Di Susun oleh :
Khoirun Nisa
2B
22060
Jl. Angkasa No.18, Gn. Sahari Sel., Kec. Kemayoran, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus
Ibukota Jakarta 10610
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Tujuan
A. Tujuan umum
B. Tujuan Khusus
Metode
a. Demonstrasi/Simulasi
b. Ceramah
Media
a. Leaflet
b. Poster
c. Video
d. PPT
Kegiatan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum
dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
kehamilan adalah bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar rahim dan
berakhir dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir.
Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan
tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Pembagian kehamilan dibagi dalam 3 trimester :
trimester I, dimulai dari konsepsi sampai tiga bulan (0-12 minggu); trimester II, dimulai
dari bulan keempat sampai enam bulan (13-28 minggu); trimester III dari bulan tujuh
sampai sembilan bulan (29-42 minggu) (Fatimah & Nuryaningsih, 2017).
b. Tanda bahaya kehamilan adalah keadaan-keadaan pada ibu hamil yang mengancam
jiwa ibu dan janin yang dikandungnya selama kehamilan. Tanda-tanda bahaya
dalam kehamilan dapat terjadi kapan saja. Mungkin ketika kehamilan masih muda,
mungkin juga pada kehamilan lanjut. Tidak jarang pada saat-saat menjelang
persalinan. Tanda bahaya dalam kehamilan perlu kita waspadai sehingga ibu hamil
dan anak yang dikandungnya sehat dan selamat.
c. Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang akan menyebabkan terjadinya
bahaya dan komplikasi yang lebih besar, baik terhadap ibu maupun terhadap janin
yang dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan ataupun nifas. Kehamilan
usia dini juga memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya, emosional ibu belum
stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran bisa muncul akibat
ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan secara emosional ketika
si ibu mengandung bayinya.
3. Faktor Resiko Tinggi Kehamilan
a. Ibu dengan tinggi badan kurang dari 140 cm (karena ibu mempunyai panggul
sempit, sehingga sulit melahirkan)
b. Bentuk pinggul ibu yang tidak normal
c. Badan ibu kurus, lemah, dan pucat jumlah anak lebih dari 4 orang (karena makin
banyak anak, rahim ibu makin lemah)
d. Jarak anak kurang dari 2 tahun (karena pada keadaan tersebut rahim dan kesehatan
ibu belum pulih kembali dengan baik)
e. Umur ibu kurang dari 20 tahun (karena rahim dan panggul ibu belum berkembang)
dan lebih dari 35 tahun (karena kesehatan dan keadaan rahim sudah tidak sebaik
umur sebelumnya)
f. Adanya kesulitan pada kehamilan atau persalinan yang lalu
g. Sering terjadi keguguran sebelumnya
h. Kebiasaan ibu (merokok, alkohol, dan obat-obatan)
e. Demam tinggi
Jika suhu ibu hamil > 38oC merupakan masalah. Demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganannya adalah istirahat baring,
minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu. Demam dapat disebabkan
oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme patogen ke dalam
tubuh ibu hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala - gejala
penyakit. Pada infeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital.
Annisa, Faradina Nur. 2018. Hubungan Minat Membaca Buku KIA dengan
Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.
Kemenkes RI.
Hijri, Fitria dan Yuna Trisuci. 2016. Hubungan Antara Karakteristik Ibu Dengan Pengetahuan
Tentang Tanda Tanda Bahaya Kehamilan. Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan. Vol 7 (1).
Dartiwen, & Nurhayati, Y. (2019). Kehamilan, Asuhan Kebidanan pada. Yogyakarta: Penerbit
Andi.