Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

IMUNISASI

Disusun Oleh :

Erika Putri Desya


( 24201356 )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2021
SAP
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Pokok Bahasan : IMUNISASI


Sub Pokok Bahasan : Pentingnya bagi anak-anak
Hari/Tanggal : Selasa, 9 maret 2021
Tempat : Di rumah Tn.T
Waktu : 20 menit
Sasaran : pasien dan keluarga

A. TIU ( Tujuan Intruksional Umum )


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, diharapkan keluarga dapat mengerti dan bisa
melakukan Imunisasi rutin.

B. TIK ( Tujuan Intruksional Khusus )


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pasien dan keluarga mampu mengetahui tentang

a. Pengertian imunisasi
b. Tujuan imunisasi
c. Macam-macam imunisasi
d. Didapatkan dimana imunisasi
e. Dampak tidak melakukan imunisasi

C. MEDIA
Leafleat
D. METODE PENYULUHAN
Diskusi
E. KEGIATAN PENYULUHAN
No Langkah-langkah waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran
.
1 Pembukaan  Memberikan salam Menjawab salam
 Memperkenalkan diri Menjawab
 Menjelaskan maksud pertnyaan
dan tujuan
2 Pelaksanaan  Menjelaskan pengertian Mendengarkan
imunisasi dengan seksama
 Menjelaskan tujuan
imunisasi
 Menjelaskan macam-
macam imunisasi
 Menjelaskan dimana
didapatkan imunisasi
 Menjelaskan dampak
dari tidak melakukannya
imunisasi
3 Evaluasi  Tanya jawab Partisipasi aktif
4 Penutup  Meninta/memberi saran Memberikan
 Memberi salam pesan dan kesan
Mejawab salam
F. EVALUASI :
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian imunisasi ?
2. Sebutkan tujuan dari imunisasi ?
3. Sebutkan macam-macam imunisasi ?
4. Apa dampak tidak melakukan imunisasi ?
Jawaban :
1. Ibu menjelaskan pengertian imunisasi
2. Ibu menyebutkan tujuan dari imunisasi
3. Ibu menjawab jenis-jenis imunisasi
4. Ibu menjawab dampak dari tidak melakukan imunisasi
G. METERI PENYULUHAN

MATERI
MOBILISASI DINI
1. Definisi Mobilisasi dini
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak dimunisasi, berarti
diberikan kekebalan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atu
resisten terhadap suatu penyakit tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain
(Kemenkes, 2015)
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit
ringan(Kemenkes, 2015).

2. Tujuan Imunisasi
Menurut KEMENKES 2015, Menurunkan angka kesakitan, kematian dan kecacatan
akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
a. Tercapainya target Universal Child Immunisation (UCI) Cakupan Imunisasi
lengkap minimal 80% secara merata pada bayi di seluruh desa.
b. Tervalidasinya Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (insiden di bawah 1
per 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun) pada tahun 2015
c. Eradikasi polio pada tahun 2015
d. Tercapainya eliminasi campak pada tahun 2015
e. Terselengarakannya bemberian imunisasi yang aman serta pengelolaan medis
(safety injection practise and waste disposal management).

3. Macam-macam imunisasi
Menurut KEMENKES 2015, ada beberapa jenis imunisasi, yaitu
a. DPT-HB-Hib digunakan untuk pencegahan terhadap difteri, tetanus,
pertusis (batuk rejan), hepatitis B, dan infeksi Haemophilus influenzae tipe
b secra simultan
b. Campak vaksin hidup yang dilemahkan.
c. Hepatitis B vaksin virus recombinan yang telah diinaktivasikan dan bersifat
non-infecius, berasal dari HBsAg
d. Polio vaksin polio yang terdiri dari suspensi virus poliomyelitis tipe 1, 2,
dan 3 (strain sabin) yang sudah diemahkan.
e. BCG merupakan vaksin beku kering yang mengandung Mycrobacterium
Bovis hidup yang dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin), Strain Paris.
4. Dimana di daptkan melakukan imunisasi ?
Melakukan imunisasi adalah pilihan dari ibu untuk anaknya agar terhindar dri
penyakit, imunisasi bisa di dapatkan di poskesmas atau rumah sakit. Biasanya
poskesmas akan membuat program posyandu diman disitu akan diberikan
jadwal untuk imunisasi.
5. Dampak dari tidak melakukan imunisasi
Dampak imunisasi yaitu sebagai berikut :
a. Penyakit TBC
Dampak jika bayi tidak imunisasi adalah terkenanya penyakit Tuberculosis
(TBC). Untuk mencegah penyakit TBC bayi sebaiknya diberikani munisasi
baciluss calmette guerim (BCG) V aksin BCG dapat di berikan sejak
lahir,imunisasi ini bertujuan untuk memberikan kekebalan tubuh.
Untuk memberikan vaksin BCG pada bayi di atas usia 3 bulan, ada
sebaiknya dilakukan selebih dahulu uji Tuberculin. Dan BCG dapat
diberikan pada bayi apabila hasil dari Tuberculin negatif.
b. Terjangkit Hepattis B
Dampak jika bayi tidak imunisasi berikutnya adalah memungkinkan bayi
terjangkit infeksi hepatitis. Jika jenis penyakit salah satu penyakit yang
dapat menyebabkan kehilangan nyawa pada seseorang, sebab infeksi
hepatitis merupakan suatu infeksi virus pada hati.
Virus hepatitis B adalah virus yang dapat membahayakan tubuh manusia.
Apabila penyakit ini tidak segera diatasi dapt menyebakan kanker hati.
Untuk dapat mencegah penyakit ini, maka ada baiknya bayi diberikan
imunisasi HB sesuai dengan jadwal.
Vaksin/Imunisasi Hepatitis B (HB) yang pertama harus diberikan dalam
waktu 12 jam setelah bayi lahir, kkemudian dilanjutkan kepada umur 1
bualan dan tidak sampai 6 bulan. Jarak antara dua imunisasi hepatitis B
minimal 4 minggu guna mencegah penyakit Hepatitis B.
c. Tetanus
Banyak dari kita yang masih belum familiar dengan penyakit satu ini,
tetanus merupakan penyakit infeksi akut dan sering kali fatal yang
disebabkan oleh bakteri Celosteridium Tetani yang memprodiksi toksin
(racun). Racun inilah yang kemudian akan menyebar kedalam tubuh dan
mengganggu saraf, yang ditandai dengan meningkatnya tegangan dna
kekejangan otot sehingga otot akan menjadi kaku.
d. Terkenah radang selaput otak dampak jika bayi tidak imuisasi selanjutnya
adalah memungkinkan bayi terkena radang selaput otak. Radang selaput
otak atau dikenal dengan Meninggitis sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia. Jenis penyakit ini dapat menjangkit siapa saja baik orang dewasa,
anak-anak, maupun bayi. Agar bayi tidak terkenah dengan penyakit
Meninggitis, ada baiknya dilakukan pencegahan dengan melakukan
imunisasi HIB. Vaksin/ Imunisasi HIB diberikan mulai usia 2 bulan dengan
jarak pemberian dari vaksin pertama ke vaksin selanjutnya adalah 2 bulan.
Vaksin ini dapat diberikan secara terpisah, ataupun melakukan kombinasi
dengan vaksin lain.
e. Polio
Dapat jika bayi tidak diimunisasi selanjutnya adlah terkebah penyakit polio.
Penyakit polio merupakan sebuah infeksi virus yang sangat mudah menular
dan menyerang sisitem saraf,khususnya pada bayi yang belum melakukan
vaksinasi polio. Penyakit polio dapat menyebabkan kelumpuhan pada
seseorang, sebab virus ini menyerang sistem saraf pusat.
Walaupun imunisasi hingga saat ini masih mengalami pro dan kontra,
karena menyebabkan bayi mengalami demem sementara tetapi setidaknya
ke lima dampak jika bayi tidak imunisasi dapat teratasi.

DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Dokumentasi Keperawatan
2017.http://bppsdk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wpcontent/uploads/2017/11/
PRAKTIKA-DOKUMEN-KEPERAWATAN-DAFIS.pdf.
Brunner&Sundarth.2002.keperawatanmedicalbedahVol1.jakarta:EGC
Bayer, Dudes (1997). The clinical practice of medical surgical nursing 2nd:Biston
https://spesialbedah.com/tag/mobilisasi/

Anda mungkin juga menyukai