I. Pendahuluan
II. Definisi
Hemoroid adalah kumpulan dari pelebaran satu segmen atau lebih vena
hemoroidalis di daerah anorektal. Hemoroid bukan sekedar pelebaran vena
hemoroidalis, tetapi bersifat lebih kompleks yakni melibatkan beberapa unsur
berupa pembuluh darah, jaringan lunak dan otot di sekitar anorektal (Felix, 2006).
Pembengkakakan yang terjadi pada plexus hemoroid yang merupakan pembuluh
darah normal terletak pada mukosa rektum bagian distal dan anoderm. Gangguan
pada hemoroid terjadiketika plexus vascular ini membesar. Sehingga kita dapatkan
pengertiannya dari “hemoroid adalah dilatasi varikosus vena dari plexus
hemorrhoidal inferior dan superior” (Dorland, 2002).
III. Etiologi
Penyebab dari Haemorroid belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa
factor yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit ini atau yang dapat
memperparah haemmoroid menurut villalba dan Abbas (2007):
- Penuaan
- Kehamilan
- Herediter Pengeluaran fekal yang keras
- Penggunaan toilet terlalu lama atau sering pada diare kronik
- Posisi duduk terus menerus
dan obesitas
Mengedan atau
tekanan intra
abdomen
Tekanan pada
jaringan
Prolapsus
konstipasi pecah
BAB berdarah
VI. Klasifikasi haemorroid
Gejala klinis hemoroid dapat dibagi berdasarkan jenis hemoroid (Villalba dan
Abbas, 2007) yaitu:
Hemoroid internal
1. Prolaps dan keluarnya mukus.
2. Perdarahan.
3. Rasa tak nyaman.
4. Gatal.
Hemoroid eksternal
1. Rasa terbakar.
2. Nyeri ( jika mengalami trombosis).
3. Gatal.
VIII. Diagnosis
- Analgetik local
- Kortikosteroid
- Flavonoid utk mengurangi tekanan vena
- Antipruritus utk mengurangi rasa gatal atau terbakar
- Suplemen serat (bila dibutuhkan)
2. Penatalaksanaan operatif (Bedah)
Penatalaksanaan bedak dilakukan bila atas indikasi:
a. Hemoroid internal derajat II berulang.
b. Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala.
c. Mukosa rektum menonjol keluar anus.
d. Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit penyerta seperti fisura.
e. Kegagalan penatalaksanaan konservatif.
f. Permintaan pasien.
X. Asuhan Keperawatan Pada Pasien
A. Pengkajian
Menurut Effendy (1998). Pengkajian adalah sekumpulan tindakan yang
digunakan oleh perawat untuk mengukur keadaan klien (keluarga) dengan
memakai norma-norma kesehatan keluarga maupun sosial, yang merupakan
sistem yang terintegrasi dan kesanggupan keluarga untuk mengatasinya.
untuk menentukan status kesehatan keluarga adalah, seperti yang dijelaskan oleh
Effendy (1998) dan tambahan isi format pengkajian keluarga :
Pengkajian pada Pasien nyeri dibimbing untuk menjelaskan ketidak
nyamanannya (misal lokasi, berat, durasi, sifat, penjalaran dan kelemahan
tungkai yang berhubungan). Penjelasan mengenai bagaimana nyeri timbul
dengan tindakan tertentu atau dengan aktifitas dimana otot yang lemah
digunakan secara berlebihan dan bagaimana pasien mengatasinya. Informasi
mengenai pekerjaan dan aktifitas rekreasi dapat membantu mengidentifikasi
area untuk pendidikan kesehatan.
1. Data umum
Data umum, yaitu meliputi nama keluarga, alamat dan telepon,
komposisi kleuarga (dilengkapi dengan genogran keluarga), tipe
keluarga, suku (dikaji data yang berhubungan dengan suku kebiasaan-
kebiasaan yang berhubungan dengan suku seseorang atau keluarga),
agama (dikaji tentang agama yang dianut), aktifitas rekreasi keluarga
(dikaji data tentang kebiasaan dan pendapatan keluarga), status
ekonomi keluarga (dikaji data tentang besarnya penghasilan atau
pendapatan keluarga).
Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan saat ini
Dikaji tentang tahap perkembangan tertinggi yang saat ini
dicapai oleh keluarga.
2) Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi saat ini.
Dikaji tentang maladaptive dari tengah pertumbuhan dan
perkembangan keluarga yang terpenuhi.
3) Riwayat kesehatan keluarga inti
Menjelaskan riwayat kesehatan keluarga inti, riwayat
kesehatan masing-masing anggota keluarga, perhatian
terhadap upaya dan pengalaman keluarga terhadap pelayanan
kesehatan
dalam rangka pemenuhan kebutuhan kesehatan, meliputi
keluhan, berapa lama sudah terjadi, apa upaya yang
dilakukan untuk menanggulangi dan bagaimana hasilnya.
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Menjelaskan riwayat kesehatan diatas orang tentang riwayat
penyakit keturunan, upaya generasi tersebut tentang upaya
peanggulangan penyakit, upaya kesehatan yang dipertahankan
sampai saati ini.
5) Mobilitas keluarga
Bagaimana perpindahan tempat tinggal yang terjadi dalam
keluarga.
6) Perkumpulan keluarga dan nteraksi dengan masyarakat meliputi
data keefketifan dalam berinteraksi dengan masyarakat.
7) Sistem pendukung keluarga
Meliputi tentang sumber pendukung eperti orang tua, mertua,
saudara, teman dan lain-lain.
2. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga
Meliputi data tentang sifat komunikasi dalam keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga
Meliputi data tentang kemampuan komunikasi keluarga.
3) Struktur peran
Meliputi data tentang peran anggota keluarga misalnya, ayah
berperan sebagai kepala keluarga.
4) Nilai dan norma kebudayaan
Meliputi data tentang nilai dan aturan yang ada dalam keluarga.
3. Fungsi keluarga
1) Fungsi efektif
Meliputi sikap dan perhatian masing-masing keluarga
terhadap anggota keluarga yang lain.
2) Fungsi sosialisasi
Meliputi bagaimana keluarga mengajarkan anak-anak untuk
bersosialisasi dengan orang lain.
3) Fungsi peran kesehatan
Menjelaskan kemampuan keluarga mengenai masalah
kesehatan dan mengambil keputusan terhadap masalah
kesehatan atau manfaat fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Stresor dan koping keluarga
1) Stresor jangka panjang dan pendek
Kekuatan keluarga memikirkan tentang penyakit yang terjadi pada
keluarga.
2) Kemapuan keluarga berespon terhadap masalah
3) Strategi koping yang digunakan
Meliputi mekanisme pertanahan diri yang digunakan oleh keluarga
jika mendapatkan
4. Harapan keluarga
Meliputi tentang apa yang diharapkan keluarga dengan bantuan
yang diberikan oleh perawat.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang timbul :