1. Maylinda Indah Sari 6. Nurul Lita Sari 2. Muhammad Rizky Fadhlillah 7. Putri Izza Alzamy 3. Mochammad Ziyad Zulkarnaen 8. Rafa Arinjani Pambayun 4. Nur Ayu Fazri Fenomena KDRT Kekerasan Dalam rumah tangga (KDRT) merupakan fenomena yang umum terjadi dalam kehidupan masyarakat. KDRT banyak terjadi karena berbagai faktor, apakah itu perbedaan sudut pandang, atau masalah Contoh kasus yang beberapa ekonomi, dan lain sebagainya. bulan lalu sempat menggemparkan yaitu kasus Komnas Perempuan melaporkan bahwa KDRT menjadi face off yang terjadi karena kasus yang kekerasan yang paling banyak dilaporkan. Terdapat 319 kasus kekerasan yang telah dilaporkan kekerasan yang dilakukan suami semasa pandemi. Dua pertiga dari angka tersebut hanya karena cemburu bila merupakan kasus KDRT. melihat istrinya dipandang oleh Data dari Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan orang lain. Karena tidak mampu Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) juga menunjukkan menahan api cemburu maka bahwa terdapat 110 kasus KDRT yang telah dilaporkan, sang suami tega menyiram sejak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar istrinya hingga wajah sang istri (PSBB) dari tanggal 16 Maret sampai 20 Juni. Dalam kurun waktu 3 bulan tersebut, angka kasus KDRT telah mencapai mengalami kerusakan yang fatal. setengah dari angka kasus KDRT selama 2019. Peran Peraw at 1. Memeriksa kesehatan korban sesuai dengan standar profesi ( anjurkan segera lakukan pemeriksaan visum). 2. Melakukan konseling untuk menguatkan dan memberikan rasa aman bagi korban. 3. Memberikan informasi mengenai hak-hak korban untuk mendapatkan perlindungan darikepolisian dan penetapan perintah perlindungan dari pengadilan. 4. Mengantarkan korban ke rumah aman atau tempat tinggal alternatif ( Ruang PelayananKhusus). 5. Melakukan koordinasi yang terpadu dalam memberikan layanan kepada korban dengan pihak kepolisian, dinas sosial, serta lembaga sosial yang dibutuhkan korban.f.Sosoalisasi Undang - Undang KDRT kepada keluarga dan masyarakat ntervensi Menurut Jurnal tersebut di dapatkan data : Intervensi yang di gunakan adalah latihan asertif terhadap kemampuan asertif suami dan risiko kekerasan dalam rumah tangga
Hasil penelitian ini menunjukkan
efikasi dari terapi latihan asertif sebesar 67,4% dengan peningkatan yang signifikan (p-value ˂ 0.05). Sementara risiko kekerasan dalam rumah tangga turun sebesar 29,6% dengan penurunan yang signifikan (p- value ˂ 0.05). Terapi latihan asertif direkomendasikan pada suami dengan risiko kekerasan dalam rumah tangga.