M
DENGAN CHOLELITIASIS DI RUANG ICU
RSUD BANYUMAS
A. PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Selasa/ 18 April 2017
Jam : 17.00 WIB
I. Identitas Klien
Nama : Tn. M
Umur : 47 tahun
Jenis Kelamin : Laki Laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Kebonmanis Rt 01/ Rw 02, Cilacap
Rekam Medis :-
Diagnosa Medis : Cholelitiasis
Masuk RS : 17 April 2017
Sumber Informasi : Keluarga Tn. M dan Tn. M
Nama : Ny. R
Umur : 44 Tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Alamat : Kebonmanis Rt 01/ Rw 02, Cilacap
Hubungan Dengan Klien : Istri
1. Keluhan Utama
Nyeri pada perut bekas operasi
Keluhan tambahan:
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan 2 minggu SMRS pasien mengeluh badan kuning,
mata kuning, nyeri perut, lalu pasien dibawa ke RSUD Banyumas
dengan diagnosa batu empedu (berdasarkan USG abdomen). Setelah
itu dilakukan operasi pengangkatan kantung empedu (18/04/20117).
Setelah dioperasi pranasien mengalami penurunan kesadaran sehingga
dibawa ke ruang ICU pada pukul 15.00 WIB untuk mengawasi kondisi
pasien agar stabil, Setelah beberapa jam pasien mengeluh nyeri pada
perut bekas operasi. Nyeri diperberat bila bergerak dan berkurang bila
istirahat. Nyeri dirasakan hilang timbul. Skala Nyeri 8. Nyeri seperti
tusuk - tusuk.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan sebelum sakit seperti sekarang, pasien sering
mengkonsumsi makanan berlemak seperti gorengan. Hal ini diperberat
karena pasien juga jarang mengkonsumsi sayuran. Pasien tidak
mempunyai riwayat hipertensi dan diabetes melitus. Pasien juga baru
sudah 3 kali dirawat di RSUD Cilacap dengan penyakit yang sama
seperti yang dialami sekarang.
4. Riwayat Keluarga
Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang mempunyai riwayat
keturunan seperti kencing manis dan hipertensi.
a. Airway
Jalan nafas terpasang ET (diameter :7,5), terdapat akumulasi secret
dimulut, lidah tidak jatuh ke dalam, terpasang oksigen 3 l/mnt (50%),
terpasang Kanul NRM
b. Breathing
RR: 27 x/mnt, tidak terdapat cuping hidung, terdapat retraksi otot
intercosta, tidak terdapat otot bantu nafas, terdapat ronchi, terpasang
ventilator dengan mode SIMV, Fi02 50%, PEEP + 5, VT 571,
c. Circulation
TD: 120/80 mmHg, HR: 90 x/mnt, SaO 2: 100%, CRT < 3 detik, kulit
tidak pucat, konjungtiva tidak anemis
d. Disability
Kesadaran: soporcomo, GCS: E2M3EET, reaksi pupil -/-, pupil miosis,
diameter pupil 2 mm
e. Exposure
Tidak ada luka dibagian tubuh klien dari kepala sampai kaki, suhu
badan 36,70 C
V. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Tanggal TD MAP HR SaO2 RR Suhu
18/04/17 120/80 100 90 100 22 36,7
19/04/17 120/90 110 95 100 20 35,8
2. Head to toe
Kepala :Bentuk mesocephal, ukuran normal, tidak ada oedem, tidak
ada nyeri tekan.
Mata :Simetris, konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik,
tidak ada sekret, mata tidak cowong, penglihatan agak
kabur.
Hidung :Simetris, tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada
sekret, tidak ada polip, tidak keluar darah.
Mulut :Mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis, bersih, tidak ada
stomatitis.
Telinga :Simetris, tidak ada serumen, tidak keluar darah,
pendengaran berkurang.
Leher :Nyeri tekan tidak ada, tidak ada peningkatan JVP, tidak
ada pembesaran tiroid, tidak ada kaku kuduk.
Thorax :Bentuk simetris, ada retraksi dinding dada, tidak ada
benjolan.
N N - - - - 5 5
RF RP Edema KM
N N - - - - 5 5
4. Aktifitas-pola latihan
Aktivitas
Tgl
Hygiene Berpakaian Eliminasi Mobilisasi Kontinen Makan Kategori
18/04/17 Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu G
19/04/17 Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu Dibantu G
VII. Kesadaran
Kesadaran
1. Radiologi (-)
2. Hasil Laboratorium
18/04/2017
Pemeriksaan Nilai Satuan
Nilai
WBC 3.70 10.1 10e3/uL 16.8
NEU 1.63 6.96 88.3% 15.0
LYM 1.09 2.99 5.32%* 1.51
MONO 240 790 5.15%* 155
EOS 030 440 412 % 086
BASO 0.00 0.80 814% 051
RBC 3.60 4.69 10e6/uL 5.25
HGB 10.8 14.2 g/dL 14.2
HCT 37.7 53.7 % 41.3
MCV 81.1 96.0 fL 78.7
MCH 27.0 31.2 Pg 27.8
MCHC 31.8 35.4 g/dL 35.4
RDW 11.5 14.5 % 11.3
PLT 155 366 10e3/uL 351
MPV 6.90 10.6 fL 7.50
Glukosa 75-115 mg/dl 110
Total Protein 6.6-8.7 g/dl 6.92
Albumin 3.46-4.8 g/dl 4.7
Globulin 0.5 g/dl 2.78
GOT 0.50 U/L 0.50
GPT 0.50 U/L 0.50
BUN (UV) 4.7-23 mg/dl 113
Kreatinin 0.50-1.20 mg/dl 1.64
Uric Acid 3.4-7.0 mg/dl 5.34
Natrium 135-155 mmol/l 138
Kalium 3.5-5.5 mmol/l 4.3
Klorida 94-111 mmol/l 101
X. Program Terapi
B. ANALISA DATA
No Data Fokus Problem Etiologi
1. DS : Pasien mengatakan nyeri pada Nyeri akut Agens Cedera Fisik
daerah post op
P: post op Cholelitiasis
Q: nyeri terasa tusuk - tusuk
R: Nyeri diperberat bila bergerak dan
berkurang bila istirahat
S: 8
T: hilang timbul
DO :
Pasien terlihat menahan nyeri
Klien terlihat tampak gelisah dan
kurang nyaman
TD: 120/80 mmHg, HR: 90 x/mnt,
RR: 27 x/mnt, S: 36,70 C
2. Data Subjektif: Intoleransi Ketidakseimbanan
Klien mengatakan sesak, lemes, lelah
aktivitas antara kebutuhan
jika beraktivitas
dan suplai O2
Data Objektif:
Klien tampak lemah
TD : 120/80 mmHg, Nadi : 90
x/menit, RR : 27 x/menit
Aktivitas klien sehari-hari dibantu
oleh perawat
Klien tampak bedrest ditempat tidur
3 Data Subjektif Bersihan jalan Obstruksi jalan
- nafas tidak nafas : penumpukan
Data Objektif efektif sekret
Klien terpasang ETT yang
disambungkan dengan oksigen
Sekret pada ETT (+), reflek batuk
(-)
Tingkat kesadaran = sporocoma
GCS E1M1VETT
Dinding dada asimetris
Retraksi dinding dada
Terdengar suara tambahan yaitu
ronkhi basah
RR : 27 x/mnt
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d Obstruksi jalan nafas : penumpukan
sekret
2. Nyeri akut b/d Agens cedera fisik
3. Intoleransi aktivitas b/d Ketidakseimbanan antara kebutuhan dan suplai O2
D. RENCANA KEPERAWATAN
Tanggal Diagnosa NOC NIC
Keperawatan
18 April Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan Airway Suction
2017
nafas tidak efektif keperawatan selama 2x24 jam, 1. Auskultasi suara
b/d Obstruksi diharapkan bersihan jalan nafas nafas sebelum
jalan nafas : efektif, dengan indikator sebagai dan sesudah
penumpukan berikut: suction
2. Monitor status
sekret Respiratory status: airway patency
oksigen
Indikator IR ER
3. Penurunan bunyi
Frekuensi pernafasan 1 5
napas indikasi
sesuai harapan
Bebas dari suara nafas 2 5 atelektasis, ronki
tambahan indikasi
Tidak terdapat demam 2 5
akumulasi secret
Irama nafas sesuai harapan 2 5
Keterangan: /
1: Keluhan Ekstrim ketidakmampuan
2: Keluhan Berat membersihkan
3. Keluhan Sedang jalan napas
4. Keluhan Ringan sehingga otot
5. Tidak Ada Keluhan aksesori
digunakan dan
kerja pernapasan
meningkat
4. Pengeluaran sulit
bila secret tebal,
sputum berdarah
akibat kerusakan
paru
5. Batuk efektif
membantu
mengeluarkan
secret
6. Meningkatkan
ekspansi paru dan
membuka area
atelektasis
7. Mengetahui
perkembangan
pasien
8. Diperlukan untuk
pengobatan
lanjutan dalam
proses
penyembuhan
19 April Nyeri akut b/d Setelah dilakukan tindakan
2017 keperawatan selama 2x24 jam, nyeri PAIN
Agens cedera fisik
berkurang/ hilang dengan indikator MANAGEMENT
sebagai berikut:
Pain level (Manajemen Nyeri)
Indikator IR ER
Melaporkan adanya 4 2 1. Lakukan
nyeri pengkajian nyeri
Frekuensi nyeri 5 1
Pernyataan nyeri 5 1 secara
Ekspresi nyeri pada 4 2 komprehensif
wajah
Ket: termasuk lokasi,
F. EVALUASI
TGL/JAM NO EVALUASI PARAF
DP
19 April 2017 1 S : Klien mengatakan tidak sesak
O:
08.00-14.00
Klien sudah terpasang ETT yang
WIB
disambungkan dengan oksigen
Terpasang NRM 3 ltr/mnt
Sekret pada ETT (-), reflek batuk (-)
Tingkat kesadaran = composmentis
GCS E461V5
Retraksi dinding dada
Tidak Terdengar suara tambahan yaitu ronkhi
basah
RR : 23 x/mnt
A : Masalah teratasi
Indikator IR ER
Frekuensi pernafasan 1 1
sesuai harapan
Bebas dari suara nafas 5 5
tambahan
Tidak terdapat demam 5 5
Irama nafas sesuai harapan 5 5
P : hentikan intervensi (pasien pindah keruang
rawat)
19 April 2017 2 S : Pasien mengatakan nyeri pada daerah post op
P: post op Cholelitiasis
08.00 14.00
Q: nyeri terasa tusuk - tusuk
WIB
R: Nyeri diperberat bila bergerak dan berkurang bila
istirahat
S: 8
T: hilang timbul
O :
Pasien terlihat menahan nyeri
Klien terlihat tampak gelisah dan kurang
nyaman
TD: 120/80 mmHg, HR: 90 x/mnt, RR: 27 x/mnt, S:
36,70 C
A : Masalah belum teratasi
Indikator IR ER
Melaporkan adanya 4 2
nyeri
Frekuensi nyeri 5 1
Pernyataan nyeri 5 1
Ekspresi nyeri pada 4 2
wajah
P:
Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
Pantau TTV
19 April 2017 3 S:
08.00 14.00 - Klien mengatakan sudah tidak lemas.
WIB O:
- Klien tampak sudah bisa beraktivitas ditempat
tidur
- Posisi klien miring kanan.
- TD: 120/90, HR: 89 x/mnt, RR: 23x/mnt, Sat O2:
100%
A: masalah teratasi
Indikator IR ER
Saturasi oksigen 5 5
diharapkan normal saat
beraktivitas
RR diharapkan normal 5 5
saat beraktivitas
HR diharapkan normal 5 5
saat beraktivitas
TD diastol diharapkan 5 5
diharapkan normal saat
beraktivitas
TD sistol diharapkan 5 5
diharapkan normal saat
beraktivitas
P: Hentikan intervensi