KOTA CIMAHI
Diajukan untuk memenuhi salahsatu tugas Praktik Klinik Lapangan Keperawatan Maternitas
Oleh :
211120089
2022
Pokok Bahasan : Mobilisasi
A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, terjadi peningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu
hamil, pasien, keluarga, dan masyarakat tentang Mobilisasi Pada Pasien Post Op Sectio
Caesarea.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu hamil, pasien, keluarga, dan masyarakat dapat :
a. Menjelaskan definisi mobilisasi dini
b. Menjelaskan manfaat mobilisasi dini
c. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini
d. Menjelaskan tahapan mobilisasi dini
B. Kegiatan Penyuluhan
1. Materi : Mobilisasi Dini Pada Pasien Post Op Sectio Caesarea
2. Metode : Ceramah
3. Media : Leaflet
C. Langkah Kegiatan
1. Pra Kegiatan Penyuluhan
a. Membuka dengan salam
b. Memperkenalkan diri
2. Kegiatan Membuka Penyuluhan
a. Menjelaskan maksud dan tujuan penyuluhan
b. Melakukan kontrak waktu
c. Menanyakan kepada klien tentang materi yang akan disampaikan
3. Kegiatan Inti
a. Menjelaskan Defisini Mobilisasi Dini
b. Menjelaskan manfaat mobilisasi dini
c. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini
d. Menjelaskan tahapan mobilisasi dini
4. Kegiatan Menutup Penyuluhan
a. Menyimpulkan hasil kegiatan penyuluhan
b. Menutup dengan salam
D. Evaluasi
1. Evaluasi
a. Menanyakan materi yang sudah disampaikan kepada klien
b. Memberikan waktu untuk klien bertanya
2. Bentuk : Tanya Jawab
E. Sumber Belajar
Mustikarani,Y.A.,Purnani,W.T,& Mualimah,M. (2019). Pengaruh Mobilisasi Dini
Terhadap Penyembuhan Luka Post Op Sectio Caesarea Di RS Aura Syifa Kabupaten
Kediri. Jurnal Kesehatan.
F. Lampiran
1. Uraian Materi
a. Definisi mobilisasi dini
Mobilisasi dini adalah suatu usaha untuk mempercepat penyembuhan sehingga
terhindar dari koplikasi akibat operasi terutama proses penyembuhan luka, pada
pasien pasca operasi SC, 2-4 jam pertama dianjurkan untuk segera menggerakkan
anggota tubuhnya mencakup gerakkan lengan, tangan kaki, dan jari kaki
(Kasdu,2003)
b. Manfaat mobilisasi dini
1) Mempercepat fungsi ASI (meningkatkan kelancaran peredaran darah seh8ngga
mempercepat fungsi ASI) dan pengeluaran sisa metabolisme
2) Meningkatkan fungsi kerja peristaltic dan kandung kemih
3) Mencegah konstipasi
4) Klien merasa lebih baik, lebih sehat dan lebih kuat
5) Dapat lebih memungkinkan mengajari ibu untuk merawat atau memelihara
bayinya, memandikan dan lain-lain selama ibu masih dalam perawatan
6) Tidak terjadi retensi urin
7) Mempercepat involusi uterus
8) Memperlancar lochea sehingga menghindari timbunan lokhea
9) Menghindari infeksi
c. Faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini
1) Penyakit tertentu dan cidera
Pada pasien post operasi atau yang mengalami nyeri, cenderung membatasi
gerakkan
2) Budaya
Beberapa faktor budaya mempunyai pengaruh terhadap aktivitas. Misalnya di
Jawa berpenampilan halus merasa tabu bila mengerjakan aktivitas berat dan pria
cenderung melakukan aktivitas yang lebih berat
3) Keberadaan nyeri
Klien kadangkadang diminta untuk menggambarkan nyeri yang dialaminya
tersebut sebagai nyeri ringan, nyeri sedang, nyeri berat. Bagaimanapun makna
dari istilah nyeri tersebut berbeda. Tipe nyeri tersebut berada pada setiap waktu.
Gambaran skala nyeri merupakan makna yang lebih objektif yang dapat diukur.
d. Tahapan mobilisasi dini
Tahap 4 jam post SC :
1) Dimulai 4 jam pertama, mengankat kaki lurus, melenturkan ;lutut dan kaki
2) Setelah 6-12 jam, dilakukan pengukuran TTV, apabila tidak ditemukan
hipotensi orthoastatik Latihan dapat dilanjutkan dengan belajar duduk tegak,
dan kuatkan tubuh dalam posisi stabil
3) Setelah 24 jam, Latihan berdiri dalam kondisi stabil
4) Lanjutkan dengan mencoba melangkah sedikit demi sedikit sesuai dengan
kemampuan klien
5) Hari ke 2 mampu berjalan mandiri