Anda di halaman 1dari 11

STASE KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

SATUAN ACARA PENYULUHAN MOBILIASAI DINI POST OPERASI

Dibuat oleh :
Dessy Rahmawati (2014901110017)
Khairatun Ni’mah (2014901110038)
Muhammad Sahal (2014901110053)
Nurul Islamy (2014901110068)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS A
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang Study : Keperawatan Medikal Bedah


Topik : Mobiliasai dini post operasi
Hari/Tanggal : Sabtu, 6 Maret 2021
Waktu : 1 x 35 menit
Sasaran : Pasien Post Operasi di Ruang Instalasi Bedah Sentral (IBS) RS Idaman
Banjarbaru

I. Tujuan
I.1 Tujuan instruksional umum
Setelah diberikan penyuluhan tentang "Mobilisasi dini post operasi" diharapkan
pasien mengerti dan memahami tentang Mobilisasi dini post operasi, meliputi
definisi mobilisasi dini post operasi, tujuan mobilisasi dini post operasi, macam-
macam mobilisasi, rentang gerak dalam mobilisasi, manfaat mobilisasi dini,
kontra indikasi mobilisasi, dan bagaimana prosuder mobilisasi dini post operasi.
I.2 Tujuan instruksional khusus
Setelah menyaksikan penyuluhan kesehatan diharapkan penonton :
1. Memahami tentang pengertian mobilisasi dini post operasi
2. Memahami tentang tujuan mobilisasi dini post operasi
3. Memahami tentang macam-macam mobilisasi
4. Memahami tentang rentang gerak dalam mobilisasi
5. Memahami tentang manfaat mobilisasi dini
6. Memahami tentang kontra indikasi mobilisasi,
7. Memahami bagaimana prosuder mobilisasi dini post operasi

II. Materi
1. Definisi mobilisasi dini post operasi
2. Tujuan mobilisasi dini post operasi
3. Macam-macam mobilisasi
4. Rentang gerak dalam mobilisasi
5. Manfaat mobilisasi dini
6. Kontra indikasi mobilisasi
7. Prosuder mobilisasi dini post operasi.

III. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

IV. MEDIA
1. PPT
2. Laptop

V. KEGIATAN PENYULUHAN
No WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 5 Pembukaan :
menit  Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam
mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari  Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang  Memperhatikan
akan diberikan
2. 20 Pelaksanaan :
menit  Menjelaskan  Memperhatikan
tentang pengertian
mobilisasi dini post  Memperhatikan
operasi
 Menjelaskan
tujuan mobilisasi dini post  Bertanya dan menjawab
operasi pertanyaan yang diajukan
 Menjelaskan  Memperhatikan
macam-macam mobilisasi
 Menejlaskan
rentang gerak dalam
mobilisasi
 Menjelaskan
manfaat mobilisasi dini
 Menjelaskan
kontra indikasi mobilisasi
 Menjelaskan
prosuder mobilisasi dini
post operasi.
 Memberi
kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
3. 5 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada  Menjawab pertanyaan
peserta tentang materi yang
telah diberikan, dan
reinforcement kepada
pasien yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 5 Terminasi :
menit  Mengucapkan terima kasih  Mendengarkan
atas peran serta peserta.
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
penutup

VI. KRITERIA EVALUASI


1. Evaluasi Struktur
 Pasien hadir di tempat penyuluhan
 Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
 Pasien antusias terhadap materi penyuluhan
 Pasien tidak meninggalkan tempat penyuluhan
 Pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
 Pasien mengetahui definisi mobilisasi dini post operasi, tujuan mobilisasi
dini post operasi, macam-macam mobilisasi, rentang gerak dalam mobilisasi,
manfaat mobilisasi dini, kontra indikasi mobilisasi, dan bagaimana prosuder
mobilisasi dini post operasi
 Pasien hadir saat pertemuan
MATERI PENYULUHAN
MOBILISASI DINI POST OPERASI

A. Pengertian Mobilisasi Dini Post Operasi


Mobilisasi setelah operasi yaitu proses aktivitas yang dilakukan setelah operasi
dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur sampai dengan bisa turun dari tempat
tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan ke luar kamar (Brunner & Suddarth,
2002). Menurut Carpenito (2002). Mobilisasi dini merupakan suatu aspek yang
terpenting pada fungsi fisiologis karena itu esensial untuk mempertahankan
kemandirian. Konsep mobilisasi dini sebenarnya adalah untuk mencegah komplikasi
paska operasi. Dapat disimpulkan bahwa mobilisasi dini merupakan upaya
memeprtahankan kemandirian seawal mungkin dengan cara membimbing klien
untuk mempertahankan fisiologisnya.

B. Tujuan mobilisasi dini post operasi


Mobilisasi sangat bermanfaat untuk seseorang, diantaranya dapat membuat tubuh
menjadi segar, memperbaiki tonus oto dan sikap tubuh, mengontrol berat badan,
mengurangi stres, meningkatkan relaksasi, merangsang peredaran darah ke otot dan
organ tubuh lain sehingga meningkatkan kelenturan tubuh. Mobilisasi juga dapat
mengembalikan aktivitas tertentu, sehingga pasien dapat kembali normal dan dapat
memenuhi kebutuhan gerak harian (Asmadi,2013). Latihan mobilisasi juga dapat
dilakukan untuk mencegah komplikasi , mencegah dekubitus, merangsang
peristaltik serta mengurangi adanya nyeri (Hidayat,2012).

C. Macam-macam mobilisasi
1. Mobilisasi penuh
Mobilisasi penuh adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh
dan bebas sehingga dapat melakukan interaksi sosial dan menjalankan peran
sehari-hari. Mobilitas penuh ini merupakan fungsi saraf motorik volunter dan
sensorik untuk mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
2. Mobilisasi sebagian
Mobilisasi sebagian adalah kemampuan seseorang untuk bergerak dengan jelas
dan tidak mampu bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan sraf
motorik dan sensorik pada area tubuhnya. Mobilisasi sebagian dibagi menajdi
dua jenis, yaitu :
 Mobilisasi sebagian temporer, yaitu kemampuan individu untuk bergerak
dengan batasan yang sifatnya sementara. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
trauma reversible pada sistem muskuloskeletal, contohnya : diskolasi sendi
dan tulang.
 Mobilitas sebagian permanen, yaitu kemampuan individu untuk bergerak
dengan batasan yang sifatnya menetap. Hal tersebut disebabkan oleh
rusaknya sistem saraf reversibel, contohnya terjadinya hemiplegia karena
stroke, paraplegi karena cedera tulang belakang, poliomyelitis karena
terganggunya sistem syaraf motorik dan sensorik (Hidayat,2012).

D. Rentang gerak dalam mobilisasi


1. Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan
persendian dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif mislanya perawat
mengangkat dan menggerakkan kaki pasien.
2. Rentang gerak aktif
Rentang gerak aktif berguna untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta
sendi dengan cara menggunakan otot-ototnya secara aktif mislanya berbaring
pasien menggerakkan kakinya sendiri.
3. Rentang gerang fungsional
Rentang gerak fungsional berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan
melakukan aktifitas yang diperlukan seperti miring kanan,kiri, berjalan ke kamar
mandi (Fitriani,2016).

E. Manfaat mobilisasi dini


Manfaat mobilisasi dini bagi pasien post operasi menurut Potter & Perry (2010) :
1. Peningkatan fungsi sirkulasi
 Nutrisi untuk penyembuhan mudah didapat pada daerah luka
 Mencegah tromboplebitis
 Peningkatan kelancaran fungsi ginjal
 Pengurangan rasa nyeri
2. Peningkatan kemampuan berkemih
Mencegah retensi urin, normalnya dalam waktu 6-8 jam setelah anestesi, pasien
akan mendapatkan kontrol berkemih secara volunteer, tergantung jenis
pembedahan yang dilakukan (Potter&Perry,2010)
3. Peningkatan fungsi metabolisme
4. Mencegah berkurangnya tonus otot
5. Mengembalikan keseimbangan nitrogen
6. Peningkatan peristaltic
7. Memudhkan terjadinya flatus
8. Mencegah distensi abdominal dan nyeri akibat gas
9. Mencegah konstipasi
10. Mencegah ileus paralitik
11. Menguragi lamanya perawatan, mencapai nilai efektifitas dan efisiensi
pelayanan seperti biaya perawatan, fungsi fisik segera pulih, dan mengurangi
sikap ketergantungan.

F. Kontraindiaksi mobilisasi
Kontra indikasi untuk latihan rentang gerak menurut Potter & Perry (2010) :
1. Trombus/emboli pada pembuluh darah
2. Kelainan sendi atau tulang
3. Klien fase mobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
4. Trauma medulla spinalis atau trauma system saraf pusat

G. Prosuder mobilisasi dini post operasi


1. Persiapan
a. Berikan salam, perkenalkan diri pada klien dan keluarga
b. Jelaskan prosuder dan tujuan mobilisasi dini pada klien dan keluarga
c. Beri kesempatan klien dan keluarga untuk bertanya
d. Ukur tanda-tanda vital klien
e. Jaga privasi klien dengan menutup tirai atau pintu kamar klien
f. Atur posisi klien senyaman mungkin

2. Pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, 2013. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : ECG


Hidayat, A.A. 2012. Pengantar Kebutuha dasar manusia : Apliaksi Konsep dan proses
keperawatan, Jakarta : Salemba Medika
Pristhayuningtyas, C.Y, 2015. Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Perubahan Tingkat
Nyeri Klien Post Operasi Apendektomi di Ruang Bedah Mawar Rumah Sakit
Baladhika Husada Kabupaten Jember
Potter & Perry, 2010. Fundemental Of Nursing edisi 7. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai