Anda di halaman 1dari 37

REVIEW JURNAL

KEKERASAN PADA PEREMPUAN


Kelompok 4

Hendra Pratama Yudha Indah Permatasari


Heri Kuswandi Putra Irma Zulhafni Triantari
Hulpa Supiani Komariah
I Putu Indrawan A.
Identitas jurnal :
Nama, Edisi, Tahun, Http

• Winda Ayu Fazraningtyas¹, Dini Rahmayani¹,


Indana Fitriani Rahmah². Volume 11 No. 1, Juli
2020.
• url: http://ojs.dinamikakesehatan.unism.ac.id
• DOI : https://doi.org/10.33859/dksm.v11i1
Judul jurnal 1

• Kejadian Kekerasan Pada Perempuan


Selama Masa Pandemi Covid-19
Latar Belakang
Kekerasan terhadap perempuan, terutama kekerasan pada
pasangan dan kekerasan seksual adalah masalah kesehatan
masyarakat yang utama dan merupakan pelanggaran terhadap
hak asasi perempuan. Data yang diterbitkan oleh WHO (2018)
menunjukkan bahwa sekitar 1 dari 3 (35%) perempuan di
seluruh dunia telah mengalami kekerasan. Hal ini semakin
bertambah selama masa pandemi COVID-19 yang terjadi
hampir di seluruh belahan dunia. Pembatasan sosial yang
dilakukan selama masa pandemi ini berdampak pada
perekonomian, membuat ekonomi keluarga terpuruk, dan
berimbas pada situasi dan kondisi perempuan. Segala kegiatan
yang terpusat di rumah membuat beban domestik yang sangat
besar bagi perempuan, mulai dari mengurus rumah hingga
memastikan anak-anak mengakses pendidikan dari rumah.
Metode

• narrative review.
• Artikel yang digunakan pada studi ini diambil
dari Google Scholar dan Pubmed dengan total
artikel yang sesuai dengan kriteria adalah 10
artikel. Semua artikel yang digunakan dalam
studi ini berasal dari tahun 2020
Hasil
Dampak kekerasan perempuan dapat
mempengaruhi pada gangguan reproduksi
seperti ketidakteraturan menstruasi,
gangguan dalam proses kehamilan, dan
gangguan mental seperti munculnya
kecemasan, takut, letih, dan stress, bahkan
tidak jarang berdampak pada gangguan
makan dan tidur
Kesimpulan

• Kekerasan yang terjadi pada perempuan ini


semakin meningkat seiring dengan semakin
lamanya pandemi COVID-19 ini berlangsung.
Hal ini dikarenakan pembatasan sosial yang
diterapkan untuk mengurangi penyebaran dari
pandemi ini menyebabkan perempuan dan
pasangan harus menetap dalam satu rumah dan
tidak dapat menghindarinya
Saran

• Untuk itu, manajemen emosional sangat


diperlukan untuk meminimalisir kejadian
kekerasan pada perempuan ini.
Identitas jurnal 2 :
Nama, Edisi, Tahun, Http

• Siti Musyarofah . Volume 2 No 8, September


2016.
• DOI: 
https://doi.org/10.32583/keperawatan.8.2.2016
.61-63
Judul jurnal 2

• Studi Deskriptif Faktor Risiko Kekerasan Pada


Perempuan
• Penderita HIV/AIDS
Latar Belakang
• Laporan epidemik tahun 2013 secara global
menunjukkan bahwa semua orang yang hidup
dengan HIV di negara berpenghasilan rendah
dan menengah 52% pada perempuan. Kekerasan
terhadap perempuan mempengaruhi epidemi
HIV melalui beberapa cara yang semuanya
merugikan perempuan tersebut.
Metode

• Metode penelitian ini mendeskripsikan faktor


kekerasan pada perempuan penderita HIV/AIDS
di Kabupaten Kenda
Hasil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 28,9 %


pernah mendapatkan kekerasan secara umum.
18,4% pernah mendapat kekerasan fisik; 28,9 %
kekerasan emosional; 23,7% kekerasan seksual
dari suami; dan 0% kekerasan seksual dari orang
lain
Kesimpulan

Kekerasan pada perempuan akan


mempengaruhinya dalam bersikap. Hal tersebut
dapat mempengaruhi tindakan apa yang akan
diambil. Hal tersebut secara tidak langsung dapat
mempengaruhi kejadian HIV/AIDS dalam hal
perlindungan terhadap diri sendiri karena takut
dengan suami.
Saran

Kejadian kekerasan pada perempuan belum


banyak data yang dipublikasikan. Perlu penelitian
lebih lanjut yang lebih mendetail terkait dengan
pengaruhnya terhadap HIV/AIDS.
Identitas jurnal 3 :
Nama, Edisi, Tahun, Http

• Abdurrakhman Alhakim. Volume 9 No 1


(Februari 2021).
• Open Access at :
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP
Judul jurnal ke-3

Kekerasan Terhadap Perempuan: Suatu Kajian


Perlindungan Berdasarkan Hukum Positif Di
Indonesia
Latar belakang
Kekerasan terhadap perempuan meningkat setiap
tahunnya, meskipun telah dilakukan berbagai upaya
untuk meminimalisir atau mencegah terjadinya
kekerasan namun hal tersebut masih saja sering
terjadi. Maka dari itu, yang menjadi permasalahan
dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
perlindungan hukum terhadap perempuan yang
menjadi korban kekerasan di Indonesia. Jika dilihat
banyaknya bentuk-bentuk kekerasan yang dialami
perempuan serta bagaimanakah hukum nasional
memberikan perlindungan terhadap korban
kekerasan.
Metode
Penelitian ini mengguanakan metode penelitian
hukum normatif yang difokuskan untuk mengkaji
penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma
dalam hukum positif serta dengan menggunakan
studi kepustakan yaitu pendekatan perundang-
undangan (statute approach).
Hasil
Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa kekerasan
terhadap perempuan terbagi menjadi tiga yaitu
kekerasan yang terjadi dalam lingkup personal,
kekerasan dalam komunitas/ruang publik, dan
kekerasan yang dilakukan oleh negara. Bentuk
perlindungan hukum yang diberikan oleh pemerintah
kepada perempuan yang menjadi korban kekerasan
berupa produk hukum yang dibuat seperti UUD NRI
1945, KUHP, Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984,
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia, dan Undang No 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
Kesimpulan
Kekerasan yang terjadi kepada perempuan terbagi
menjadi kekerasan dalam lingkup personal, kekerasan
dalam komunitas dan kekerasan yang dimana pelakunya
adalah negara. Dari banyaknya kekerasan yang dialami
perempuan dan dari tahun ketahun semakin meningkat
dibutuhkan adanya perlindungan hukum terhadap
perempuan yang menjadi korban kekerasan. Dengan
adanya produk-produk hukum seperti peraturan per
Undang-Undangan yang mengatur berbagai macam
bentuk kekerasan terhadap perempuan, merupakan
bentuk perhatian dan perlindungan hukum yang
diberikan negara kepada perempuan yang menjadi
korban kekerasan.
Saran
Untuk itu dengan adanya produk-produk hukum
seperti peraturan per Undang-Undangan yang
mengatur berbagai macam bentuk kekerasan
terhadap perempuan, bisa diterapan secara
maksimal untuk menurunkan angka kekerasan
yang terjadi.
Identitas jurnal 4 :
Nama, Edisi, Tahun, Http
• Wahyu Widiyaningrum dan Umaimah Wahid.
Vol. 7 No. 1 (2021).
• DOI:
http://dx.doi.org/10.22373/equality.v7i1.8743

• (Gender Equality: International Journal of


Child and Gender Studies)
Judul Jurnal ke-4

Analisis Wacana Sara Mills Tentang Kasus


Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan
Latar Belakang
Pemberitaan mengenai kekerasan terhadap
perempuan juga menjadi salah satu topik
pemberitaan yang sering kita temui pada media
massa baik cetak maupun digital. media sebagai salah
satu lembaga sosial yang memberitakan kekerasan
seksual terhadap perempuan seringkali justru
membuat kebanyakan korban kekerasan seksual
sebagai korban untuk kedua kalinya. Media massa
pada praktiknya ikut serta dalam melestarikan,
memperkokoh, bahkan memperburuk ketimpangan
gender terhadap perempuan dalam masyarakat.
Metode

penelitian ini dilakukan dengan cara observasi


yakni dengan cara mengamati dan mencatat
secara sistematis terhadap fenomena yang
diselidiki atau diteliti dengan teknik menganalisis
berita terpilih menggunakan pedekatan Sara Mills
beserta literatur pendukung lainnya
Hasil

dari penelitian ini menunjukkan bahwa


Tribunnews.com belum menjadikan perempuan
sebagai prioritas dalam teks berita. Penulis berita
Tribunnews.com memposisikan perempuan dalam
teks sebagai obyek dan adanya kecenderungan
penulis menempatkan dirinya dalam perspektif
laki-laki. Adapun hal sebaliknya dilakukan oleh
media Tirto.id. Tirto.id menempatkan posisi
perempuan sebagai subyek dan laki-laki sebagai
obyek.
Kesimpulan

Penuhi hak para korban


Identitas jurnal 3 :
Nama, Edisi, Tahun, Http

• María-Leticia Meseguer-Santamaría * ,
Francisco Sánchez-Alberola and Manuel Vargas-
Vargas. Vol.18 No.2 (2021).
• DOI : https://doi.org/10.3390/ijerph18020728
Judul jurnal ke -5
Intimate Partner Violence against Women with
Disabilities in Spain: A Public Health Problem
Latar Belakang
Kekerasan terhadap perempuan penyandang disabilitas
merupakan masalah sosial dengan konsekuensi penting
bagi kesehatan fisik dan mental mereka. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kekerasan terhadap
perempuan sebagai masalah prioritas kesehatan
masyarakat pada tahun 1996 dan fakta bahwa kekerasan
digunakan oleh pasangan intim dan pada perempuan
penyandang cacat memperburuk situasi. Oleh karena itu,
ini adalah masalah yang harus ditangani dari sudut
pandang kesehatan masyarakat. Kekerasan dipelajari dari
berbagai aspek: Kontrol fisik, psikologis, seksual, atau
sosial, dan berbagai konsekuensinya dalam kesehatan
perempuan dan penggunaan layanan kesehatan.
Metode
Penelitian ini mengkaji insiden kekerasan
pasangan intim dan konsekuensinya terhadap
kesehatan perempuan penyandang disabilitas dan
dampaknya terhadap pelayanan kesehatan. Dan
menggunakan teknik regresi ligistik biner
Hasil
Penelitian mencerminkan dampak IPV pada
kesehatan wanita dan sistem kesehatan di
Spanyol, menegaskan studinya sebagai masalah
Kesehatan Masyarakat, Prevalensi kekerasan fisik
atau seksual mencapai 14,24% wanita Spanyol.
Meskipun angka keseluruhan mirip dengan yang
diperkirakan pada sumber-sumber lain, insiden
yang lebih tinggi dari kekerasan seksual disorot
(8,88%), angka yang hampir dua kali lipat yang
ditunjukkan oleh FRA
Kesimpulan

Kekerasan terhadap perempuan oleh pasangan intim adalah


masalah kesehatan masyarakat, dengan implikasi bagi
kesehatan mereka dan peningkatan penggunaan layanan
kesehatan. Masalah IPV diperparah pada kelompok
perempuan penyandang disabilitas, dengan insiden yang
lebih tinggi dari semua jenis kekerasan. Hubungan antara
IPV dan penggunaan layanan kesehatan memiliki implikasi
penting untuk perencanaan oleh penyedia layanan
kesehatan. Oleh karena itu, IPV terhadap perempuan
penyandang disabilitas mendapat perhatian lebih dari para
ahli kesehatan masyarakat internasiona
Saran
kebijakan dan langkah-langkah untuk memerangi
kekerasan tersebut secara khusus difokuskan pada
kelompok distabilitas, yang dapat mengurangi
konsekuensi pada kesehatan perempuan dan
secara efisien untuk mengurangi kekerasan
pasangan intim.
SEKIAN dan TERIMAKASIH   

Anda mungkin juga menyukai