Anda di halaman 1dari 3

CA PARU

PEMERIKSAAN PENUNJANG Faktor Risiko Kanker Paru Prognosis Kanker Paru


1. CT-scan
Prognosis kanker paru tetap sangat buruk. Angka ketahanan
2. MRI 1. Laki-laki hidup 5 tahun (5 year survival rate ) tetap sangat rendah,yakni
3. Foto toraks
2. Usia lebih dari 40 tahun masih sekitar ataupun malahan dapat kurang dari 15%. Sebab
4. Pemeriksaan sitologi sputum
3. Pengguna tembakau (perokok putih, kretek atau cerutu)
kematian ialah akibat metastasis. Ke organ-organ lain atau
5. Pemeriksaan Histopatologi
akibat komplikasi pulmoner secara langsung (Danusantoso,
6. Pemeriksaan serologi 4. Hidup atau kontak erat dengan lingkungan asap tembakau (perokok pasif)
2013 : 320). 
5. Radon dan asbes

6. Lingkungan industri tertentu

7. Zat kimia, seperti arsenic


KLASIFIKASI
8. Beberapa zat kimia organic

9. Menurut 
Radiasi Tim CancerHelps
dari pekerjaan, obat-obatan,(2010 : 64) Polusi
lingkungan Kanker paru terdiri atas dua jenis yaitu, Small Cell Lung Cancer
udara
(SCLC) dan Non-Small Cell Lung Cancer (NSCLC). Lebih dari 80% kasus kanker paru merupakan NSCLC
PENGERTIAN (Sudoyo
dengan Aru, dkk. 2007)
subkategori adenokarsinoma, karsinoma, squamosa dan karsinoma sel besar.
A. Non-Small Cell Lung ( NSCLC)
paru merupakan keganasan pada jaringan paru Kanker paru jenis ini terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
1. Karsinoma squamosa merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi.proses ini berkembang di
Arif. 2008). MANIFESTASI KLINIS dalam sel yang menggarisi saluran udara. NSCLC merupakan jenis kanker yang sering terjadi.
Berikut gejala abnormalitas
kanker paru.
r paru merupakan dari sel – sel yang Penyebab utamanya adalah rokok.
1. Terjadi sesak napas. 2. Adenokarsinoma merupakan jenis kanker paru yang berkembang dari sel – sel yang memproduksi
i proliferasi2. dalam paru
Batuk yang (Somantri
tak kunjung sembuh (lebih dari
Irman. 2012 2 ). lender atau dahak di permukaan saluran udara. jenis ini lebih umum terjadi.
minggu). 3. Karsinoma sel besar merupakan salah satu jenis sel kanker paru yang apabila dilihat di bawah
3. Bunyi menciut-ciut saat bernafas tetapi bukan mikroskop bentuk bundar besar. Sering juga di sebut undiferentiated carcinoma.
penderita asma. B. Small Cell Lung (SCLC)
4. Batuk berdarah. Lebih dari 80% kasus kanker paru merupakan golongan NSCLC.
5. Perubahan pada warna dahak dan peningkatan jumlah
dahak.
6. Perubahan suara,menjadi serak atau kasar saat
bernafas.
7. Kelelahan kronis dan penururnan bobot badan secara
drastis. ETIOLOGI
8. Bengkak di bagian leher dan wajah. (Tim Beberapa etiologi CA Paru:
CancerHelps, 2010 : 64) 1. Merokok
2. Populasi udara
3. Populasi lingkungan kerja
4. Rendahnya asupan vitamin A
5. Faktor herediter
Bronchun (peradangan segmen dan sub segmen)

Trauma oleh arus udara ( tar, rokok, paparan industri)

Bahan karsinogenik mengendap

Perubahan epitel silia dan mukosa atau userasi bronchos

Menyebabkan metaplasia, hyperplasia dan displasi

Nyeri AKut Memicu sell kanker

Batasan Karakteristik : CA PARU


1. Perubahan tekanan darah
2. Perubahan frekwensi pernapasan
3. Perilaku distraksi menembus ruang pleura
4. Mengekspresikan perilaku (mis,
gelisah, merengek, menangis)
NOC :
1. Pain Level, Pemasangan timbul efusi pleura
2. pain control, WSD
3. comfort leve

NIC Resiko Infeksi terjadi invasi langsung pada kosta dan korpus
1. Lakukan pengkajian nyeri secara vertebra
komprehensif NOC :
2. Observasi reaksi nonverbal dari 1. Immune Status
2. Knowledge : Infection control
ketidaknyamanan
3. Risk control lesi berasal dari cabang broncus yang besar
3. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari NIC
dan menemukan dukungan 1. Kaji daerah pemasangan WSD dan Kaji TTV.
4. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk 2. Pantau jumlah cairan yang keluar dari selang
menentukan intervensiAjarkan tentang dada.
teknik non farmakologi: napas dala, 3. Ikuti kewaspadaan umum dan lakukan teknik Mengakibatkan obstruksi dan ulserasi
relaksasi, distraksi, kompres hangat/ aseptik bila mengganti balutan.
4. Kaji tanda-tanda infeksi. bronchus
dingin
5. Berikan antibiotik sesuai anjuran dan evaluasi
5. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri keefektifannya.
6. Ganti balutan, bila balutan basah karena cairan
drainase dengan teknik staril.
Manifestasi klinis
diikuti superasi dibagian distal
`

menyebabkan timbul gejala: batuk

hemoptysis, dispneu, demam, dingin, dan


wheezing

Intra pulmoner Intratorasik ekstrapolmoner Ektratoraksik non metastasik Ektratoraksik non metastasik

Kanker lumen bronkus

`
Proksimal Distal

Sumbatan parsial aktelektasis

Batasan karakteristik :
Sesak Nafas 1. Penurunan tekanan inspirasi/ekspirasi
2. Penurunan pertukaran udara per menit
3. Dyspnea
4. Orthopnea
5. Nafas pendek
Pola Nafas tidak 6. Tahap ekspirasi berlangsung sangat lama
7. Pernafasan rata-rata/minimal
efektif
NOC :
1. Respiratory status : Ventilation DAFTAR PUSTAKA
2. Respiratory status : Airway patency
3. Vital sign Status Somantri Irman. 2012. Asuhan Keperawatan
NIC Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu Pernapasan. Jakarta. Penerbit Salemba
3. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction Medika.
4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara
tambahan
5. Berikan bronkodilator bila perlu Danusantoso Halim. 2013. Buku Saku Ilmu
6. Monitor respirasi dan status O2
7. Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea Penyakit Paru. Jakarta. Penerbit Buku
8. Monitor aliran oksig Kedokteran
9. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR

Sudoyo Aru, dkk. 2007. Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta

Muttaqin Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan


Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Pernapasan. Jakarta. Penerbit
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai