Anda di halaman 1dari 4

KDRT

Kelompok 4 5. Nurul Hasanah


1. Maylinda Indah Sari
6. Nurul Lita Sari
2. Muhammad Rizky Fadhlillah
7. Putri Izza Alzamy
3. Mochammad Ziyad Zulkarnaen
8. Rafa Arinjani Pambayun
4. Nur Ayu Fazri
Fenomena
KDRT
Kekerasan Dalam rumah tangga (KDRT) merupakan
fenomena yang umum terjadi dalam kehidupan
masyarakat. KDRT banyak terjadi karena berbagai faktor,
apakah itu perbedaan sudut pandang, atau masalah
Contoh kasus yang beberapa
ekonomi, dan lain sebagainya. bulan lalu sempat
menggemparkan yaitu kasus
Komnas Perempuan melaporkan bahwa KDRT menjadi face off yang terjadi karena
kasus yang kekerasan yang paling banyak dilaporkan.
Terdapat 319 kasus kekerasan yang telah dilaporkan kekerasan yang dilakukan suami
semasa pandemi. Dua pertiga dari angka tersebut hanya karena cemburu bila
merupakan kasus KDRT. melihat istrinya dipandang oleh
Data dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan
orang lain. Karena tidak mampu
Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) juga menunjukkan menahan api cemburu maka
bahwa terdapat 110 kasus KDRT yang telah dilaporkan, sang suami tega menyiram
sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar istrinya hingga wajah sang istri
(PSBB) dari tanggal 16 Maret sampai 20 Juni. Dalam kurun
waktu 3 bulan tersebut, angka kasus KDRT telah mencapai mengalami kerusakan yang fatal.
setengah dari angka kasus KDRT selama 2019.
Peran
Peraw
at
1. Memeriksa kesehatan korban sesuai dengan standar profesi
( anjurkan segera lakukan pemeriksaan visum).
2. Melakukan konseling untuk menguatkan dan memberikan
rasa aman bagi korban.
3. Memberikan informasi mengenai hak-hak korban untuk
mendapatkan perlindungan darikepolisian dan penetapan
perintah perlindungan dari pengadilan.
4. Mengantarkan korban ke rumah aman atau tempat tinggal
alternatif ( Ruang PelayananKhusus).
5. Melakukan koordinasi yang terpadu dalam memberikan
layanan kepada korban dengan pihak kepolisian, dinas sosial,
serta lembaga sosial yang dibutuhkan korban.f.Sosoalisasi
Undang - Undang KDRT kepada keluarga dan masyarakat
ntervensi
Menurut Jurnal tersebut di
dapatkan data :
Intervensi yang di gunakan adalah
latihan asertif terhadap kemampuan
asertif suami dan risiko kekerasan
dalam rumah tangga

Hasil penelitian ini menunjukkan


efikasi dari terapi latihan asertif
sebesar 67,4% dengan peningkatan
yang signifikan (p-value ˂ 0.05).
Sementara risiko kekerasan dalam
rumah tangga turun sebesar 29,6%
dengan penurunan yang signifikan (p-
value ˂ 0.05). Terapi latihan asertif
direkomendasikan pada suami
dengan risiko kekerasan dalam rumah
tangga.

Anda mungkin juga menyukai