Disusun Oleh :
2023-2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Latar Belakang
Masalah yang sering terjadi pada post operasi adalah ketika pasien
merasa terlalu sakit atau nyeri dan faktor lain yang menyebabkan mereka
tidak mau melakukan mobilisasi dini dan memilih untuk istirahat di tempat
tidur (Kozier et al, 2005). Dalam masa hospitalisasi, pasien sering memilih
untuk tetap di tempat tidur sepanjang hari, meskipun kondisi mereka
mungkin membolehkan untuk melakukan aktivitas atau pergerakan lain
(Berger & Williams, 2006). Banyak pasien dirumah sakit yang harus
menjalani imobilisasi, apakah harus tirah baring karena terapi atau karena
penyakit yang diderita. Salah satunya adalah pasien yang telah menjalani
prosedur operasi. Padahal hampir semua jenis pembedahan, setelah 24-48
jam pertama paska bedah, pasien dianjurkan untuk segera meninggalkan
tempat tidur atau melakukan mobilisasi dini. (Kozier et al, 2005)
Menurut Oldmeadow et al (2006) ambulasi dini dianjurkan segera
pada 48 jam pasien pasca operasi. Pasien post operasi memerlukan perawatan
yang maksimal untuk mempercepat pengembalian fungsi tubuh. Hal ini
dilakukan segera setelah operasi dengan latihan napas dan batuk efektif dan
mobilisasi dini. Perawatan post operasi merupakan bentuk perawatan yang
diberikan kepada pasien yang telah menjalani operasi pembedahan. Tujuan
perawatannya adalah mengurangi komplikasi, meminimalkan nyeri,
mempercepat penyembuhan, mengembalikan fungsi pasien semaksimal
mungkin seperti sebelum operasi, mempertahankan konsep diri dan
mempersiapkan pulang, hal ini dilakukan sejak pasien masih di ruang pulih
sadar (Arif, 2010). Dengan melihat kondisi pasien post operasi yang
memerlukan perawatan maka perlu dilakukannya intervensi dengan maksud
untuk mengurangi tegangan melalui latihan pernapasan dan mobilisasi dini
untuk mempercepat proses kesembuhan dan kepulangan pasien serta dapat
memberikan kepuasan atas perawatan yang diberikan.
D. Materi Penyuluhan
Terlampir
E. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab atau diskusi
3. Demonstrasi
F. Media Penyuluhan
Lembar penyuluhan yang digunakan, yaitu:
1. Poster
G. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Pendahuluan 5 Menit Pembukaan :
(Introduction) 1. Memberi salam
pembukaan 1. Menjawab salam
2. Menyampaikan tujuan 2. Menyimak
3. Membuat kontrak waktu 3. Mendengarkan
4. Menyepakati
kontrak
2. Penyajian 10 Kegiatan inti :
(Presentation) Menit 1. Menjelaskan materi
Memberikan Penjelasan 1. Menyimak dan
Tentang Mobilisasi memperhatikan
Dini Post Operasi: penjelasan yang
a. Pengertian disampaikan
Mobilisasi Dini 2. Bertanya
Post Op 3. Mengajukan
b. Tujuan Mobilisasi pertanyaan
Dini Post Op
c. Macam-macam
Mobilisasi Dini
Post Op
d. Manfaat Mobilisasi
Dini Post Op
e. Kerugian bila tidak
melakukan
Mobilisasi Dini
Post Op
f. Tahap-tahap
Mobilisasi Dini
Post Op
2. Memberikan
kesempatan keluarga
pasien untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan
H. Setting Tempat
Penyuluh Peserta
Keterangan :
Peserta =
Penyaji =
I. Evaluasi
Prosedur = Post Test
Jenis Test = Pertanyaan Lisan
Butir Soal =
1. Apa Pengertian Mobilisasi Dini Post Op
2. Apa Tujuan Mobilisasi Dini Post Op
3. Sebutkan dan jelaskan Macam-macam Mobilisasi Dini Post Op?
4. Sebutkan Manfaat dari Mobilisasi Dini Post Op?
5. Sebutkan 3 dari 5 Kerugian bila tidak melakukan Mobilisasi Dini
Post Op?
6. Jelaskan Tahap-tahap Mobilisasi Dini Post Op?
DAFTAR PUSTAKA
Asikin, M; Nuralamsyah, M; Susaldi. (2016). Keperawatan Medikal Bedah:
Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Erlangga.
Brunner&Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah Vol 1. Jakarta: EGC
Beyer, Dudes (1997). The Clinical Practice Of Medical Surgical Nursing 2nd:
Brown Co Biston.
Merdawati, L. (2018). Satuan Acara Penyuluhan Mobilisasi Dini Pasca Operasi
Di Ruang IRNA Bedah Pria. Program Studi Profesi Ners Fakultas
Keperawatan Universitas Andalas.
Pristahayuningtyas, R. C. Y. (2015). Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap
Perubahan Tingkat Nyeri Klien Post Operasi Apendiktomi Di Ruang
Bedah Mawar Rumah Sakit Baladhika Husada Kabupaten Jember.
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember.
Potter & Perry. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Volume 2.
Jakarta : EGC.
Tim Pokja PPNI DPP PPNI. (2018). SIKI Definisi & Tindakan Keperawatan.
Jakarta: DPP PPNI.
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Mobilisasi Dini
Mobilisasi dini adalah suatu kegiatan atau pergerakan perpindahan
posisi yang dilakukan pasien setelah beberapa jam setelah operasi. Menurut
Carpenito (2000), Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting
pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan
kemandirian. Konsep mobilisasi dini sebenarnya adalah untuk mencegah
komplikasi paska operasi. Mobilisasi dini dapat dilakukan diatas tempat tidur
dengan melakukan gerakan sederhana (seperti miring kanan – miring kiri dan
latihan duduk) sampai dengan bisa turun dari tempat tidur, latihan berjalan ke
kamar mandi dan berjalan keluar kamar (Merdawati, 2018).
Dari Kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini
adalah suatu upaya mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan
cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis.
Mobilisasi dini juga didefenisikan sebagai suatu pergerakan, posisi atau
adanya kegiatan yang dilakukan pasien setelah beberapa jam post/pasca
operasi. Sedangkan menurut SIKI tahun 2018 menjelaskan bahwa edukasi
mobilisasi adalah mengajarkan perilaku untuk meningkatkan rentang gerak,
kekuatan otot dan kemampuan bergerak.
C. Macam-macam Mobilisasi
Menuruit Priharjo, 2000, mobilisasi dibagi menjadi dua yakni:
1. Mobilisasi secara pasif
Mobilisasi dimana pasien dalam menggerakkan tubuhnya dengan cara
dibantu dengan orang lain secara total atau keseluruhan.
2. Mobilisasi secara aktif
Mobilissasi dimana pasien dalam meneggerakan tubuh dilakukan secara
mandiri tanpa bantuan dari orang lain.