Dua metode yang paling umum digunakan untuk mengklasifikasikan penyakit arteri perifer adalah
sistem klasifikasi Fontaine dan Rutherford. [48] Tahapan Fontaine, diperkenalkan oleh René Fontaine
pada tahun 1954 untuk menentukan keparahan iskemia ekstremitas kronis: [42] [48] [49]
Tahap IIa: klaudikasio intermiten setelah berjalan jarak lebih dari 200 meter
Tahap IIb: klaudikasio intermiten setelah berjalan jarak kurang dari 200 meter
Kelas III, Kategori 5: kehilangan jaringan kecil; ulkus iskemik tidak melebihi ulkus jari kaki
Kelas IV, Kategori 6: kehilangan jaringan utama; ulkus iskemik berat atau gangren jujur
PAD tingkat sedang hingga berat yang diklasifikasikan menurut tahap Fontaine III sampai IV atau
kategori Rutherford 4 sampai 5, menghadirkan ancaman ekstremitas (risiko kehilangan ekstremitas)
dalam bentuk iskemia ekstremitas kritis . [51]
Baru-baru ini, Masyarakat untuk Bedah Vaskular keluar dengan sistem klasifikasi berdasarkan "infeksi
luka, iskemia dan kaki" (WIFI). [52] Sistem klasifikasi ini, yang diterbitkan pada 2013 dibuat untuk
menjelaskan perubahan demografis yang telah terjadi selama empat puluh tahun terakhir termasuk
peningkatan insiden gula darah tinggi dan teknik yang berkembang serta
kemampuan revaskularisasi . Sistem ini dibuat atas dasar iskemia dan pola penyakit angiografi bukan
satu-satunya penentu risiko amputasi. [53] Sistem klasifikasi WIfi dipecah menjadi dua bagian: luka dan
iskemia. Luka dinilai 0 sampai 3 dengan adanya ulserasi dan / atau gangren dan iskemia. [52]
Kelas 2: borok dalam dengan tendon atau tulang terbuka, gangren terbatas pada jari kaki
Kelas 3: ulkus luas, ketebalan penuh; gangren meluas ke kaki depan atau midfoot
Iskemia dinilai 0 hingga 3 berdasarkan ABI, tekanan sistolik pergelangan kaki, dan tekanan jari kaki. [52]
Grade 1: indeks brakialis arteri 0,6-0,79, tekanan pergelangan kaki 70 hingga 100 mm Hg,
tekanan kaki 40 hingga 59 mm Hg
Grade 2: ABI 0.4-0.59, tekanan pergelangan kaki 50 hingga 70 mm Hg, tekanan kaki 30 hingga 39
mm Hg
Klasifikasi TASC (dan TASC II) menyarankan pengobatan PAD didasarkan pada tingkat keparahan
penyakit yang terlihat pada angiogram . [42]
Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan hematologi (Darah Perifer Lengkap/DPL)
Dr. Fatma C. Wijaya, Sp.PKBagian Patologi Klinik FK-UR/RSUD Arifin AhmadPekanbaru
2 Pemeriksaan Hematologi
Bahan pemeriksaan darah vena atau darah kapiler dengan antikoagulan EDTAJumlah sampel : ± 3 ml
sesuai dengan jenis pemeriksaanStabilitas sampel 2 jam pada suhu kamar, 24 jam pada suhu
40CPersiapan :(-)
3 Komposisi darah Volume darah : 7-8% BB Komposisi darah : 45% sel darah
Eritrosit Hemoglobin mengangkut O2 dan CO2Leukosit sistem imunTrombosit hemostasis55%
cairan (plasma/serum) 90% air10% protein (albumin, globulin, fibrinogen), karbohidrat, lipid, enzim,
hormon, garam, vitamin
4 Hematopoiesis
7 Cara Sahli kurang baikTidak semua macam hemoglobin diubah menjadi hematin asam misalnya
karboksihemoglobin, methemoglobin dan sulfhemoglobin .Selain itu alat untuk pemeriksaan
hemoglobin cara Sahli tidak dapat distandarkan ketelitian yang dapat dicapai hanya ±10%.Nilai rujukan
kadar hemoglobin tergantung dari umur dan jenis kelamin.Kadar hemoglobin yang kurang dari nilai
rujukan merupakan salah satu tanda dari anemia.Jika Hb < 5 g/dl gagal jantung dan kematianHb < 7
g/dl indikasi transfusi
8 Pada bayi baru lahir, kadar hemoglobin lebih tinggi dari pada orang dewasa yaitu berkisar antara 13,6 -
19, 6 g/dl.Kemudian kadar hemoglobin menurun dan pada umur 3 tahun dicapai kadar paling rendah
yaitu 9,5 - 12,5 g/dl.Setelah itu secara bertahap kadar hemoglobin naik dan pada pubertas kadarnya
mendekati kadar pada dewasa yaitu berkisar antara 11,5 - 14,8 g/dl.Pada pria dewasa kadar hemoglobin
berkisar antara g/dl sedangkan pada wanita dewasa antara g/dl.Pada wanita hamil terjadi hemodilusi
sehingga untuk batas terendah nilai rujukan ditentukan 10 g/dl.
9 Bila kadar hemoglobin lebih tinggi dari nilai rujukan, maka keadaan ini disebut polisitemia.
Hb > 20 g/dl hemokosentrasi penutupan pembuluh darah kapilerPolisitemia ada 3 macam
yaituPolisitemia vera, suatu penyakit yang tidak diketahui penyebabnya keganasan
hematologiPolisitemia sekunder, suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat berkurangnya saturasi
oksigen misalnya pada kelainan jantung bawaan, penyakit paru dan lain-lain, atau karena peningkatan
kadar eritropoietin misal pada tumor hati dan ginjal yang menghasilkan eritropoietin
berlebihanPolisitemia relatif, suatu keadaan yang terjadi sebagai akibat kehilangan plasma misal pada
luka bakar.
10 II. Hematokrit (Ht)Nilai hematokrit : volume semua eritrosit dalam 100 ml darah % dari volume
darah.Hematokrit menunjukkan kadar eritrosit, bukan masa eritrosit totalCara menentukanManual :
mikrohematokrit dan makrohematokritOtomatik : dihitung dari MCV dan jumlah eritrositCara mikro
hematokritCara makro hematokritNilai normal pria : 40-48%, wanita 37-43%
12 III. Jumlah eritrositTujuan : untuk menentukan jumlah total eritrosit per ul darah untuk melihat
adanya anemia atau polisitemiaBersama-sama dengan Hb, Ht, dapat digunakan utk menilai proses
eritropoiesisCara hitung : manual dan otomatikNilai normal : 4.5 juta – 10 juta / ulInterpretasiPenurunan
jumlah eritrosit Anemia : penurunan Hb, Ht dan jumlah eritrositKeganasan : limfoma, multipel
mieloma, leukemia, SLE,Peningkatan jumlah eritrosit (eritrositosis)Primer : polisitemia veraSekunder :
penyakit paru, tempat tinggi, perokok, Hb pathy, penyakit ginjalRelatif : dehidrasi
20 RDW digunakan terutama untuk membedakan talasemia heterozigot tanpa komplikasi (MCV rendah,
RDW normal) dengan anemia defisiensi besi (MCV rendah, RDW meningkat)RDW meningkat
padaAnemia defisiensi besiAnemia perniciosa/def. folatAnemia hemolitikRDW normalAnemia of Chronic
DiseaseBlood lossAnemia aplastikSferositosis herediterHemoglobinopati (HbS, HbE)
21 VI. Jumlah trombositMerupakan salah satu pemeriksaan penyaring hemostasis : jumlah trombosit /uL
darahDigunakan untuk menilai kelainan perdarahan yang terjadi pada keadaan trombositopenia,
uremia, penyakit hati atau keganasanNilai normal /ulNilai < /ul perdarahan spontan, pemanjangan
masa perdarahan (BT), ptechiae, ecchymosisPeningkatan jumlah : trombositosisPenurunan jumlah :
trombositopenia
26 Bila jumlah leukosit lebih tinggi dari nilai rujukan : leukositosis, lebih rendah : leukopenia.
Leukositosis dapat terjadi secara fisiologik maupun patologik.Leukositosis fisiologik : kerja fisik yang
berat, gangguan emosi (stress, takut, menangis), kejang, takhikardi paroksismal, partus dan haid, mual,
muntah, kesakitan, cuaca ekstrim klinis tidak ada kelainanLeukositosis patologik selalu diikuti oleh
peningkatan absolut dari salah satu atau lebih jenis leukosit seperti leukositosis dengan
netrofiliaLeukemoid reaction peningkatan leukosit yang cukup tinggi (dapat mencapai /ul) dapat
terjadi pada sepsis, batuk rejan, campak) ~ leukemia.Dibedakan dari leukemia karena sifatnya
sementara sedangkan pada leukemia leukositosis bersifat menetap dan meningkat secara progresif
28 LeukopeniaLeukopenia adalah keadaan dimana jumlah leukosit kurang dari 5000/ul darah.Karena
pada hitung jenis leukosit, netrofil adalah sel yang paling tinggi persentasinya hampir selalu leukopenia
disebabkan oleh netropenia.Dapat ditemukan padaProduksi berkurang depresi SST Infeksi virus,
obat, leukemia, anemia aplastik, anemia perniciosa,Pemusnahan meningkat
hipersplenismePenghancuran meningkat Immune associated neutropenia
33 Basofil
35 Eosinofil
36 NetrofiliaSuatu keadaan dimana jumlah netrofil lebih dari 7000/µl dalam darah tepi.Penyebab :
infeksi bakteri akut, keracunan bahan kimia dan logam berat, gangguan metabolik seperti uremia,
nekrosis jaringan, kehilangan darah dan kelainan mieloproliferatif.Faktor yang mempengaruhi respons
netrofil terhadap infeksi, seperti penyebab infeksi, virulensi kuman, respons penderita, luas peradangan
dan pengobatan.Infeksi oleh bakteri seperti Streptococcus hemolyticus dan Diplococcus pneumoniae
menyebabkan netrofilia yang berat, sedangkan infeksi oleh Salmonella typhosa dan Mycobacterium
tuberculosis tidak menimbulkan netrofilia.
37 Netrofil segmen
39 LimfositosisSuatu keadaan dimana terjadi peningkatan jumlah limfosit lebih dari 8000/µl pada bayi
dan anak-anak serta lebih dari 4000/µl darah pada dewasa.Limfositosis disebabkan oleh :Infeksi virus
(morbili, mononukleosis infeksiosa)Infeksi kronik (tuberkulosis, sifilis, pertusis)Kelainan limfoproliferatif
(leukemia limfositik kronik dan makroglobulinemia primer)
40 MonositosisMonositosis suatu keadaan dimana jumlah monosit lebih dari 750/µl pada anak dan
lebih dari 800/µl darah pada orang dewasa.Monositosis :penyakit mieloproliferatif (leukemia monositik
akut dan leukemia mielomonositik akut)Penyakit kollagen (SLE, reumatoid artritis)Penyakit infeksi oleh
bakteri, virus, protozoa maupun jamur.Perbandingan antara monosit : limfosit mempunyai arti
prognostik pada tuberkulosis. Pada keadaan normal dan tuberkulosis inaktif, perbandingan antara
jumlah monosit dengan limfosit ≤1:3, tetapi pada tuberkulosis aktif dan menyebar, perbandingan
tersebut >1:3.
42 LimfopeniaPada orang dewasa limfopenia terjadi bila jumlah limfosit kurang dari 1000/µl dan pada
anak-anak kurang dari 3000/µl darah.Penyebab limfopeniaProduksi limfosit menurun (penyakit Hodgkin,
sarkoidosis)Penghancuran yang meningkat (radiasi, kortikosteroid dan obat-obat sitotoksis)Kehilangan
yang meningkat (thoracic duct drainage dan protein losing enteropathy)
Komplikasi
Jika anda memiliki penyakit arteri perifer yang disebebkan oleh penumpukan plak di pembuluh darah
(aterosklelosis}, anda jugamemiliki resiko terkena:
Iskemia kritis ekstremitas kondisi ini dimulai dengan luka terbuka yang tidak sembuh cedera
atau infeksi kaki. Kritis ekstremitas iskemia terjadi disaat seperti cedera atau infeksi berlanjut
dan dapat menyebabkan kematian jaringan (gangrene), kadang-kadang memerlukan amputasi
pada ekstremitas terpengaruh.
Stroke dan serangan jantung. Aterosklelosis menyebabkan tanda dan gejala dan penyakit arteri
perifer yang cukup parah pada kaki anda. Timbunan lemak juga tercipta dalam arteri yang
memasuk ke hati dan otak.