Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK SAP KOMUNITAS I

DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas, dengan
dosen pengampu :
Adhi Fajar Putranto, S Kep, Ns

Disusun oleh Kelompok 5C2:

1. Elvin Sinta Nabela 1810201146


2. Arif Syarifuddin 1810201147
3. Donny L.A 1810201148
4. Andri Muhammad R. 1810201149
5. Mochammad Faisal A. 1810201150
6. Sandriyanto Deluma 1810201152
7. Zulkifli Santoso 1810201153
8. Restu Yudhi P. 1810201154
9. Antik Karina Asri 1810201161
10. Ana Mutia Rahayu 1810201162
11. Hesti Ameilia Putri 1810201163
12. Nada Nurmaludia 1810201164

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)

Pokok Bahasan : Bahaya dan Pencegahan DBD

Sasaran : Warga Dusun Nogotirto

Waktu : 09:00 – 10:10

Hari/Tanggal : Sabtu, 28 November 2020

Tempat Penyuluhan : Dusun Nogotirto, Gamping, Sleman

I. Analisis Data
A. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue banyak ditemukan di daerah tropis dan sub-tropis.
Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam
jumlah penderita DBD setiap tahunnya. Sementara itu, terhitung sejak tahun 1968
hingga tahun 2009, World Health Organization (WHO) mencatat negara Indonesia
sebagai negara dengan kasus DBD tertinggi di Asia Tenggara.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan salah satu
masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia. Jumlah penderita dan
luas daerah penyebarannya semakin bertambah seiring dengan meningkatnya
mobilitas dan kepadatan penduduk.

B. Karakteristik Peserta Didik


Penyuluhan ini diikuti oleh warga kampung di Desa Nogotirto. Peserta
penyuluhan kebanyakan belum mengetahui tentang penyakit Demam Berdarah
Dengue (DBD) dan bagaimana cara penanganan yang tepat. Peyuluhan ini diikuti
oleh 40 hingga 50 peserta.
C. Kebutuhan Peserta Didik
Tingginya angka penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Nogotirto
diakibatkan karena kurangnya pengetahuan warga terkait dengan penyakit ini.
Kader kesehatan belum melakukan penyuluhan sehingga banyak warga yang
belum paham tentang Demam Berdarah Dengue ini.

II. Tujuan Instruksional Umum


Warga Dusun Nogotirto dapat mengetahui terkait tentang penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD).

III.Tujuan Instruksional Khusus terkait tentang penyakit Demam Berdarah


Dengue
a. Warga Dusun Nogotirto dapat mengetahui definisi DBD
b. Warga Dusun Nogotirto dapat mengetahui faktor yang mempengaruhi DBD
c. Warga Dusun Nogotirto dapat mengetahui tanda dan gejala DBD
d. Warga Dusun Nogotirto dapat mengetahui cara pengobatan DBD
e. Warga Dusun Nogotirto dapat mengetahui bagaimana penyebaran DBD
f. Warga Dusun Nogotirto dapat mengetahui cara pecegahan DBD

IV. Materi Pembelajaran


a. Definisi DBD
Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)
adalah penyakit demam akut yang menular akibat virus serotipe dengue yang
paling utama dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti, namun nyamuk Aedes
polynesiensis dan Aedes albopictus juga dapat membawa virus ini.
Ada 4 gejala klinis utama yaitu demam yang tinggi, manifestasi perdarahan,
hepatomegali, dan tanda-tanda kegagalan sirkulasi sampai timbulnya renjatan
(sindrom renjatan dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat
menyebabkan kematian.
Demam berdarah yang bersifat ringan akan menyebabkan demam dan gejala-
gejala lain yang menyerupai flu. Namun, penyakit ini dapat berkembang menjadi
demam berdarah dengue dengan tingkat keparahan yang lebih serius maka perlu
tindakan yang lebih serius.
b. Faktor - faktor yang mempengaruhi DBD
Ada beberapa faktor risiko terkena penyakit demam berdarah (DBD), yaitu :
1. Berada di daerah tropis dan subtropis meningkatkan risiko kena demam
berdarah. Daerah yang berisiko tinggi adalah Asia Tenggara, bagian barat
Kepulauan Pasifik, Amerika Latin, dan Karibia.
2. Mempunyai lingkungan rumah yang kotor seperti pengolahan air bersih yang
kurang baik, dapat memicu pertumbuhan jentik jentik nyamuk yang
merupakan salah satu pemicu muculnya DBD.
3. Infeksi dengue bisa mengenai semua usia mulai dari anak – anak hingga orang
dewasa, namun yang paling rentan terjadi pada anak- anak usia 10-14 tahun.
4. Jika sebelumnya pernah sakit demam berdarah dapat berpeluang tinggi
mengalami gejala yang lebih serius jika terinfeksi lagi.

c. Tanda dan gejala DBD


Tanda dan gejala demam berdarah mungkin akan bervariasi pada setiap pasien,
tergantung pada tingkat keparahan serta fase DBD yang dilewati. Tanda dan
gejala umum dari demam berdarah, adalah :
1. Demam tinggi lebih dari 38,5̊C terjadi secara mendadak 1-3 hari setelah
gigitan nyamuk dan terjadi sekitar kurang dari 7 hari
2. Kaki dan tangan dingin
3. Perasaan gelisah, lemah, letih, lesu, nafsu makan berkurang
4. Ruam atau berupa bintik – bintik merah pada kulit, hal ini terjadi karena
adanya perdarahan spontan ringan. Terjadi juga seperti mimisan, BAB
menghitam, menstruasi berlebihan. Namun tidak semua pasien mengalami ini.
5. Gejala penyerta lainya seperti sakit kepala, nyeri dibelakang bola mata, nyeri
otot, tulang, dan sendi. Dan dapat juga timbul mual, muntah, dan nyeri perut.
Gejala-gejala di atas biasanya akan membaik dalam waktu satu minggu. Namun,
ada pula kemungkinan gejala berkembang menjadi semakin parah dan berisiko
mengancam nyawa. Kondisi tersebut dinamakan dengan DBD fase kritis dan
sindrom syok dengue. Jika seseorang sudah mengalami tanda dan gejala diatas
sebaiknya segera periksakan kefasilitas umum terdekat untuk mengetahui kondisi
lebih lanjutnya sebelum semakin memburuk.
d. Cara pengobatan DBD
Jika sudah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, biasanya akan diberikan arahan
lebih lanjut sesuai dengan tingkat keparahan yang dialami penderita DBD.
Biasanya akan dianjurkan :
1. Obat – obatan
Pada fase awal tanpa tingkat keparan dengan warning sign (muntah-muntah
hebat, nyeri perut hebat, pendarahan, sampai dehidrasi) penderita dapat di
rawat di rumah dengan pemberian obat secara oral yang adekuat seperti
pemberian obat penurun demam, pengurang nyeri, obat anti inflamasi, dll.
sesuai dengan kebutuhan pasien.
2. Istirahat yang banyak di tempat tidur, dapat membantu pemulihan jaringan
tubuh yang rusak saat terkena kondisi ini. Biasanya dokter akan memberikan
pasien beberapa obat agar cepat mengantuk sehingga bisa beristirahat secara
maksimal.
3. Minum banyak cairan, tidak hanya air mineral, cairan bisa berupa dari
makanan berkuah, buah, atau jus. Pasien DBD wajib konsumsi cairan untuk
menurunkan demam dan mencegah tubuh dehidrasi. Gejala demam berdarah
karena virus dengue yang ditandai dengan kram otot dan sakit kepala karena
dehidrasi juga dapat ditangani dengan minum banyak cairan.
4. Namun jika pada penderita DBD yang sudah mengalami gejala berat akan
dilakukan rawat inap/opname, untuk meningkatkan kadar darah mapun cairan
tubuh yang menurun dengan menggunakan infus untuk kebutuhan cairan
pasien DBD. Meski begitu, Tidak selamanya seorang pasien DBD harus
menjalani opname di rumah sakit.

e. Cara Penyebaran DBD


Penyebaran DBD melalui gigitan nyamuk jenis Aedes aegypti, nyamuk ini
dapat dikenali dengan melihat ciri khasnya berupa bercak-bercak putih di sekujur
tubuh dan kakinya. Nyamuk ini dapat terbang tanpa henti hingga 4 jam dengan
jarak tempuhnya yang dapat mencapai 5 km dalam sekali perjalanannya.
Virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti betina ini didapatkan
dari seseorang yang sebelumnya telah terjangkiti DBD atau seseorang yang tidak
terkena DBD namun terdapat virus dengue di dalam darahnya.
Di dalam tubuh nyamuk, virus ini pun akan masuk dan berkembang biak di
dalam usus halusnya. Setelah melewati fase perkembangbiakkan di usus halus
nyamuk, virus dengue yang terdiri dari empat tipe yakni DEN-1, DEN-2, DEN-3
dan DEN-4 ini kemudian akan berpindah tempat menuju ke kelenjar saliva atau
kelenjar ludah nyamuk dan siap ditularkan lagi ke manusia lewat gigitannya.
Proses pengigitan nyamuk betina biasanya berlangsung pada siang dan sore hari.
Ketika nyamuk betina menggigit manusia, kelenjar saliva yang telah terinfeksi
virus dengue tersebut kemudian akan masuk ke dalam tubuh dan mulai
menginfeksi.
Di dalam tubuh manusia, virus dengue ini akan mengalami masa inkubasi
selama kurun waktu 4 hingga 7 hari. Untuk kemudian menyerang sistem
peredaran darah yang menyebabkan terjadinya kebocoran pembuluh darah dan
penurunan trombosit dalam jumlah besar hingga menimbulkan beberapa gejala
seperti dijelaskan sebelumnya.

f. Cara pecegahan DBD


Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah DBD, menurut
Kemenkes adalah dengan cara PSN 3M plus (+), yaitu :
1. PSN 3M adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan menggunakan 3M,
yaitu :
 Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang
sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air,
drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun
penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan
membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut.
Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan
setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di
tempat kering selama 6 bulan.
 Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat
penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat
diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar
tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi
menjadi sarang nyamuk.
 Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis
(daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau
mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat
perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.
2. Plus (+), Merupakan bentuk upaya tambahan, seperti :
 Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
 Menggunakan obat anti nyamuk
 Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
 Gotong Royong membersihkan lingkungan
 Periksa tempat-tempat penampungan air
 Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
 Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
 Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
 Menanam tanaman pengusir nyamuk
V. Metode
1. Ceramah
2. Metode Sokratik

VI. Media
Power Point

VII. Kegiatan Pembelajaran


No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 09:00 – 09:05 Pembukaan Menjawab salam,
 Memberi salam menyetujui
 Memperkenalkan diri kegiatan
 Menyampaikan tujuan
 Kontrak waktu
2. 09:05 – 09.35 Penyampaian isi kegiatan Menyimak dengan
Memaparkan materi terkait Demam seksama materi
Berdarah Dengue (DBD) yang disampaikan
pemateri
3. 09:35 – 09:45 Memberi kesempatan kepada peserta Mengajukan
untuk menanyakan tentang materi pertanyaan kepada
yang disampaikan pemateri
4. 09:45 – 10:00 Memberi pertanyaan akhir sebagai Menjawab
evaluasi pertanyaan yang
diberikan oleh
pemateri
5. 10:00 – 10:10 Menutup kegiatan dan mengucapkan Menjawab salam
salam

VIII. Sumber Bahan


Prasetyani, Radita Dewi. 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian
Demam Berdarah Dengue. Diakses dari
https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1449/1284
Henilayati, Ni Putu Nova. 2015. Perbedaan Profil Laboratorium Penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) Anak dan Dewasa pada Fase Kritis. Diakses dari
http://eprints.undip.ac.id/46793/3/Ni_Putu_Nova_Henilayati_22010111120039_Lap.
KTI_BAB_2.pdf
Diakses melalui https://promkes.kemkes.go.id/upaya-pencegahan-dbd-dengan-3m-
plus
Diakses melalui https://www.honestdocs.id/penyebab-demam-berdarah-dbd
Diakses melalui https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/demam-berdarah-dengue-
dbd/#gref

IX. Evaluasi
Acara penyuluhan dapat berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir acara. Saat
pemaparan materi tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) peserta tampak aktif
mendengarkan dan mencatata apa yang telah disampaikan oleh pemateri. Beberapa
peserta juga menanyakan terkait beberapa hal yang belum jelas saat pemaparan
selesai. Di penghujung acara penyuluhan dilakukan sesi tanya jawab, beberapa peserta
berebut untuk menjawab. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyuluhan telah usai
dan peserta mampu menerima materi dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai