Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )

1. Pokok bahasan : Mobilisasi Dini


2. Sub popok bahasan : Pentingnya Mobilisasi Dini Pada Pasien Post Operasi
3. Sasaran : Pasien dan keluarga di ruang Flamboyan
4. Waktu : 30 menit
5. Tempat : Ruang Bedah RSUD Dr Rasidin padang

6. Hari/tgl :12 April 2019

7. Tujuan penyuluhan :
A .Tujuan Umum (TIU) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, Pasien dan keluarga
post operasi dapat memahami dan bisa melakukan mobilisasi dini
B. Tujuan Khusus (TIK)Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 1 x 15 menit,
diharapkan Pasien dan keluarga post op dapat mengetahui tentang :

1. Pengertian Mobilisasi
2. Tujuan Mobilisasi
3. Manfaat Mobilisasi
4. Cara mobilisasi
5. Apa dampak tidak mobilisasi

8.Fasilitator

Moderator

9.Kegiatan

No Langkah –Langkah Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan


Sasaran
1 Pendahuluan  Memberi salam Menjawab
5 menit  Memperkenalkan diri salam
 Menjelaskan maksud dan Menjawab
tujuan pertanyaaan
2 Penyajian 30 menit,  Menjelaskan pengertian Mendengarkan
mobilisasi dini dengan
diharapkan Pasien dan
 Menjelaskan tujuan
keluarga post op dapat mobilisasi dini seksama
 Menjelaskan manfaat
mengetahui tentang :
mobilisasi dini
 Menjelaskan cara
1.Pengertian mobilisasi dini
 Menjelaskan bagaimana
Mobilisasi dampak tidak melakukan
mobilisasi dini
2.Tujuan
Mobilisasi

3.Manfaat
Mobilisasi

4.cara
mobilisasi

5.Apa dampak
tidak
melakukan
mobilisasi

Dampak tidak mobilisasi


3 Evaluasi  Tanya jawab Partisipasi
10 menit aktif
4 Penutup  Meminta/memberi saran Memberikan
10 menit  Memberi salam pesan dan
kesan dalam
menjawab

1010.Metode : Ceramah dan Tanya jawab.


11.Media : Ceramah, Leaflet
12.Materi : Terlampir
13.Evaluasi :
Pertanyaan :
1.Jelaskan pengertian mobilisasi?
2.Sebutkan manfaat mobilisasi dini?
3.Bagaimana cara melakukan mobilisasi dini?
4.Apa dampak tidak melakukan mobilisasi dini?
Jawabaan : .
1. Pasien dan keluarga Post-op menjelaskan pengertian Mobilisasi Dini.
2. Pasien dan keluarga Post-op menjelaskan Manfaat Mobilisasi Dini
3. Pasien dan keluarga Post-op mengetahui Cara melakukan Mobilisasi Dini
4. Pasien dan keluarga Post-op menjelaskan Dampak tidak Mobilisasi Dini

Mobilisasi Dini

Definisi Mobilisasi Dini


Mobilisasi setelah operasi yaitu proses aktivitas yang dilakukan setelah operasi dimulai dari
latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke
kamar mandi dan berjalan ke luar kamar (Brunner & Suddarth, 2002)

Menurut Carpenito (2000), Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang terpenting pada fungsi
fisiologis karena hal itu esensial untuk mempertahankan kemandirian. Dari Kedua definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah suatu upaya mempertahankan
kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing penderita untuk mempertahankan fungsi
fisiologis.
Konsep mobilisasi mula – mula berasal dari ambulasi dini yang merupakan pengembalian
secara berangsur – angsur ke tahap mobilisasi sebelumnya untuk mencegah komplikasi
(Roper,1996).

Tujuan Mobilisasi Dini

1. Mempertahankan fungsi tubuh

2. Memperlancar peredaran darah

3. Membantu pernafasan menjadi lebih baik

4. Mempertahankan tonus otot

5. Memperlancar eliminasi alvi dan urine

6. Mengembalikan aktivitas tertentu, sehingga pasien dapat kembali normal dan atau dapat
memenuhi kebutuhan gerak harian.

7. Memberikan kesempatan perawat dan pasien berinteraksi atau berkomunikasi.

Macam-macam Mobilisasi

Menurut Bayer dan Dubes (1997) mobilisasi dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :

1.Mobilisasi penuh

Mobilisasi penuh ini menunjukkan bahwa syarat motorik dan sensorik mampu mengontrol
seluruh area tubuh.

2.Mobilisasi sebagian

Umumnya mempunyai gangguan syaraf sensorik dan motorik pada area tubuh. Mobilisasi ini
dibedakan menjadi dua, yaitu mobilisasi temporer dan permanen.

Faktor – faktor yang mempengaruhi mobilisasi menurut Kozier (2000).

1. Gaya hidup

2. Proses penyakit atau trauma


3. Kebudayaan

4. Tingkat energi

5. Usia dan tingkat perkembangannya

Rentang Gerak Dalam Mobilisasi


Menurut Carpenito (2000) dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu :
1) Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan
menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan menggerakkan
kaki pasien
2) Rentang gerak aktif
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-
ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien menggerakkan kakinya.
3) Rentang gerak fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan aktifitas yang diperlukan

Manfaat Mobilisasi Dini


Menurut Mochtar (1995), manfaat mobilisasi bagi ibu post operasi adalah :
1) Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation. Dengan bergerak, otot –otot
perut dan panggul akan kembali normal sehingga otot p[erutnya menjadi kuat kembali dan
dapat mengurangi rasa sakit dengan demikian ibu merasa sehat dan membantu memperoleh
kekuatan, mempercepat kesembuhan.
Faal usus dan kandung kencing lebih baik. Dengan bergerak akan merangsang peristaltic usus
kembali normal. Aktifitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti
semula.
2) Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk ibu merawat anaknya.
Perubahan yang terjadi pada ibu pasca operasi akan cepat pulih misalnya kontraksi uterus,
dengan demikian ibu akan cepat merasa sehat dan bias merawat anaknya dengan cepat
3) Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan mobilisasi sirkulasi darah
normal/lancar sehingga resiko terjadinya trombosis dan tromboemboli dapat dihindarkan.
Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi
1. Penyembuhan luka menjadi lama
2. Menambah rasa sakit
3. Badan menjadi pegal dan kaku
4. Kulit menjadi lecet dan luka
5. Memperlama perawatan dirumah sakit

Tahap-tahap Mobilisasi Dini


Menurut Kasdu (2003) mobilisasi dini dilakukan secara bertahap berikut ini akan dijelaskan
tahap mobilisasi dini pada ibu post operasi seksio sesarea :
1) Setelah operasi, pada 6 jam pertama ibu paska operasi seksio sesarea harus tirah baring
dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan, tangan, menggerakkan
ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit, menegangkan otot betis serta
menekuk dan menggeser kaki
2) Setelah 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan mencegah trombosis
dan trombo emboli
3) Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk
4) Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan

Menurut Beyer, 1997

1. Tahap I : mobilisasi atau gerakan awal : nafas dalam dan batuk, ekstremitas

2. Tahap II : mobilisasi atau gerak berputar

3. Tahap III : mobilisasi atau gerakan duduk tegak

4. Tahap IV : mobilisasi atau gerakan turun dari tempat tidur (3x/hr)

5. Tahap V : mobilisasi atau gerakan berjalan dengan bantuan (2x/hr)

6. Tahap VI : mobilisasi atau gerakan naik ke tempat tidur

7. Tahap VII : mobilisasi atau gerakan bangkit dari duduk ditempat tidur.

Dampak imobilisasi :

1. Atelektasis
2. Pneumonia
3. Sulit buang air besar (BAB dan buang air kecil (BAK).
4. Distensi lambung

Anda mungkin juga menyukai