Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN PERAWATAN POST

SECTIO CAESAREA DI RUANGAN PNC (BAJI GAU)


RUMAH SAKIT LABUANG BAJI

DI SUSUN

OLEH

KELOMPOK IV B

HUSNUL KHATIMAH MARTINA RAHANSERANG

NEVI INDRIYANI

PROGRAM STUDI : PROFESI NERS

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi

………………….. ..…………………

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA


MAKASSAR TAHUN AJARAN
2021/2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN POST SECTIO CAESAREA

Pokok Bahasan : Perawatan Sectio Caesarea


Sub Pokok Bahasan : Mobilisasi Post SC
Sasaran : Pasien, dan keluarga pasien
Target : Ibu post partum dengan section caesarea
Hari/ tanggal : Sabtu/11 Desember 2021
Jam : 10.00 WITA
Waktu pertemuan : 30 menit
Tempat : Ruangan PNC / Baji Gau

I. LATAR BELAKANG
Sekarang ini tidak sedikit perempuan yang menjalani operasi
caesar. Banyak alasan yang dikemukakan untuk melaksanakan tindakan
bedah itu. Mulai gangguan pada ibu, janin, hingga keinginan untuk
mendapatkan tanggal istimewa bagi si mungil.
Persalinan dengan seksio caesarea berhubungan dengan
peningkatan 2 kali lipat risiko morbiditas dan mortalitas ibu dibandingkan
pada persalinan vaginal. Kematian ibu akibat risiko operasi caesar
menunjukkan angka 1 per 1.000 persalinan. Di Amerika Serikat pada
tahun 1965 sampai dengan 1978 dilaporkan bahwa angka kematian ibu
terjadi satu di antara 1.635 operasi (Petitti 1983), dan ditegaskan bahwa
hanya setengah dari kematian tersebut benar-benar disebabkan
langsung dari operasi caesar.
Ada pendapat mengatakan bahwa trauma lahir jauh lebih kecil
pada operasi caesar dibanding persalinan per vaginam, akan tetapi tetap
harus diingat bahwa operasi caesar berisiko pada ibu. Menurut Bensons
dan Pernolls, angka kematian pada operasi caesar adalah 40-80 tiap
100.000 kelahiran hidup. Angka ini menunjukkan risiko 25 kali lebih
besar dibanding persalinan per vaginam. Untuk kasus karena infeksi
mempunyai angka 80 kali lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan
per vaginam.

II. TUJUAN
a. Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit,
peserta dapat memahami tentang pentingnya mobilisasi dini
setelah dilakukan operasi caesar.

b. Khusus

Setelah diberi penyuluhan pasien dan keluarga pasien mampu


memahami tentang :
1. pengertian mobilisasi
2. tahap-tahap mobilisasi post SC
3. menyebutkan tujuan mobilisasi post SC
4. menyebutkan manfaat dari mobilisasi post SC
5. menyabutkan kerugian dari mobilisasi post SC

III. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab

IV. MEDIA
a. Leaflet

V. MATERI
Materi (terlampir) :
1. Pengertian mobilisasi
2. Tahap-tahap mobilisasi post sc
3. Tujuan mobilisasi post sc
4. Manfaat dari mobilisasi post sc
5. Kerugian dari mobilisasi post sc

VI. KEGIATAN PENYULUHAN

No Kegiatan Penyuluh Waktu Kegiatan Peserta


1 Pendahuluan
 Memberi salam  Menjawab
 Memperkenalkan diri salam
 Memberi pertanyaan  Mendengarkan
5’
apersepsi  Mendengarkan
 Mengkomunikasikan pokok  Mendengarkan
bahasan
 Mengkomunikasikan tujuan
2 Kegiatan Inti
Menjelaskan :  Memperhatikan
dengan
 pengertian mobilisasi
seksama
 tahap-tahap mobilisasi post
 Memperhatikan
SC dengan
20’ seksama
 tujuan mobilisasi post SC
 manfaat dari mobilisasi post
SC
 kerugian dari mobilisasi post
SC

3 Penutup
 Menyimpulkan materi  Memperhatikan
penyuluhan bersama peserta  Menjawab
 Memberikan evaluasi secara 5’
lisan
 Memberikan salam penutup

Total 30’

VII. PENGORGANISASIAN
Penyuluh : Husnul Khatimah
Notulen : Martina Rahanserang
Moderator/Dokumentasi : Nevi Indriyani

VIII. EVALUASI
A. Kriteria evaluasi:
a. Peserta mampu menjelaskan mobilisasi post Sectio Cesarean

IX. REFERENSI
http://batampos.co.id/
http://www.ayahbunda.co.id/
http://irmanthea.blogspot.com
http://www.surabaya-ehealth.org/
http://susternada.blogspot.com/2007/07/mobilisasi-pasca-cesar.html
http://www.suaradokter.com/2009/01/perawatan-luka-di-rumah-secara-
umum/
http://jilbab.or.id/archives/161-seluk-beluk-sesar/
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/02/tingkat-pengetahuan-
klien-terhadap.html
http://www.perawatonline.com/index.php/artikel-keperawatan/8-kep-
medikal-bedah/26-perawatan-luka-dahulu-dan-sekarang

LAMPIRAN MATERI
MOBILISASI POST SC
1. Definisi Mobilisasi Dini
Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin
membimbing penderita keluar dari tempat tidurnya dan
membimbingnya selekas mungkin berjalan (Soelaiman,1993).

Mobilisasi ibu post partum adalah suatu pergerakan, posisi atau


adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam
melahirkan dengan persalianan Caesar.

Mobilisasi dini merupakan faktor yang menonjol dalam


mempercepat pemulihan pasca bedah dan dapat mencegah
komplikasi pasca bedah. Banyak keuntungan bisa diraih dari
latihan ditempat tidur dan berjalan pada periode dini pasca bedah.
Mobilisasi sangat penting dalam percepatan hari rawat dan
mengurangi resiko-resiko karena tirah baring lama seperti
terjadinya dekubitus, kekakuan/penegangan otot-otot di seluruh
tubuh dan sirkulasi darah dan pernapasan terganggu, juga adanya
gangguan peristaltik maupun berkemih. Sering kali dengan keluhan
nyeri di daerah operasi klien tidak mau melakukan mobilisasi
ataupun dengan alasan takut jahitan lepas klien tidak berani
merubah posisi. Disinilah peran perawat sebagai edukator dan
motivator kepada klien sehingga klien tidak mengalami suatu
komplikasi yang tidak diinginkan.

2. Tujuan Mobilisasi Membantu jalannya penyembuhan penderita /


ibu yang sudah melahirkanMobilisasi yang dilakukan meliputi:
3. Manfaat Mobilisasi Dini Menurut Mochtar (1995), manfaat
mobilisasi bagi ibu post operasi adalah :

1) Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation.


Dengan bergerak, otot –otot perut dan panggul akan kembali
normal sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan dapat
mengurangi rasa sakit dengan demikian ibu merasa sehat dan
membantu memperoleh kekuatan, mempercepat kesembuhan.Faal
usus dan kandung kencing lebih baik. Dengan bergerak akan
merangsang peristaltic usus kembali normal. Aktifitas ini juga
membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti
semula.

2) Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk ibu


merawat anaknya. Perubahan yang terjadi pada ibu pasca operasi
akan cepat pulih misalnya kontraksi uterus, dengan demikian ibu
akan cepat merasa sehat dan bias merawat anaknya dengan
cepat.

3) Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan


mobilisasi sirkulasi darah normal/lancar sehingga resiko terjadinya
trombosis dan tromboemboli dapat dihindarkan.

4. Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi :

1) Peningkatan suhu tubuh Karena adanya involusi uterus yang


tidak baik sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan
menyebabkan infeksi dan salah satu dari tanda infeksi adalah
peningkatan suhu tubuh.

2) Perdarahan yang abnormal. Dengan mobilisasi dini kontraksi


uterus akan baik sehingga fundus uteri keras, maka resiko
perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan, karena kontraksi
membentuk penyempitan pembuluh darah yang terbuka

3) Involusi uterus yang tidak baik. Tidak dilakukan mobilisasi secara


dini akan menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta
sehingga menyebabkan terganggunya kontraksi uterus

5. Tahap-tahap Mobilisasi Dini :


Menurut Kasdu (2003) mobilisasi dini dilakukan secara bertahap
berikut ini akan dijelaskan tahap mobilisasi dini pada ibu post
operasi seksio sesarea :

1) Setelah operasi, pada 6 jam pertama ibu paska operasi seksio


sesarea harus tirah baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan
adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan ujung jari
kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit,
menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki.

2) Setelah 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan
kekanan mencegah trombosis dan trombo emboli.

3) Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk


duduk.

4) Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.

Mobilisasi yang dilakukan meliputi:


Hari ke 1 :
Lakukan miring ke kanan dan ke kiri yang dapat dimulai sejak 6-10 jam
setelah penderita / ibu sadar. Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu
sambil tidur terlentang sedini mungkin setelah sadar

Hari ke 2 :
Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas dalam-dalam
lalu menghembuskannya disertai batuk- batuk kecil yang gunanya untuk
melonggarkan pernafasan dan sekaligus menumbuhkan kepercayaan
pada diri ibu/penderita bahwa ia mulai pulih. Kemudian posisi tidur
terlentang dirubah menjadi setengah duduk.
Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari penderita/ibu yang
sudah melahirkan dianjurkan belajar duduk selama sehari, belajar berjalan
kemudian berjalan sendiri pada hari ke 3 sampai 5 hari setelah operasi.
Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan istirahat
dapat membantu penyembuhan ibu.
Setelah pulang dari Rumah sakit atau klinik bersalin, semua
aktivitas/kegiatan yang dilakukan ibu hendaknya masih pelan dan hati-hati
(tidak melakukan pekerjaan yang berat). Ibu dianjurkan memperbanyak
porsi istirahat, tetapi jangan hanya tiduran di tempat tidur. Aktifitas ringan
dapat mencegah terbentuknya bekuan darah pada kaki. Ibu juga
dianjurkan untuk menghindari mengangkat benda berat melebihi berat
bayi atau naik tangga. Hal tersebut menghindarkan rasa nyeri pada perut.
Wanita yang baru menjalani caesar disarankan melakukan exercise.
Pelaksanaannya sekitar empat minggu setelah operasi. Latihan yang bisa
dipilih adalah yoga dan senam ringan. Senam kegel, misalnya,
bermanfaat mengencangkan otot-otot kewanitaan. Beraneka latihan
tersebut diharapkan mengembalikan bobot ideal dan bentuk tubuh "cantik"
seperti sebelum hamil. '

Nasehat Untuk Ibu Post SC


1). Dianjurkan menunda hamil lagi selama lebih kurang 1 tahun
dengan memakai kontrasepsi
2). Kehamilan berikutnya hendaknya dengan pemeriksaan kehamilan
(antenatal care) yang baik
3). Dianjurkan untuk bersalin di rumah sakit yang besar
4). Apakah persalinan yang berikut harus dengan sectio cesarean
bergantung dari indikasi sectio cesarean dan sesuai keadaan
pada kehamilan berikutnya
5). Pada ibu yang pernah melahirkan secara sesar belum tentu
persalinan berikutnya juga dilakukan secara sesar.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai