Anda di halaman 1dari 2

Thypoid fever atau demam thypoid PENGERTIAN

Rafa Arinjani merupakan penyakit infeksi akut yang


Pambayun Bakteri Salmonella biasanya terdapat pada sal. Pencernaan ETIOLOGI

18215170 Typhi dengan gejala demam selama 1 minggu atau PATOFISIOLOGI


lebih. (Ngastiyah, 2005)
2C Keperawatan MANIFESTASI KLINIS

KOMPLIKASI
Food ( makanan & Famitus
ETIOLOGI minuman) Feses Urine
Fingers (jari )
DIAGNOSA KEP (SDKI)
( muntahan )
Bakteri berbentuk INTERVENSI (SIKI)
basil dan berjenis
gram negative, PEMERIKSAAN PENUNJANG
berflagel (bergerak Di bawa oleh Fly (lalat)
PENGOBATAN
dengan bulu getar),
anaerob, dan tidak Masuk ke dalam
Masuk ke dalam Usus
menghasilkan spora. Masuk ke dalam saluran cerna melalui mulut
lambung

Kuman berkembanng biak Menghasilkan


Asam Lambung Kuman Mati DEMAM dalam usus Toksin
MANIFESTASI KLINIS TYPHOID
Sisa Muntah Imunitas humoral (IgA) Proses Inflamasi lokal
Masa inkubasi bakteri Mual &
Menempel di lidah kurang baik pada usus halus
Muntah
berkisar selama 7-20 hari,
Respon Patologis
Intake Nutrisi Fungsi Pengecapan
masa inkubasi terpendek Masuk aliran darah Bakteri menembus
endotoksi
yaitu tiga hari dan terlama n (bakterimia) usus
Merangsang isi usus berlebihan
60 hari (T.H. Rampengan Penurunan BB Anoreksia Terjadi kerusakan
pelepasan zat
dan LR. Laurenzt, 1995) pirogen dan sel (D.0020) Makanan dengan
leukosit cepat terdorong ke
(D.0019) DIARE
Zat pirogen anus
DEFISIT NUTRISI
PEMERIKSAAN beredar dalam
PENUNJANG darah Kehilangan Banyak
MANAJEMEN Imobilitas Pengeluaran
air & elektrolit
1. Pemeriksaan NUTRISI Mempengaruhi Feses
Observasi Kelemahan Feses terkontaminasi oleh
Leukosit termogulasi di
 Monitor Status Nutrisi (D.0037)
salmonella typhi
2. Pemeriksaan SGOT  Monitor Berat Badan hipothalamus
Risiko
dan SGPT  Identifikasi Status Ketidakseimbangan (D.0056)
Nutrisi Ketidakadekuatan
3. Biakan Darah Suhu tubuh Elektrolit
INTOLERANS ketahanan tubuh
4. Uji Widal Terapeutik
I AKTIVITAS primer
5. Kultur  Berikan Makanan (D.0130)
Tinggi Kalori dan (D. 0142)
Tinggi Protein HIPERTERMI
A Risiko Infeksi
Edukasi
 Kolaborasi dengan Ahli
Gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan
MANAJEMEN MANAJEMEN DIARE MANAJEMEN INTOLERANSI RISIKO INFEKSI
HIPERTERMIA Observasi ELEKTROLIT AKTIVITAS Observasi
Observasi  Identifikasi penyebab diare Observasi Observasi  Monitor dan pantau suhu
 Monitor warna, volume,  Identifikasi tanda dan  Identifikasi dengan teliti
 Identifikasi penyebab frekuensi, dan konsistensi tinja gejala ketidakseimbangan kelemahan,
hipertermia  Monitor tanda dan gejala elektrolit ketidakmampuan Terapeutik
 Monitor Suhu Tubuh hypovolemia  Identifikasi kehilangan dalam aktivitas  Tempatkan anak dalam
 Monitor kadar elektrolit  Monitor jumlah pengeluaran elektrolit (mis. Diare, sehari-hari ruangan khusus
 Monitor keluar urine diare drainase ilecstomi,  Gunakan teknik aseptic
 Monitor keamanan penyiapan drainase luka, diaforesis) Terapeutik yang cermat untuk
Terapeutik makanan  Monitor kadar Elekrrolit  Latihan gerak pasif semua prosedur invasif
atau aktif
 Sediakan Lingkungan Terapeutik
Terapeutik Edukasi
yang dingin
 Berikan asupan cairan oral Identifikasi  Jelaskan jenis obat, alas
 Longgarkan atau lepaskan  Berikan cairan, jika perlu
 Berikan cairan Intravena  Jelaskan latihan fisik an pemberian, hasil yang
pakaian  Pasang akses intravena, yang sesuai dengan diharapkan dan efek
 Basahi dan kipasi Edukasi jika perlu
permukaan tubuh samping obat
 Berikan cairan oral  Anjurkan makanan porsi kecil Edukasi
dan sering secara bertahap Kolaborasi
Edukasi  Jelaskan jenis, penyebab,  Berikan antibiotic sesuai
 Anjurkan pemberian ASI
penanganan ketentuan
 Anjurkan tirah baring Kolaborasi ketidakseimbangan
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
 Kolaborasi pemberian obat anti
spasmodic/spasmolitik (mis. PENGOBATAN
cairam dan elektrolit Papaverin, esktrak
belladonna,mebeverine) Terapi antibiotik adalah pengobatan
 Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses (mis. Atalpugit, yang efektif untuk demam tifoid, yang
KOMPLIKASI akan ditentukan oleh dokter. Jika

1. Pendarahan Usus 7. Miokarditis 13. Komplikasi neuropsikiatrik


demam tifoid didiagnosa sangat awal,
2. Perforasi Usus 8. Komplikasi darah] dapat diberikan tablet antibiotik, yang
3. Peritonitis 9. Komplikasi Paru
membutuhkan terapi selama 7-14 hari.
4. Bronkitis 10. Komplikasi pada hepar dan kandung empedu
5. Bronkopneomonia 11. Komplikasi Ginjal
Beberapa strain bakteri salmonella
6. Meningitis 12. Komplikasi pada tulang typhi dapat menyebabkan demam
tifoid yang menyebabkan resistensi
antibiotik. Umumnya gejala akan
membaik setelah mengonsumsi obat
selama 2-3 hari.

Anda mungkin juga menyukai