Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“MOBILISASI PADA IBU POST PARTUM SECTIO CAESARIA “

Oleh :
Ari SuciNurRohmah (J230325023)
Melinda Kristiyanti (J230325024)
CinantyaFitri Lila L (J230215025)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2021
SATUAN ACARA PENGAJARAN (S.A.P) MOBILISASI PADA IBU POST PARTUM
SECTIO CAESARIA

Hari/tanggal :
Waktu :
Judul/topik : mobilisasi pada ibu post partum SC
Sasaran : pengunjung/ penunggu ibu post partum sc
Tempat : ruang Ponek 2 RS.DR.MOEWARDI SURAKARTA
A. Tujuan/Instruksional umum
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan penunggu/pengunjung/keluarga
pasien dapat mengetahui, mengerti, memahami, dan menerapkan bagaimana
pergerakan setelah melahirkan/pasca post partum. Dan dapat membantu ibu yang
pasca postpartum dalam pergerakan pasca melahirkan.
B. Tujuan instruksional khusus
1. Peserta dapat mengerti dan memahami arti mobilisasi
2. Peserta dapat mengertidan memahami tujuan mobilisasi
3. Peserta dapat mengertidan memahami manfaat mobilisasi
4. Peserta dapat mengerti dan memahami akibat tidak melakukan mobilisaasi
5. Peserta dapat memahami rentang gerak dalam mobilisasi
6. Peserta dapat mengerti dan memahami tahap – tahap mobilisasi (pergerakan)
dini
7. Peserta dapat mengerti dan memahami hal- hal yang perlu diperlu diperhatikan
dalam mobilisasi dini
C. Sub pokok bahasan
Sub pokok yang dibahas sebagai berikut :
1. Pengertian mobilisasi
2. Tujuan Mobilisasi
3. Manfaat mobilisasi
4. Akibat Bila Tidak Melakukan Mobilisasi
5. Rentang gerak dalam mobilisasi
6. Tahap-Tahap Mobilisasi Dini
7. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mobilisasi dini
D. Proses pelaksanaan penyuluhan
Tahapan Alokasi Kegiatan penyuluh Kegiatan sasaran Penanggung
waktu jawab
Pembukaan 5 menit Pembukaan : • Menjawabsala
• Mengucapkan salam • Mendengarkan
• Menjelaskan nama
dan akademi
• Menjelaskan tujuan
pendidikan
kesehatan
• Menyebutkan materi
yang diberikan.
• Menanyakan
kesiapan peserta
Isi 20 menit Pelaksanaan : • Mendengarkan
penyuluhan • Penyampaian materi • Memperhatikan
menjelaskan tentang • Menyimak
Pengertian • Bertanya
Mobilisasi • Menjawab
• Menjelaskan
tujuan/manfaat
mobilisasi.
• Menjelaskan akibat
Tidak Melakukan
Mobilisasi.
• Menjelaskan Tahap-
Tahap Mobilisasi
Dini
• Tanya jawab
• Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya
Penutup 5 menit Evaluasi: • Mendengarkan
• Menanyakan • Menjawab salam
kembali hal-hal yang
sudah dijelaskan
mengenai Mobilisasi
Dini Ibu post
partum.
• Meminta CI untuk
memberikan
tambahan, masukan
dan saran pada
penyuluhan
kesehatan yang
sudah dilakukan.
• Menutup pertemuan
dengan
menyimpulkan
materi yang telah
dibahas
• Memberikan salam
penutup

E. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
F. Media penyuluhan
Leaflet
G. Evaluasi
Dengan menanyakan kembali beberapa materi yang sudah disampaikan kepada
peserta.
H. Lampiran materi penyuluhan
I. Lampiran media/alat bantu missal leaflet, gambar peraga
MATERI

A. Pengertian
Mobilisasi dini merupakan pergerakan yang dilakukan sedini mungkin di tempat
tidur dengan melatih bagian bagian tubuh untuk melakukan peregangan atau
belajar berjalan (Astriana, 2013). Demikian mobilisasi dini adalah upaya
mempertahankan kemandirian sedini mungkin dengan cara membimbing
penderita untuk mempertahankan fungsi fisiologis (Wirnata, 2010)
B. Tujuan Mobilisasi
1. Membantu jalannya penyembuhan ibu yang sudah melahirkan
2. Mempertahankan fungsi tubuh
3. memperlancar peredaran darah
4. membantu pernafasan menjadi lebih baik
5. mempertahankan kekuatan otot
6. memperlancar Buang Air Kecil dan Buang Air Besar
7. mencegah terjadinya hipotensi (tekanan darah rendah)
8. mencegah terjadinya konstipasi (susah BAB).

C. Manfaat Mobilisasi
1. Mencegah hipotensi
2. Meningkatkan kecepatan dan kedalaman pernafasan
3. Meningkatkan sirkulasi peredaarn darah dengan nutrisi untuk penyembuhan
mudah didapat pada daerah luka, dapat mencegah trombophlebitis,
meningkatkan kelancaran fungsi ginjal dan mengurangi rasa nyeri.
4. Meningkatkan berkemih untuk mencegah retensi urine
5. Mencegah berkurangnya tonus otot dan mengembalikan kesimbangan
nitrogen.
6. Mempercepat kesembuhan
D. Akibat Tidak Melakukan Mobilisasi.
1. Peningkatan suhu tubuh karena adanya involusi uterus yang tidak baik
sehingga sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan infeksi dan
salahsatu dari tanda infeksi adalah peningkatan suhu tubuh.
2. Perdarahan yang abnormal disebabkan kontraksi uterus yang tidak baik.
Menghambat pengeluaran darah sisa plasenta sehingga menyebabkan
terganggunya kontraksi uterus.
3. Involusi uterus yang tidak baik tidak dilakukan mobilisasi secara dini akan
menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta sehingga menyebabkan
terganggunya kontraksi uterus

E. Rentang gerak dalam mobilisasi


1. Rentang gerak pasif
Berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan
menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat
dan menggerakkan kaki pasien
2. Rentang gerak aktif
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara
menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien
menggerakkan kakinya
3. Rentang gerak fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan
aktifitas yang diperlukan misalnya belajar bangun dari tempat tidur.

F. Tahap-Tahap Mobilisasi Dini


a. pada 6 jam pertama :
1) Anjurkan pasien distraksi relaksasi nafas dalam dengan tarik nafas
perlahan lahan lewat hidung dan keluarkan lewat mulut sambil
mengencangkan dinding perut sebanyak 3 kali kurang lebih selama
1 menit.
2) Latihan gerak tangan, gerakan abduksi dan adduksi pada jari
tangan, lengan dan siku selama setengah menit.
3) Tetap dalam posisi berbaring, kedua lengan diluruskan diatas
kepala dengan telapak tangan menghadap keatas.
4) Lakukan gerakan menarik keatas secara bergantian sebanyak 5-10
kali.
5) Latian gerak kaki yaitu dengan menggerakkan abduksi dan
adduksi, rotasi pada seluruh bagian kaki.
b. pada 6-10 jam berikutnya
1) Latian miring kanan dan kiri
Latihan dilakukan dengan miring kesalah satu bagian terlebih
dahulu, bagian lutut fleksi keduanya selama setengah menit,
turunkan salah satu kaki, anjurkan ibu berpegangan pada pelindung
tempat tidur dengan menarik badan ke arah berlawanan kaki yang
ditekuk. Tahab selama 1 menit dan lakukan hal yang sama ke sisi
lain.
c. Pada 24 jam
1) Posisikan semi fowler 30-400secara perlahan selama 1-2 jam
sambil mengobservasi nadi, jika mengeluh pusing turunkan tempat
tidur secara perlahan
2) Bila tidak ada keluhan selama waktu yang ditentukan ubah posisi
pasien sampai posisi duduk.
d. Pada hari ke 2
1) Lakukan latian duduk secara mandiri jika tidak pusing,
perlahan kaki diturunkan.
2) Jika pasien merasa kuat diperbolehkan berdiri secara mandiri,
atau dengan posisi di papah dengan kedua tangan pegangan
pada perawatatau keluarga, jika pasien tidak pusing dianjurkan
untuk latian berjalan disekitar tempat tidur.
G. Hal- hal yang perlu diperlu diperhatikan dalam mobilisasi dini
a. Janganlah terlalu cepat untuk melakukan mobilisasi dini sebab bisa
menyebabkan ibu terjatuh terutama bila kondisi ibu masih lemah atau
memiliki penyakit jantung. Apabila mobilisasinya terlambat juga dapat
menyebabkan terganggunya fungsi organ tubuh, aliran darah, serta
terganggunya fungsi otot.
b. Ibu post partum harus melakukan mobilisasi secara bertahap.
c. Kondisi ibu post partum akan segera pulih dengan cepat bila melakukan
mobilisasi dengan benar dan tepat, dimana sistem sirkulasi dalam tubuh bisa
berfungsi normal.
d. Jangan melakukan mobilisasi secara berlebihan karena akan membebani
jantung.
e. Rasa kepercayaan diri untuk dapat melakukan mobilisasi dengan cepat adalah
salah satu cara untuk melatih mental
f. Mobilisasi yang dilakukan segera mungkin dengan cara yang benar dapat
mempercepat proses pemulihan kondisi tubuh
g. Gerakan tubuh saja tidak menyebabkan jahitan lepas atau rusak, buang air
kecil harus dilatih karena biasanya setelah proses persalinan normal timbul
rasa takut untuk buang air kecil, dan akhirnya kesulitan untuk buang air kecil
h. Mobilisasi harus dilakukan secara bertahap agar sernua sistem sirkulasi dalam
tubuh bisa menyesuaikan diri untuk dapat berfungsi dengan normal kembali
DAFTAR PUSTAKA

Agustin, A. (2017). Upaya peningkatan mobilisasi pada pasien post operasi fraktur
intertrochanter femur. Jurnal Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Beyer, Dudes (1997). The Clinical Practice Of Medical Surgical Nursing 2 nd : Brown Co
Biston.
Brunner&Suddarth.2002.Keperawatan medical bedahVol 1.Jakarta:EGC
Carpenito, 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan (terjemahan).Edisi 8. Jakarta: EGC
Helmi, Z. N. (2012). Buku ajar gangguan muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika.
Kozier, B. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses, praktik, edisi 7,
volume 2. (pamilih eko karyani, penerjemah). Jakarta: EGC.
Mochtar R. Sinopsis obstetric :sinopsis fisiologi, obstetric patologi. Jakarta: EGC. 1998.

Anda mungkin juga menyukai