Anda di halaman 1dari 3

Ari Suci Nur Rohmah

J230215023
LAPORAN EVALUASI
Data pasien :
Nama : An. A
Usia : 6 tahun
Dx medis : pneumonia
Tanggal pemeriksaan: Rabu, 2 Februari 2022
Ruang : Bangsal anak anggrek kamar 3.2
Jam : 08.30 wib

Seorang pasien berjenis kelamin perempuan (An. A) diketahui berusia 6 tahun datang ke
RSUD Surakarta pada tanggal 28 januari 2022 pukul 13.00 WIB pasien datang ke poli anak
untuk kontrol rutin kesadaran composmentis pasien terlihat batuk aktif lemas pasien juga
demam dengan suhu 37,2 C setelah itu pasien juga dilakukan pemeriksaan penunjang
rontgent thorax dengan hasil klinis pneumonia lalu dokter memberika advis untuk pasien
dilakukan rawat inap di bangsal anak anggrek agar dapat dipantau perkembangannya. Lalu
pukul 15.00 pasien dipindahkan ke bangsal anak Anggrek 3.2 . Perawat melakukan
pengkajian pada tanggal 2 februari 2022 jam 08.30 WIB didapatkan hasil keadaan umum
pasien sedang , kesadaran composmentis, keluhan utama pasien di bawa kerumah sakit yaitu
demam dan batuk lebih dari 3 hari , keluarga pasien mengatakan sebelumnya pasien juga
pernah dirawat inap dirumah sakit yang sama kurang lebih 1 tahun yang lalu dengan keluagan
dan diagnosa yang sama.

Saat dilakukan pemeriksaan disapatkan tanda-tanda vital suhu 37,1 C , nadi 116x/menit,
pernafasan 30x/mnt saturasi oksigen 99% berat badan : 15 kg tinggi badan : 120cm lingkar
kepala 50cm lila: 15cm lingkar dada: 40cm .kesadaran komposmentis GCS 15. Pemeriksaan
head to toe pasien tidak memiliki gangguan neurologis, rambut berwarna hitam distribusi
merata, kuku berbentuk simetris. Daerah kepla didapatkan bentuk wajah simetris, tidak ada
luka , tidak ada bekas operasi , area mata simetris antara kanan dan kiri alis dan bulu mata
simetris dengan sebatan rambut merata berwarna hitam.bentuk dada simetris, tidak ada lesi
dan benjolan, suara paru pasien ronckhi karena terdapat penumpukan sekret Untuk terapi
yang didapatkan pasien yaitu infus kaen 3A 10tpm, nebu velutin sehari 3x pagi ,siang, malam
, cefotaxim 500g/8 jam. Saat ini tanggal 2 februari 2022 pulul 08.30 wib saat perawat
melakukan pengkajian pada pasien keluarga pasien mengatakan bahwa pasien batuknya
sudah mulai berkurang tetapi masih sulit untuk mengeluarkan dahak dan pasien juga terlihat
sesak karena terdapat dahak yang sulit keluar sehingga perawat memberikan terapi
nonfarmakologis berupa latihan batuk efektif yang bertujuan untuk membebaskan jalan napas
akibat sumbatan dahak atau sekret. Dari data pengkajian dapat ditegakkan diagnose bersihan
jalan nafas tidak efektif b.d adanya secret. Setelah dilakukan tindakan selama 1x8 jam
diharapkan jalan napas normal dengan criteria hasil : batuk efektif memeningkat, suara napas
normal,frekuensi napas membaik, pola napas membaik. Intervensi ang dilakukan yaitu
auskultasi bunyi napas, berikan minum air hangat, melatih batuk efektif dengan
mengajarkan keluarga pasien agar bisa melakukan bayuk efektif. Implementasi yang
dilakukan auskultasi bunyi nafas, minum air hangat, ajarkan nafas dalam 3-4 kali pada
tarikan nafas terkahir agak ditahan 2-3 detik lalu dibatukkan Setelah dilakukan implementasi
latihan batuk efektif pasien dapat mengeluarkan dahaknya walaupun sedikit nafas pasien juga
terlihat lebih lega

Soal !
Bersadarkan data diatas, masalah utama keperawatan yang muncul adalah?
A. Intoleransi aktivitas
B. Defisit nutrisi
C. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
D. Nyeri akut
E. Gangguan mobilitas fisik

Jawaban : C
Rasional :

Anak dengan pneumonia akan mengalami gangguan pernapasan yang disebabkan karena
adanya inflamasi di alveoli paru-paru. Infeksi ini akan menimbulkan peningkatan produksi
sputum yang akan menyebabkan bersihan jalan napas tidak efektif, pernapasan cuping
hidung, dyspneu dan suara krekels saat diauskultasi. Apabila keberhasilan jalan napas ini
terganggu maka menghambat pemenuhan suplai oksigen ke otak dan sel-sel di seluruh tubuh,
jika dibiarkan dalam waktu yang lama keadaan ini akan menyebabkan hiposekmia kemudian
terus berkembang menjadi hipoksia berat, dan penurunan kesadaran serta kematian dari tanda
klinis yang muncul pada pasien dengan pneumonia (Maidarti, 2017).
Referensi :
Horta B, Victora C. Short-term effects of breastfeeding: a systematic review
on the benefits of breastfeeding on diarrhoea and pneumonia mortality. World
Health Organisation. 2016;1–54.
Herdman, T. 2015. NANDA Internasional. Diagnosis Keperawatan Definisi &
Klasifikasi. Jakarta: EGC.
Maidarti, 2017. Upaya Mempertahankan Bersihan Jalan Nafas dengan
Fisioterapi Pada Anak Pneumonia.
Oktiawati, A. & Julianti, E. 2019. Buku Ajar Konsep dan Aplikasi Keperawatan Anak.
Jakarta:Trans Info Media.
Singh YD. Pathophysiology of community acquired pneumonia. J Assoc
Physicians India. 2017;60(1):7–9.

Anda mungkin juga menyukai