Sasaran
Target
Hari/ tanggal
Jam
Waktu pertemuan
: 40 menit
Tempat
I. LATAR BELAKANG
Sekarang ini tidak sedikit perempuan yang menjalani operasi caesar. Banyak alasan
yang dikemukakan untuk melaksanakan tindakan bedah itu. Mulai gangguan pada ibu, janin,
hingga keinginan untuk mendapatkan tanggal istimewa bagi si mungil.
Persalinan dengan seksio caesarea berhubungan dengan peningkatan 2 kali lipat
risiko morbiditas dan mortalitas ibu dibandingkan pada persalinan vaginal. Kematian ibu
akibat risiko operasi caesar menunjukkan angka 1 per 1.000 persalinan. Di Amerika Serikat
pada tahun 1965 sampai dengan 1978 dilaporkan bahwa angka kematian ibu terjadi satu di
antara 1.635 operasi (Petitti 1983), dan ditegaskan bahwa hanya setengah dari kematian
tersebut benar-benar disebabkan langsung dari operasi caesar.
Ada pendapat mengatakan bahwa trauma lahir jauh lebih kecil pada operasi caesar
dibanding persalinan per vaginam, akan tetapi tetap harus diingat bahwa operasi caesar
berisiko pada ibu. Menurut Bensons dan Pernolls, angka kematian pada operasi caesar adalah
40-80 tiap 100.000 kelahiran hidup. Angka ini menunjukkan risiko 25 kali lebih besar
dibanding persalinan per vaginam. Untuk kasus karena infeksi mempunyai angka 80 kali
lebih tinggi dibandingkan dengan persalinan per vaginam.
II. TUJUAN
a. Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, peserta dapat memahami
tentang pentingnya mobilisasi dini setelah dilakukan operasi caesar, pentingnya nutrisi
pada ibu menyusui, dan perawatan payudara setelah melahirkan.
b. Khusus
Setelah diberi penyuluhan pasien dan keluarga pasien mampu memahami tentang :
1. pengertian mobilisasi
2. tahap-tahap mobilisasi post SC
3. menyebutkan tujuan mobilisasi post SC
4. menyebutkan manfaat dari mobilisasi post SC
5. menyabutkan kerugian dari mobilisasi post SC
6. menyebutkan alasan pentingnya nutrisi yang baik untuk ibu menyusui
7. menyebutkan syarat-syarat makanan bagi ibu menyusui
8. menyebutkan macam zat nutrisi yang harus dikonsumsi ibu untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi selama menyusui
9. menyebutkan jenis-jenis makanan yang mengandung nutrisi dan harus
dikonsumsi oleh ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui
10. menyebutkan takaran makanan yang harus dipenuhi per hari untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui.
11. Menyebutkan tentang perawatan payudara
III.
METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
IV.
MEDIA
a. Leaflet
b. LCD
V.
MATERI
Materi (terlampir) :
1. pengertian mobilisasi
2. tahap-tahap mobilisasi post SC
3. tujuan mobilisasi post SC
4. manfaat dari mobilisasi post SC
5.
6.
7.
8.
macam zat nutrisi yang harus dikonsumsi ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
selama menyusui
9.
jenis-jenis makanan yang mengandung nutrisi dan harus dikonsumsi oleh ibu untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui
10. takaran makanan yang harus dipenuhi per hari untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
selama menyusui.
VI.
KEGIATAN PENYULUHAN
No
1
Kegiatan Penyuluh
Pendahuluan
Memberi salam
Memperkenalkan diri
Memberi pertanyaan apersepsi
Mengkomunikasikan pokok bahasan
Mengkomunikasikan tujuan
Kegiatan Inti
Menjelaskan :
pengertian mobilisasi
Waktu
Kegiatan Peserta
Menjawab
salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Mendengarkan
30
Memperhatikan
dengan
seksama
Memperhatikan
dengan
seksama
Perawatan payudara
Penutup
Menyimpulkan
materi penyuluhan
bersama peserta
Memberikan evaluasi secara lisan
Memberikan salam penutup
Total
Memperhatikan
Menjawab
40
VII. PENGORGANISASIAN
Koordinator
: Budiono
Penyuluh
: Lisbet
Notulen
: Lili Apriliani
Fasilitator
: Laxmitya Hapsari
Safitriana
Observer
: Ida Yuni
Timer
: Eka Sefrina
Moderator
: Yeni Tandi
Dokumentasi
: Agustina Sandramustika
IX. EVALUASI
1
2
3
4
5
6
=
=
=
=
=
=
=
peserta penyuluhan
Koordinator
Moderator dan Timer
Presenter
Dokumentator dan Observer
Fasilitator
Notulen
A. Kriteria evaluasi:
a. Peserta mampu menjelaskan mobilisasi post Sectio Cesarean
b. Peserta mengetahui nutrisi untuk ibu post Sectio Cesarean
c. Peserta mengetahui tentang perawatan payudara setelah melahirkan.
X. REFERENSI
http://batampos.co.id/
http://www.ayahbunda.co.id/
http://irmanthea.blogspot.com
http://www.surabaya-ehealth.org/
http://susternada.blogspot.com/2007/07/mobilisasi-pasca-cesar.html
http://www.suaradokter.com/2009/01/perawatan-luka-di-rumah-secara-umum/
http://jilbab.or.id/archives/161-seluk-beluk-sesar/
http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/02/tingkat-pengetahuan-klien-terhadap.html
http://www.perawatonline.com/index.php/artikel-keperawatan/8-kep-medikal-bedah/26perawatan-luka-dahulu-dan-sekarang
LAMPIRAN MATERI
MOBILISASI POST SC
1. Definisi Mobilisasi Dini
Mobilisasi dini adalah kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing penderita
keluar dari tempat tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan
(Soelaiman,1993).
Mobilisasi ibu post partum adalah suatu pergerakan, posisi atau adanya kegiatan yang
dilakukan ibu setelah beberapa jam melahirkan dengan persalianan Caesar.
Mobilisasi dini merupakan faktor yang menonjol dalam mempercepat pemulihan pasca
bedah dan dapat mencegah komplikasi pasca bedah. Banyak keuntungan bisa diraih
dari latihan ditempat tidur dan berjalan pada periode dini pasca bedah. Mobilisasi
sangat penting dalam percepatan hari rawat dan mengurangi resiko-resiko karena tirah
baring lama seperti terjadinya dekubitus, kekakuan/penegangan otot-otot di seluruh
tubuh dan sirkulasi darah dan pernapasan terganggu, juga adanya gangguan peristaltik
maupun berkemih. Sering kali dengan keluhan nyeri di daerah operasi klien tidak mau
melakukan mobilisasi ataupun dengan alasan takut jahitan lepas klien tidak berani
merubah posisi. Disinilah peran perawat sebagai edukator dan motivator kepada klien
sehingga klien tidak mengalami suatu komplikasi yang tidak diinginkan.
2. Tujuan Mobilisasi Membantu jalannya penyembuhan penderita / ibu yang sudah
melahirkanMobilisasi yang dilakukan meliputi:
3. Manfaat Mobilisasi Dini Menurut Mochtar (1995), manfaat mobilisasi bagi ibu post
operasi adalah :
1) Penderita merasa lebih sehat dan kuat dengan early ambulation. Dengan bergerak,
otot otot perut dan panggul akan kembali normal sehingga otot perutnya menjadi kuat
kembali dan dapat mengurangi rasa sakit dengan demikian ibu merasa sehat dan
membantu memperoleh kekuatan, mempercepat kesembuhan.Faal usus dan kandung
kencing lebih baik. Dengan bergerak akan merangsang peristaltic usus kembali normal.
Aktifitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti semula.
2) Mobilisasi dini memungkinkan kita mengajarkan segera untuk ibu merawat anaknya.
Perubahan yang terjadi pada ibu pasca operasi akan cepat pulih misalnya kontraksi
uterus, dengan demikian ibu akan cepat merasa sehat dan bias merawat anaknya dengan
cepat.
3) Mencegah terjadinya trombosis dan tromboemboli, dengan mobilisasi sirkulasi darah
normal/lancar sehingga resiko terjadinya trombosis dan tromboemboli dapat
dihindarkan.
4. Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi :
1) Peningkatan suhu tubuh Karena adanya involusi uterus yang tidak baik sehingga
sisa darah tidak dapat dikeluarkan dan menyebabkan infeksi dan salah satu dari tanda
infeksi adalah peningkatan suhu tubuh.
2) Perdarahan yang abnormal. Dengan mobilisasi dini kontraksi uterus akan baik
sehingga fundus uteri keras, maka resiko perdarahan yang abnormal dapat dihindarkan,
karena kontraksi membentuk penyempitan pembuluh darah yang terbuka
3) Involusi uterus yang tidak baik. Tidak dilakukan mobilisasi secara dini akan
menghambat pengeluaran darah dan sisa plasenta sehingga menyebabkan terganggunya
kontraksi uterus
5. Tahap-tahap Mobilisasi Dini :
Menurut Kasdu (2003) mobilisasi dini dilakukan secara bertahap berikut ini akan
dijelaskan tahap mobilisasi dini pada ibu post operasi seksio sesarea :
1) Setelah operasi, pada 6 jam pertama ibu paska operasi seksio sesarea harus tirah
baring dulu. Mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan lengan, tangan,
menggerakkan ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat tumit,
menegangkan otot betis serta menekuk dan menggeser kaki.
2) Setelah 6-10 jam, ibu diharuskan untuk dapat miring kekiri dan kekanan mencegah
trombosis dan trombo emboli.
3) Setelah 24 jam ibu dianjurkan untuk dapat mulai belajar untuk duduk.
4) Setelah ibu dapat duduk, dianjurkan ibu belajar berjalan.
dapat
duduk
menit
dan
minta
untuk
bernafas
dalam-dalam
lalu
menghembuskannya disertai batuk- batuk kecil yang gunanya untuk melonggarkan pernafasan
dan sekaligus menumbuhkan kepercayaan pada diri ibu/penderita bahwa ia mulai pulih.
Kemudian posisi tidur terlentang dirubah menjadi setengah duduk.
Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari penderita/ibu yang sudah melahirkan
dianjurkan belajar duduk selama sehari, belajar berjalan kemudian berjalan sendiri pada hari ke
3 sampai 5 hari setelah operasi.
Mobilisasi secara teratur dan bertahap serta diikuti dengan istirahat dapat membantu
penyembuhan ibu.
Setelah pulang dari Rumah sakit atau klinik bersalin, semua aktivitas/kegiatan yang
dilakukan ibu hendaknya masih pelan dan hati-hati (tidak melakukan pekerjaan yang berat).
Ibu dianjurkan memperbanyak porsi istirahat, tetapi jangan hanya tiduran di tempat tidur.
Aktifitas ringan dapat mencegah terbentuknya bekuan darah pada kaki. Ibu juga dianjurkan
untuk menghindari mengangkat benda berat melebihi berat bayi atau naik tangga. Hal tersebut
menghindarkan rasa nyeri pada perut. Wanita yang baru menjalani caesar disarankan
melakukan exercise. Pelaksanaannya sekitar empat minggu setelah operasi. Latihan yang bisa
dipilih adalah yoga dan senam ringan. Senam kegel, misalnya, bermanfaat mengencangkan
otot-otot kewanitaan. Beraneka latihan tersebut diharapkan mengembalikan bobot ideal dan
bentuk tubuh "cantik" seperti sebelum hamil. '
NUTRISI UNTUK IBU POST SECTIO CESAREAN
Pasca operasi, kebutuhan kalori dan protein dalam tubuh ibu akan meningkat 20-50
persen. Oleh karena itu ibu membutuhkan diet tinggi protein baik protein nabati maupun
protein hewani yang berguna untuk mempercepat penyembuhan luka. Yang termasuk protein
nabati dan hewani misalnya ayam, daging, putih telur, serta ikan laut. Ibu juga dapat
mengonsumsi makanan kaya fiber (serat) yang banyak terkandung dalam sayur-sayuran dan
buah-buahan sehingga. dapat mengurangi konstipasi (sulit buang air besar) pascabedah.
Makanan bergizi terdapat pada sayuran hijau, lauk-pauk dan buah. Konsumsi sayur hijau
seperti bayam, sawi, kol dan sayur hijauh lainnya menjadi sumber makanan bergizi. Selama
periode penyembuhan luka post operasi SC ibu juga dianjurkan meningkatkan intake vitamin,
antara lain :
Vitamin A untuk membantu pembentukan jaringan yang luka. Sumber vitamin A banyak
antara lain :
-
Umbi-umbian: ubi kuning, ubi kuning kukus, ubi jalar merah, ubi rambat merah,
Sayuran: bakung, bayam, bunkil daun talas, bayam merah, daun genjer, daun kacang
panjang, serta daun hijauan lainnya, Gandaria, kacang panjang, kankung, kol cina,
labu kuning, pak soy, putri malu, ranti muda sawi, semanggi, terong hintalo dan
wortel.
Hewani; daging ayam, bebek, ginjal domba, hati sapi, hati ayam, sosis hati, berbagai
jenis ikan (baronang, cakalang, gabus, kawalinya, kima, lehoma, malugis, rajungan,
sarden, sunu, titang dan tongkol), telur dan juga telur ikan asin.
Hasil olahan lainnya; kepala susu, mentega, minyak ikan, minyak kelapa sawit,
tepung ikan serta tepung susu.
Vitamin B1 untuk mensintesis kolagen, banyak terdapat dalam gandum, daging, susu, kacang
hijau, ragi, beras, telur
Vitamin B6 untuk mempercepat proses penyembuhan. Sumber vitamin B6 antara lain
kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, unggas (itik, ayam
dll), kentang, beberapa sayuran hijau dan buah berwarna ungu.
Vitamin C untuk mempercepat pembentukan kolagen dan elastin, juga untuk mempercepat
pertumbuhan. Vitamin C banyak terdapat dalam jambu klutuk atau jambu batu, jeruk,
tomat, nanas, buah beri, dan sayuran hijau, asparagus, avocado, black currants, kobis
bunga, anggur, kubis, lemon, biji sawi hijau, bawang, strawberri dan selada air.
Vitamin E untuk membantu menghilangkan bekas luka. Sumber vitamin E antara lain ikan,
ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, vitamin E
banyak tersedia dalam minyak yang dihasilkan dari biji-bijian, seperti; minyak kacang,
minyak kulit gandum, minyak jagung dan minyak biji bunga matahari. Selain itu, vitamin
E juga terdapat pada sayuran hijau, sereal, hati, kuning telur, lemak susu, kacang-kacangan
dan mentega.
Zn untuk menstimulasi proses penyembuhan luka. Zn banyak terdapat dalam daging merah,
kerang dan hati. Sumber lainnya susu, telur, kacang, kacang polong dan ragi kering.
sudah terpenuhi maka kebutuhan tubuh akan karbohidrat, protein dan lemak juga ikut
terpenuhi. Berikut beberapa contoh makanan dan nilai gizi yang dikandungnya.
Makanan
Jumlah energi
50 g udang basah
Kebersihan diri
1) Mandi dengan cara seka/sibin, jika ingin mandi guyur diusahakan luka operasi
tidak terkena air (missal dengan cara luka ditutup dengan plastik)
2) Jaga kebersihan bagian alat kelamin dengan cara mengganti pembalut
sesering mungkin sesuai kebutuhan
3) Jaga kebersihan tangan hindari memegang/menggaruk bagian luka agar tidak
terjadi infeksi
1) Menjaga kebersihan putting susu dan payudara setiap hari saat mandi dan saat
menyusui
2) Memakai BH yang benar-benar menyokong payudara (tidak boleh terlalu ketat
maupun kendor)
3) Apabila putting susu lecet, oleskan kolostrum (ASI) pada putting susu. Apabila
lebih parah, payudara diistirahatkan. Apabila payudara bengkak, kompreslah
dengan air hangat kira-kira 5 menit. Urutlah payudara seperti yang sudah
diajarkan oleh petugas kesehatan
4) Alat-alat untuk perawatan payudara : baby oil atau minyak kelapa bersih,
gelas, air hangat dan dingin dalam baskom kecil, dua buah handuk mandi
bersih, handuk kecil atau washlap untuk kompres
Langkah-langkah perawatan payudara
1. Kompres puting susu dengan kapas yang dibasahi baby oil selama beberapa menit
2. Lakukan pengurutan payudara sebagai berikut :
Pengurutan Pertama
Licinkan kedua tangan dengan minyak. Tempatkan kedua tangan diantara payudara
Pengurutan dilakukan dimulai ke arah atas, lalu telapak tangan kiri ke arah sisi kiri
dan telapak kanan ke arah sisi kanan.
Lakukan terus pengurutan ke bawah dan ke samping.
Ulangi masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap payudara
Pengurutan Kedua
Sokong payudara kiri dengan tangan kiri, kemudian dengan pinggir kelingking
tangan kanan urut payudara dari pangkal hingga puting susu. Lakukan juga untuk
payudara sebelah kanan.
Ulangi masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap payudara.
Pengurutan Ketiga
Sokong payudara kiri dengan satu tangan kiri sedang tangan kanan mengepal dan
mengurut dengan buku-buku jari pangkal ke arah puting susu.
Lakukan juga untuk payudara sebelah kanan.
Ulangi masing-masing 20 hingga 30 gerakan untuk setiap payudara.
Pengurutan keempat
Pegang pangkal payudara dengan kedua tangan lalu urut dari pangkal payudara ke
arah puting susu sebanyak satu kali
Pengurutan kelima
Pijat puting susu hingga keluar cairan ASI dan tampung dengan tempat yang
bersih/gelas.
Pengompresan
Kompres kedua payudara dengan handuk kecil hangat selama dua menit, lalu ganti
dengan kompres air dingin dua menit dan yang kompres lagi dengan air hangat selama
dua menit.