Anda di halaman 1dari 10

MONITORING DAN MONEV DALAM KEGIATAN BIDAN

DIKOMUNITAS KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

Dosen Pengampu:

Siva Faujiah, SST, M.Keb

(Kesehatan Masyarakat)

Di Susun Oleh:

Ade Dessy Safitri (1571152001)

Hanny Salsabila Putri (1571152009)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PELITA ILMU


PRODI D III KEBIDANAN
T/A 2020/2021
Jln. Raya Bojongsari No.34, Bojongsari Lama, Kec. Bojongsari, Kota Depok,
Jawa Barat Kode pos: 16516 No tlp. (021)7409559
A. Monitoring

PWS KIA adalah alat manajemen program KIA untuk memantau cakupan

pelayanan KIA disuatu wilayah kerja secara terus-menerus.hal tersebut

dimaksudkan agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat

terhadap wilayah kerja yang cakupan pelayanan KIA-nya masih rendah

ataupun wilayah yang membutuhkan penanganan atau tindak lanjut secara

khusus. Penyajian PWS KIA dapat dipakai sebagai alat motivasi dan komunikasi

kepada sector terkait / stakeholder yang berkaitan terhadap pelaksanaan

pelayanan kesehatan ibu dan anak. Dapat dijabarkan lebih lanjut baahwa

penyajian PWS KIA berkaitan langsung dengan masyarakat setempat,

khususnya aparat yang berperan dalam pendataan dan pergerakan sasaran

agar mendapatkan pelayanan KIA maupun dalam membantu memecahkan

masalah non teknis rujukan kasusu resiko tinggi. Dalam hal ini adalah sumber

daya masyarakat setempat seperti kader kesehatan, tokoh masyarakat dan

tokoh agama. Pelaksanaan PWS KIA baru berarti bila dilengkapi dengan tindak
lanjut berupa perbaikan dalam pelaksanaan KIA. Tindak lanjut dimaksudkan disini

adalah intesifikasi pergerakan ssasaran dn mobilisasi sumber daya yang diperlukan


dalam rangka meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA.

Contohnya adalah bagaiaman memotivasi ibu amil untuk memerikssakan

kehamilan minimal 4 kali selama kehamilannya yang dilakukan oleh

masyarakat itu sendiri, misalnya kader.

Hasil rekapitulasi PWS KIA ditingkat kabupaten dapat dipakai untuk


menentukan puskesmas yang rawan. Demikian juga PWS KIA tingkat provinsi

, yaitu untuk mengidentifikasi kabupaten mana yang memerlukan

penanganan khusus dan juga untuk menentukan kabupaten mana yang

rawan sehingga masalah-masalah yang dihadapai tersebut dapat diatasi

dengan baik.
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Monitoring Dan Evaluasi


1. Monitoring
Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran kemajuan
atas objektif program./ Memantau perubahan, yang focus pada proses dan
keluaran.
Monitoring melibatkan perhitungan atas apa yang kita lakukan dan melibatkan
pengamatan atas kualitas dari layanan yang kita berian
2. Evaluasi
Evaluasi adalah penggunaan metode penelitian social untuk secara
sistematis menginvestigasi efektifitas program. /Menilai kontribusi program
terhadap
perubahan (Goal/objektif) dan menilai kebutuhan perbaikan, kelanjutan atau
perluasan program (rekomendasi). Evaluasi memerlukan desain
studi/penelitian,terkadang membutuhkan kelompok kontrol atau kelompok
pembanding, melibatkan pengukuran seiring dengan berjalannya waktu,dan

melibatkan studi/penelitian khusus

3. Monitoring bersifat spesifik program. Sedangkan Evaluasi tidak hanya


dipengaruhi oleh program itu sendiri, melainkan varibel-varibel dari luar. Tujuan
dari Evaluasi adalah evalausi efektifitas dan cost effectiveness.

C. Monitoring Dan Evaluasi Kegiatan Pelayanan Kebidanan Di Komunitas

1. Pengertian

Register kohort adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi

dan balita.

2. Tujuan
Untuk mengidentifikasi masalah kesehatan ibu dan neonatal yang terdeteksi di

rumah tangga yang teridentinfikasi dari data bidan.

3. Jenis Register Kohort

a. Register kohort ibu

Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan

bersalin, serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir

sedemikian rupa yang pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun

bayi diwilayahnya setiap bulan yang mana informasi pada saat ini lebih

difokuskan pada kesehatar ibu dan bayi baru lahir tanpa adanya duplikasi

informasi.

b. Register kohort bayi

Merupakan sumber data pelayanan kesehatanbayi, termasuk neonatal.

c. Register kohort balita

Merupakan sumber data pelayanan kesehatan balita, umur 12 bulan

sampai dengan 5 tahun

Pendataan suatu masyarakat yang baik bilamana dilakukan oleh

komponen yang merupakan bagian dari komunitas masyarakat

bersangkutan, karena merekalah yang paling dekat dan mengetahui

situasi serta keadaan dari masyarakat tersebut. Sumber daya masyarakat

itu adaIah Kader dan dukun bayi serta Tokoh masyarakat.

Bersama-sama dengan Bidan desa, pendataan ibu hamil, ibu bersalin,

neonatal, bayi dan balita dapat diIakukan. Dengan mendata seluruh ibu

hamil yang ada di suatu komunitas tanpa terIewatkan yang dilakukan oleh
kader dan dukun bayi kemudian bidan desa memasukan seluruh data ibu

hamil ke dalam kohort yang telah disediakan di Pusesmas, sehingga data

yang ada di desa pun dimiliki puskesmas.

Dengan Puskesmas juga memiliki data dasar, bidan desa dan

Puskesmas dalam hal ini bidan puskesmas dan timnya dapat memonitor

dan mengikuti setiap individu yang ada didaerah tersebut.

Dengan puskesmas memiliki seluruh data ibu hamil dan bidan desa

memberikan pemeriksaan seluruh ibu hamil tanpa melihat apakah ibu

hamil lersebut mempunyai faktor resiko atau tidak, sehingga dapat

menyelamatkan jiwa ibu dan anak yang dikandung


KOLOM PENGISIAN

1. Diisi nomor urut. Sebaiknya nomor urut bayi disesuaikan dengan nomor

urut ibu pada register kohort ibu..

2. Disi nomor indeks dari Family Folder

3. sd 7 3sd 7 jelas.

8. sd 31 diisi hasil penimbangan dalam kg dan rambu gizi

32. sd 35 diisi tanggal pcmberian vit A bulan februari dan Agustus

36. Diisi tanggal bila ditemkan sakit.

37. Diisi penyebab sakit

24. sd 35 Diisi tanggal bayi tersebut mendapat immunisasi.

36. Diisi tanggal bayi ditemukan meninggal

37. Diisi penyebab kematian bayi tersebut.

38. Diisi tanngal meninggal

39. Diisi sebab meninggal

40. Diisi tanggal bila ditemukan kelainan tumbuh kembang.


41. Diisi jenis kelainan tumbuh kembang

42. Diisi bila ada kcterangan penting tentang balita tersebut.

Setiap bulan data di kohort di rekap kedalam suatu laporan yang disebut

dengan PWS KIA atau Pemantauan wilayah setempat yaitu alat manajemen

program KIA untuk memantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah


(puskesmas kecamatan) secara terus menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut
yang cepat dan tepat terhadap desa yang cakupan pelayanan KIA nya masih
rendah. Penyajian PWS-KIA juga dapat dipakai sebagai alat motivasi dan
komunikasi kepada sektor terkait, khususnya Pamong setempat yang berperan
dalam pendataan dan penggerakan sasaran agar mendapatkan pelayanan KIA dan

membantu memecahkan masalah nonteknis, sehingga semua masalah ibu hamil

dapat tertangani secara memadai, yang pada akhimya AKI rdan AKB akan turun

sesuai harapan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan

indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu Negara dan status

kesehatan masyarakat. Dalam salah satu upaya untuk kesehatan ibu dan anak

maka setiap ibu hamil di suatu daerah dicatat agar resiko – resiko yang dapat

terjadi dapat dideteksi lebih dini lagi yang disebut register kohort. Register kohort

adalah sumber data pelayanan ibu hamil, ibu nifas, neonatal, bayi dan balita.

Register kohort ibu merupakan sumber data pelayanan ibu hamil dan bersalin,

serta keadaan/resiko yang dipunyai ibu yang di organisir sedemikian rupa yang
pengkoleksiaannya melibatkan kader dan dukun bayi diwilayahnya setiap bulan.

B. Saran

Untuk tenaga kesehatan khususnya seorang bidan, alangkah baiknya

untuk menerapkan register kohort di setiap pelayanan kebidanannya. Agar resiko-


resiko yang dapat terjadi pada ibu dapat dideteksi lebih dini

Anda mungkin juga menyukai