Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolonganNya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah
Surveilans Epidemiologi yang telah membimbing kami dalam proses pembuatan
makalah ini.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata semprna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya.Untuk itu
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.Kemudian apabila terdapat
kesalahan padda makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga
makalah ini bias berguna bagi pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 3
C. Tujuan ..................................................................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................... 4
A. Definisi Surveilans KIA .......................................................................................... 4
B. Tujuan Surveilans KIA ........................................................................................... 4
C. Unsur-unsur Surveilans KIA ................................................................................... 4
D. Kegiatan dalam Surveilans KIA ............................................................................. 5
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................................. 8
A. Gambaran Epidemiologi Surveilans KIA ........................................................... 8
B. Surveilans KIA.................................................................................................... 9
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 11
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Surveilens merupakan kegiatan pemantauan yang dilakukan secara
terus-menerus untuk mendapatkan informasi yang cepat dan akurat (valid).
Dalam kaitan dengan program Kesehatan Ibu Anak-Kesehatan Reproduksi,
surveilens sangat besar manfaatnya untuk menyediakan data mengenai
kesehatan ibu dan anak serta kesehatan reproduksi yang lain secara cepat dan
akurat guna menyusun program yang sesuai dengan permasalahan di
lapangan. Ketepatan dan keberhasilan suatu program sangat bergantung pada
ketersediaan data dan informasi yang valid serta reliabel. Dengan adanya
informasi yang cepat dan akurat, maka Dinas Kesehatan atau para pengambil
kebijakan (stake holder) dapat segera merespon kejadian dengan membuat
program-program yang tepat dan sesuai dengan permasalahan di lapangan.
Kurangnya data dan informasi yang cepat dan akurat, menyebabkan program-
program yang dibuat oleh Dinas Kesehatan menjadi serba terlambat.Hal
tersebut mengakibatkan permasalahan kesehatan dimasyarakat tidak teratasi,
bahkan telah muncul permasalahan yang baru.
Surveilans kesehatan masyarakat adalah aktifitas secara sistematis
tentang pengumpulan, analisis, interpretasi, dan diseminasi data berkaitan
dengan kejadian masalah kesehatan dalam rangka tindakan kesehatan
masyarakat untuk menurunkan kejadian morbiditas dan mortalitas serta
meningkatkan derajat kesehatan.Data yang diseminasikan dengan sistem
surveilans kesehatan masyarakat dapat dipakai sebagai acuan dalam
melakukan tindakan secara cepat, merencanakan program dan evaluasi, serta
merumuskan hipotesis penelitian.Sistem surveilans kesehatan masyarakat
telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kesehatan
masyarakat.Sementara, sistem informasi kesehatan masyarakat memasukkan
berbagai sumber data yang esensial untuk pelaksanaan kesehatan masyarakat
dan seringkali dipakai untuk surveilans. Sistem tersebut bervariasi dari sistem

1
pengumpulan data yang sederhana (simple) sampai pemanfaatan sistem
elektronik dalam berbagai format.
Kesehatan ibu dan anak (KIA) di tanah air selalu menjadi masalah
pelik yang keadaannya tak kunjung membaik.Peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak tersebut diyakini memerlukan kondisi sosial politik,
hukum dan budaya yang kondusif. Berdasarkan Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 angka kematian ibu di Indonesia
masih berada pada angka 228 per 100.000 kelahiran hidup. Kendati berbagai
upaya perbaikan serta penanganan telah dilakukan, namun disadari masih
diperlukan berbagai dukungan tadi.Program KIA bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan khususnya kesehatan ibu dan anak secara
optimal.Salah satu unsur penting untuk mendukung tujuan tersebut adalah
ketersediaan data dan informasi yang sangat berguna dalam perencanaan,
implementasi, monitoring, serta evaluasi hasil pelayanan kesehatan.Sebagian
besar Program kesehatan ibu dan anak di institusi kesehatan belum didukung
oleh sistem informasi yang memadai baik dari sisi pencatatan, pengolahan,
dan analisis serta interpretasi dan pelaporan.
Kegiatan surveilans atau pemantauan kejadian sakit maupun kematian
ibu dan anak sudah dilakukan di semua propinsi serta kabupaten di seluruh
Indonesia.Namun pelaksanaannya masih jauh dari harapan untuk mampu
menyediakan data yang akurat, cepat dan
lengkap.Seringkali stake holder terlambat dalam mendapatkan informasi
tentang kejadian sakit dan kematian, bahkan seringkali datanya tidak lengkap,
sehingga laporan yang diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten atau
Propinsi kebanyakan merupakan hasil estimasi dari kondisi masa lalu.
Kondisi seperti ini terjadi sebagai akibat minimnya tenaga yang memahami
arti pentingnya surveilans dan kurangnya kemampuan (skill) dalam
menjalankan sistem surveilans yang benar.Kegiatan surveilans yang
dilaksanakan tidak memperhatikan prinsip-prinsip surveilans.
Permasalahan sedikitnya jumlah tenaga yang benar-benar memahami
masalah surveilans dan dapat menjalankan surveilans lapangan cukup

2
memprihatinkan, karena menghambat sistem pemantauan kesehatan dan
sistem pelaporan.Akibatnya program-program yang dibuat dan dilaksanakan
tidak dapat mengenai sasaran.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran Epidemiologi Surveilans KIA
2. Bagaimana Tujuan Surveilans KIA
3. Bagaimana Unsur-unsur Surveilans KIA
4. Bagaimana kegiatan dalam Surveilans KIA
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui gambaran Epidemiologi Surveilans KIA
2. Untuk mengetahui Tujuan Surveilans KIA
3. Untuk mengetahui Unsur-unsur Surveilans KIA
4. Untuk mengetahui kegiatan dalam Surveilans KIA

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Surveilans KIA
Surveilans kesehatan i bu dan anak merupakan suatu kegiatan
pengamatan secara terus- menerus dan sistematis terhadap kesakitan dan
kematian anak melalui proses pengumpulan data, pengolahan data, analisis
dan interpretasi hingga menjadi informasi dan penyebar luas aninformasi
tersebut kepada penyelengga raprogram terkait kesehatan i b u d a n anak
seperti pengelola program kesehatan ibu,gizi,imunisasi, pencegahan dan
pengendalian penyakit menular, pengendalian kesehatan lingkungan dan
promosi kesehatan. Selain itu, informasi tersebut juga dimanfaatkan untuk
melakukan advokasikepada pemangku kebijakan yaitu bupati, walikota,
Bappeda, kepala dinas kesehatan, kepala dinas terkait, organisasi profesi,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dengan harapan mendapatkan
dukungan dan komitmen untuk dapat dilakukan intervensi terhadap masalah
kesehatan ibu dan anak tersebut.
B. Tujuan Surveilans KIA
Tujuan sebagai dasar manajemen kesehatan untuk pengambilan
keputusan dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program
kesehatan dan peningkatan kewaspadaan serta respon kejadian luar biasa
yang cepat dan tepat secara menyeluruh
C. Unsur-unsur Surveilans KIA
Unsur-unsur dalam kegiatan surveilans KIA:
1. Kegiatan pengamatan pengamatan terhadap penyakit dan masalah
kesehatan serta faktor determinanya.
2. Sistematis adalah proses pengumpulan, pengolahan dan analisis data serta
penyebar luasan informasi epidemiologi. Terus menerus menunjukan
kegiatan surveilans dilakukan setiap saat sehingga informasi
epidemiologis tersedia secara terus menerus.

4
D. Kegiatan dalam Surveilans KIA
Kegiatan dalam Surveilans KIA yaitu :
a) Deteksi kasus
Merupakan langkah pertama dalam sistem surveilans respon,
deteksi kasus umumnya dilaksanakan di tingkat pelayanan kesehatan.
Deteksi kasus dalam KIA adalah adanya kasus kehamilan resiko tinggi,
kesakitan pada bayi dan anak, maupun kematian ibu dan anak.
b) Registrasi
Registrasi yang baik akan merekam semua data kasus termasuk
kasus yang ternyata tidak konfirmasi baik secara epidemiologi maupun
secara laboratories. Registrasi dalam KIA yaitu sistem pencatatan yang
terkait dengan pelayanan ibu dan anak, antara lain: rekam medis, SP2TP,
SP2RS, Buku KIA, Register Kohort Ibu dan Bayi, PWS-KIA, Form
MTBM, MTBS, Form Rujukan Maternal dan Neonatal, Form Autopsi
Verbal Maternal dan Perinatal, Form Medical Audit.
c) Konfirmasi (epidemiologi dan laboratorium)
Konfirmasi dapat melalui kriteria epidemiologi dan hasil tes
laboratorium.Konfirmasi epidemiologi umumnya diperoleh dari hasil
penyelidikan kasus di lapangan. Hasil tes laboratorium akan membantu
dalam penegakan diagnosis. Konfirmasi dalam KIA berupa pelacakan oleh
tenaga kesehatan puskesmas dengan caraotopsi verbal, yaitu wawancara
kepada keluarga atau orang lain yang mengetahui riwayat penyakit atau
gejala serta tindakan yang diperoleh sebelum penderita meninggal. Hasil
otopsi verbal ini yang akan melengkapi pelaksanaan audit maternal dan
audit perinatal (AMP) terhadap kasus kematian sehingga dapat diketahui
penyebab kematian.
d) Pelaporan
Pelaporan merupakan upaya untuk menggerakkan data yang sudah
dikumpulkan dari tingkat yang paling rendah dalam sistem kesehatan ke
tingkat yang lebih tinggi.Pelaporan dalam KIA berupa laporan hasil
deteksi kehamilan resiko tinggi, komplikasi yang terjadi, hasil deteksi dini

5
tumbuh kembang anak, dan juga pelaporan hasil AMP dan penyebab
kematian.
e) Analisis
Analisis harus dilaksanakan secepat mungkin untuk menghindari
penundaan pelaksanaan intervensi yang tepat akurat.Hasil analisis harus
berupa informasi epidemiologis yang dapat digunakan sebagai dasar
tindakan kesehatan masyarakat.Analisis dalam KIA berupa analisis
terhadap pelaporan kasus kehamilan resiko tinggi, komplikasi, dan deteksi
dini tumbuh kembang.Mencari faktor-faktor penyebab atau faktor yang
mempengaruhi terjadinya kasus, untuk menentukan tindak lanjut yang
cepat dan tepat untuk menyelamatkan ibu-ibu maternal maupun bayi dan
balita.Juga analisis terhadap hasil AMP untuk menentukan rekomendasi
dan intervensi yang tepat.
f) Umpan balik
Umpan balik merupakan arus informasi dan pesan kepada tingkat
yang rendah dari tingkat yang lebih tinggi.Selain itu dalam era teknologi
informasi umpan balik dapat dalam bentuk buletin elektronik yang dapat
disampaikan kepada lintas sektor dan para pemangku kepentingan
(stakeholders) sehingga dapat berkontribusi dalam respons kesehatan
masyarakat. Umpan balik dalam KIA berupa umpan balik hasil analisis
kasus dan hasil AMP dari dinas kesehatan kepada para unit pelayanan
kesehatan (UPK). Juga hasil penanganan kasus dari RS kepada puskesmas,
dll sesuai jenjang rujukannya, dengan harapan kasus yang yang sama tidak
terjadi lagi di masa yang akan datang. Umpan balik dapat juga
disampaikan dalam kegiatan pertemuan review program KIA secara
berkala di kabupaten/kota dengan melibatkan ketiga unsur pelayanan
kesehatan tersebut. Umpan balik dikirimkan dengan tujuan untuk
melakukan tindak lanjut terhadap berbagai masalah yang ditemukan.
g) Respons segera
Keluaran dari proses pengumpulan data sampai dengan interpretasi
data dalam bentuk informasi epidemiologi tidak dapat dipisahkan dengan

6
respons kesehatan masyarakat. Respons segera bersifat langsung, reaktif
dan umumnya termasuk dalam tindakan kesehatan masyarakat yaitu
penyelidikan epidemiologi, pelacakan kontak penderita dan tindakan
penanggulangan untuk mencegah penularan penyakit.Respons segera
dalam KIA berdasar rekomendasi AMP misalnya berupa perbaikan sistem
dan atau mutu pelayanan pasien di RS, puskesmas, RB, BPS, dll.Ini
menyangkut hal-hal yang bisa dilakukan secara internal di unit pelayanan
tersebut, dan tidak memerlukan biaya besar.Termasuk juga disini
melakukan bedside teaching dan supervisi fasilitatif untuk memberikan
bimbingan dalam pengelolaan kasus rujukan.Siapapun yang terkait dengan
kematian ibu dan bayi harus memberikan respon segera sesuai dengan
tanggungjawab, wewenang, dan kemampuannya.

7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Epidemiologi Surveilans KIA
Surveilansmerupakansuaturangkaiankegiatanyangdilakukansecaraterusm
enerus, mulaidaripengumpulan
data,pengolahan,analisis,interpretasidatahinggamenjadi
informasi.Selanjutnyainformasitersebutdisebarluaskan kepadapihakyang
membutuhkandandiharapkandilakukannyasuatuaksiatauintervensiterhadapmasalah
.Dengandilakukannyaintervensi/aksiyangtepatdiharapkanadanyaperbaikanpad
a kejadianpenyakitatau permasalahankesehatanyang dipantaumaupuncakupan
programyangdikumpulkanolehsurveilanstersebut.
Surveilanskesehatananakyangdilakukanadalahsurveilansmorbiditasdanmo
rtalitas yang berdasarkanRiskesdas2007merupakan penyakitdansebabkematian
terbanyak,baik padaneonatus,bayidananakbalita.Selainmerupakan penyakit
terbanyakseluruhpenyakittersebutjuga memilikiprogramintervensikesehatan
masyarakatyang telah dilaksanakan(interveanable). Pengumpulandata
terhadappenyakit tersebut telah dilakukan oleh petugas yang
memberikanpelayanan kesehatandiPuskesmas.
Surveilanskesehatananakmerupakansuatukegiatanpengamatansecarater
us- menerusdansistematisterhadapkesakitandankematiananakmelaluiproses
pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan interpretasi hingga menjadi
informasidanpenyebarluasaninformasitersebutkepadapenyelenggaraprogram
terkaitkesehatananaksepertipengelolaprogramkesehatanibu,gizi,imunisasi,
pencegahan dan pengendalian penyakit menular, pengendalian kesehatan
lingkungan dan promosi kesehatan. Selain itu, informasi tersebut juga
dimanfaatkan untuk melakukan advokasikepada pemangku kebijakan yaitu
bupati, walikota, Bappeda, kepala dinas kesehatan, kepala dinas terkait,
organisasi profesi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dengan harapan
mendapatkan dukungan dan komitmen untuk dapat dilakukan intervensi
terhadap masalah kesehatan anak tersebut.

8
Sistemsurveilanskesehatananakmerupakantatananprosedurpenyelengga
raan surveilansyangterintegrasiantaraunit-
unitpenyelenggarasurveilans(pengelola programgizi,imunisasi,kesehatanibu,
pengendalianISPA,pengendaliandiare, pengendalian
DBD,dll.),pusatpenelitiandankajiansertapenyelenggaraprogram terkaitkesehatan
anak, antarwilayahsurveilanskesehatananak, provinsi danpusat. Sistem
surveilans ini menjamin bahwa informasi yang didapatkan
berkesinambungandandiharapkanmendapatresponcepatdaripihak-pihakterkait
yangmemilikikewenangan.Berbedadari sistempengumpulandata yang lain
sepertisurvei,auditdanasesmenyanglebihbersifatsekuensial/berkaladanbelum
tentuberkesinambungan.
B. Surveilans KIA
Surveilans adalah suatu kegiatan yang sistematis dan
berkesinambungan, mulai dari kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasikan data yang selanjutnya digunakan untuk landasan esensial
dalam membuat perencanaan, implementasi, dan evaluasi suatu kebijakan
masyarakat.
Sistem surveilans dalam pelayanan esehatan ibu dan anak dengan
memanfaatkan PWS KIA dapat membantu system pelayanan kesehatan yang
ada.Bidan desa memiliki peran penting dalam memonitoring kesehatan ibu
dan anak diwilayah kerjanya.Dalam kenyataannya informasi PWS KIA tidak
dapat teoat waktu terjadi karena pengiriman laporan dari bidan desa sudah
sibuk dengan tugas sehari-hari melaksanakan pelayanan KIA dan pelayanan
kesehatan lainnya.
Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS
KIA) adalah alat manajemen untuk melakukan pemantauan program KIA di
suatu wilayah kerja secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut
yang cepat dan tepat. Program KIA yang dimaksud meliputipelayanan ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan, keluarga
berencana, bayi baru lahir, bayi baru lahir dengan komplikasi, bayi, dan balita.
Kegiatan PWS KIA terdiri dari pengumpulan,pengolahan, analisis dan

9
interpretasi data serta penyebarluasan informasi ke penyelenggara program
dan pihak/instansi terkait untuk tindak lanjut.
Penyajian PWS KIA juga dapat dipakai sebagai alat advokasi,
informasi dan komunikasi kepada sektor terkait, khususnya aparat setempat
yang berperan dalam pendataan dan penggerakan sasaran.Dengan demikian
PWS KIA dapat digunakan untuk memecahkan masalah teknis dan non teknis.
Pelaksanaan PWS KIA akan lebih bermakna bila ditindaklanjuti dengan upaya
perbaikan dalam pelaksanaan pelayanan KIA, intensifikasi manajemen
program, penggerakan sasaran dan sumber daya yang diperlukan dalam
rangka meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan KIA. Hasil analisis PWS
KIA di tingkat puskesmas dan kabupaten/kota dapat digunakan untuk
menentukan puskesmas dan desa/kelurahan yang rawan.Demikian pula hasil
analisis PWS KIA di tingkat propinsi dapat digunakan untuk menentukan
kabupaten/kota yang rawan.

10
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

B. Saran

11
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati,M.R.,Yuliana,R.&
Wisnu,N.T.,2011.GambaranFaktorPenyebabIbuHamilRisikoTinggiTahun200
5–2010(diPolindesSambikerep KecamatanRejosoKabupatenNganjuk).Forikes,
II(Khusus HKN), pp. 1–8. http://suaraforikes.
webs.com/volume2%20nomorkhusus-HKN.pdf (sitasi 17 Juni 2013).
Buton, La Djabo. 2008, Bahan Ajar Mata Kuliah Surveilans Kesmas, Unhalu,
Kendari.
Dinkes ProvinsiJwa Tengah. 2010. Pedoman DasarPelaksanaan Surveilans
Privinsi Jawa Tengah. Dinas Kesehatan ProvinsiJawaTengah
Heryana,A.2015.SurveilansEpidemiologiPenyakitMenular.UniversitasEsa
Unggul.Jakarta.
Hikmawati, I. 2011. Buku Ajar Epidemiologi. Nuha Medika. Yogyakarta.
Permenkes. 2014. Tentang Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan. Permenkes RI
Weraman, P. 2010. Dasar Surveilans Kesehatan Masyaratakat. Gramata
Publishing. Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai