Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MOBILISASI POST SECTIO CAESARIA

Di Susun oleh :
Nur Ainie Setyaningsih
2018.25.1784

AKADEMI KEPERAWATAN
KARYA BHAKTI NUSANTARA MAGELANG
2019/2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

MOBILISASI POST SECTIO CAESARIA

Topik : Mobilisasi Post SC

Sub topic : Penatalaksanaan mobilisasi Post SC

Waktu : 25 menit

Hari/ Tanggal : Senin, 13 April 2020

Tempat : Bangsal Anggrek RST Dr.Soedjono Magelang

Sasaran : Ny.S dan keluarga

A. TIU (TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM)

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 25 menit diharapkan Ny.S


dan keluarga mengerti tentang mobilisasi Post SC.

B. TIK (TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS)


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan Ny.S dan keluarga
mampu:

1. Menjelaskan pengertian mobilisasi Post SC.


2. Mengetahui tujuan dari mobilisasi Post SC.
3. Mengetahui kerugian jika tidak melakukan mobilisasi Post SC.
4. Memahami tahap-tahap mobilisasi Post SC.
5. Mampu mendemonstrasikan pelaksanaan mobilisasi POST SC.

C. MATERI
1. Pengertian mobilisasi Post SC.
2. Tujuan mobilisasi Post SC.
3. Kerugian jika tidak melakukan Post SC.
4. Tahap-tahap mobilisasi Post SC.
5. Prosedur pelaksanaan mobilisasi Post SC.

D. METODE

Ceramah dan Tanya jawab

E. MEDIA

- Lembar balik

- Leaflet

F. KEGIATAN PENYULUHAN

NO WAKTU TAHAP RESPON


1. 5 menit Orientasi

- Membuka/ memulai kegiatan - Menjawab salam


memberi salam
- Memperkenalkan diri, - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan dai - Mendengarkan
penyuluhan
- Menyebutkan materi - Memperhatikan
penyuluhan
- Bertanya kepada peserta
- Menjawab pertanyaan
apakah sudah mengetahui
tentang penatalaksanaan
mobilisasi Post Sectio
Caesaria
2. 15 menit Pelaksanan

- Menjelaskan pengertian - Memperhatikan


mobilisasi post caesaria
- Menyebutkan tujuan dari - Memperhatikan
mobilisasi post caesaria
- Menyebutkan kerugian jika
- Memperhatikan
tidak melakukan mobilisasi
post caesaria
- Menjelaskan tahap-tahap
- Memperhatikan
mobilisasi post caesaria

3. 5 menit Evaluasi

- Melakukan evaluasi, - Menjawab pertanyaan


menanyakan kepada klien
tentang materi yang di berikan

4. 2 menit Penutup

- Mengucapkan terimakasih atas - Mendengarkan


peran sertanya - Menjawab salam
- Mengucapkan salam penutup

G. LAMPIRAN MATERI
1. PENGERTIAN MOBILISASI POST SC

Mobilisasi adalah suatu pergerakan dan posisi yang akan melakukan


suatu aktivitas / kegiatan. Mobilisasi ibu post partum adalah suatu pergerakan,
posisi atau adanya kegiatan yang dilakukan ibu setelah beberapa jam
melahirkan dengan persalinan Caesar (Kasdu,2013).

2. TUJUAN MOBILISASI POST SC

Beberapa tujuan dari mobilisasi dini pada ibu post sc menurut (Kasdu,2013)
antara lain :

1) Membantu jalannya penyembuhan penderita / ibu yang sudah


melahirkan.
2) Untuk menghindari terjadinya infeksi pada bekas luka sayatan
setelah operasi seksio sesaria,
3) Mengurangi resiko terjadinya konstipasi,
4) Mengurangi terjadinya dekubitus, kekakuan atau penegangan
otot – otot di seluruh tubuh,
5) Mengatasi terjadinya gangguan sirkulasi darah, pernafasan,
peristaltik maupun berkemih.
6) Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation.
a. Dengan bergerak, otot –otot perut dan panggul akan kembali
normal sehingga otot perutnya menjadi kuat kembali dan
dapat mengurangi rasa sakit dengan demikian ibu merasa
sehat dan membantu memperoleh kekuatan, mempercepat
kesembuhan.
b. Faal usus dan kandung kencing lebih baik.
c. Dengan bergerak akan merangsang peristaltic usus kembali
normal.Aktifitas ini juga membantu mempercepat organ-
organ tubuh bekerja seperti semula.

3. KERUGIAN JIKA TIDAK MELAKUKAN MOBILISASI POST SC


a) Peningkatan suhu tubuh Karena adanya involusi uterus yang
tidak baiksehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan
menyebabkan infeksi dan salah satu dari tanda infeksi adalah
peningkatan suhu tubuh.
b) Perdarahan yang abnormal Dengan mobilisasi dini kontraksi
uterus akan baik sehingga fundus uteri keras, maka resiko
perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan, karena kontraksi
membentuk penyempitan pembuluh darah yang terbuka
c) nvolusi uterus yang tidak baik Tidak dilakukan mobilisasi
secara dini akan menghambat pengeluaran darah dan sisa
plasenta sehingga menyebabkan terganggunya kontraksi uterus.

4. TAHAP-TAHAP MOBILISASI DINI POST SC

Mobilisasi dini dilakukan secara bertahap (Kasdu,2003) Tahap- tahap


mobilisasi dini pada ibu post operasi seksio sesarea :

1. Meregangkan telapak kaki

Ibu berbaring di tempat tidur, kemudian bentuk gerak lingkaran


dengan telapak kaki satu demi satu. Kemudian regangkan masing –
masing telapak kaki dengan cara menarik jari – jari kaki ibu ke arah
betis, lalu balikkan ujung telapak kaki ke arah sebaliknya sehingga
ibu merasakan otot betisnya berkontraksi. Lakukan gerakan ini dua
atau tiga kali sehari.

2. Bernafas Dalam

a. Berbaring dan tekukkan kaki sedikit.

Tempatkan kedua tangan ibu dibagian dada atas dan tarik nafas.
Arahkan nafas itu ke arah tangan ibu,lalu tekanlah dada saat ibu
menghembuskan nafas.

b. Kemudian Tarik Nafas Sedikit Lebih Dalam.


Tempatkan kedua tangan diatas tulang rusuk, sehingga ibu dapat
merasakan paru – parumengembang, lalu hembuskan nafas
seperti sebelumnya.

c. Cobalah untuk bernafas lebih dalam sehingga mencapai perut.

Hal iniakan merangsang jaringan – jaringan di sekitar bekas luka.


Sanggainsisi ibu dengan cara menempatkan kedua tangan secara
lembut diatas daerah tersebut. Kemudian, tarik dan hembuskan
nafas yang lebih dalam lagi beberapa kali. Ulangi sebanyak tiga
atau empat kali.

3. Duduk tegak

a. Tekuk lutut dan miring ke samping.

b. Putar kepala ibu dan gunakan tangan – tangan ibu untuk


membantu dirinya ke posisi duduk. Saat melakukan gerakan
yang pertama, luka akan tertarik dan terasa sangat tidak nyaman,
namun teruslah berusaha dengan bantuan lengan sampai ibu
berhasil duduk. Pertahankan posisi itu selama beberapa saat.

c. Kemudian, mulailah memindahkan berat tubuh ke tangan ,


sehingga ibu dapat menggoyangkan pinggul ke arah belakang.
Duduk setegak mungkin dan tarik nafas dalam – dalam beberapa
kali, luruskan tulang punggung dengan cara mengangkat tulang-
tulang rusuk. Gunakan tangan ibu untuk menyangga insisi.
Cobalah batuk 2 atau 3 kali.

4. Bangkit Dari Tempat Tidur

a. Gerakkan tubuh ke posisi duduk. Kemudian gerakkan kaki


pelanpelan ke sisi tempat tidur. Gunakan tangan ibu untuk
mendorong ke depan dan perlahan turunkan kedua telapak kaki
ibu ke lantai.
b. Tekanlah sebuah bantal dengan ketat di atas bekas luka ibu untuk
menyangga. Kemudian, coba bagian atas tubuh ibu.
Cobalahmeluruskan seluruh tubuh lalu luruskan kedua kaki ibu.

5. Berdiri dan meraih

a. Duduklah di bagian tepi tempat tidur, angkat tubuh


hinggaberdiri.Pertimbangkanlah untuk  mengontraksikan otot –
otot punggung agardada  mengembang dan meregang.

b. Cobalah untuk mengangkat tubuh, mulai dari pinggang


perlahan – lahan, melawan dorongan alamiah
untukmembungkuk, lemaskan tubuh ke depan selama satu
menit.\

6. Berjalan

Dengan bantal tetap tertekan di atas bekas luka, berjalanlah ke


depan. Saat berjalan usahakan kepala tetap tegak, bernafas lewat
mulut. Teruslah berjalan selama beberapa menit sebelum kembali
ke tempat tidur.

7. Menarik perut

Berbaringlah di tempat tidur dan kontraksikan otot – otot dasar


pelvis, dan cobalah untuk menarik perut. Perlahan – lahan letakkan
kedua tangan di atas bekas luka dan berkonsentrasilah untuk
menarik perut menjauhi tangan ibu. Lakukan 5 kali tarikan, dan
lakukan 2 kali sehari.

8. Saat menyusui
Tarik perut sembari menyusui. Kontraksikan otot – otot perut
selama beberapa detik lalu lemaskan. Lakukan 5 sampai 10 kali
setiap kali ibu menyusui.
6. PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PADA IBU POST SC
a. Hari ke 0 :

Ibu bedrest total (tiduran) hingga 12 jam.

b. Hari ke 1 :

Berbaring miring ke kanan dan ke kiri yang dapat dimulai sejak 6-10
jam setelah penderita / ibu sadar

Latihan pernafasan dapat dilakukan ibu sambil tidur terlentang sedini


mungkin setelah sadar.

c. Hari ke 2 :

Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas dalam-dalam lalu
menghembuskannya disertai batuk- batuk kecil yang gunanya
untukmelonggarkan pernafasan dan sekaligus menumbuhkan
kepercayaan pada diri ibu/penderita bahwa ia mulai pulih.

Kemudian posisi tidur terlentang dirubah menjadi setengah duduk

Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari penderita/ibu yang


sudah melahirkan dianjurkanbelajar duduk selama sehari.

d. Hari ke 3 sampai 5

Belajar berjalan kemudian berjalan sendiri pada hari setelah operasi.

Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan istirahat


dapatmembantu penyembuhan ibu.

H. EVALUASI

Dilakukan setelah ceramah diberikan dengan mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan
1. Evaluasi struktur
a. Peserta hadir di tempat penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan di ruang Anggrek
c. Pengorganisasian penyelengaraan dilakukan setelah peserta
penyuluhan diseleksi.
2. Evaluasi proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara
benar.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengetahui tujuan mobilisasi post sc
b. Peserta mengetahui kerugian jika tidak melakukan mobilisasi post sc
c. Peserta dapat memahami tahap-tahap mobilisasi post sc

DAFTAR PUSTAKA

Kasdu, Dini. 2013. Operasi Caesar  Masalah dan Solusinya. puspa sehat. Jakarta

Pusdiknakes, WHO, JHPIEGO. (2010) Post Partum, Jakarta: MNH


Kapeti, 2013 Mobilisasi pada pasien post op
(http://macrofag.blogspot.com/2013/05/sap-mobilisasi-pada-pasien-post-
operasi.html) diaksespada tanggal 18 Agustus 2018 pukul 18:01 Wib

Apriani,2014 Latar Belakang penelitian pentingnya mobilisasi dini pada ibu post sc
(http://eprints.umpo.ac.id/2244/2/2.%20BAB%20I.pdf) diaksespada tanggal 18
Agustus 2018 pukul 18:01 Wib

Dokumen, 2015 Sap Mobilisasi pada pasien post sc dan normal


(https://vdocuments.mx/sap-mobilisasi-pada-pasien-post-sc-dn-normal.html)

https://evioktaviany.blogspot.com/2019/01/satuan-acara-penyuluhan-sap tentang.html

Anda mungkin juga menyukai