Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Jum’at Pertama Bulan Jumadil Awwal

“Merenungi Hakikat Kehidupan Di Momentum Tahun Baru”


Muh. Hanafi,SS,M.Sy
‫الح ْم ُد فِي اآلخ َرة ا ْل َح ِكي ُم ا ْل َخبِي ُر يَ ْعلَ ُم َما‬ ِ ‫ت َو َما فِي ْاَأل ْر‬
َ ُ‫ض َولَه‬ َ ‫هلل الّ ِذي لَهُ َما فِي الس َم‬
ِ ‫اوا‬ ِ ‫الح ْم ُد‬
َ
. .‫س َما ِء َو َما يَ ْع ُر ُج فِي َها وهو ال ّر ِحيم ال َغفُ ْور‬ َّ ‫ل ِمنَ ال‬1ُ ‫ض َو َما يَ ْخ ُر ُج ِم ْن َها َو َما يَن ِز‬ ِ ‫يَلِ ُج فِي اَأْل ْر‬
‫س ْولُهُ الدَّا ِعى بِقَ ْولِ ِه‬ َ َّ‫ش َه ُد َأن‬
ُ ‫سيِّدنا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر‬ ْ ‫ َوَأ‬، ُ‫ش ِر ْي َك لَه‬َ َ‫ش َه ُد َأنْ الَ ِإلَهَ ِإالَّ هللاُ َو ْح َدهُ ال‬ ْ ‫َأ‬
‫ب‬
ِ ‫ص َوا‬
َّ ‫ص َحاِب ِه ال َها ِديْنَ لِل‬ ْ ‫سيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوَأ‬
َ ‫سلِّ ْم َعلَى‬ َ ‫ص ِّل َو‬ َ َ‫ اَللَّ ُه َّم ف‬.‫َوفِ ْعلِ ِه ِإلَى ال َّرشَا ِد‬
‫ق تُقَاتِه‬ َّ ‫ اِتَّقُ ْواهللاَ َح‬، َ‫سلِ ُم ْون‬ ْ ‫ فَيَااَيُّ َها ا ْل ُم‬،ُ‫ اَ َّما بَ ْعد‬.‫ب‬
ِ ‫سا ٍن ِإلَى يَ ْو ِم ْال َمآ‬َ ‫َو َعلَى التَّابِ ِعيْنَ لَ ُه ْم بِِإ ْح‬
‫ ا ْليَ ْو َم نَ ْختِ ُم َعلَى َأ ْف َوا ِه ِه ْم‬:‫الى فِي ِكتَابِ ِه ا ْل َك ِر ْي ِم‬ ْ ‫َوالَتَ ُم ْوتُنَّ اِالَّ َوَأنـْتُ ْم ُم‬
َ ‫سلِ ُم ْونَ فَقَ ْد قَا َل هللاُ تَ َع‬
ِ ‫ش َه ُد َأ ْر ُجلُ ُه ْم بِ َما َكانُوا يَ ْك‬
َ‫سبُون‬ ْ َ‫َوتُ َكلِّ ُمنَا َأ ْي ِدي ِه ْم َوت‬
Hadirin Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat
diantara adalah nikmat hidup sampik diakhir tahun 2022 dan insyaalloh besok
malam malam ahad kita akan memasuki tahun 2023 lebih-lebih Nikmat yang
paling besar yg wajib kita syukuri adalah nikmat iman dan islam yang Allah
anugerahkan. Semua nikmat itu wajib disyukuri dengan kita mamfaatkan segala
fasilitas nikmat dari Alloh utk menunaikan kewajiaban dan tujuan utama kita
diciptakan Alloh yaitu beribadah kepad Alloh SWT.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita,
Nabi besar kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada para
sahabat dan istri-istri beliau yang tercinta serta pada setiap pengikut beliau yang
mengikuti beliau dengan baik hingga akhir zaman. Siapa yang bershalawat pada
Nabi sekali, maka Allah akan membalas shalawatnya sebanyak sepuluh kali,
maksudnya akan diberikan rahmat atau ampunan-Nya.

Sealnjutnya Kami berwasiat kepada pribadi kami sendiri, juga kepada para hadirin
sekalian, marilah kita tingkatkan takwa kita kepada Allah subhânahu wa
ta’âlâ dengan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala
larangan-larangan-Nya. 
Hadirin Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,
Ada pemandangan yang hampir selalu kita temui tiap momen pergantian tahun,
yakni banyak orang-orang larut dalam suka cita hingga kadang merasa perlu untuk
merayakannya dengan kegiatan-kegiatan khusus. Tahun baru seolah menjadi saat-
saat yang paling dinanti. Di detik-detik pergantiannya pun nyaris rela berjaga, lalu
meluapkan rasa bahagia dengan aneka petasan, kembang api, atau sejenisnya,
ketika saat-saat yang ditunggu itu tiba.
Bahagia terhadap momen-momen tertentu merupakan sesuatu yang sangat
manusiawi. Tapi jangan terlalu berlebihan dan melewati tatanan ajaran syaria’at
agama.
Yang menjadi pertanyaan, sudah pada tempatnyakah kebahagiaan itu
diekspresikan?
Jawabannya kembali kepada keyaqinan dan ketaqwaan kita masing-masing
Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,
Waktu adalah sebuah anugerah. Manusia menerima kesempatan di dunia untuk
mencapai tujuan-tujuan akhirat. Sebagaimana Islam ajarkan bahwa kehidupan
dunia adalah ladang yang mesti digarap serius untuk masa panen di akhirat kelak.
Karena itu sifat waktu dunia adalah sementara, sedangkan sifat waktu di akhirat
adalah kekal abadi. Islam mengutamakan kehidupan akhirat di atas kehidupan
dunia. Dua kehidupan tersebut dikontraskan sebagai dua jenis waktu yang sejati
dan tidak sejati. Al-Qur’an melukiskan kehidupan dunia dengan istilah “tempat
permainan” belaka.
ٌ ‫َو َما ٰ َه ِذ ِه ا ْل َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا ِإاَّل لَ ْه ٌو َولَ ِع‬
َ‫ وَِإنَّ الدَّا َر اآْل ِخ َرةَ لَ ِه َي ا ْل َحيَ َوانُ لَ ْو َكانُوا يَ ْعلَ ُمون‬ ‫ب‬

Artinya: “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main.
Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka
mengetahui.” (QS al-Ankabut: 64)
Hadirin Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,
Kalimat “kehidupan dunia ini merupakan senda gurau dan main-main” bukan
berarti kita dianjurkan untuk berbuat seenaknya di dunia ini layaknya sebuah
permainan. Redaksi tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa
kehidupan dunia ini tidak sejati, tidak kekal, dan penuh dengan tipuan. Karena itu,
maknanya justru seseorang harus lebih banyak mencurahkan perhatian kepada
kehidupan akhirat.
Lantas apa yang harus dilakukan agar kesempatan hidup di dunia berkualitas? Al-
Qur’an telah memberikan garis bahwa tujuan diciptakannya manusia adalah untuk
mengabdi secara total kepada Allah.
َ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِجنَّ َواِإْل ْن‬
‫س ِإاَّل لِيَ ْعبُدُو ِن‬
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.” (QS Adz-Dzariyat: 56)
Allah tidak menciptakan jin dan manusia untuk suatu manfaat yang kembali
kepada Allah. Mereka diciptakan untuk beribadah kepada-Nya. Dan ibadah itu
sangat bermanfaat untuk diri mereka sendiri. Pengertian ibadah itu pun sangat luas,
tak sekadar ritual kepada Allah (seperti shalat, puasa, haji, atau sejenisnya)
melainkan meliputi pula kebaikan-kebaikan yang membawa kemaslahatan bagi
orang lain. Memanfaatkan umur di dunia ini menjadi sangat penting karena waktu
terus berjalan, dan tak akan bisa terulang kembali. Manusia dituntut untuk
memaksimalkan waktu atau kesempatan yang diberikan untuk perbuatan-perbuatan
bermutu, sehingga tak menyesal di kehidupan kelak. Orang-orang yang menyesal
di akhirat digambarkan oleh Al-Qur’an merengek-rengek minta kembali agar bisa
memperbaiki perilakunya.
َ ‫ لَ َعلِّي َأ ْع َم ُل‬، ‫ار ِج ُعو ِن‬
ْ‫صالِ ًحا فِي َما تَ َر ْكتُ ۚ كَاَّل ۚ ِإنَّ َها َكلِ َمةٌ ه َُو قَاِئلُ َها ۖ َو ِمن‬ ْ ‫َحت َّٰى ِإ َذا َجا َء َأ َح َد ُه ُم ا ْل َم ْوتُ قَا َل َر ِّب‬
َ‫َخ ِإلَ ٰى يَ ْو ِم يُ ْب َعثُون‬
ٌ ‫َو َراِئ ِه ْم بَ ْرز‬
Artinya: “(Demikianlah keadaan orang-orang yang durhaka itu) hingga apabila
datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku
kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang
telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang
diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka
dibangkitkan.” (QS Al-Mu’minun: 99-100)
Hadirin Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,
Imam Al-Ghazali mengatakan, ketika seseorang disibukkan dengan hal-hal yang
tidak bermanfaat dalam kehidupannya di dunia, maka sesungguhnya ia sedang
menghampiri suatu kerugian yang besar. Sebagaimana yang ia nyatakan—dengan
mengutip hadits—dalam kitab Ayyuhal Walad:
َ ْ‫ َو اَنﱠ ا ْم َرًأ َذ َهبَت‬،‫شتِ َغالُهُ بِ َما الَ يَ ْعنِي ِه‬
‫ في َغي ِر َما‬،‫سا َعةٌ َمنْ ُع ُم ِر ِه‬ ْ ‫ ا‬،‫َن ا ْل َع ْب ِد‬
ِ ‫ض هللاِ تَ َعالَى ع‬ِ ‫َعالَ َمةُ اِع َْرا‬
ْ ‫ لَ َج ِدي ٌر اَنْ تَطُو َل َعلَ ْي ِه َح‬،‫ق َلهُ ِمنَ ا ْل ِعبَا َد ِة‬
ُ‫س َرتُه‬ َ ِ‫ُخل‬
Artinya: "Pertanda bahwa Allah ta'ala sedang berpaling dari hamba adalah
disibukkannya hamba tersebut dengan hal-hal yang tak berfaedah. Dan satu saat
saja yang seseorang menghabiskannya tanpa ibadah, maka sudah pantas ia
menerima kerugian berkepanjangan.”
Hadirin Jamaah shalat jum’at rahimakumullah,
Dari penjelasan ini, kita patut memikirkan ulang tentang hakikat perayaan tahun
baru. Momen tahunan ini seyogianya disikapi secara wajar dan tepat. Kebahagiaan
terhadap tahun baru semestinya diarahkan kepada rasa syukur terhadap masih
tersisanya usia, bukan uforia kebanggaan atas tahun baru itu sendiri. Sisa usia itu
merupakan kesempatan untuk menambal kekurangan, memperbaiki yang belum
sempurna, dari perilaku hidup kita di dunia. Tahun baru lebih tepat menjadi
momen muhasabah (introspeksi) dan ishlah (perbaikan). Sebuah kata-kata Syekh
Ahmad ibn Atha'illah as-Sakandari dalam al-Hikam ini patut menjadi renungan:

َ ‫ب ُع ُم ٍر قَليلَةٌ آما ُدهُ َك‬


ُ‫ثيرةٌ أ ْمدا ُده‬ َّ ‫ َو ُر‬،ُ‫س َعتْ آما ُدهُ َوقَلَّتْ أ ْمدا ُده‬
َ َّ‫ب ُع ُم ٍر ات‬
َّ ‫ ُر‬.
"Kadang umur berlangsung panjang namun manfaat kurang. Kadang pula umur
berlangsung pendek namun manfaat melimpah."
Semoga kita menjadi pribadi yang orang-orang yang mampu menunaikan sisa usia
kita dengan sebijak-bijaknya, dan terhindar dari perbuatan dan perkataan yang sia-
sia. Amiin Ya Robbal’alamin

‫ إنّهُ تَعاَلَى َج ّوا ٌد َك ِر ْي ٌم َملِ ٌك بَ ٌّر‬ .‫الح ِك ْي ِم‬ ِّ ‫ت‬


َ ‫والذ ْك ِر‬ ِ ‫ َونَفَ َعنِ ْي وَِإيّا ُك ْم بِاآليا‬،‫با َ َر َك هللاُ لِ ْي َولك ْم ِفي القُ ْرآ ِن ال َع ِظ ْي ِم‬
‫ُؤوفٌ َر ِح ْي ٌم‬
ْ ‫َر‬
‫‪Khutbah II‬‬
‫ش ِر ْي َك لَهُ‬‫ش َه ُد َأنْ الَ اِلَهَ ِإالَّ هللاُ َوهللاُ َو ْح َدهُ الَ َ‬
‫َلى ت َْوفِ ْيقِ ِه َواِ ْمتِنَانِ ِه‪َ .‬وَأ ْ‬
‫ش ْك ُر لَهُ ع َ‬‫سانِ ِه َوال ُّ‬ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ عَل َى ِإ ْح َ‬
‫سيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ِو َعلَى اَلِ ِه‬
‫ص ِّل َعلَى َ‬ ‫ض َوانِ ِه‪ .‬الل ُه َّم َ‬‫إلى ِر ْ‬ ‫س ْولُهُ الدَّا ِعى َ‬ ‫سيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َر ُ‬ ‫َوَأ ْ‬
‫ش َه ُد أنَّ َ‬
‫اس اِتَّقُواهللاَ فِ ْي َما َأ َم َر َوا ْنتَ ُه ْوا َع َّما نَ َهى َوا ْعلَ ُم ْوا َأنَّ هللاَ‬
‫سلِ ْي ًما ِكث ْي ًرا َأ َّما بَ ْع ُد فَيا َ اَيُّ َها النَّ ُ‬
‫سلِّ ْم تَ ْ‬ ‫ص َحابِ ِه َو َ‬ ‫َواَ ْ‬
‫َلى النَّبِى يآ اَيُّ َها‬ ‫س ِه َوقَا َل تَعاَلَى ِإنَّ هللاَ َو َمآلِئ َكتَهُ يُ َ‬
‫صلُّ ْونَ ع َ‬ ‫س ِه َوثَـنَى بِ َمآل ِئ َكتِ ِه بِقُ ْد ِ‬ ‫َأ َم َر ُك ْم بَِأ ْم ٍر بَ َدَأ فِ ْي ِه بِنَ ْف ِ‬
‫سيِّ ِدنا َ‬ ‫سلِّ ْم َو َعلَى ِ‬
‫آل َ‬ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َ‬ ‫ص ِّل َعلَى َ‬
‫سيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َ‬ ‫سلِ ْي ًما‪ .‬الل ُه َّم َ‬ ‫سلِّ ُم ْوا تَ ْ‬
‫صلُّ ْوا َعلَ ْي ِه َو َ‬
‫الَّ ِذيْنَ آ َمنُ ْوا َ‬
‫اش ِديْنَ َأبِى بَ ْك ٍر َو ُع َمر َو ُع ْث َمان‬‫لخلَفَا ِء ال َّر ِ‬
‫ض اللّ ُه َّم َع ِن ْا ُ‬
‫ار َ‬‫سلِ َك َو َمآلِئ َك ِة ْال ُمقَ َّربِيْنَ َو ْ‬‫ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ْنبِيآِئ َك َو ُر ُ‬
‫ض َعنَّا َم َع ُه ْم بِ َر ْح َمتِكَ يَا‬ ‫ار َ‬ ‫سا ٍن اِلَىيَ ْو ِم ال ِّد ْي ِن َو ْ‬ ‫ص َحابَ ِة َوالتَّابِ ِعيْنَ َوتَابِ ِعي التَّابِ ِعيْنَ لَ ُه ْم بِاِ ْح َ‬ ‫َو َعلِى َوعَنْ بَقِيَّ ِة ال َّ‬
‫ت الل ُه َّم َأ ِع َّز‬
‫ت اَالَ ْحيآ ُء ِم ْن ُه ْم َو ْاالَ ْم َوا ِ‬‫سلِ َما ِ‬ ‫سلِ ِميْنَ َو ْال ُم ْ‬ ‫ت َو ْال ُم ْ‬‫اح ِميْنَ اَلل ُه َّم ا ْغفِ ْر لِ ْل ُمْؤ ِمنِيْنَ َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫اَ ْر َح َم ال َّر ِ‬
‫اخ ُذ ْل َمنْ‬ ‫ص َر ال ِّديْنَ َو ْ‬‫ص ْر َمنْ نَ َ‬ ‫ص ْر ِعبَا َد َك ْال ُم َو ِّح ِديَّةَ َوا ْن ُ‬
‫ش ِر ِكيْنَ َوا ْن ُ‬ ‫سلِ ِميْنَ َوَأ ِذ َّل الش ِّْر َك َو ْال ُم ْ‬‫سالَ َم َو ْال ُم ْ‬ ‫ْاِإل ْ‬
‫سلِ ِميْنَ َو َد ِّم ْر َأ ْعدَا َءال ِّد ْي ِن َوا ْع ِل َكلِ َماتِ َك ِإلَى يَ ْو َم ال ِّد ْي ِن‪ .‬الل ُه َّم ا ْدفَ ْع َعنَّا ْالبَالَ َء َو ْا َ‬
‫لوبَا َء َوال َّزالَ ِز َل‬ ‫َخ َذ َل ْال ُم ْ‬
‫ساِئ ِر ْالبُ ْلد ِ‬
‫َان ْال ُم ْ‬
‫سلِ ِميْنَ‬ ‫صةً َو َ‬ ‫سيَّا خآ َّ‬ ‫طنَ عَنْ بَلَ ِدنَا اِ ْندُونِ ْي ِ‬ ‫ظ َه َر ِم ْن َها َو َما بَ َ‬‫س ْو َء ْالفِ ْتنَ ِة َو ْال ِم َحنَ َما َ‬
‫َو ْال ِم َحنَ َو ُ‬
‫اواِنْ لَ ْم‬‫سن َ َ‬‫اب النَّا ِر‪َ .‬ربَّنَا ظَلَ ْمنَا اَ ْنفُ َ‬‫سنَةً َوقِنَا َع َذ َ‬ ‫آلخ َر ِة َح َ‬ ‫سنَةً َوفِى ْا ِ‬ ‫ب ْال َعالَ ِميْنَ ‪َ .‬ربَّنَا آتِنا َ فِى ال ُّد ْنيَا َح َ‬‫عآ َّمةً يَا َر َّ‬
‫ان وَِإ ْيتآ ِء ِذي ْالقُ ْرب َى َويَ ْن َهى‬ ‫س ِ‬ ‫س ِريْنَ ‪ِ .‬عبَا َدهللاِ ! ِإنَّ هللاَ يَْأ ُم ُرنَا بِاْل َعد ِْل َو ْاِإل ْح َ‬ ‫تَ ْغفِ ْر لَنَا َوت َْر َح ْمنَا لَنَ ُك ْونَنَّ ِمنَ ْا َ‬
‫لخا ِ‬
‫َلى نِ َع ِم ِه يَ ِز ْد ُك ْم‬ ‫َع ِن ْالفَ ْحشآ ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو ْالبَ ْغي يَ ِعظُ ُك ْ‪1‬م لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْونَ َو ْاذ ُك ُروا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْ‬
‫ش ُك ُر ْوهُ ع َ‬
‫َولَ ِذ ْك ُر هللاِ َأ ْكبَ ْر‬

Anda mungkin juga menyukai