RESUME MATERI
DI SUSUN OLEH :
MUH.AKRAM.SM 105191114621
T.A 2022/2023
“HAKIKAT, FAKTOR DAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN”
1) Faktor hereditor, yakni keturunan atau warisan dari sejak lahir dari kedua orang tuanya,
neneknya dan seterusnya, yang biasanya diturunkan melalui CHROMOSON.
2) Faktor lingkungan, yakni segala sesuatu yang ada pada lingkungan anak hidup
(bertempat tinggal) atau (bergaul). Jadi segala sesuatu yang berada diluar diri anak
dialam semesta ini, baik yang berupa makhluk hidup seperti manusia, tumbuhan,
hewan, atau makhluk yang mati seperti benda-benda padat,cair,gas,juga gambar-
gambar dan lain-lain.
Demikian pula disamping yag telah disebutkan diatas, sebagai benda-benda
yang bersifat kongkrit, ada juga lingkungan yang bersifat abstark antara lain; situasi
ekonomi, sosial, poitik, budaya, adat istiadat serta ideologi atau pandangan hidup.
Semua bentuk lingkungan tersebut dapat berdampak menguntungkan (positif) atau
merugikan (negatif) bagi proses perkembangan anak.
3. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
Menurut teori dorongan (motivasi) bahwa segenap tingkah laku anak itu
distimulir dari dalam. Sebagaimana dikatakan oleh C.Chifford T.Morgan bahwa
motivasi adalah dorongan keinginan, sekaligus sebagai perkembangan sumber daya
penggerak melakukan sesuatu yang berasal dari dalam dirinya dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidupnya. Jika kebuthan (need) baik yang bersifat biologis atau sosio
kultural tersebut belum terpenuhi, maka akan timbul ketegangan, iritasi (sakit hati) atau
frustasi, maka terjadi keadaan tidak seimbang pada dirinya ( disequilibriun). Maka
motif utama dalam kehidupan manusia adalah usaha menghilangkan segenap
ketegangan, iritasi dan frustasi guna mencapai keseimbangan (equilibrium) kembali.
Dan inilah yang akan mendorong semua kegiatan dan setiap proses perkembangan
anak.
Menurut teori dinamisme mengatakan bahwa didalam organisme yang hidup itu
selalu ada usaha yang positif. Organisme itu memilik kapisitas dan impuls-impuls
tertentu yang dipakai untuk memobilisir semua kemampuan,agar berfungsi dan dapat
dimanfaatkan, sejalan dengan pikiran tersebut maka anak bukan hanya
mempertahankan keseimbangan dirinya secara lahir dan batin saja, tetapi juga dia justru
mencari ketidak imbangan/disequilibrium. Ia akan selalu mencari pengalaman-
pengalaman baru. Ia ingin mengadakan eksperimen, menjelajahi arena-arena yang
asing guna mencoba potensi yang ada pada dirinya dan mengetes bakatnya. Hal tersebut
memungkinkan terjadinya karena didalam unsur kehidupan ini ada tenga pendorong
untuk maju, berubah dan berkembang.
Dengan demikian maka bagi anak yang sehat itu seperti halnya manusia sehat
lainnya yakni akan selalu mengakibatkan dirinya dalam kegiatan proses perkembangan
dan proses realisasi diri untuk mencapai tujuan hidupnya. Jika mekanisme untuk
merangkak pada diri anak sudah matang, maka dengan sendirinya ia akan belajar
merangkak, sekalipun tidak ada rangsangan didepannya. Jika kedua kakinya sudah
cukup kuat untuk menyangga tubuhnya maka ia akan berusaha berdiri sekalipun masih
ada kesulitan.
Jika intelektualnya sudah mulai berkembang maka anak akan mulai belajar
berbicara dan seterusnya. Yang demikian itu disebabkan anak merupakan subjek yang
aktif dalam memfungsikan segenap kemampuannya dalam proses perkembangannya.
Segala sesuatu yang berlangsung selam perkembangan, sebenarnya akan membuahkan
hasil sempurna bagi anak jika di produksi oleh adanya interaksi faktor heiditer dan
faktor lingkungan. Sehingga nampak berapa perlunya bagi orang tua atau pendidikan
untuk selalu memperhatikan bakat dalam rangka perawatan dan pendidikan anak.
Di dalam proses perkembangan diri seorang anak dapat menengok pada
pengalaman-pengalaman masa lampau, masa kini, untuk kemudian membuat rencana
hari esok (cita-cita hidup). Sekalipun dalam kenyataan, lingkungan sosial ikut
mempengaruhi perkembangan dirinya,tetapi sebagai subjek anak bebas menentukan
seleksi/pilihan antara hal yang perlu ditolak dan diterima.oleh karena itu dalam hal
seorang anak melakukan latihan segenap kemampuan dan fungsi psiko fisiknya perlu
adanya kelonggran sedemikian rupa. Sebab anak adalah merupakan penguasa (author)
bagi dirinya sendiri untuk hari sekarang dan hari mendatang.
Dra. Kartono berpendapat bahwa eksistensi anak dipastikan oleh adanya :
a. Segenap kualitas hereditas
b. Pengalaman masa lampau dan masa sekarang,dalam suatu lingkungan
sosial tertentu dan sebagai produk proses belajar secara kontinyu.
c. Idealita dan tujuan yang ingin dicapai.
Maka pada prinsipnya,keyakinan anak manusia bahwa dirinya mampu
membuat pilihan dan keputusan sendiri itu akan menumbuhkan rasa
bangga,senang dan bahagia. Serta lambat laun akan menumbuhkan rasa
tanggung jawab untuk terus maju melaksanakan tugas-tugas perkembangan
(development tasks) dalam hidupnya.