MOHAMAD WINOTO
AMALIYAH
MAHKOTA ZIAROH i
KITAB MAHKOTA ZIAROH
Penulis:
Mohamad Winoto
Amaliyah
ISBN: 978-623-455-059-7
ِ
ُالسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َوَر ْْحَةُ هللا َوبَ َرَكاتُه َّ
ََل َح ْو َل َو ََل،ول هللا ِ السالَ ُم َعلى ر ُس َّ الصالَةُ َو َّ هلل َو ِ هللا ال حم ُد ِ بِس ِم
َ َ َْ ْ
ِ
َقُ َّوةَ ا ََّل ِِبهلل
الس َم ِاء
َّ تَبَ َار َك الَّ ِذ ْي َج َع َل ِِف،ْيا ِ ْ ِاد ِه َخب
ً ْ ْيا بَص ً
ِ ّلِل الَّ ِذي َكا َن بِ ِعب
َ
ِِ
ْ َّ اَ ْْلَ ْم ُد
أَ ْش َه ُد اَ ْن َلَ إِلَهَ إَِلَّ هللاُ وأَ ْش َه ُد.ْيا ِ ِ ِ
ً ْ اجا َوقَ َم ًرا ُمن ً بُ ُرْو ًجا َو َج َع َل ف ْي َها س َر
اعيَا إِ َلِ ود،اَ َّن ُُمَ َّم ًدا عب ُده ورسولُه الَّ ِذي ب عثَه ِِب ْْل ِق ب ِشْيا ونَ ِذي را
َ َ ً ْ َ ًْ َ َ ُ َ َ ْ ُ ُ َ ُ ُ ْ َ
ص ْحبِ ِه َو َسلِ ْم ِِ ِ
َ ص ِل َعلَ ْيه َو َعلَى آله َو َ اَللَّ ُه َّم.ْيا
ِ ا ْْل ِق ِبِِ ْذنِِه و ِسر
ً ْ اجا ُمنًَ َ َ
أ ََّما بَ ْع ُد؛.تَ ْسلِ ْي ًما َكثِ ْ ًْيا
س ِد ِه فِی
َ اح َو َعلَی َج ِ ص ِل َعل َی ُرْو ِح َسيِ ِد َن ُُم َّمد فِی اْلَ ْرَو َ أَللَّ ُه َّم
ص ْحبِ ِه َو َسلِ ْم ِِ ِِ
َ لی قَ ِْبه فی اْل ُقبُ ْوِر َو َعلَی اَله َو
ِ اْلَج
َ ساد َو َع
َْ
MAHKOTA ZIAROH iii
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada ruh Nabi Muhammad
saw, diantara semua ruh, kepada jasadnya diantara semua jasad,
kepada kuburnya diantara semua kubur, dan limpahkanlah pula
rahmat dan keselamatan kepada keluarganya dan sahabatnya.
َ للّٰ ُه َّم اجْ عَ ْل ِل ْي نُ ْو ًرافِ ْي قَ ْلبِ ْي َونُ ْو ًرافِ ْي قَ ْب ِر ْي َونُ ْو ًرافِ ْي
س ْم ِع ْي
ش ْع ِر ْي َونُ ْو ًرا ِف ْي َبش َِر ْي َونُ ْو ًرا ِف ْي
َ ص ِر ْي َونُ ْو ًرا ِف ْي َ َونُ ْو ًرا ِف ْي َب
َّ ام ْن َب ْي ِن َيد
َي ِ َونُ ْو ًر.ام ْي
ِ ظَ لَحْ ِم ْي َونُ ْو ًرا ِف ْي د َِم ْي َونُ ْو ًرا ِف ْي ِع
ام ْن ِ ام ْن َخ ْل ِف ْي َونُ ْو ًراع َْن َي ِم ْينِ ْي َونُ ْو ًراع َْن
ِ ش َما ِل ْي َونُ ْو ًر ِ َونُ ْو ًر
َ اواَع ِْطنِ ْي نُ ْو ًر
اواجْ عَ ْل ِ فَ ْوقِ ْي َونُ ْو ًر
َ اَللّٰ ُه َّم ِز ْدنِ ْي نُ ْو ًر.ام ْن تَحْ تِ ْي
اواجْ عَ ْلنِ ْي نُ ْو ًرا
َ ِل ْي نُ ْو ًر
iv MAHKOTA ZIAROH
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami
lupa atau salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada
kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada
orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kamu memikulnya.
Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau
penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.
MAHKOTA ZIAROH v
DAFTAR ISI
vi MAHKOTA ZIAROH
BAB I
PENDAHULUAN
MAHKOTA ZIAROH 1
Nabi Muhammmad SAW menganjurkan untuk ziaroh
kubur ke pemakaman kaum muslimin, karena ziarah kubur
mengandung banyak manfaat. Larangan umat muslim
berziaroh ke kuburan pada masa sebelumnya, disebabkan
kondisi keimanan umat yang dianggap masih lemah, serta
sosiologis masyarakat Arab di masa itu yang didominasi
kepercayaan pada dewa.
Rasulullah SAW khawatir kalau ziarah kubur
diperbolehkan, umat Islam akan menjadi penyembah kuburan.
Seiring berjalannya waktu dan Islam yang semakin berkembang,
dimana akidah umat Islam kuat dan tidak ada kekhawatian
untuk berbuat syirik. Rasulullah SAW membolehkan pra
sahabatnya untuk melakukan ziarah kubur. Rasulullah
menganjurkan kegiatan ziarah ke kubur, seperti tertulis dalam Sunan
Turmudzi No. 973 berikut ini:
تُ "قَ ْد ُك ْن:صلَّى هللاُ َعلَْي ِه َو َسلَّم َ ال َر ُس ْو ُل هللا َ َ ق: ال َ ََح ِديْث بُ َريْ َد ْة ق
نَ َه ْي تُ ُك ْم َع ْن ِزَي َرةِ الْ ُقبُ ْوِر فَ َق ْد أُ ِذ َن لِ ُم َح َّمد ِِف ِزَي َرةِ قَ ِْب أُِم ِه فَ ُزْوُرَها فَِإ َّّنَا
ِ ْتَ ْذكِر ا
)آلخ َرةِ" (رواه الرتمذي ُ
Artinya: Hadis dari Buraidah ia berkata bahwa Rasulullah
SAW bersabda, “Saya pernah melarang berziarah
kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin
untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang
berziarahlah..! Karena hal itu dapat mengingatkan
kamu kepada akhirat.
2 MAHKOTA ZIAROH
Dinarasikan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW. bersabda:
Allah melaknat para wanita peziarah kubur. (HR Ibnu Hibban:
3178).
4 MAHKOTA ZIAROH
menziarahi kuburan orang Islam secara umum. Hal ini seperti
ditegaskan oleh Imam Al-Ghazali:
MAHKOTA ZIAROH 5
Selain itu, dalam kitab al-mausu’ah al-fiqhiyah juga
dijelaskan bahwa seluruh ahli kubur itu hidup. Mereka dapat
berfikir, mendengar, melihat dan mengetahui orang-orang
yang menziarahinya dan orang-orang yang mengucapkan
salam kepadanya. Mereka juga bisa membalas salam.
Hal ini berdasarkan hadist Nabi dan ijma’. Seperti hadits
yang diriwayatkan oleh al- Bukhori :
َ َ َ ْ
الخ (رواه....ِإ َّن الـ َم ِيت ِإذا ُد ِف َن َوت َو َّلي عنه أصحابه يسمع فرع نعال
)البخاري
6 MAHKOTA ZIAROH
atasnya." Dalam hadis riwayat Tirmidzi, Abu Hurairah juga
berkata, "Rasulullah Saw melaknat perempuan peziarah kubur.
Sementara itu, pandangan yang memakruhkan seorang
muslimah berziarah kubur adalah Mazhab Syafi'iyah. Hadis
yang melarang perempuan berziarah kubur hukumnya sahih,
begitu pula hadis dari Aisyah tentang pembolehan wanita
berziarah kubur. Karena itu Mazhab Syafi'iyah menilai ziarah
kubur boleh dilakukan oleh muslimah.
Ulama yang menilai tindakan ziarah kubur boleh bagi
perempuan memaknai hadits berisi larangan ini keluar atas
kemungkaran yang bisa saja dilakukan oleh perempuan ketika
ziarah kubur. Larangan yang dikeluarkan bukan semata atas
praktik ziarahnya.
Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas
Al-Maliki dalam Ibanatul Ahkam menyebut, laknat adalah
pengusiran dari rahmat Allah. Salah satu tanda besar tindakan
yang dilaknat adalah konsekuensi rajam, had, atau ancaman
keras dari pembuat syariat.
Sementara Rasulullah SAW melaknat perempuan
peziarah kubur. Ini menjadi dalil bagi ulama yang
mengharamkan secara mutlak, ziarah kubur bagi perempuan.
Sementara ulama yang membolehkannya memahami hadits ini
sebagai keharaman atas perempuan yang melakukan
kemungkaran saat berziarah seperti histeris menampar pipi,
menyobek kantong pakaian, dan meratap karena kekurangan
rasa sabar dan kebanyakan rasa sedih mereka.
Perangai muslimah di masa itu suka meratap dan
mengeluarkan kata-kata yang tidak baik. Perempuan juga
makhluk yang sangat mudah terpancing secara emosional.
Apalagi menyaksikan keluarganya dimasukkan ke liang lahat,
dikhawatirkan mereka akan meratap atau merusak kondisi
psikologisnya. Hal ini yang diiharapkan tidak terjadi saat
perempuan mendatangi kuburan.
MAHKOTA ZIAROH 7
Selain perangai perempuan masa itu, tahayul dan kurafat
seputar kuburan juga masih banyak terdengar. Tidak sedikit
masyarakat menyembah atau mengagung-agungkan kuburan.
Ketika keimanan umat Islam dinilai telah kuat, larangan ini
dihapus. Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah bersabda,
"Aku dahulu pernah melarang kalian ziarah kubur, maka
(sekarang) ziarahlah kalian."
Hadis riwayat Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda,
"Rasulullah SAW melaknat para wanita yang sering berziarah
kubur. Rasul melarang muslimah terlalu sering ziarah kubur
karena alasan-alasan yang berhubungan dengan fitnah. Namun
jika hanya sesekali, hal tersebut diperbolehkan. Ummu
Athiyyah juga pernah berkata, Kita dilarang untuk mengikuti
jenazah (ke pemakaman), namun beliau (Rasulullah SAW)
tidak bersungguh-sungguh (dalam melarang).
Syaikh Al-Albani dalam Ahkamul Janaiz meyakini dan
menyetujui pendapat yang menyatakan perempuan boleh
berziarah kubur namun tidak terlalu sering. Ziaroh kubur
memang membawa manfaat dan mudharat. Dari segi manfaat,
ziarah kubur mengingatkan umat pada kematian.
Suatu saat nanti, si peziarah juga akan bernasib sama
dengan mayit yang dimakamkan. Ia punya kesadaran bahwa
dunia tidak kekal. Sementara aspek mudharatnya datang
karena perempuan dikenal sebagai makhluk yang mudah
terbawa perasaan. Dikhawatirkan wanita yang larut dalam
kesedihan akan mengeluarkan kata-kata ratapan atau ucapan
yang menentang takdir.
Sedangkan menurut pemahaman Ahlussunnah
WalJama'ah, hukumnya sunnah muakkad. Maka dari itu ziarah
makam/kubur adalah merupakan perbuatan yang dianggap
baik, jangankan ke makam Nabi Muhammad SAW, ke makam
ibu-bapak, makam ulama-ulama, makamnya orang-orang
8 MAHKOTA ZIAROH
yang mati syahid dan makamnya para pahlawan Islam saja
bernilai pahala.
Manfaat ziarah kubur antara lain,akan melembutkan
hati, mengingatkan kepada kematian dan mengingatkan akan
negeri akhirat, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
، َوتَ ْد َم ُع الْ َع ْي،ت َّنَْي تُ ُك ْم َع ْن ِزَي َرةِ اْل ُقبُوِر أََلَ فَ ُزْوُرْو َها فَِإ َّّنَا تَ ْر َق اْل َق ْلبُ ُك ْن
َوَلَ تَ ُقولُوا ِه ْج ًرا، آلخ َرة ِ ْوتَ ْذكِر ا
ُ َ
Dahulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah
kubur. Namun sekarang ketahuilah, hendaknya kalian
berziarah kubur. Karena ia dapat melembutkan hati,
meneteskan air mata, mengingatkan kalian akan negeri
akhirat namun jangan kalian mengucapkan kata-kata
batil (di dalamnya) (HR Al-Hakim).
MAHKOTA ZIAROH 9
، فَ َق ْد أ ُِذ َن لِ ُم َح َّمد ِِف ِزَي َرةِ قَ ِْب أ ُِم ِه،ت َّنَْي تُ ُك ْم َع ْن ِزَي َرةِ ال ُقبُوِر
ُ قَ ْد ُك ْن
ِ فَ زوروها فَِإ َّّنَا تُ َذكِر
َاآلخ َرة ُ َ ُُ
Artinya: “Sungguh dahulu aku melarang kalian untuk
berziarah kubur. (Kini) telah diijinkan bagi
Muhammad untuk berziarah ke kubur ibunya. Maka
berziarah kuburlah kalian, karena sesungguhnya
ziarah kubur dapat mengingatkan akan akhirat.
MAHKOTA ZIAROH 11
Kedua, ziarah kubur dengan tujuan untuk mendoakan orang
yang ada di dalam kuburan. Menurut Syekh Nawawi ziarah
dengan tujuan ini disunahkan bagi setiap orang muslim.
Tentunya kuburan yang dikunjungi juga kuburan yang di
dalamnya bersemayam jenazah orang muslim, pun tidak harus
kuburan keluarga sendiri.
12 MAHKOTA ZIAROH
Salah satu pendapat dalam kitab al-Mu’jam al-Kabir lit
Tahbrani juz 19 menyebutkan:
َح َّدثَنَا, َح َّدثَنَا أَ ِب,َح َّدثَنَا ُممد بن أَ ْْحَد أَبُو النُّ ْع َمان بن شبل البصري
عن َعْب ِد اْل َك ِرْي أَب ْ َعم أَِب ُممد بن النُّ ْع َمان َع ْن َْي َي بن العُالَء البجلي
ال َر ُس ْو ُل هللا صلى هللا عليه وسلم َ َ ق:الَ َاهد َع ْن أَِب ُه َريْ َرةَ ق ِ َأُميَّة َعن ُم
ْ َ
(ب بِرا َ َ"م ْن َز َار قَ ْبُ أَبَ َويْه أَ ْو اَ َح ُد ُهَا َف ُك ِل ُج ْم َعة غَ َف َر لَه َوَكت
َ
Artinya: Rasulullah SAW bersabda, barang siapa berziarah ke
makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap
hari Jumat maka Allah mengampuni dosa-dosanya
dan dia dicatat sebagai anak yang taat dan berbakti
kepada kedua orang tuanya.
Manfaat yang lain
Pertama, menyegarkan ingatan bahwa kita akan mati,
menyusuli orang tua, kakek, nenek dan sebagainya yang
diziarahi.
MAHKOTA ZIAROH 13