Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TANDA BAHAYA KEHAMILAN

Disusun Oleh :
Isty Naura Hamdanis
NIM : 1571152011

PRODI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PELITA ILMU DEPOK
2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari/Tanggal :
Waktu : Pukul
Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Kehamilan
Sub Pokok Bahasan :
Sasaran : Ibu hamil
Penyuluh : Mahasiswa praktik PKMD
Tempat :

I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Tanda Bahaya Kehamilan, diharapkan ibu
dapat mengetahui tanda bahaya kehamilan.
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapat penyuluhan tanda bahaya kehamilan, diharapkan ibu mengerti :
1. Pengertian tanda bahaya pada kehamilan
2. Macam tanda bahaya pada kehamilan
3. Pentingnya mengkonsumsi suplemen vitamin
4. Deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan
III. Materi
Terlampir
IV. Manfaat
Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan para ibu hamil mengenai tanda
bahaya kehamilan
V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
4. Kuis
VI. Media dan Alat Peraga
1. Leaflet
VII. Proses Kegiatan Penyuluhan
No KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA MEDIA WAKTU
1. Pembukaan :  Menjawab salam
 Memberi salam pembuka  Mendengarkan 5 menit
 Perkenalan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan
2. Kegiatan Inti :
 Menjelaskan pengertian tanda
bahaya kehamilan
 Menjelaskan macam tanda
bahaya kehamilan  Mendengarkan
Leaflet 30 menit
 Menjelaskan pentingnya  Memperhatikan
mengkonsumsi suplemen
vitamin saat hamil
 Menjelaskan deteksi dini tanda
bahaya pada kehamilan
 Menjelaskan cara mencegah
bahaya kehamilan
3. Penutup :  Bertanya dan aktif
 Memberikan kesempatan  Menjawab pertanyaan
peserta untuk bertanya  Mendengarkan dan
 Melakukan evaluasi memperhatikan 25 Menit
 Menyimpulkan materi  Menjawab salam
 Memberi salam penutup

VIII. PENGESAHAN

Bogor,..................,
Sasaran Pemberi penyuluhan

( ………………) ( .................................)

Mengetahui,
Pembimbing PKMD

(.................................................)

IX. EVALUASI
Metode Evaluasi : Diskusi dan Tanya Jawab
Jenis Pertanyaan : Lisan
Jumlah soal : 2 soal

X. LAMPIRAN MATERI

Tanda Bahaya Pada Kehamilan


A. Pengertian
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda – tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Anonim,
2009).
Tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang perlu diwaspadai
selama kehamilan karena kalau tidak dilaporkan atau terdeteksi dapat
mengakibatkan kematian (Pusdiknakes, 2003: 90).

B. Macam Tanda Bahaya Pada Kehamilan


1. Perdarahan yang keluar dari jalan lahir
Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3 bulan bisa
merupakan adanya tanda keguguran. Janin mungkin masih dapat
diselamatkan. Bila tidak, ibu perlu mendapat pertolongan medis agar
kesehatannya terjaga (Yoseph, 2010).
Perdarahan melalui jalan lahir disertai nyeri perut bagian bawah yang
hebat pada ibu yang terlambat haid 1-2 bulan, merupakan keadaan yang
sangat berbahaya. Kehidupan ibu terancam dan harus di bawa ke rumah sakit
untuk keselamatan jiwanya. Sedangkan perdarahan pada kehamilan 7-9
bulan, meskipun hanya sedikit perdarahannya tetap merupakan ancaman bagi
ibu dan dapat menjadi penyebab kematian janin.
Perdarahan pada kehamilan tersebut dibagi menjadi 2, meliputi:
A. Trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu)
 Abortus
Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alami tanpa
diawali oleh tindakan medis. Abortus spontan yang terjadi saat
usia kandungan belum mencapai 20 minggu
 Molahidatidosa
kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terbentuk akibat
kegagalan pembentukan janin. Bakal janin tersebut dikenal dengan
istilah mola hidatidosa. Istilah hamil anggur digunakan karena
bentuk bakal janin tersebut mirip dengan gerombolan buah anggur.
 Kehamilan ektopik terganggu (KET)
kegawatdaruratan obstetrik yang mengancam nyawa ibu dan
kelangsungan hidup janin, serta merupakan salah satu penyebab
utama mortalitas ibu, khususnya pada trimester pertama.
B. Trimester II (usia kehamilan 12-28 minggu) dan trimester III (usia
kehamilan 28-40 minggu)
 Plasenta previa
kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Selain menutupi
jalan lahir, plasenta previa juga dapat menyebabkan perdarahan hebat,
baik sebelum maupun saat persalinan.
 Solution plasenta
suatu kelainan pada ibu hamil ketika sebagian atau keseluruhan
plasenta terlepas dari dinding rahim. Kondisi ini dapat terjadi mulai
dari usia kehamilan 20 minggu sampai sebelum bayi lahir. Jika tidak
cepat-cepat ditangani, solusio plasenta dapat
memicu perdarahan sebelum melahirkan, mengganggu
proses persalinan, hingga menyebabkan komplikasi yang lebih
parah.
2. Sakit kepala yang hebat
Wanita hamil mengeluh nyeri kepala yang hebat merupakan tanda
bahaya kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah serius
adalah sakit kepala yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.
Sakit kepala yang hebat dalam kahamilan adalah gejala dari preeklamsi
(Kusmiyati. ET. ell, 2008). Sehingga keadaan sakit kepala yang hebat ini
juga merupakan tanda bahaya kehamilan yang dapat mengancam
keselamatan ibu dan janin.
3. Penglihatan kabur
Wanita hamil mengeluh penglihatannya kabur. Masalah visual yang
mengidentifikasikan keadaan yang mengancam adalah perubahan visual
yang mendadak, misal pandangan kabur dan ada bayang- bayang.
Perubahan penglihatan mungkin disertai sakit kepala yang hebat dan
mugkin menandakan preeklamsi (Kusmiyati. Et. ell, 2008). Selain itu
penglihatan adalah gejala yang sering ditemukan pada preeklamsi berat dan
merupakan petunjuk akan terjadi eklamsi (Winkjosastro, 2005). Tanda
inilah yang perlu dideteksi sejak dini untuk mencegah terjadinya
komplikasi yang mengancam keselamatan ibu dan janin.
4. Bengkak (oedema) di wajah dan tangan
Oedema adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan
dalam jaringan tubuh, biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan
yang berlebihan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema
merupakan salah satu tanda trias adanya preeklamsi. Kenaikan berat badan
½ kg setiap minggu dalam kehamilan masih dapat dianggap normal, tetapi
bila kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali, hal ini perlu diwaspadai, karena
dapat menimbulkan preeklamsi. (Winkjosastro, 2005)
5. Ketuban pecah sebelum waktunya
Ketuban pecah sebelum waktunya atau ketuban pecah dini adalah
ketuban yang pecah sebelum ada pembukaan pada servik. Untuk
primigravida kurang dari 3 cm dan pada multigravida kurang dari 5 cm. bila
keadaan ini terjadi dapat mengakibatkan infeksi yang dapat membahayakan
ibu dan janin. (Winkjosastro, 2005)
6. Gerakan janin tidak terasa
Memantau gerakan janin merupakan salah satu indikator kesejahteraan
janin. Gerakan janin mulai dirasakan oleh ibu pada kehamilan trimester II
sekitar minggu ke 20 atau minggu ke 24 (Salmah. Et. ell, 2006). Jika janin
tidur maka gerakannya akan melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3
kali dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih terasa saat ibu berbaring
atau istirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik (Kusmiyati. Et.
ell, 2008). Pada trimester III, gerakan janin sudah bisa dirasakan ibu. Total
gerakan janin pada trimester III mencapai 20 kali perhari. Keadaan
berbahaya yang bisa mengancam keselamatan janin dalam kandungan yaitu
bila gerakannya kurang dari 3 kali dalam periode 3 jam. Hal ini bisa
merupakan pertanda adanya gawat janin.
7. Nyeri abdomen yang hebat
Jika ibu hamil mengeluh nyeri pada perut yang hebat dan menetap,
hal ini merupakan tanda terjadinya kehamilan ektopik, aborsi dan solution
plasenta (Kusmiyati. Et. ell, 2008). Nyeri merupakan keluhan utama pada
kehamilan ektopik. Apabila terjadi ruptur dinding tuba pada kehamilan
ektopik ini, nyeri perut dan disertai perdarahan, bisa menyebabkan
penderita pingsan atau syok. Pada penderita aborsi, nyeri abdomen juga
dirasakan, tetapi nyeri penderita aborsi tidak begitu hebat dibanding
penderita kehamilan ektopik (Winkjosastro, 2005). Sehingga terjadinya
nyeri abdomen pada waktu hamil mengindikasikan adanya tanda kehamilan
ektopik, abortus dan solutio plasenta.
8. Ibu muntah terus – menerus dan tidak mau makan
Keluhan hamil dan muntah adalah gejala yang wajar dan sering
ditemukan pada kehamilan trimester I pada saat usia kehamilan 1-3 bulan.
Mual biasanya terjadi pada pagi hari, gejala ini akan hilang sedikit demi
sedikit di akhir trimester pertama. Akan tetapi ada kalanya keluhan ini
makin bertambah berat sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari dan
keadaan umum ibu buruk, keluhan ini disebut Hyperemesis Gravidarum
(Huliana, 2001). Keadaan mual dan muntah yang terus – menerus
merupakan keadaan yang berbahaya dalam kehamilan, karena akan
mengganggu pertumbuhan janin dan memperburuk keadaan ibu dan janin.
9. Demam tinggi, dan Kejang
Demam tinggi dapat disebabkan karena adanya infeksi.
C. Kemungkinan hal yang akan terjadi apabila ibu hamil kekurangan
suplemen vitamin.
Tujuan agar pertumbuhan dan perkembangan janin dapat optimal dan ibu
selalu sehat.
a. Asam Folat (Vitamin B) : Mencegah cacat lahir, mencegah BBLR dan
kelahiran Prematur. Kebutuhan Asam folat yakni 800 mikrogram sehari.
Sumber alami Sayuran hijau, buah jeruk, kacang kering dan kacang polong.
b. Kalsium : Untuk Tulang dan gigi yang kuat, menjaga peredaran darah dan
syaraf agar berjalan normal. Kebutuhan adalah 1.000 miligram per hari.
Sumber alami adalah Susu, jus buah, dan sereal dengan diperkaya kalsium
c. Zat Besi : Mencegah Anemia pada kehamilan. Tubuh menggunakan besi
untuk membuat hemoglobin yang merupakan protein dalam sel darah
merah yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan
volume darah meningkat untuk mengakomodasi perubahan dalam tubuh
dan membantu bayi agar suplai darahnya terpenuhi sehingga kebutuhan zat
besi kan meningkat. Jika ibu hamil tidak mendapatkan cukup zat besi, gejal
yang ungkin timbul muncul yaitu lelah dan lebih rentan terhadap infeksi,
resiko kelahiran premature dan BBLR. Kebutuhan zat besi selam hamil
yaitu 27 miligram per hari. Sumber alami adalah daging merah, unggas dan
ikan merupakan sumber yang kaya akan zat besi.Untuk meningkatkan
penyerapan zat besi dari sumber tanaman dan suplemen, dibutuhkan
vitamin C seperti jus jeruk.
D. Deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan
Deteksi dini tanda bahaya kehamilan sangat diperlukan untuk
menemukan ibu hamil yang kemungkinan mengalami bahaya atau komplikasi
kehamilan sehingga dapat menurunkan angka kematian ibu. Penatalaksanaan
deteksi dini terhadap tanda bahaya kehamilan dapat melalui pemeriksaan
kehamilan secara rutin pada tenaga kesehatan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan yaitu 1 kali trimester pertama, 1 kali trimester kedua, dan 2 kali pada
trimester ketiga (Saifuddin, 2001). Kebijakan operasional pelayanan antenatal
oleh Departemen Kesehatan di wilayah Puskesmas meliputi pemberian
penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan dalam bentuk komunikasi
informasi dan edukasi (KIE), selain itu juga dengan pemberian buku kesehatan
ibu dan anak sehat (KIA) atau kartu menuju sehat (KMS) ibu hamil (Saifuddin,
2001).
E. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan
Tanda Bahaya Kehamilan
Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang
mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat
dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
1. Meningkatkan mutu perinatal care
2. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
3. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit
yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
4. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang
merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
5. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
6. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
7. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih
intensif.
8. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.
(Rachmat, 2007)
XI. PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud tanda bahaya pada kehamilan?
2. Apa saja macam perdarahan pada kehamilan trimester I II dan III?
Jawaban
1. Tanda bahaya kehamilan adalah tanda – tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu
2. A. Trimester I (usia kehamilan 0-12 minggu)
 Abortus
Abortus spontan adalah abortus yang terjadi secara alami tanpa
diawali oleh tindakan medis. Abortus spontan yang terjadi saat
usia kandungan belum mencapai 20 minggu
 Molahidatidosa
kehamilan abnormal berupa tumor jinak yang terbentuk akibat
kegagalan pembentukan janin. Bakal janin tersebut dikenal dengan
istilah mola hidatidosa. Istilah hamil anggur digunakan karena
bentuk bakal janin tersebut mirip dengan gerombolan buah anggur.
 Kehamilan ektopik terganggu (KET)
kegawatdaruratan obstetrik yang mengancam nyawa ibu dan
kelangsungan hidup janin, serta merupakan salah satu penyebab
utama mortalitas ibu, khususnya pada trimester pertama.
B. Trimester II (usia kehamilan 12-28 minggu) dan trimester III (usia
kehamilan 28-40 minggu)
 Plasenta previa
kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah rahim
sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Selain menutupi
jalan lahir, plasenta previa juga dapat menyebabkan perdarahan hebat,
baik sebelum maupun saat persalinan.
 Solution plasenta
suatu kelainan pada ibu hamil ketika sebagian atau keseluruhan
plasenta terlepas dari dinding rahim. Kondisi ini dapat terjadi mulai
dari usia kehamilan 20 minggu sampai sebelum bayi lahir. Jika tidak
cepat-cepat ditangani, solusio plasenta dapat
memicu perdarahan sebelum melahirkan, mengganggu
proses persalinan, hingga menyebabkan komplikasi yang lebih
parah.
XII. DAFTAR PUSTAKA
Coad J, 2007. Anatomi & Fisiologi untuk Bidan. Surabaya: Erlangga. 263.
Salmah. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC
Ananta. 2009. Permasalah Pada Kehamilan Muda. Jakarta : Rineka Cipta
Kurniawan. 2008. Bahaya Yang Sering Terjadi Pada Kehamilan Muda.
http://www.info-cyber-neth.com.id diakses tanggal 15 Maret 2010
Curtis,G.B.2002. Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Jakarta.
Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Kusmiyati, Y. DKK. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Jakarta
Prawirohardjo, 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta.
Yayasan Bina Pustaka
XIII. LAMPIRAN LEAFLET

Anda mungkin juga menyukai