A. Identitas Klien
Nama Klien :N
Agama : Islam
badan ±165 cm dan berat ±50 kg. Klien berasal dari Makassar dan berstatus
Mahasiswa di salah satu Universitas di Kota Makassar. Dan saat ini menjadi
menjadi residen rawat inap. Klien tergolong orang yang rajin, responsive,
pandai, dan berbakat dalam menjalankan tugasnya sehingga klien dapat lebih
46
47
terkadang mengamuk dan juga bersikap keras kepala. Klien memiliki situasi
penggunaan Narkotika. Selain itu, banyak hal yang menjadi ketakutan klien
pada saat awal masuk di Yayasan, salah satunya yaitu sulit untuk beradaptasi
kekasihnya.
48
B. Identitas Keluarga
Tabel 4.1
Identitas Keluarga Klien
Hubungan dengan
No. Nama Usia Pendidikan Pekerjaan
Klien
1. AS Ayah kandung tahun 50 Wiraswasta
2. MN Ibu kandung tahun 48 Penjahit
3. ZN Kakak kandung tahun 27 PNS
4. ZM Adik kandung tahun 18 Pelajar
Sumber : Hasil wawancara dengan klien and significant others
Klien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ayah (AS) dan
kurangnya kepedulian orang tua terhadap klien, orang tua klien sering
masing-masing.
49
AS MN
Klien sering dimanjakan Hubungan orang tua dengan
dengan fasilitas yang diberikan klien yang tidak terlalu intens
oleh orang tuanya dilakukan
ZN ZM
N
Hubungan dengan
Klien Hubungan Klien terhadap
kakak dari klien yang
menggunakan adiknya tidak terlalu kuat,
terlalu kuat, karena
Napza karena kesibukan masing-
telah berkeluarga
masing
Bagan 2
Genogram Keluarga Klien “RT”
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
Napza. Klien juga tidak memiliki hubungan yang sangat intens dengan
sendiri. Dapat dikatakan keluarga klien ini mampu dari fasilitas yang
diberikan oleh kedua orang tuanya, mulai dari motor, mobil, sampai uang
berjuta-juta pun diberikan oleh orang tua klien, apalagi fasilitas ini
diberikan lebih oleh Ayah kandung dari klien. Hubungan terhadap kakak
C. Pernyataan Rujukan
Februari 2018 atas hasil rujukan dari pihak keluarga klien. Saat itu, klien
oleh orang tua klien, setelah kondisi emosional klien berubah seperti
51
mengamuk. Memang berat bagi orang tua klien untuk berpisah sementara
dengan klien (anak), meski begitu hal ini sebagai bentuk penanganan serta
Tabel 4.2
Riwayat Penggunaan Napza
Jenis Frequensi Dosis Usia Usia Cara Over
Napza pertama terakhir menggun dosis
pakai pakai akan
Sabu Sering ±0,2- 16 22 tahun dihisap Tidak
(Metamfeta 0,3 Tahun pernah
mina) gram
Sumber : Hasil wawancara dengan klien
Setelah menginjak usia 16 tahun dimana klien pada saat itu telah
menduduki kelas 1 SMA atau lebih tepatnya pada tahun 2011, klien
kepercayaan dirinya, utamanya pada saat ingin balap motor kala itu.
lebih banyak. Dan ketika klien menang dalam permainan judi itu,
Tak sampai disitu saja, selain dari hasil judi, klien juga
Hingga dari aktivitasnya ini baik itu menjadi kurir ataupun melakukan
dilanjutkan.
pada kekasih dan keluarga klien. Sikap dan pembawaannya yang mulai
Didapatkan Klien
juga merasa senang karena saat ini telah diberikan tugas tambahan
di yayasan.
3. Riwayat Medis
dirawat secara intensif akibat suatu penyakit. Tidak ada pula catatan
4. Kebutuhan-Kebutuhan Dasar
dasar klien tetap dapat terpenuhi karena klien diberikan makan tiga
kali sehari, pakaian yang klien pakai juga diberikan dari yayasan, dan
klien saat ini mendapatkan tempat tinggal yang baik. Selama tiga
58
Klien memiliki kondisi fisik yang sehat dan tidak memiliki cacat
di yayasan. Hanya saja klien akan terlihat lemah dan lesu bila tidak
kebiasaan merokoknya.
tidak dapat lagi bersentuhan dengan Napza dan lebih banyak bekerja
orang lain. Terlihat dari keseharian klien dengan relawan dan residen
beberapa kali dikunjungi oleh kedua orang tua dan terakhir kali
Bila dilihat dari segi spiritual, klien merupakan seorang yang rutin
1. Kondisi Ekonomi
tidak memiliki harta kekayaan akan berada pada lapisan sosial yang
paling bawah.
pekerja pabrik.
Bila dilihat kondisi ekonomi klien. Orang tua klien berasal dari
2. Kondisi Politik
Menurut Rober A. Dahl, sistem politik adalah pola yang tetap dari
pun atas perintah orang tuanya dan klien juga tidak memiliki
bawa Napza merupakan hal yang biasa dan bahkan klien akan
itu.
62
rumah.
dilakukannya.
I. Fokus Masalah
1. Sumber Informal
Motivasi yang besar dari diri klien untuk menjalani proses rehabilitasi
2. Sumber Formal
rutin yang diterapkan oleh yayasan, serta fasilitas untuk hidup seperti
rehabilitasinya.
3. Sumber Kemasyarakatan