Anda di halaman 1dari 41

Laporan

MANAGEMENT
KEPERAWATAN
di Ruang Dahlia (RPA)

KELOMPOK 2 PROGRAM PROFESI NERS


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan
DAFTAR ISI

BAB I BAB II
Pendahuluan Tinjauan Pustaka

BAB III BAB IV


Manajemen Analisa dan
Ruangan Perencanaan
LATAR BELAKANG

 Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis


dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan dalam
suatu organisasi dimana dalam manajemen tersebut
mencangkup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap
staf, sarana dan prasarana dalam mencapai tujuan
organisasi.

 Dalam menjalankan tanggung jawab RS dalam


memberikan mutu pelayanan yang bermutu, diperlukan
penataan dan manajemen yang baik pula, termasuk
manajemen keperawatan di dalamnya. Manajemen
keperawatan yang dikelola dan dilaksanakan dengan baik
akan menghasilkan suatu pelayanan yang baik pula
kepada klien yang dirawat di rumah sakit.
Waktu dan Lokasi
Manajemen Keperawatan
Praktek Aplikasi manajemen keperawatan ini dilakukan di RSU KMC
Luragung yang berlangsung selama 4 minggu terhitung dari tanggal 8
Febuari sampai dengan 6 Maret 2021.

Cara Pengumpulan Data

Observasi Wawancara Studi Dokumentasi Angket


Gambaran Ruang Dahlia
• Ruang Dahlia adalah ruang rawat inap untuk perawatan pada
anak dengan batas usia anak 28 hari sampai usia 12 tahun.
Ruang Dahlia bagian dari instalasi Rawat Inap anak RSU
KMC Luragung.
• Di ruang rawat inap ruang Dahlia terdapat 8 perawat yang
terdiri dari 1 kepala ruangan, dan 7 perawat pelaksana.
• Ruang rawat inap di Ruang Dahlia melayani pasien anak
dengan berbagai kasus, diantaranya kasusu pasien bedah,
dalam, dan masalah keperawatan lainnya kecuali pasien
dengan penurunan kesadaran
• Model layanan dalam di ruang rawat inap anak ruang dahlia
menggunakan model pelayanan keperawatan metode
TIM,tetapi pelaksanaannya belum opimal karena masih
kurangnya SDM di ruang dahlia sehingga pada
pelaksanaannya menggunakan metode fungsional.
Denah Ruangan Di Ruang Dahlia
RSU KMC Luragung

Sumber : Manajemen Keperawatan Profesi Ners 2021


Tingkat Ketergantungan Pasien
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada tanggal 09 Februari 2021 pasien berjumlah 5
pasien (100%) dengan tingkat ketergantungan pasien minimal care dan partial care.

Berikut rumus menghitung beban kerja perawat : Dinas


Kategori
Pagi Sore Malam
Beban kerja perawat
= Jumlah pasien x Jumlah jam perawatan Total Care - - -

Partial care 3 x 0,27 = 0,81 3 x 0,15 = 0,45 3 x 0,10 = 0,3

Minimal care 2 x 0,34 = 0,68 2 x 0,28 = 0,56 2 x 0,14 = 0,28

Jumlah 1,49 1,01 0,58

Jumlah perawat

yang dibutuhkan 2 Orang 1 orang 1 orang

Sumber: Praktik Manajemen Keperawatan Profesi Ners 2021


Tabel 3.4
Jumlah Jam Kerja Berdasarkan Ketergantungan Pasien
Berikut ini merupakan beban kerja perawat di ruang rawat
inap anak ruang dahlia pada tanggal 10 Februari 2021
dengan jam kerja 8 jam/hari dan banyaknya pasien 2
pasien/hari :

Didapatkan beban kerja 13,5

Formula pembaian shif = 47 % x Beban Kerja Perawat

Jumlah perawat jaga per shift


Grafik Jumlah Pasien di Ruang Dahlia RSU KMC Luragung

2 Jumlah Pasien

0
Selasa, 09 Rabu, 10 Kamis, 11 Jumat, 12 Sabtu, 13
Februari Februari Februari Februari Februari
2021 2021 2021 2021 2021
Jumlah 10 Diagnosa Medis, Diagnosa Keperawatan, dan
Intervensi Terbanyak Ruang Dahlia Periode Januari 2021

Diagnosa Kejang Demam Sederhana,Diare Cair


Medis Akut,DHF,Tifoid,Bronkopneumonia,Bacterial Infection,Viral Infection,Asma
Bronkhial,Vomitus,Kolik Abdomen

Hipertermi,Diare,Cairan,Nutrisi,Pola Napas,Nyeri akut,Resiko


Diagnosa Infeksi,Nausea,Pola Tidur,Pengetahuan
Keperawatan

Observasi tanda-tanda vital,Kompres hangat,Monitor cairan,Terapi


obat,Edukasi,Anjurkan relaksasi,Anjurkan posisi,Anjurkan
Intervensi mobilisasi,Berikan oksigenasi,Berikan terapi nebulizer
Terbanyak
Tabel 3.11 Indikator Mutu Ruang Dahlia RSU KMC Luragung

DATA Hasil Kajian Standar Propker

BOR 54,8 % 75-85%

AVLOS 3 Hari 7-10 hari

TOI 6 Hari 1-3 hari

BTO 5 5-45 hari

GDR 0 < 2,5 %

NDR 0 <3%

Data Triwulan BOR, AVLOS, TOI, BTO, GDR, NDR


Pada bulan November, Desember, Dan Januari Di Ruang Dahlia (RPA)

BULAN BOR LOS TOI BTO NDR GDR

Novemb 52,6 % 3 hari 5 hari 5 0 0

er

Desemb 59,1 % 3 hari 5 hari 6 0 0

er

Januari 54,8 % 3 hari 6 hari 5 0 0


Analisa Data Berdasarkan Pilar
 Pilar Management approach (Pendekatan Management)

Perencanaan Pengorganisasian Pengarahan Controling

Kelebihan : Kelebihan : Kelebihan : Kelebihan :


Berdasarkan hasil observasi di Terdapat adanya pembagian tugas Berdasarkan hasil observasi Berdasarkan hasil wawancara
ruang dahlia, kepala ruangan antara Kepala ruangan dengan breafing dilakukan di pagi hari di dengan Kepala ruangan terdapat
membimbing perawat dalam perawat pelaksana nurse station dengan kepala adanya pengawasan terhadap
pelaksanaan pelayanan ruangan dan perawat pelaksana perawat pelaksana
keperawatan pada pasien Kekurangan
Kekurangan Kekurangan
Kekurangan Berdasarkan hasil observasi di
Ruang dahlia struktur organisasi Berdasarkan hasil wawancara Berdasarkan hasil observasi
Berdasarkan wawancara dengan sudah ada namun struktur dengan Kepala ruangan selalu pengawasan yang dilakukan belum
kepala ruangan di ruang dahlia organisasi di Ruang dahlia belum di mengadakan breafing meskipun rutin dilakukan kepasa setiap
sudah memiliki rencana tetapi ada update ke struktur organisasi yang terkadang tidak tepat waktu perawat karena terbatas oleh jadwal
yang terulis dan tidak tertulis terbaru. shift yang berbeda
.
.
Pilar Profesional Relationship Pilar Care Delivery
Kekuatan: Kekuatan:
Berdasarkan hasil observasi perawat pelaksana
Perawat biasanya memberikan sosialisasi melakukan tindakan sesuai dengan perencanaan
untuk setiap tindakan yang dilakukan Kelemahan :
Kelemahan : Berdasarkan hasil observasi masih terdapat
Tidak terdapat handrub di setiap tempat perawat yang melakukan tindakan yang kurang
sesuai dengan SOP seperti masih terdapat
tidur pasien dan hanya ada di dekat pintu
perawat yang tidak melakukan cuci tangan 5
kamar pasien. moment

Pilar Reward dan Punishman


Kekuatan:
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala
ruangan pada shift malam jumlah jam kerjanya
lebih banyak maka dari itu perawat yang berjaga
diberikan reward berupa energen dan roti.
Kelemahan :
Berdasarkan hasil observasi, reward yang
diberikan masih kurang optimal
Analisa Data Berdasarkan SWOT

Strength  Jumlah perawat yang berada di Ruang Inap


Dahlia Berjumlah 8 orang.
 Perawat di Ruang Inap ruang dahlia memiliki
jenjang pendidikan D3 berjumlah 7 orang dan
profesi Ners berjumlah 1 orang.
 Sebagian besar Perawat di Ruang Rawat Inap

MAN ruang dahlia telah mengikuti pelatihan BHD


(Bantuan Hidup Dasar) dan BTCLS

 Masih kurangnya sumber daya


manusia di ruang dahlia sehingga
mempengaruhi pada pelayanan
keperawatan yang diberikan
 Di Ruang Rawat Inap ruang dahlia
Weakness sebagian besar perawat
berpendidikan D3
 Di Ruang dahlia sebagian besar
perawat belum mengikuti pelatihan
yang berhubungan dengan anak,
seperti BTCLS pada anak, dan
perawatan luka pada anak.
Analisa Data Berdasarkan SWOT

Opportunity  Ruang Dahlia merupakan ruangan anak kelas


1, 2 dan 3 yang memiliki potensi tingkat
kemajuan yang lebih baik.
 Adanya mahasiswa praktik yang
berkesempatan menerapkan ilmu baik tentang
manajemen ruangan maupun ilmu
keperawatan yang terbaru.
MAN
 Banyaknya orang yang ingin bekerja sebagai
tenaga kesehatan di RSU KMC Luragung

Threats
 Beberapa perawat sulit untuk mengatur waktu
antara bekerja dan melanjutkan pendidikan ke
jenjang selanjutnya
 Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan
pelatiha membutuhkan biaya yang cukup besar
 Persaingan dalam dunia kerja kesehatan
semakin tinggi, terutama pada lulusan
keperawatan.
Analisa Data Berdasarkan SWOT

Strength
 Ruang Rawat ruang Dahlia memiliki 16 tempat
tidur yang layak digunakan
 Ruang Dahlia terdapat ruang tindakan, ruang
perawat, ruang alat, toilet, kamar perawatan,
washtafel, dan dilengkapi oleh AC dan terdapat

MATERIAL pembagian sampah medis, non medis,


infeksius, dan sampah phalabot.

 Di ruangan dahlia tidak terdapat


handrub di setiap tempat tidur pasien
Weakness  Di Ruang Rawat ruang dahlia ruang
perawat masih menyatu dengan
depo obat, tempat penyimpanan alat
serta tidak tersedia ruangan untuk
kepala ruangan.
Analisa Data Berdasarkan SWOT

Opportunity
 Adanya kesempatan untuk penambahan
alat–alat seperti bak instrument, bengkok,
dan tromol.
 Adanya kesempatan untuk menampilkan
papan pengumuman pembatasan
MATERIAL
pengunjung.

Threats  Di Ruang Rawat Inap ruang Dahlia peralatan


yang ada kurang terperihala sehingga kotor
dan berdebu
 Resiko infeksi nosokomial cukup tinggi karena
pengunjung jarang memperhatikan aturan yang
di tetapkan oleh rumah Sakit
Analisa Data Berdasarkan SWOT

Strength  Ruang Dahlia menggunakan model asuhan


keperawatan model TIM, dengan cara
pembagian shift yang terdiri dari pagi 2 orang,
sore 2 orang, dan untuk malam 2 orang.
 Ruang rawat inap ruang dahlia sudah memiliki

MATHODE
SPO (Standar Prosedur Oprasional)
 Di Ruang Dahlia pelaksanaan operan shift
sudah optimat, terdapat pre dan post
converence yang masih dilakukan.

 Di Ruang Rawat Inap ruang Dahlia


pelaksanaan metode tim belum optimal
dikarenakan kekurangan SDM sehingga
pada saat pelaksanaan menggunakan
metode fungsional
Weakness  Di Ruang Rawat inap ruang dahlia
tenaga perawat pada saat melakukkan
tindakan keperawatan kurang sesuai
dengan SPO yang tersedia.
 Pelaksanaan operan shif terkadang tidak
sesuai dengan jam kerja, bisa lebih cepat
atau lebih lambat dari jam kerja.
Analisa Data Berdasarkan SWOT

Opportunity
 Perawat di Ruang Rawat Inap ruang Dahlia
lebih memiliki kesempatan meningkatkan
lagi dalam pelayanan
 Perawat di Ruang Rawat Inap ruang Dahlia
memiliki kesempatan untuk menerapkan
METHODE
tindakan sesuai SPO

Threats
Apabila perawat kurang terpacu pada SPO maka
pelayanan yang diberikan atau perawatan yang
diberikan kurang memuaskan
Analisa Data Berdasarkan SWOT

Strength
 BOR Ruang Dahlia sebesar 54,1%, LOS
Ruang Dahlia 3 hari, TOI Ruang Dahlia
sebesar 6 Hari, BTO Ruang Dahlia sebesar 5
 Jumlah pasien yang berada di Ruang Dahlia
antara rentang waktu tanggal 09 Februari 2021
MARKET – 11 Februari 2012 sebanyak 17 Paisen.

Weakness Berdasarkan data tersebut, pada bulan


februari mengalami penurunan jumlah
pasien akibat pandemi covid-19
Analisa Data Berdasarkan SWOT

Opportunity
Di Ruang Rawat Inap ruang Dahlia bekerja
sama dengan rumah sakit lain untuk rujukan.
MARKET

Threats
Adanya persaingan sehat antara RSU KMC
Luragung dengan rumah sakit negeri maupun
swasta lainnya.
Analisa Data Berdasarkan SWOT

Strength
Proses pembayaran di Ruang Rawat Inap ruang
Dahlia dapat menggunakan BPJS, Kartu Indonesia
Sehat, ASKES

MONEY

Weakness Sebagian besar pasien


menggunakan pembayaran dengan
BPJS
Analisa Data Berdasarkan SWOT

Opportunity
Akses untuk dana yang dikeluarkan seperti
BPJS, Kartu Indonesia Sehat untuk
pembayaran Rawat Inap tidak dibatasi. MONEY

Threats
Perbandingan pelayanan kesehatan oleh
masyarakat dengan Rumah Sakit yang
memiliki fasilitas lebih baik.
Analisa Data Berdasarkan SWOT
SO : WO :

 Dengan adanya beberapa perawat  Pihak Rumah Sakit harus


yang mengikuti pelatihan dapat memfasilitasi perawat Ruang
meningkatkan standar profesi Dahlia untuk mengikuti
keperawatan untuk memberikan pelatihan seperti Pelatihan
pelayanan yang bermutu sesuai dalam penangaan kegawat
dengan kebutuhan pasien. daruratan.
 Lebih mengoptimalkan  Memperbaiki fasilitas sebagai
pemanfaatan sarana dan sarana penunjang
prasarana serta alat-alat yang ada kenyamanan pasien
di rumah sakit untuk pelayanan  Lebih tingkatkan dalam
yang bermutu pemberian layanan tindakan
 Dengan adanya SOP dalam
sesuai dengan SOP untuk
tindakan keparawatan di ruangan meningkatkan pelayana yang
dapat membantu meningkatkan bermutu
pelayanan yang bermutu kepada
pasien
Analisa Data Berdasarkan SWOT
ST : WT :

 Memotivasi SDM dan elemen  Pihak Rumah Sakit harus


untuk meningkatkan kinerja memfasilitasi perawat Ruang
dengan megikuti pelatihan- Dahlia untuk mengikuti pelatihan
pelatihan serta memotivasi seperti Pelatihan dalam
untuk meningkatkan pendidikan penanganan kegawat daruratan..
ke yang lebih tinggi untuk  Tingkatkan dalam pemeliharaan
meningkatkan kemampuan alat untuk mencegah terjadinya
dalam kinerja resiko infeksi nosocomial
 Lebih mengoptimalkan  Dengan adanya SOP dalam
pemanfaatan sarana dan tindakan keparawatan perawat
prasarana serta alat-alat yang harus mampu meningkatkan
ada di rumah sakit untuk tindakan sesuai dengan SOP di
pelayanan yang bermutu ruangan untuk membantu
 Melakukan tindakan sesuai
meningkatkan pelayanan yang
dengan SOP bermutu kepada pasien
MATRIKS IFAS (INTERNAL FACTOR ANALISYS SUMMARY)

No Kekuatan Bobot Rating Bxr Ket

1. Jumlah perawat yang berada di Ruang Dahlia Berjumlah 8 orang. Dan perawat di 0,1 3 0,3  

Ruang Inap ruang Dahlia memiliki jenjang pendidikan D3 berjumlah 7 orang. Ners
 
berjumlah 1 orang.
 

2. Sebagian besar Perawat di Ruang Rawat Inap ruang dahlia telah mengikuti 0,1 4 0,4  

pelatihan BHD (Bantuan Hidup Dasar) dan BTCLS

3. Ruang Dahlia memiliki 16 Tempat tidur yang layak digunakan 0,1 4 0,4  

4. Ruang Dahlia terdapat ruang tindakan, ruang perawat, ruang alat, toilet, kamar 0,1 4 0,4  

perawatan, washtafel, dan dilengkapi oleh AC dan terdapat pembagian sampah

medis, non medis, infeksius, dan sampah phalabot.

5. Ruang Dahlia menggunakan model asuhan keperawatan model TIM, dengan cara 0,1 4 0,4  

pembagian shift yang terdiri dari pagi 2 orang, sore 2 orang, dan untuk malam 2
6. Ruang Rawat Inap ruang Dahlia sudah memiliki SOP 0,1 4 0,4  

7. Dengan adanya operan shift perawat yang berdinas sebelumnya dapat 0,1 4 0,4  

menginformasikan mengenai kondisi pasien kepada perawat yang akan

berdinas

8. BOR Ruang Dahlia sebesar 54,1%, LOS Ruang Dahlia 3 hari, TOI Ruang 0,1 3 0,3  

Dahlia sebesar 6 Hari, BTO Ruang Dahlia sebesar 5

9. Jumlah pasien yang berada di Ruang Dahlia antara rentang waktu tanggal 09 0,1 2 0,3  

Februari 2021 – 11 Februari 2021 sebanyak 17 Paisen.

10. Proses pembayaran di Ruang Rawat Inap ruang Dahlia dapat menggunakan 0,1 3 0,3  

BPJS, Kartu Indonesia Sehat, ASKES, umum

  TOTAL 1,0 35 3,6  


No Kelemahan Bobot Rating Bxr Ket

1. Di Ruang Rawat Inap ruang Dahlia masih kekurangan tenaga perawat, di Ruang 0,15 3 0,45  

Rawat Inap ruang Dahlia mayoritas berpendidikan D3

2. Di Ruang Rawat Inap ruang Dahlia, sebagian besar perawat belum mengikuti 0,15 4 0,6  

pelatihan khusus yang sesuai dengan ruangan, seperti perawatan luka pada

anak, BTCLS pada anak, dll.

3. Di Ruang Rawat Inap ruang Dahlia tidak tersedianya handrub disetiap tempat 0,15 3 0,45  

tidur pasien dan hanya ada di setiap pintu masuk ruangan pasien saja.

4. Di Ruang Rawat Inap ruang Dahlia ruang alat menyatu dengan nurse station 0,15 3 0,45  

beserta depo obat sehingga belum memiliki tempat khusus.

5. Di Ruang Rawat Inap ruang Dahlia tenaga perawat terkadang mengganti shift 0,15 3 0,45  

yang telah dibuat, seperti bertukar jadwal dengan rekan yang lainnya.

6. Di Ruang Rawat Inap ruang Dahlia tenaga perawat pada saat melakukkan 0,25 4 0,4  

tindakan keperawatan kurang sesuai dengan SPO yang tersedia (tidak

memperkenalkan diri sebelum melakukan tindakan, tidak melakukan 5 momen

cuci tangan sebelum tindakan)

7. Di Ruang Rawat Inap ruang Dahlia timbang terima atau operan shift dilakukan 0.15 4 0,6  

tetapi belum optimal.

  TOTAL 1 24 3,4  
MATRIKS EFAS (EKSTERNAL FACTOR ANALISYS SUMMARY)

No Peluang Bobot Rating Bxr Ket

1. Ruang Dahlia merupakan ruangan kelas 1, 2 dan 3 yang memiliki 0,2 3 0,6  

potensi tingkat kemajuan yang lebih baik.

2. Adanya mahasiswa praktik yang berkesempatan menerapkan ilmu 0,1 3 0,3  

baik tentang manajemen ruangan maupun ilmu keperawatan yang

terbaru.

3. Pelatihan yang telah diikuti beberapa perawat membantu 0,1 4 0,4  

menunjang kebutuhan pasien.

4. Banyaknya orang yang ingin bekerja sebagai tenaga kesehatan di 0,1 2 0,2  

RSU KMC Luragung

5. Adanya kesempatan untuk penambahan alat–alat seperti bak 0,1 4 0,4  

instrument, bengkok, dan tromol.


6. Perawat di Ruang Rawat Inap ruang dahlia lebih memiliki 0,1 4 0,4  

kesempatan meningkatkan lagi dalam pelayanan

7. Perawat di Ruang Rawat Inap ruang dahlia memiliki kesempatan 0,1 4 0,4  

untuk menerapkan tindakan sesuai SPO

8. Di Ruang Rawat Dahlia bekerja sama dengan rumah sakit lain 0,1 3 0,3  

untuk rujukan

9. Akses untuk dana yang dikeluarkan seperti BPJS, Kartu Indonesia 0,1 3 0,3  

Sehat untuk pembayaran Rawat Inap tidak dibatasi

  TOTAL 1,0 35 3,3  


No Ancaman Bobot Rating Bxr Ket

1 Beberapa perawat sulit untuk mengatur waktu antara bekerja dan 0,15 4 0,60  

melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya

2 Biaya yang dibutuhkan untuk melakukan pelatihan membutuhkan 0,10 2 0,20  

biaya yang cukup besar

3 Persaingan dalam dunia kerja kesehatan semakin tinggi, terutama 0,15 2 0,30  

pada lulusan keperawatan.

4 Di Ruang Rawat Inap ruang dahlia ada kemungkinan kerusakan 0,10 1 0,10  

alat, karena kotor oleh debu sehingga kurang terpelihara

5 Resiko infeksi nosokomial cukup tinggi karena pengunjung jarang 0,1 1 0,10  

memperhatikan aturan yang di tetapkan oleh rumah Sakit


-6 Apabila perawat kurang terpacu pada SPO maka pelayanan 0,15 2 0,30  

yang diberikan atau perawatan yang diberikan kurang

memuaskan

7 Adanya persaingan antara RSU KMC Luragung dengan rumah 0,15 3 0,45  

sakit negeri maupun swasta lainnya

8 Perbandingan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dengan 0,1 1 0,10  

Rumah Sakit yang memiliki fasilitas lebih baik

  TOTAL 1 16 2,15  
Diagram Matriks IFAS dan EFAS
Keterangan :
IFAS : 0,2
EFAS : 1,15
Prioritas Masalah Manajemen Keperawatan

No Masalah C A R L Total

1. Pendokumentasian asuhan keperawatan belum 5 5 5 4 500


mengguanakan SDKI, SLKI, dan SIKI

2. Belum terbentuknya visi dan misi ruangan 5 5 5 2 250

3. Struktur organisasi di ruang dahlia belum di perbaharui 5 4 4 2 160

4. Penerapan 5 momen cuci tangan belum optimal 5 3 2 4 120


FISH BONE
Planing Of Action

No Masalah Tujuan Perencanaan

Renacana Kegiatan Tanggal Sumber daya Penanggung jawab

1. Pendokumentasian asuhan keperawatan Terlaksanakannya a. Pembuatan SAK 22 Februari s/d 27 Kepala Ruangan,  

belum mengguanakan SDKI, SLKI, dan SIKI pendokumentasian diagnosa penyakit Februari 2021 perawat pelaksana dan

asuhan keperawatan diruangan mahasiswa

berbasis SDKI, SLKI, dan b. Mensosialisasikan

SIKI. penggunaan SDKI,

SLKI da SIKI

c. Pemenuhan sarana

dan prasarana dalam

penggunaan SDKI,

SLKI, dan SIKI

2. Belum terbentuknya visi dan misi ruangan Pelayanan yang diberikan a. Pembentukan visi dan 22 Februari s/d 27 Kepala Ruangan,  

lebih odengan adanya misi ruangan Februari 2021 perawat pelaksana dan

visi dan misi ruangan   mahasiswa


3. Struktur organisasi di ruang dahlia Pelayaanan yang a. Pembaharuan 22 Februari s/d Kepala Ruangan,  

belum di perbaharui diberikan lebih struktur organisasi 27 Februari perawat pelaksana

terstruktur diruangan 2021 dan mahasiswa

4. Penerapan 5 momen cuci tangan Meminimalisir a. Sosialisasi tentang 22 Februari s/d Kepala Ruangan,  

belum optimal pencegahan infeksi pentingnya 5 27 Februari perawat pelaksana

nosokomial momen cuci tangan 2021 dan mahasiswa

b. Pembuatan poster

tentang 5 moen

cuci tangan
Thank You

Anda mungkin juga menyukai