FISIOTERAPI INTEGUMEN
Learning Outcome
After completing this chapter, you should be able to do the following:
▪ Understand the concept of decubitus ulcer.
▪ Describe the causes and symptoms of decubitus ulcer.
▪ Evaluate and record decubitus ulcer.
▪ Perform physical therapy interventions.
▪ Solve clinical case problems.
Definition
Decubitus Ulcer
▪ Ulkus dekubitus adalah suatu kondisi di mana jaringan lunak atau jaringan
diatas tulang yang menonjol terluka akibat gangguan peredaran darah
perifer atau tekanan yang terus menerus pada area terlokalisasi, yang
mengakibatkan nekrosis iskemik karena hipoksia dan defisiensi nutrisi.
▪ kerusakan kulit pada Ulkus dekubitus terjadi pada pasien bed rest jangka
panjang dan pasien dengan penyakit vaskular, lesi neuron sensoris,
diabetes, demensia, dan cedera medulla spinalis, sering terjadi pada
jaringan lunak (Charette 2012)
▪ Tujuan pembelajaran dengan menguasai intervensi fisioterapi sesuai
dengan gejala dan diagnosis ulkus dekubitus, mencegah infeksi sekunder
atau komplikasi walaupun tidak menyembuhkan ulkus dekubitus.
Etiologi
Pressure
▪ Ulkus dekubitus sering terjadi pada pasien dengan bed rest lama atau pengguna kursi
roda.
▪ Tekanan berkepanjangan pada bagian tulang yang menonjol adalah penyebab utama
berkembangnya ulkus dekubitus.
▪ Umumnya, tekanan > 32 mmHg (0,04 kg) menghambat aliran darah kapiler
resistensi jaringan merusak jaringan lunak.
▪ >> tekanan yang didapatkan + >> semakin lama waktunya >> derajat ulkus dekubitus.
Terutama Bagian-bagian distal tubuh.
▪ bahkan di bawah tekanan yang kurang kuat. Tekanan yang terus menerus menyebabkan
oklusi kapiler, pembentukan trombus, dan hipoksia jaringan regional, yang akhirnya
menyebabkan pressure ulcer.
▪ Dalam kasus berbaring terlentang, tempat predileksi dari ulkus tekan adalah sakrum,
tengkuk, tulang belakang skapula, dan tumit
Types of the decubitus ulcers caused by different positions
Skin Trauma
After the assessment of decubitus ulcer is finished, record the result on a PT progress note according to the following ten
guidelines:
1. Record the site of the decubitus ulcer.
2. Record the stage of the decubitus ulcer according to NPUAP categories.
3. Measure the size and the depth of the decubitus ulcer and record the result.
4. Assess the depth of the decubitus ulcer tunnel that is under the skin and invisible to the naked eye.
5. Examine the color of the decubitus ulcer (red, yellow, black) and assess the percentage of the decubitus ulcer that is covered
on the skin.
6. Record the shape (concentration, viscosity, color) and the amount of the exudate.
7. After cleansing the decubitus ulcer with saline solution, record the smell associated with necrosis.
8. Observe the edema, infl ammation, or sclerosis of the tissues adjacent to the decubitus ulcer and record it.
9. Observe the condition (dry, wet, loose, tense, warm) of the skin adjacent to the decubitus ulcer.
10. If there is a pain, record its relevance to the decubitus ulcer and the pain intensity in VAS (visual analog scale).
The Assessment Tools for Decubitus
Ulcer
▪ Braden Scale
Braden scale is a risk assessment tool made up of six indicators: sensory perception,
moisture, activity, mobility, nutrition, and friction.
Each indicator is scored 1–4 (1–3 for friction) with total score ranging 6–23.
The lower the total score, the higher the risk for decubitus ulcer.
a score of 15–18 lower indicate low risk
a score of 13–14 middle risk
13 or lower high risk.
In the case of non-patient elderly, a score of 17 or lower indicates high risk of
pressure ulcer
PUSH Scale
▪ PUSH scale (Pressure Ulcer Scale for Healing scale), developed by the
NPUAP, sorts out the pressure ulcer with respect to surface area,
exudate, and type of wound tissue, and each category is scored
accordingly. The progression of pressure ulcer can be assessed by
comparing the total scores (Table 3.2 ).
Pressure Ulcer Healing Chart
1. Utk pasien yg tdk memiliki maslah sensasi pada tangan dan tidak memliki masalah
komunikasi lengan diletakkandisamping tubuh atau kepala.
2. FT tetap menanyakan apakah tangan mengalami mati rasa atau tidak sensitif ketika dalam
posisi ini dalam jangka waktu yang lama karena ulkus decubitus dapat terjadi atau
bertambah parah karena adanya kompresi pada syaraf dan sirkulasi darah yang tidak baik.
3. Kepala letakkan bantal kecil di bawah kepala dengan kepala menghadap kesamping
atau gunakan tempat tidur dengan lubang kepala
4. Bantal dibawah perut mencegah lordosis lumbal.
5. Handuk dibawah bahu menambah adduksi scapula & melindungi caput humerus
(mengurangi tekanan)
6. Relax pelvis dan lumbal serta mengurangi tekanan pada otot hamstring dengan
meletakkan bantal kecil atau roll pada ankle pasien . Hindari menggunakan bantal yang
besar otot hamstring menjadi kontraksi karena lulut fleksi
Side-lying position
▪ Gunakan kursi yang stabil. Posisi kaki menapak diatas lantai atau pijakan
kursi roda.
▪ Jaringan otot femoralis dan jaringan didalam seharusnya tidak tertekn oleh
bagian tepi kursi atau kursi roda.
▪ Gunakan lebih dari satu bantal ketika seorang pasien dengan bertopang pada
meja untuk menopang bagian atas tubuh.
▪ Ketika pasien telah bersandar di belakang kursi untuk waktu yang lama,
letakkan bantal di punggung pasien. Pindahkan lengan pasien ke lutut atau
ke lengan kursi. Ketika pasien duduk untuk jangka waktu yang lama, minta
mereka melakukan push-up memegang lengan kursi dan mengangkat
pinggu, menggerakkan tubuh bagian atas ke kiri dan kanan, atau menekuk
tubuh bagian atas setiap 15 menit untuk mengurangi kompresi pinggul.
Changing Position
▪ Terapi latihan untuk ulkus dekubitus berfokus pada latihan aerobik dan meningkatkan
sirkulasi perifer.
▪ Ketika ulkus dekubitus kompresi telah terjadi, naikkan sirkulasi pada ulkus melalui
peningkatan deep breathing dan pumping action pada ankle
▪ Pasien yang mengalami ulkus dekubitus kompresi di kaki harus melakukan latihan
aerobik, misalnya, meningkatkan jumlah olahraga dengan berjalan di atas treadmill
atau tanah atau mengendarai sepeda statik selama 15 hingga 40 menit. Mereka harus
melakukan latihan ini tiga atau lima kali seminggu dengan intensitas 60-80% dari
HRmax mereka.
▪ Ketika mencoba untuk meningkatkan sirkulasi perifer, lakukan latihan ankle pumping
exc. 20 kali satu set, dan lakukan dua atau tiga set per hari.
▪ Heel raise 10 kali satu set, tiga set sehari. Dengan latihan ini, perawatan diet akan lebih
efektif.
Manual Therapy
▪ Terapi radiasi Ultraviolet efektif untuk meningkatkan imunitas dengan menciptakan vitamin D
▪ Terapi ultraviolet menghancurkan sel-sel tua meningkatkan regenerasi sel, dan meningkatkan
pengobatan untuk ulkus dekubitus dengan menimbulkan jaringan kulit mengeras terbentuk
▪ Radiasi ultraviolet memiliki tiga bentuk berbeda, yaitu UVA, UVB, dan UVC. UVC dengan
panjang gelombang terpendek digunakan dalam terapi karena UVC menstimulasi fibroblast
yang menciptakan kolagen, membunuh bakteri dan virus, dan meningkatkan transfer oksigen ke
▪ Gunakan lampu ultraviolet 2 ~ 4 inch dari area ulkus dekubitus dan mulai dengan dosis eritemal
1 ° untuk ulkus tk 1 ~ 2 dan 2 ° eritemal untuk ulkus tingkat 3 ~ 4, dan secara bertahap tingkatkan
dosis. Waktu perawatan ditentukan oleh intensitas dengan jarak dari lampu ultraviolet
Iontophoresis
▪ Iontophoresis adalah elektroterapi obat yang melewati ion pengaktif lokal ke
jaringan parut pada ulkus dekubitus dengan menggunakan anoda kontinyu
dan katoda menembus ke dalam kulit.
▪ Iontophoresis memiliki efek anestesi yang dapat mengurangi rasa sakit dan
inflmasi pada area ulkus dekubitus. Efek ini tergantung pada jenis obat yang
digunakan untuk elektroda.
▪ Menggunakan tembaga untuk kutub positif dan negatif memiliki efek
sterilisasi, dan
▪ menggunakan deksametason dan Xylocaine untuk kedua kutub mengurangi
inflmasi.
▪ Magnesium meningkatkan relaksasi otot dan salisilat mengurangi edema.
▪ Menggunakan katoda asam asetat mendegradasi endapan kalsium, dan
▪ menggunakan katoda klorida meningkatkan adhesi kulit. Atur elektroda obat
dan elektroda reduksi 4–6 inci. Terpisah satu sama lain,
▪ dilakukan dua hari sekali selama 3 minggu. Jangan gunakan iontophoresis
pada bagian kulit yang tidak sensitif atau pada jaringan granulasi.
▪ Hentikan segera jika muncul tanda-tanda reaksi alergi.
Laser Therapy
▪ Laser berkekuatan rendah secara efektif ditunjukkan oleh percobaan hewan dan uji klinis
yang mengurangi inflmasi, meningkatkan konsentrasi prostaglandin, meningkatkan
pembentukan ATP, meningkatkan kolagen, dan meningkatkan sel fibroblast.
▪ Ini juga meningkatkan fagositosis makrofag, mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, dan
meningkatkan proliferasi sel dengan merangsang penyerapan eksudat dan reaksi difusi.
▪ Metode yang menentukan waktu dan dosis dari aplikasi laser adalah sebagai berikut. Dua
jenis perawatan laser adalah probe kontak dan aplikasi probe non-kontak. Probe kontak
dapat menyebabkan kompresi pada ulkus dekubitus. Oleh karena itu, probe noncontact
digunakan dalam uji klinis. Menggunakan laser He-Ne (632.8 nm) dan laser inframerah
(904 nm) pada saat yang sama menunjukkan efek positif. Kepadatan energi 4 J / cm2
ditempatkan sekitar 15 ~ 20 cm dari ulkus dekubitus dengan sudut yang tepat diterapkan
selama 15 menit setiap hari, selama 4-6 minggu. Setelah perawatan laser, tutup luka
dengan dressing luka dan sterilkan ulkus untuk mencegah infeksi sekunder.
Prevention and Management
Diabetic Ulcer
▪ Kurangi tekanan pada area tonjolan tulang yang dapat dengan mudah membentuk ulkus
dekubitus.
▪ Buat program untuk mengubah posisi pasien dan latihan.
▪ Berikan nutrisi dan cairan yang cukup.
▪ Berlatih gerakan dan program latihan pada tahap awal.
▪ Tingkatkan regenerasi jaringan baru melalui debridemen.
▪ Jagalah kebersihan kulit.
▪ Pertahankan organ urogenital bersih setelah buang air kecil dan buang air besar ketika seorang
pasien mengalami inkontinensia urin atau inkontinensia fecal.
▪ Sterilkan dan tempelkan dressing area ulkus secara teratur.
▪ Ajarkan pasien dan perawat tentang cara menangani ulkus dekubitus. ཹ Buat program
pencegahan ulkus dekubitus.
Patient/Carer Education