Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MELINDUNGI DIRI DARI VIRUS COVID-19

Disusun Oleh :

Erika Putri Desya


( 24191356 )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2020
SAP
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Pokok Bahasan : Mobilisasi Dini


Sub Pokok Bahasan : pentingnya mobilisasi dini pada pasien post operasi
Hari/Tanggal : Jum’at, 25 juli 2020
Tempat : Di rumah Bp. A
Waktu : 30 menit
Sasaran : pasien dan keluarga

A. TIU ( Tujuan Intruksional Umum )


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan keluarga dapat mengerti dan bisa
melakukan mobilisasi dini.

B. TIK ( Tujuan Intruksional Khusus )


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga mampu mengetahui tentang

a. Pengertian mobilisasi dini


b. Tujuan mobilasasi dini
c. Manfaat mobilisasi dini
d. Cara mobilisasi dini
e. Dampak mobilisasi dini

C. MEDIA
Leptop dan ppt
D. METODE PENYULUHAN
Ceramah, dan Tanya Jawab,
E. KEGIATAN PENYULUHAN
No Langkah-langkah waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
.
1 Pembukaan  Memberikan salam Menjawab salam
 Memperkenalkan diri Menjawab
 Menjelaskan maksud pertnyaan
dan tujuan
2 Pelaksanaan  Menjelaskan pengertian Mendengarkan
mobilisasi dini dengan seksama
 Menjelaskan tujuan
mobilisasi dini
 Menjelaskan manfaat
mobilisasi dini
 Menjelaskan cara
monilisasi dini
 Menjelaskan dampak
mobilisasi dini
3 Evaluasi  Tanya jawab Partisipasi aktif
4 penutup  Meninta/memberi saran Memberikan
 Memberi salam pesan dan kesan
Mejawab salam
F. EVALUASI :
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian mobilisasi ?
2. Sebutkan manfaat mobilisasi dini ?
3. Bagaimana cara melakukan mobilisasi dini ?
4. Apa dampak tidak melakukan mobilasasi dini ?
Jawaban :
1. Pasien dan keluarga menjelaskan pengertian mobilisasi dini
2. Pasien dan keluaga menyebutkan manfaat mobilisasi dini
3. Pasien dan keluarga mengetahui cara melakukan mobilisasi dini
4. Pasien dan keluarga menjelaskan dapat tidak melakukan mobilisasi dini

G. METERI PENYULUHAN
MATERI
MOBILISASI DINI
1. Definisi Mobilisasi dini
Mobilisasi setelah oprasi yaitu proses aktivitas yang di lakukan setelah operasi
imulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan bisa turun dari tempat
tidur, berjalan kekamar mandi dan berjalan keluar kamar (Brunner & Suddarth,
2002)
Menurut carpenito (2000), Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang
terpenting pada fungsi fisiologis karena hal itu esensi untuk mempertahankan
kemandirian. Dari kedua defini tersebut dapat di simpulkan bahwa mobilisasi dini
adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara
membimbing penderita untuk mempertahamkan fungsi fisiologis.
Konsep monilisasi mula-mula berasal dari ambulasi yang merupakan
pengembalian secara berangsur-angsur ke tahap mobilisasisebelumnya untuk
mencegah komplikasi (Roper,1996).

2. Tujuan mobilisasi dini


a. Mempertahankan fungsi tubuh
b. Memperlancar peredaran darah
c. Membantu pernapasan jadi lebih baik
d. Mempertahankan tonus otot
e. Memperlancar eliminasi alvi dan urine
f. Mengembalikan aktivitas tertentu, sehingga pasien dapat kembali nornal dan
atau memenuhi kebutuhan gerak harian
g. Memberikan kesempatan perawat dan pasien berinteraksi atau berkomunikasi

1) Macam-macam mobilisasi dini


Menurut Bayer dan Dubes (1997) mobilisasi di bagi menjadi 2 (dua), yaitu
a. Mobilisasi penuh
Mobilisasi penuh ini menunjukkan syarat motorik dan sensorik mampu
mengontrol seluruh area tubuh.
b. Mobilisasi sebagian
Umumnya mempunyai gangguan syaraf sensorik dan motorik pada area
tubuh. Mobilisasi ini dibedakan menjadi dua, yaitu temporer dan permanen
2) Faktor –faktor yang mempengaruhi mobilisasi menurut kozier (2000).
a. Gaya hidup
b. Proses penyakit atau trauma
c. Kebudayaan
d. Tingkat energi
e. Usia dan tingkat perkembangannya
3) Rentang gerak dalam mobilisasi
Menurut carpenito (2000) dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu:
a. Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot otot dan
persendian dengan mengerakan otot orang lain secara pasif misalnya
peerawat mengangkat dan mengerakan kaki pasien.
b. Rentang gerak aktif
Berguna untuk otot-otot dan sendi dengan melakukan aktivitas yang di
perlukan.
3. Manfaat mobilisasi dini
Menurut mochtar (1995), manfaat mobilisasi bagi ibu post operasi adalah :
a. Penderita lebih merasa sehat dan kuat dengan early ambulation. Dengan
bergerak, otot-otot perut dan banggul akan kemali normal sehingga otot
perutnytya menjadi kuat kembali dan dapat mengurangi rasa sakit dengan
demikian ibu merasa sehat dan membantu memperoleh kekuatan, mempercepat
kesembuhan.
Faal usus dan kandung kecig lebih baik. Dengan bergerak akan merangsang
peristatic usus kembali normal. Aktivitas ini juga membantu mempercepat organ-
organ tubuh bekerja seperti semula.
b. Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk ibu merawat
anaknya. Perubahan yan terjadi pada ibu pasca oprasi akan cepat pulih misalnya
kontraksi uterus, dengan demikian ibu kan cepat merasa sehat dan bisamerawat
anaknya dengan cepat
c. Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan mobilisasi sirkulasi
darah normal/ lancar sehingga resiko terjadinya trombosis Dan tromboemboli
dapat di hindarkan.
4. Tahap-tahap mobilisasi dini
Menurut kasdu (2003) mobilisasi dini dilakukan secara bertahap berikut ini akan di
jelaskan tahap mobilisasi dini pada ibu post operasi seksio sasarea :
a. Setelah operasi, pada 6 jam pertama ibu paska operasi SC harus tirah baring dulu.
Mobilasasi dini ang bisa dilakukan adalah mengerakan lengan, tangan,
mengerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit,
menegangkan otot betis serta meneuk dan mengeser kaki
b. Setelah 6-10 jam , ibu diharuskan untuk dapat miring kiri dan kanan mencegah
trombosis dan trombo emboli
c. Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat memulai berlajar untuk duduk
d. Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu dapat berjalan
Menurut beyer, 1997
a. Tahap I : mobilisasi atau gerakan awal :nafas dalam dan batuk, ekstermitas
b. Tahap II : mobilisasi atau gerakan berputar
c. Tahap III: mobilisasi atau gerakan duduk tegak
d. Tahap IV : mobilisasi atau gerakan turun dari tempat tidur (3x/hr)
e. Tahap V : mobilisasi atau gerakan berjalan dengan bantuan (2x/hr)
f. Tahap VI : mobilisasi atau gerakan naik ke tempat tidur
g. Tahap VII : mobilisasi atau gerakan bangkit dari duduk di tempat tidur.
5. Dampak Imobilisasi Dini :
a. Atelektasis
b. Pneumonia
c. Sulit buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK)
d. Distensi lambung
DAFTAR PUSTAKA

Brunner&Sundarth.2002.keperawatanmedicalbedahVol1.jakarta:EGC
Bayer, Dudes (1997). The clinical practice of medical surgical nursing 2nd:Biston
https://spesialbedah.com/tag/mobilisasi/

Anda mungkin juga menyukai