ْ فَـ اـ ْذـ ُكـ ُرـ وـنِـ يـ َأ ْذـ ُكـ ْـرـ ُكـ ْمـ َوـ اـ
شـ ُكـ ُرـ وـاـ لِـ يـ َوـ اَل تَـ ْكـ فُـ ُرـ وـ ِنـ
Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
Dalam mewujudkan rasa syukur kita, marilah kita senantiasa mengucapkan“Alhamdulillah” baik
saat mendapat nikmat maupun saat kita ditimpa musibah.Karena perlu disadari, nikmat yang
dianugerahkan Allah kepada kita lebih banyakdari masalah dan musibah yang kita hadapi dan
rasakan. Dengan syukur dalam berbagai kondisi apa pun, mudah-mudahan Allah akan selalu
menyayangi kita dan nikmat dari-Nya akan terus mengalir dalam kehidupan kita.
Hadirin rakhimakumullah!
Mungkin diantara kita pernah menyaksikan tetangga kita,kerabat kita atau bahkan diri kita
sendiri mengalami bagaimana insecure/iri atas keberhasilan orang lain. betapa banyak orang
yang terkesima dengan kilauan harta orang lain. Ada yang sudah memiliki mobil,rumah dan
sebagainya.
Hal ini manusiawi dan sering terjadi,akan tetapi rosulullah saw memberikan solusi dengan
mengingatkan kita kepada dalam sebuah hadist :
فهو أجدر أن ال تزدروا نعمة هللا عليكمأ، نظروا إلى من هو أسفل منكم وال تنظروا إلى من هو فوقكم
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah
akan engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal
itu membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Jika seseorang melihat orang di atasnya (dalam masalah harta dan dunia), dia akan menganggap
kecil nikmat Allah yang ada pada dirinya dan dia selalu ingin mendapatkan yang lebih. Cara
mengobati penyakit semacam ini, hendaklah seseorang melihat orang yang berada di bawahnya
(dalam masalah harta dan dunia). Dengan melakukan semcam ini, seseorang akan ridho dan
bersyukur, juga rasa tamaknya (terhadap harta dan dunia) akan berkurang. Jika seseorang sering
memandang orang yang berada di atasnya, dia akan mengingkari dan tidak puas terhadap nikmat
Allah yang diberikan padanya. Namun, jika dia mengalihkan pandangannya kepada orang di
bawahnya, hal ini akan membuatnya ridho dan bersyukur atas nikmat Allah padanya.”
Dan Aneh nya kita selaku hambanya ketika sudah memiliki sesuatu tidak pernah merasa cukup
dengan apa yang ia miliki. Jika sudah mendapatkan suatu materi dunia, dia ingin terus
mendapatkan yang lebih.
Jika baru mendapatkan sepeda, dia ingin mendapatkan motor. Jika sudah memiliki motor, dia
ingin mendapatkan mobil. Dan seterusnya sampai pesawat pun dia inginkan. Itulah watak
manusia yang tidak pernah puas.
Hal ini relate atau sama denga napa yang allah sampaikan dalam surat al mulk
“ Sedikit sekali yang bersyukur “
Sikap seorang muslim yang benar, ialah bersikap qonaah yaitu merasa cukup. Seorang muslim
yang memiliki sifat qonaah termasuk orang yang beruntung dan selalu bersyukur. Sebagaimana
Rosulullah saw mengingatkan dalam sebuah hadist :
dari ’Abdullah bin ’Amr bin Al ’Ash radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ’alaihi wa
sallam bersabda,
Hadirin rakhimakumullah!
Dari penjelasan tentang syukur dan tadi saya bawakan. Maka pertanyaan adalah bagaimana
bentuk cara bersyukur itu ?
Al-Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah menyebutkan bahwasannya syukur itu mempunyai rukun.
Rukun yang pertama, mengakui dengan hati kita bahwasannya nikmat ini adalah dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala. Tidak seperti sebagaimana seseorang yang sombong yang menganggap
bahwasannya kenikmatan tersebut hasil dari pada jerih payahnya, karena kecerdasannya, karena
keterampilannya, karena kemampuannya dalam berbisnis sehingga dia tidak menisbatkan itu
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Maka seorang yang mengakui bahwasanya nikmat ini semua dari Allah dan semua itu diberi oleh
Allah, maka ia telah mensukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Rukun yang kedua, ia mengucapkan dengan lisannya puji dan syukur kepada Allah. Karena
sesungguhnya ia tahu dan yakin bahwasannya satu-satunya yang memberikan kenikmatan
hanyalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bukan atasannya, bukan pula siapa-siapa, dia yakin
dengan seyakin-yakinnya bahwa pemberi rezeki hanyalah Allah. Maka ia memuji Allah, ia puji
Allah atas seluruh kenikmatan-kenikmatan yang Allah berikan kepadanya.
Siapa yang menggunakan seluruh kenikmatan tersebut saudaraku, sungguh ketika ia gunakan
dalam kebaikan dan ketaatan, ketika ia gunakan dalam perkara yang diridhai oleh Ar-Rahman,
maka sungguh ia telah mensyukuri nikmat Allah Subhanahu wa Ta’ala
بـ لَـنَـاـ ِمـ ْـنـ َأ ْـزـ َوـ اـ ِـجـنَـاـ َوـ ُذـ ـِّر يـَّاـتِـنَـاـ قُـ َّرـ ةَـ َأ ْعـ يُـ ٍـنـ َوـ اـ ْـجـ َعـ ْلـ نَـاـ لِـ ْلـ ُمـ تـَّقِـيـ َـنـ ِإ َمـ اـ ًمـ اـ
َـرـبـَّنَـاـ َهـ ْـ
سـ بَـقُـوـنَـاـ بِـاـِإْل يـ َمـ اـ ِنـ َـوـ اَل تَـ ْـجـ َعـ ْلـ فِـيـ قُـلُـوـبِـنَـاـ ِغـ اّل ًـ لِّـلَّـ ِذـ يـ َـنـ آـ َمـ نُـوـاـ َـرـبَّـنَـاـ ِإ نَّـ َكـ َرـ ُؤ وـ ٌـ
فـ َّرـ ِحـ يـ ٌمـ َ َـرـبَّـنَـاـ اـ ْغـ فِـ ْـرـ لَـنَـاـ َوـ ِإِل ْـخـ َوـ اـنِـنَـاـ اـلَّـ ِذـيـ َـنـ
سـ نَـاـ َوـ ِإ نـ لَّـ ْمـ تَـ ْغـ فِـ ْـرـ لَـنَـاـ َوـ تَـ ْـرـ َـحـ ْمـ نَـاـ لَـنَـ ُكـ وـنَـ َّنـ ِمـ َـنـ اـ ْلـ َـخـ اـ ِـ
سـ ِرـ يـ َـنـ َ ظـ لَـ ْمـنَـاـ َأ نـفُـ
َ َـرـبَّـنَـاـ
سـ نَـةًـ َوـ قِـنَـاـ َعـ َذـ اـ َـ
بـ اـلـنـَّاـ ِرـ َ سـ نَـةًـ َـوـفِـيـ اـآلـ ِخـ َرـ ِةـ َـحـ َ َـرـبـَّنَـاـ آـتِـنَـاـ فِـيـ اـلـدُّـ ْنـيَـاـ َـحـ.
rahimakumullah, Demikianlah khutbah tentang pentingnya bersyukur atas nikmat Allah dan
bersabar dalam menghadapi berbagai masalah dan musibah yang sudah menjadi sunnatullah
harus dihadapi oleh manusia. Semoga kita termasuk orang yang kuat dan sabar dalam
menghadapi segala bentuk permasalahan dalam hidup dan semoga kita termasuk orang-orang
yang dilindungi dan dicintai Allah SWT.