MENINGITIS
Kelompok 3
Meningitis
Kerusakan Neurologis
Kaku kuduk
Gangguan Aktivitas
𝐶𝑂2 Peningkatan TIK
Pola makrofag
meningkat
napas virus
Gangguan
Transudasi Permeabilitas kesadaran
Cairan vascular Pelepasan
pada serebri zat pirogen
Intake nutrisi
endogen
Edema Serebri kurang
Vol. Tekanan otak
Merangsang
kerja Gangguan
Nyeri TIK meningkat
berlebihan Ketidakseimbangan
dari PG EO di nutrisi kurang dari
Hipotalamus kebutuhan tubuh
Gangguan
Kejang
Mobilitas Fisik
Komplikasi
1. Komplikasi dari Penyakit Lain ke Meningitis
2. Komplikasi dari Meningitis ke Penyakit Lain
Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium
2. Pencitraan
3. Prosedur diagnostik
Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis
2. Penatalaksanaan keperawatan
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Identitas klien
Keluhan utama; yang sering menjadi alasan adalah panas badan tinggi, sakit kepala, kejang, dan penurunan tingkat
kesadaran.
Riwayat Penyakit Saat Ini
Pemeriksaan Fisik
1. B1 (BREATHING) / Sistem Pernapasan
2. B2 (BLOOD) / Sistem Kardiovaskuler
3. B3 (BRAIN) / Sistem Neurologi
a. Tingkat kesadaran (Pada keadaan lanjut tingkat kesadaran klien meningitis biasanya berkisar pada tingkat latergi,
stupor, dan semikomatosa.)
b. Fungsi serebri (pada klien meningitis tahap lanjut biasanya status mental klien mengalami perubahan.)
Saraf I. Biasanya pada klien meningitis tiidak ada kelainan dan fungsi penciuman tidak ada kelainan.
Saraf II. Tes ketajaman penglihatan pada kondisi normal.
Saraf III,IV, dan VI. Pemeriksaan fungsi dan reaksi pupil pada klien meningitis yang tidak disertai penurunan
kesadaran biasanya tanpa kelainan. Pada tahap lanjut meningitis yang telah mengganggu kesadaran, tanda-tanda
perubahan dari fungsi dan reksi pupil akan didapatkan.
Saraf V. Pada klien meningitis umumnya tidak didapatkan paralisis pada otot wajah dan refleks kornea biasanya tidak
ada kelainan.
Saraf VII. Persepsi pengecapan dalam batas normal, wajah simetris.
Saraf VIII. Tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi.
Saraf IX dan X. kemampuan menelan baik.
Saraf XI. Tidak ada atrofi otot sternokleidomastoideus dan trapezius. Adanya usuha dari klien untuk melakukan fleksi
leher dan kaku kuduk (rigiditas nukal).
Saraf XII. Lidah simetris, tidak ada deviasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi. Indra pengecapan normal.
d. System motorik
Kekuatan otot menurun, control keseimbangan dan koordinasi pada
meningitis tahap lanjut mengalami perubahan.
e. Pemeriksaan refleks
Refleks patologis akan didapatkan pada klien meningitis dengan
tingkat kesadaran koma. Adanya refleks Babinski (+)
f. Gerakan involunter
Tidak ditemukan adanya tremor, kedutan saraf, dan distonia. Pada
keadaan tertentu klien biasanya mengalami kejang umum
g. System sensorik
Pemeriksaan sensorik pada meningitis biasanya didapatkan sensasi
raba, nyeri, dan suhu normal, tidak ada perasaan abnormal
dipermukaan tubuh.