ ُك ْم ت َ َذك َُّر ْونَ َو ْ‬
‫شآء َواْل ُم ْنك َِر َواْلبَ ْغي يَ ِع ُ‬ ‫َويَ ْن َهى ع َِن اْلفَحْ ِ‬
‫هللا أ َ ْكبَ ْر‬
‫يَ ِز ْد ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر ِ‬

Anda mungkin juga menyukai