Anda di halaman 1dari 3

a.

Ronde Keperawatan/IPE
IPE (Interprofesional Edocation) di ruangan Rawat Inap Bedah telah
dilaksanakan oleh mahasiswa praktek stase manajemen pada hari Selasa, 18
Mei 2021. Ronde keperawatan atau IPE (Interprofesional Edocation) yang
dilakukan menghadirkan Dokter Spesialis Bedah, Ahli Gizi, Ketua Tim dan
Perawat Pelaksana di ruang Rawat Inap Bedah.
Evaluasi penilaian ronde keperawatan
Struktur
1) Pada hari Selasa, 18 Mei 2021 mahasiwa manajemen melakukan
pengkajian terhadap pasien di ruang Rawat Inap Bedah, kemudian
berdasarkan kesepakatan pasien yang dipilih untuk kasus IPE
(Interprofesional Edocation) adalah kasus Ny.M karena pada saat
pengkajian hanya terdapat satu pasien di ruang Rawat Inap Bedah.
keadaan Ny. M saat ini mengalami Lemas karena Hb pasien menurun
sehingga di anjurkan untuk dilakukan transfusi darah dan pasien juga
mengatakan nyeri pada hemoroidnya.
2) Setelah dilakukan dokumentasi terhadap asuhan keperawatan pada
pasien tersebut mahasiswa kemudian melakukan Konsultasi kepada
ketua Tim di Ruang Rawat Inap Bedah.
3) Sebelum dilaksanakan IPE (Interprofesional Edocation) mahasiswa
kemudian meminta izin kepada Ketua Tim Rawat Inap Bedah agar
bersedia berpartisipasi dalam pelaksanaan ronde keperawatan.
Informed consent sudah diberikan kepada klien dan keluarga 1 hari
sebelum pelaksanaan ronde keperawatan. dan sudah ditanda tangani
oleh keluarga dan pasien
4) Sebelum melakukan IPE (Interprofesional Edocation) mahasiswa
manajemen melakukan pengkajian terlebih dahulu terhadap pasien
yang akan dijadikan pasien
5) Persiapan tempat telah dilakukan yaitu di Ners Station
6) Undangan telah dibagikan kepada para konselor seperti Kepala
Ruangan, Ketua Tim, Kepala Instalasi Rawat Inap , Dokter Spesialis
Bedah, dan Ahli Gizi yang telah dilakukan sebelum IPE
(Interprofesional Edocation) dilaksanakan.

Proses
1) Ronde keperawatan dilaksanakan pada hari Selasa, 18 Mei 2021
pukul 10.00 WITA - selesai.
2) Peserta yang berhadir dalam pelaksanaan IPE (Interprofesional
Edocation) sudah sesuai dengan yang diharapkan
3) Peserta yang berhadir meliputi, Ahli Gizi, Kapala Tim, Perawat
Pelaksana , dan Dokter Spesialis Bedah.
4) Pelaksaanaan IPE (Interprofesional Edocation) yaitu pertama dibuka
oleh salah satu mahasiswa dan langsung membahas masalah yang
terdapat pada pasien dengan diagnose Hemoroid grade 3 + Anemia
Suspect Abses secara mendalam dengan Dokter Spesialis Bedah, Ahli
Gizi, Ketua Tim dan Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap Bedah.
5) Pada saat IPE (Interprofesional Edocation) berlangsung mahasiswa
wajib memperhatikan penjelasan yang diberikan dan menanyakan hal
yang tidak paham di forum diskusi tersebut.
6) Setelah dilakukan IPE (Interprofesional Edocation) dan telah selesai
diberikan penjelasan dari Dokter Spesialis Bedah, Ahli Gizi, Kepala
tim dan Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap Bedah yang berhadir
mahasiswa memahami kondisi yang saat ini di alami oleh pasien, baik
dari gizi, pantangan maknan, apa saja yang harus di konsumsi pasien,
tahapan hemoroid, indikasi hemoroid, mengetahui perdarahan yang
terjadi pada pasien dan sebagainya.
Hasil
1) Mahasiswa sudah melakukan IPE (Interprofesional Edocation)
dengan lancar namun dalam pelaksanaannya masih ada yang kurang
yaitu mahasiswa kurang mengetahui perannya masing-masing.
2) Saat dilakukan IPE (Interprofesional Edocation) Konselor yang hadir
aktif menjawab pertanyaan dan memberikan informasi terkait masalah
yang dihadapi pasien.

Hambatan

- Tidak semua konselor dapat berhadir IPE (Interprofesional


Edocation), dan ada konselor yang membatalkan kehadiran karena
kesibukan yang sifatnya mendadak.

Anda mungkin juga menyukai